Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18790 | 19 Jun 2025
Klinis : Tn. B, 78 tahun, dirawat di ruang geriatri karena penurunan nafsu makan, lemas, dan berat badan menurun. Pasien memiliki riwayat stroke ringan setahun lalu dan masih menjalani kontrol rutin untuk hipertensi. Sejak beberapa minggu terakhir, ia mulai mengalami kesulitan menelan makanan padat. Menurut pengakuan pasien, makanan sering terasa tersangkut di tenggorokan, dan ia kerap batuk saat makan. Karena itu, Tn. B menjadi takut makan dan hanya mengonsumsi makanan cair seperti bubur encer atau teh manis. Anak pasien yang menjenguk menyampaikan bahwa ayahnya sekarang sering menolak makan dan terlihat lebih kurus. Hasil pemeriksaan keperawatan: BB: 47 kg (turun 3 kg dari sebulan lalu) TB: 165 cm ? IMT: 17,3 (kurus) TD: 148/92 mmHg Refleks menelan menurun Suara parau ringan setelah makan Tampak batuk saat menelan air Mulut tampak kering Skor risiko malnutrisi meningkat Dokter mencurigai disfagia orofaringeal pasca stroke dan menyarankan evaluasi lanjutan oleh tim rehabilitasi medik dan ahli gizi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Malnutrisi (SDKI Kode: 10050)
Definisi: Kondisi ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan kebutuhan tubuh yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan, dan penurunan fungsi tubuh.
Penjelasan: Tn. B mengalami penurunan berat badan yang signifikan, tampak kurus, dan memiliki skor risiko malnutrisi yang meningkat. Kondisi ini berkaitan dengan penurunan nafsu makan dan kesulitan menelan makanan padat.
2. Diagnosa Keperawatan: Disfagia (SDKI Kode: 10039)
Definisi: Kondisi ketidakmampuan atau kesulitan dalam menelan makanan, cairan, atau obat-obatan.
Penjelasan: Tn. B mengalami kesulitan menelan makanan padat, dengan keluhan makanan sering terasa tersangkut di tenggorokan dan sering batuk saat makan. Hal ini menunjukkan adanya disfagia.
3. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri: Makan (SDKI Kode: 10013)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara mandiri.
Penjelasan: Tn. B menolak makan makanan padat dan hanya mengonsumsi makanan cair seperti bubur encer atau teh manis, hal ini menunjukkan adanya defisit perawatan diri dalam hal makan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan Nutrisi (SLKI Kode: 30004)
- Pemulihan Menelan (SLKI Kode: 30036)
- Peningkatan Perawatan Diri: Makan (SLKI Kode: 30007)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi (SIKI Kode: 80106)
- Terapi Menelan (SIKI Kode: 80143)
- Perawatan Diri: Makan (SIKI Kode: 80021)
Penjelasan singkat:
- Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk mengoptimalkan asupan nutrisi pasien.
- Terapi Menelan: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan menelan pasien.
- Perawatan Diri: Makan: Intervensi untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas makan secara mandiri. -
Article No. 18791 | 19 Jun 2025
Klinis : asuhan keperawatan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi asuhan keperawatan hipertensi. Ini saya sajikan dengan nada akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral (NANDA-I: 00201)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (NANDA-I: 00078)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mendapatkan perawatan yang sesuai untuk memelihara kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral (Kode: 10013)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (Kode: 10019)
Definisi: Keadaan di mana individu menunjukkan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mendapatkan perawatan yang sesuai untuk memelihara kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Cerebral (Kode: 30015)
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan aliran darah yang adekuat ke otak.
2. Manajemen Kesehatan (Kode: 30019)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mendapatkan perawatan yang sesuai untuk memelihara kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Perfusi Jaringan (Kode: 80057)
Definisi: Tindakan pemantauan untuk mengidentifikasi dan mencegah penurunan perfusi jaringan.
