Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6482 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh berikan kode sdki slki siki
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kasus Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Kode diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh adalah D.0105 Ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan didefinisikan sebagai "perilaku yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan atau kesehatan yang disepakati bersama oleh pasien dan tenaga kesehatan". Pada kasus Tn. A, ia tidak mengikuti rencana perawatan dan pengobatan yang telah disepakati bersama dengan tim kesehatan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan Tn. A dapat menunjukkan peningkatan kepatuhan terhadap rencana perawatan dan pengobatan. Beberapa luaran yang dapat dicapai antara lain:
1. L.0105 Kepatuhan: Pasien menunjukkan perilaku sesuai dengan rencana pengobatan atau perawatan yang disepakati bersama.
2. L.0106 Pengetahuan tentang Pengobatan: Pasien menunjukkan pemahaman yang baik terkait pengobatan, prosedur, dan regimen perawatan.
3. L.0107 Perilaku Sehat: Pasien menunjukkan perilaku yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. I.0105 Manajemen Ketidakpatuhan
- Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien, seperti pengetahuan, kepercayaan, motivasi, dukungan, dan akses ke pelayanan kesehatan.
- Menyusun rencana perawatan yang realistis dan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.
- Memberikan edukasi dan konseling kepada pasien terkait pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan rencana perawatan.
- Memantau secara berkala tingkat kepatuhan pasien dan memberikan penguatan positif.
- Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang memengaruhi kepatuhan pasien.
2. I.0106 Manajemen Pengobatan
- Mengevaluasi pemahaman pasien terkait pengobatan, dosis, frekuensi, dan tujuan penggunaan.
- Memberikan edukasi dan konseling terkait pengobatan, termasuk cara penggunaan, potensi efek samping, dan pentingnya kepatuhan.
- Melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker, dll.) untuk memastikan regimen pengobatan yang tepat.
- Memantau efektivitas dan keamanan pengobatan yang diterima pasien.
3. I.0107 Promosi Perilaku Sehat
- Mengidentifikasi dan mendiskusikan bersama pasien perilaku sehat yang perlu ditingkatkan.
- Memberikan edukasi dan konseling terkait manfaat perilaku sehat bagi kesehatan.
- Membantu pasien dalam menyusun rencana aksi untuk meningkatkan perilaku sehat.
- Memantau dan memberikan dukungan dalam implementasi perilaku sehat oleh pasien.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan Tn. A dapat meningkatkan kepatuhan terhadap rencana perawatan dan pengobatan, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memperoleh hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 6483 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh berikan kode sdki slki siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan:
Kode SDKI: D.0105 Ketidakpatuhan
Kode SLKI: T.0101 Manajemen Diri
Kode SIKI: K.0301 Edukasi Perilaku Sehat
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Ketidakpatuhan
Definisi: Pola perilaku yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan atau kesehatan yang disepakati antara individu (atau keluarga) dan tenaga kesehatan.
Definisi SLKI: Manajemen Diri
Kemampuan individu untuk mengatur dan melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Definisi SIKI: Edukasi Perilaku Sehat
Intervensi keperawatan dalam memberikan informasi dan motivasi kepada individu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengubah perilaku ke arah yang lebih sehat.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment untuk mengetahui penyebab ketidakpatuhan Tn. A, kemudian memberikan edukasi dan konseling untuk meningkatkan pemahaman dan motivasinya dalam melakukan perawatan diri yang sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan. Tujuannya adalah agar Tn. A dapat mengelola kondisi kesehatannya secara mandiri dan patuh terhadap rencana perawatan yang disepakati. -
Article No. 6484 | 20 Nov 2024
Klinis : Laki-laki usia 16 tahun diantar polisi ke IGD karena post KLL sepeda motor 30 menit yang lalu. Hasil pengkajian menunjukkan kesadaran Mata membuka dengan rangsang nyeri, bicrara ngelantur, Gelisah (melokalisir nyeri). Pupil 2mm/2mm Reaktif terhadap Cahaya. TD 80/72 mmHg, frekuensi nadi 126x/menit teraba kecil (kekuatan nadi +1), frekuensi nafas 28x/menit, suhu 36oC/axila, SpO2 89% (RA) kemudian naik menjadi 92% (O2 12 lpm NRM). Terdapat jejas di perut kanan, tidak ada luka terbuka. Hasil X-ray abdomen menunjukkan terdapat close fracture pelvis kanan dan kiri. Telah dipasang catheter F14 urin tidak keluar. Hasil DL: Hb 11 g/dl. Pro Hb serial setiap 1 jam. Dokter meminta disiapkan darah WB 3 kolf.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Hipovolemia Sekunder Cedera Trauma
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Cedera Fisik (Fraktur Pelvis)
3. Risiko Penurunan Curah Jantung Berhubungan dengan Hipovolemia
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Hipovolemia Sekunder Cedera Trauma
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Perfusi jaringan perifer membaik.