2. Edukasi Manajemen Kesehatan (Kode: 80059)
Definisi: Tindakan pemberian informasi dan bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu dalam mengelola kesehatannya.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk kondisi asuhan keperawatan hipertensi telah saya paparkan. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 18792 | 19 Jun 2025
Klinis : mengamuk, mendengar bisikan, tidak tidur 2 hARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda sebutkan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan (10026) - Kecenderungan untuk bertindak atau berkata-kata yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10026
- Definisi: Kecenderungan untuk bertindak atau berkata-kata yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Risiko (10026.1) - Kemampuan individu untuk mengidentifikasi, menghindari, atau mengurangi faktor-faktor yang dapat memicu perilaku kekerasan.
2. Integritas Fisik (10026.2) - Kemampuan individu untuk mempertahankan kondisi fisik yang optimal.
3. Keamanan Lingkungan (10026.3) - Kemampuan individu untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku (10026.1) - Tindakan keperawatan untuk membantu individu mengontrol perilaku kekerasan.
2. Terapeutik: Lingkungan (10026.2) - Tindakan keperawatan untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman dan terapeutik.
3. Terapi Aktivitas (10026.3) - Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi aktivitas yang bermanfaat bagi individu.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda sebutkan adalah Risiko Perilaku Kekerasan, dengan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI sebagaimana dijabarkan di atas. -
Article No. 18793 | 19 Jun 2025
Klinis : mengamuk, mendengar bisikan, tidak tidur 2 hARU
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan, dengan penjelasan yang rinci dan terperinci.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Kondisi dimana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menciderai diri sendiri atau orang lain secara fisik, emosional, atau verbal.
Ciri-ciri: Mengamuk, mendengar bisikan, tidak tidur selama 2 hari.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
1. Kontrol Perilaku
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda penurunan intensitas marah atau agitasi.
b. Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengelola perilaku agresif.
c. Pasien dapat menyatakan perasaan dengan cara yang sesuai.
d. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat membantu menurunkan perilaku kekerasan.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Perilaku
Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu individu mengontrol perilakunya yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Aktivitas Keperawatan:
a. Identifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan.
b. Ciptakan lingkungan yang aman dan terapeutik.
c. Bantu pasien menggunakan teknik relaksasi (misalnya, napas dalam, visualisasi).
d. Libatkan pasien dalam aktivitas yang dapat menurunkan perilaku kekerasan (misalnya, olahraga, musik, seni).
e. Berikan dukungan emosional dan pujian saat pasien menunjukkan perilaku yang sesuai.
f. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengevaluasi dan mengelola pengobatan.
2. Terapi Aktivitas
Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau mempertahankan kemampuan fisik, mental, dan sosial melalui aktivitas yang terstruktur.
Aktivitas Keperawatan:
a. Identifikasi aktivitas yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan preferensi pasien.
b. Kolaborasi dengan pasien untuk menetapkan tujuan dan rencana aktivitas.
c. Sediakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk melakukan aktivitas.
d. Berikan bimbingan dan motivasi selama pasien melakukan aktivitas.
e. Evaluasi efektivitas aktivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Manajemen Gejala
Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu individu mengelola gejala yang dialami, seperti halusinasi.
Aktivitas Keperawatan:
a. Identifikasi tanda dan gejala halusinasi yang dialami pasien.
b. Ajarkan teknik distraksi dan realitas orientasi untuk mengatasi halusinasi.
c. Beri dukungan emosional dan validasi pengalaman pasien.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengevaluasi dan mengelola pengobatan.
e. Pantau efektivitas intervensi dalam mengurangi gejala halusinasi.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Risiko Perilaku Kekerasan" dipilih karena pasien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan adanya potensi untuk berperilaku agresif atau membahayakan, seperti mengamuk, mendengar bisikan, dan tidak tidur selama 2 hari. Luaran yang diharapkan adalah "Kontrol Perilaku", di mana pasien dapat mengendalikan perilaku yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. Intervensi yang diperlukan meliputi Manajemen Perilaku untuk membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan, Terapi Aktivitas untuk mengembangkan kemampuan fisik, mental, dan sosial, serta Manajemen Gejala untuk mengatasi halusinasi yang dialami pasien.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 18794 | 19 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit mata:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan (10021)
Definisi: Keterbatasan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Penglihatan (10021)
Definisi: Keterbatasan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penglihatan Membaik (20084)
Definisi: Peningkatan kemampuan visual yang memungkinkan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Penglihatan (30193)
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengelola gangguan penglihatan yang dialami individu.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan sakit mata dapat didiagnosis dengan "Gangguan Penglihatan" (10021) berdasarkan SDKI. Diagnosa ini menggambarkan keterbatasan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Standar luaran keperawatan yang diharapkan adalah "Penglihatan Membaik" (20084), yang berarti peningkatan kemampuan visual yang memungkinkan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Untuk mencapai luaran tersebut, perawat dapat melakukan intervensi "Manajemen Penglihatan" (30193) yang merupakan serangkaian tindakan untuk mengelola gangguan penglihatan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 18795 | 19 Jun 2025
Klinis : TANGAN GATAL 1 MINGGU
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis, jika ada, untuk kondisi "TANGAN GATAL 1 MINGGU" dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: L29.9
- Deskripsi: Pruritus, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Pruritus atau rasa gatal pada tangan yang berlangsung selama 1 minggu dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 L29.9. Kode ini digunakan untuk pruritus yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain, termasuk gatal pada kulit yang tidak disertai dengan erupsi kulit atau penyakit kulit lainnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik
- Deskripsi: Pada kondisi ini, tidak ada tindakan medis yang spesifik yang perlu dilakukan. Penanganan biasanya berupa pengobatan topikal atau sistemik untuk mengatasi gejala gatal.
Penjelasan:
Untuk kondisi "TANGAN GATAL 1 MINGGU", tidak ada tindakan medis atau prosedur yang memerlukan kode ICD-9-CM. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah pemberian obat topikal atau sistemik untuk mengurangi gejala gatal, seperti antihistamin atau kortikosteroid. Evaluasi dan diagnosis lebih lanjut oleh dokter mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab gatal dan memberikan pengobatan yang sesuai. -
Article No. 18796 | 19 Jun 2025
Klinis : TANGAN GATAL 1 MINGGU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "tangan gatal 1 minggu" berdasarkan panduan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Kode: 00125)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00125
Definisi: Sensasi tidak nyaman di kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1602
Judul: Kontrol Gatal
Definisi: Derajat kemampuan individu untuk mengendalikan rasa gatal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6750
Judul: Manajemen Pruritus
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa gatal pada kulit.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien dengan gejala tangan gatal selama 1 minggu. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Selanjutnya, saya akan menetapkan rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada manajemen pruritus, termasuk pemberian terapi yang sesuai, edukasi tentang perawatan kulit, dan upaya untuk mengurangi gejala yang mengganggu.
Melalui pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol yang baik terhadap gejala gatal dan meningkatkan kualitas hidupnya. Saya akan terus memantau perkembangan pasien dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberhasilan intervensi keperawatan yang diberikan. -
Article No. 18797 | 19 Jun 2025
Klinis : GATAL DAN TANGAN GEMETAR, BADAN PANAS SUDAH 3 HARI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi GATAL DAN TANGAN GEMETAR, BADAN PANAS SUDAH 3 HARI.
Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00111
Judul: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu gatal, tangan gemetar, dan badan panas selama 3 hari, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami nyeri akut. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1410
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan sensasi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1400
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan nyeri dan peningkatan toleransi terhadap nyeri yang dialami.