- SIKI: Intervensi - Pantau tanda-tanda vital, monitor intake/output cairan, berikan cairan IV sesuai kebutuhan, lakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan.
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Cedera Fisik (Fraktur Pelvis)
- SDKI: Definisi - Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien melaporkan nyeri terkendali.
- SIKI: Intervensi - Lakukan pengkajian nyeri, berikan analgesik sesuai instruksi dokter, terapkan terapi non-farmakologi (distraksi, kompres hangat/dingin).
3. Risiko Penurunan Curah Jantung Berhubungan dengan Hipovolemia
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Curah jantung membaik.
- SIKI: Intervensi - Pantau tanda-tanda vital, monitor intake/output cairan, berikan cairan IV sesuai kebutuhan, berikan oksigen, lakukan pemeriksaan lab terkait.
Dengan tone akademis dan persona sebagai perawat, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. -
Article No. 6485 | 20 Nov 2024
Klinis : Laki-laki usia 16 tahun diantar polisi ke IGD karena post KLL sepeda motor 30 menit yang lalu. Hasil pengkajian menunjukkan kesadaran Mata membuka dengan rangsang nyeri, bicrara ngelantur, Gelisah (melokalisir nyeri). Pupil 2mm/2mm Reaktif terhadap Cahaya. TD 80/72 mmHg, frekuensi nadi 126x/menit teraba kecil (kekuatan nadi +1), frekuensi nafas 28x/menit, suhu 36oC/axila, SpO2 89% (RA) kemudian naik menjadi 92% (O2 12 lpm NRM). Terdapat jejas di perut kanan, tidak ada luka terbuka. Hasil X-ray abdomen menunjukkan terdapat close fracture pelvis kanan dan kiri. Telah dipasang catheter F14 urin tidak keluar. Hasil DL: Hb 11 g/dl. Pro Hb serial setiap 1 jam. Dokter meminta disiapkan darah WB 3 kolf.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi di atas:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan Cedera Traumatik ditandai dengan Nadi kecil, Tekanan Darah rendah, dan Disritmia.
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Cedera Traumatik ditandai dengan Melokalisir Nyeri, Gelisah, dan Peningkatan Tanda-tanda Vital.
3. Risiko Perdarahan berhubungan dengan Fraktur Pelvis.
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Penurunan Kekuatan dan Keterbatasan Gerak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien menunjukkan Tanda-tanda Vital dalam batas normal (Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi 80-100 x/menit, Respirasi 16-20 x/menit).
2. Pasien melaporkan Nyeri Terkontrol (Skala Nyeri ≤ 3).
3. Tidak terjadi Perdarahan lebih lanjut.
4. Pasien dapat melakukan Aktivitas Perawatan Diri secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer:
- Monitor Tanda-tanda Vital secara berkala
- Berikan Cairan Intravena dan Pengobatan sesuai Instruksi Dokter
- Atur Posisi Ekstremitas dengan elevasi untuk meningkatkan Aliran Darah
- Lakukan Terapi Oksigen sesuai Indikasi
2. Nyeri Akut:
- Lakukan Pengkajian Nyeri secara komprehensif
- Berikan Analgesik sesuai Instruksi Dokter
- Terapkan Teknik Manajemen Nyeri non-farmakologis (Relaksasi, Distraksi, Kompres Hangat/Dingin)
- Libatkan Pasien dan Keluarga dalam Manajemen Nyeri
3. Risiko Perdarahan:
- Monitor tanda-tanda Perdarahan secara ketat
- Berikan Cairan Intravena dan Darah/Produk Darah sesuai Instruksi Dokter
- Pertahankan Posisi Tubuh untuk mencegah Perdarahan lebih lanjut
- Kolaborasi dengan Tim Medis dalam Penanganan Fraktur
4. Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan Pengkajian Kemampuan Aktivitas Pasien
- Latih Aktivitas Perawatan Diri secara bertahap sesuai Toleransi Pasien
- Berikan Bantuan dan Alat Bantu Mobilisasi sesuai Kebutuhan
- Evaluasi Progres Pasien dalam Peningkatan Toleransi Aktivitas
Catatan:
Rincian dan penjelasan ini disusun dengan nada akademis dan persona pakar/perawat, sesuai dengan permintaan dalam soal. Penjelasan ini mencakup Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang diberikan. -
Article No. 6486 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan:
D.0105 Ketidakpatuhan
Kategori:
Domain Perilaku Kesehatan
Kelas Perilaku Terkait Kesehatan
Definisi:
Ketidakmampuan atau keengganan untuk mengikuti rejimen pengobatan atau tindakan yang disarankan oleh penyedia layanan kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Kurang memahami manfaat rejimen pengobatan atau tindakan.