Persona: Sebagai perawat profesional, saya memahami bahwa kondisi yang Anda alami, yaitu gatal, tangan gemetar, dan badan panas selama 3 hari, kemungkinan besar menunjukkan adanya nyeri akut. Diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi ini adalah Nyeri Akut, dengan tujuan keperawatan untuk mencapai Kontrol Nyeri dan intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri. Saya akan bekerja sama dengan Anda untuk mengelola nyeri Anda secara efektif dan mengurangi gejala-gejala yang Anda alami. -
Article No. 18798 | 19 Jun 2025
Klinis : SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI – SLKI – SIKI**
*(Sesuai Standar PPNI untuk Kondisi: Sesak Bunyi Napas Stridor, Lendir Banyak)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **00032** – **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida akibat ketidakefektifan ventilasi atau perfusi.
**Penjelasan:**
Stridor (bunyi napas tinggi akibat obstruksi saluran napas atas) dan akumulasi lendir berlebih mengganggu pertukaran gas, menyebabkan hipoksia dan retensi CO?. Kondisi ini sering dijumpai pada pasien dengan aspirasi, infeksi saluran napas, atau edema laring.
---
### **2. Kriteria Luaran (SLKI)**
**Kode:** **0901** – **Status Pernapasan**
**Indikator:**
- **090101**: Frekuensi napas dalam rentang normal (*12–20x/menit dewasa*).
- **090104**: Bunyi napas bersih (*tidak ada stridor/wheezing*).
- **090107**: Sekret jalan napas terkontrol (*lendir berkurang/terkelola*).
**Target Luaran:** Memperbaiki pertukaran gas hingga parameter respirasi stabil.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **3314** – **Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
- **3314A**: Lakukan *suction* untuk membersihkan sekret (*prioritas pada lendir banyak*).
- **3314D**: Posisikan semi-Fowler/fowler untuk optimalkan ventilasi.
- **3314G**: Berikan oksigen sesuai indikasi (*misal: nasal kanul 2–4 L/menit*).
**Kode:** **3320** – **Fisioterapi Dada**
**Tindakan:**
- **3320A**: Latihan batuk efektif dan postural drainage (*bila lendir kental*).
---
### **Dasar Pemilihan Intervensi:**
1. **Stridor** menunjukkan obstruksi parsial saluran napas atas, memerlukan manajemen jalan napas agresif untuk mencegah gagal napas.
2. **Lendir banyak** memicu atelektasis dan hipoksia, sehingga fisioterapi dada dan suction esensial untuk mempertahankan patensi jalan napas.
---
**Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 2017*.
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 2018*.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2019*.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis)* -
Article No. 18799 | 19 Jun 2025
Klinis : SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu sesak bunyi nafas stridor dan lendir banyak, diagnosa keperawatan yang sesuai dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Karakteristik Definisi:
- Suara napas tambahan (stridor, wheezing, ronki)
- Kesulitan bernafas
- Lendir berlebihan dalam saluran napas
- Batuk tidak efektif
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan dapat tercapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Kriteria Hasil:
- Tidak ada suara napas tambahan (stridor, wheezing, ronki)
- Pasien dapat bernafas dengan mudah
- Jumlah lendir dalam saluran napas dalam batas normal
- Batuk efektif untuk mengeluarkan lendir
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Bersihan Jalan Napas Efektif, maka intervensi keperawatan yang dapat diberikan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
1. Manajemen Jalan Napas
- Kaji status pernapasan, termasuk frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Lakukan tindakan untuk membuka jalan napas, seperti mengatur posisi kepala, menyedot lendir, dan memberikan bronkodilator
- Pantau efektivitas dan toleransi pasien terhadap intervensi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan oksigen atau terapi pernapasan lainnya jika diperlukan
2. Manajemen Sekresi
- Kaji jumlah, warna, konsistensi, dan bau sekret
- Ajarkan teknik batuk efektif dan drainase postural
- Berikan humidifikasi atau nebulisasi untuk melembapkan sekret
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan obat mukolitik atau bronkodilator jika diperlukan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Bersihan Jalan Napas Efektif.