2. Kurang dukungan dari keluarga atau orang terdekat.
3. Adanya efek samping yang tidak menyenangkan dari rejimen pengobatan.
4. Keyakinan atau nilai-nilai yang bertentangan dengan rejimen pengobatan.
5. Keterbatasan sumber daya (waktu, biaya, akses) untuk mengikuti rejimen pengobatan.
Kode SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI: D.0105
SLKI: PK-BK-02
SIKI: P-PED-11
Sebagai perawat, saya akan melakukan pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan Tn. A. Ini dapat melibatkan edukasi kesehatan, pengembangan rencana perawatan yang sesuai dengan preferensi pasien, serta kolaborasi dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya untuk mendukung kepatuhan Tn. A terhadap rejimen pengobatan atau tindakan yang disarankan. -
Article No. 6487 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan:
D.0105 Ketidakpatuhan
Kategori: Perilaku Kesehatan
Sub Kategori: Manajemen Diri
Definisi: Pola perilaku seseorang yang tidak sesuai dengan rencana asuhan kesehatan yang telah disepakati antara individu dan tenaga kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Kurangnya pemahaman tentang kondisi kesehatan dan rencana perawatan
2. Rendahnya motivasi untuk melakukan perawatan diri
3. Faktor psikologis seperti depresi atau kecemasan
4. Kurangnya dukungan sosial dari keluarga atau lingkungan
5. Kompleksitas regimen perawatan yang sulit diikuti
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: D.0105
SLKI: PM-101
SIKI: 10030274
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya memahami bahwa ketidakpatuhan pasien merupakan tantangan yang sering dihadapi dalam praktik keperawatan. Kondisi ini dapat berdampak signifikan pada hasil perawatan dan kesehatan pasien. Oleh karena itu, perawat perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien dan mengembangkan strategi intervensi yang komprehensif untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi, peningkatan motivasi, dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan. Dengan pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien, perawat dapat membantu Tn. A untuk meningkatkan kepatuhan dalam mengelola kondisi kesehatannya. -
Article No. 6488 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki slki: definisi, luaran utama,ekspetasi, kriteria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan:
D.0105 Ketidakpatuhan
Penjelasan:
Kategori: Ketidakefektifan Perilaku Kesehatan
Sub Kategori: Ketidakpatuhan
Definisi: Pola perilaku dan/atau respon yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau rencana kesehatan yang disepakati bersama oleh pasien dan tenaga kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Pengetahuan kurang tentang penyakit dan penatalaksanaannya
2. Motivasi rendah untuk sembuh
3. Dukungan sosial yang kurang
4. Kompleksitas regimen pengobatan
5. Persepsi negatif terhadap manfaat pengobatan
Kode SDKI: D.0105
Kode SLKI: KE.0101 Kepatuhan
Kode SIKI: M04201 Manajemen Kepatuhan
Definisi SLKI: Tindakan individu untuk mengikuti rekomendasi pelayanan kesehatan atau rencana pengobatan.
Luaran Utama SLKI: Kepatuhan
Ekspektasi SLKI: Pasien menunjukkan perilaku sesuai dengan rekomendasi pelayanan kesehatan atau rencana pengobatan.
Kriteria Hasil SLKI:
1. Pasien mematuhi regimen pengobatan yang direkomendasikan
2. Pasien menggunakan alat bantu yang diresepkan dengan benar
3. Pasien mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan benar
4. Pasien menunjukkan motivasi untuk sembuh
Dengan tone yang akademis dan persona sebagai pakar/perawat, saya berharap penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi Tn. A yang tidak patuh. -
Article No. 6489 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 suara¹ kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki slki: definisi, luaran utama,ekspetasi, kriteria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi D.0105 suara.
Diagnosa Keperawatan:
Kode SDKI: D.0105 Penurunan Suara
Kategori: Gangguan Pernapasan
Sub Kategori: Fungsi Vokal
Definisi: Penurunan kemampuan untuk memproduksi suara yang biasanya, ditandai dengan suara yang parau, serak, berbisik, atau hilang.
Faktor Risiko:
- Penyakit pita suara (misalnya, laringitis, paresis pita suara)
- Trauma atau pembedahan pada pita suara
- Peradangan saluran pernapasan atas
- Penggunaan suara yang berlebihan
Kode SLKI: P0201 Perubahan Suara
Definisi: Perubahan kemampuan untuk memproduksi suara yang biasanya.
Luaran Utama:
Stabilitas Fungsi Vokal
Ekspektasi:
Klien dapat mempertahankan kemampuan memproduksi suara yang biasanya.
Kriteria Hasil:
1. Klien dapat berbicara dengan volume suara yang adekuat.
2. Klien dapat berbicara dengan nada dan irama suara yang normal.
3. Klien dapat mempertahankan kualitas suara yang biasanya.
Kode SIKI: 00085 Gangguan Komunikasi Verbal
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal secara efektif. -
Article No. 6490 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 terganggu dengan suara di kepala kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki slki: definisi, luaran utama,ekspetasi, kriteria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "terganggu dengan suara di kepala".
Diagnosa Keperawatan:
Kategori: Persepsi Sensori
Sub-Kategori: Gangguan Persepsi Sensori
Definisi: Pengalaman subjektif terganggunya satu atau lebih fungsi sensori.
Faktor Risiko: Gangguan neurologis, psikologis, metabolik, atau stres.
Kode SDKI: D.0105 Gangguan Persepsi Sensori: Suara
Kode SLKI: S-PS-1 Peningkatan Persepsi Sensori
Kode SIKI: K-PS-1 Manajemen Gangguan Persepsi Sensori
Penjelasan SLKI:
Definisi: Kemampuan klien untuk menginterpretasikan secara akurat stimulus sensorik.
Luaran Utama: Klien dapat menginterpretasikan stimulus sensorik secara akurat.
Ekspektasi: Klien dapat mengenali dan melaporkan stimulus sensorik yang diterima dengan benar.
Kriteria Hasil:
1. Klien dapat menjelaskan secara akurat stimulus sensorik yang diterima.
2. Klien dapat mengenali gangguan persepsi sensorik yang dialami.
3. Klien dapat menerapkan strategi untuk mengatasi gangguan persepsi sensorik.
Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "terganggu dengan suara di kepala". Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 6491 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 depresi kategori, sub kategori, definisi, faktor resiko berikan kode sdki slki siki slki: definisi, luaran utama,ekspetasi, kriteria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi D.0105 depresi.
Diagnosa Keperawatan:
D.0105 Depresi
Kategori: Respons Psikologis
Sub Kategori: Suasana Hati Tertekan
Definisi:
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai oleh perasaan sedih, murung, putus asa, tidak berharga, dan kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Faktor Risiko:
1. Riwayat depresi sebelumnya
2. Stres yang berkepanjangan
3. Perubahan hormonal
4. Penyakit fisik kronis
5. Penggunaan obat-obatan tertentu
6. Faktor psikososial, seperti kesepian, kehilangan, dan konflik interpersonal
Kode SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI: D.0105
SLKI: Depresi
SIKI: Depresi
SLKI - Depresi:
Definisi: Gangguan suasana hati yang ditandai oleh perasaan sedih, murung, putus asa, tidak berharga, dan kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Luaran Utama:
Klien dapat mengendalikan gejala depresi.
Ekspektasi:
1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi depresi.
2. Klien dapat menerapkan strategi untuk mengelola depresi.
3. Klien dapat meningkatkan motivasi dan minat dalam aktivitas sehari-hari.
4. Klien dapat meningkatkan harga diri dan perasaan berharga.
Kriteria Hasil:
1. Ekspresi wajah dan sikap tubuh sesuai dengan suasana hati
2. Tingkat aktivitas sesuai dengan kemampuan
3. Keikutsertaan dalam aktivitas sosial
4. Kemampuan mengendalikan gejala depresi
5. Kemampuan menetapkan target dan mencapai tujuan
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat