Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6589 | 21 Nov 2024
Klinis : Ny. Kurinah, perempuan berusia 50 tahun, suku Jawa masuk ke ruang perawatan pada pagi ini setelah observasi di IGD pada pukul 04.00 WIB ditetapkan dengan diagnosis medis dehidrasi dan hipokalemia. Perawat melakukan monitoring cairan dan elektrolit dengan ketat. Tiga hari yang lalu pasien mengalami kram perut, mual, muntah, dan diare yang sangat parah setelah 2 jam mengkonsumsi makanan dari sebuah warung makan. Gejala terus berlangsung selama 24 jam, keluarga mengatakan memberikan obat diare dan minum cukup namun selalu muntah, lalu coba diberikan makan bubur polos juga setelah beberapa saat kembali muntah. Tadi malam pasien pingsan saat akan masuk ke dalam kamar mandi (sekitar pukul 03.00 WIB) dan dibawa oleh suaminya ke IGD dengan keluhan pusing, lemas, dan mual-mual. Pasien tampak mengantuk namun terorientasi terhadap waktu, tempat, dan tanggal. Pasien tampak sangat lemah. Pasien mengeluh nyeri kepala dengan skala 4 (rentang skala 0-10), namun pasien tidak menginginkan minum obat atau apapun untuk mengatasi hal tersebut karena khawatir akan muntah lagi. Tanda-tanda vital: Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi 76 x/menit teratur dan lemah, frekuensi napas 20 x/menit dan teratur, suhu 37°C. Pasien belum BAB dan BAK selama di rumah sakit.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk Ny. Kurinah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Cairan: Defisit Volume Cairan
- Definisi: Kehilangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Karakteristik Mayor: Tekanan darah menurun, nadi lemah dan cepat, turgor kulit menurun, mukosa kering, produksi urin menurun.
- Faktor yang Berhubungan: Kehilangan cairan melalui muntah, diare, dan/atau tidak adekuat asupan oral.
2. Ketidakseimbangan Elektrolit: Hipokalemia
- Definisi: Kadar kalium serum yang rendah.
- Karakteristik Mayor: Kelemahan, kram otot, irama jantung abnormal, hiporefleksia.
- Faktor yang Berhubungan: Kehilangan kalium melalui muntah, diare.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik Mayor: Keluhan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, ekspresi wajah, perilaku protektif.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit, cedera, prosedur.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
- Indikator: Tekanan darah dalam batas normal, nadi teratur dan kuat, turgor kulit baik, mukosa lembab, produksi urin adekuat.
- Target: Pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yang adekuat dalam 3 hari.
2. Keseimbangan Elektrolit
- Indikator: Kadar elektrolit (kalium) dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda hipokalemia.
- Target: Pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan elektrolit yang adekuat dalam 3 hari.
3. Kontrol Nyeri
- Indikator: Pasien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri menurun, tidak ada tanda-tanda nyeri.
- Target: Pasien melaporkan nyeri berkurang menjadi skala 2 atau kurang dalam 1 hari.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Kaji status cairan, tanda-tanda hipovolemia, dan kebutuhan cairan.
- Pantau masukan dan pengeluaran cairan secara ketat.
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan untuk mengatasi defisit volume cairan.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
2. Manajemen Elektrolit
- Kaji kadar elektrolit, terutama kalium.
- Berikan suplemen kalium sesuai kebutuhan untuk mengatasi hipokalemia.
- Pantau tanda-tanda hipokalemia dan efek samping suplemen kalium.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan dan keseimbangan elektrolit.
3. Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, durasi, karakteristik, dll.).
- Berikan intervensi non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat.
- Pertimbangkan pemberian analgesik sesuai kebutuhan dan toleransi pasien.
- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan nyeri yang adekuat.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi Ny. Kurinah secara komprehensif. Harapannya, asuhan keperawatan ini dapat membantu pasien pulih dari kondisi dehidrasi, hipokalemia, dan nyeri yang dialaminya. -
Article No. 6590 | 21 Nov 2024
Klinis : os datang dengan keluhan muntah darah, lemas, demam(+) naik turun, mual(+), muntah(+).10kali. nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien datang dengan keluhan muntah darah, lemas, demam naik turun, mual, muntah sebanyak 10 kali, serta penurunan nafsu makan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Perdarahan Gastrointestinal Aktual
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Perdarahan Gastrointestinal Aktual: Pengeluaran darah melalui mulut atau rektum, yang disebabkan oleh lesi atau penyakit pada saluran pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Perdarahan: Kemampuan individu untuk mencegah atau mengendalikan perdarahan.
- Pemulihan Jaringan: Kemampuan jaringan untuk kembali ke fungsi normal setelah mengalami kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Perdarahan: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan perdarahan.
- Peningkatan Sirkulasi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
- Manajemen Mual dan Muntah: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan mual dan muntah.
Catatan:
Tone = akademis, persona = pakar, nurse, menunjukkan bahwa penjelasan ini ditujukan untuk kalangan akademisi atau pakar keperawatan. -
Article No. 6591 | 21 Nov 2024
Klinis : os datang dengan keluhan muntah darah, lemas, demam(+) naik turun, mual(+), muntah(+).10kali. nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Gastrointestinal
Definisi: Kurangnya aliran darah yang adekuat ke saluran gastrointestinal, yang dapat mengakibatkan disfungsi.
Faktor Risiko: Perdarahan gastrointestinal, obat-obatan, infeksi, trauma.
SLKI:
- Integritas Membran Mukosa: Kondisi membran mukosa normal dan tidak ada kerusakan.
- Status Hidrasi: Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
- Kontrol Mual dan Muntah: Pasien mampu mengendalikan mual dan muntah.
SIKI:
- Manajemen Perdarahan: Tindakan untuk mengendalikan perdarahan aktif pada saluran gastrointestinal.
- Manajemen Cairan: Pemberian cairan intravena untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Manajemen Mual dan Muntah: Tindakan untuk mengurangi atau mencegah mual dan muntah.
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan muntah darah, lemas, demam, mual, dan penurunan nafsu makan. Kondisi ini mengarah pada diagnosis keperawatan "Gangguan Perfusi Gastrointestinal" karena adanya perdarahan pada saluran cerna yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke saluran gastrointestinal. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah integritas membran mukosa yang normal, status hidrasi yang terjaga, serta kemampuan pasien untuk mengendalikan mual dan muntah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen perdarahan, manajemen cairan, dan manajemen mual dan muntah untuk mengatasi kondisi pasien. -
Article No. 6592 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien HCC
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan Hepatoselular Carcinoma (HCC).
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakstabilan Hemodinamik
- Definisi: Perubahan atau ketidakstabilan dalam tanda-tanda vital, curah jantung, dan/atau volume cairan yang dapat mengancam kehidupan.
- Penyebab: Penyakit hati, penurunan fungsi hati, perdarahan, dehidrasi, dan peningkatan tekanan intra-abdominal.
- Gejala: Perubahan tekanan darah, denyut nadi, perfusi perifer, dan volume cairan.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Peningkatan tekanan intra-abdominal, perubahan ukuran tumor, dan metastasis.
- Gejala: Keluhan nyeri, peningkatan tanda vital, perubahan ekspresi wajah, dan perilaku protektif.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Peningkatan risiko terkena infeksi.
- Penyebab: Penurunan sistem imun, prosedur invasif, dan kerusakan integritas kulit.
- Gejala: Peningkatan tanda-tanda infeksi, seperti demam, leukositosis, dan peningkatan biomarker infeksi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Stabilitas Hemodinamik
- Definisi: Kondisi di mana tanda-tanda vital, curah jantung, dan volume cairan dalam kisaran normal.
- Kriteria: Tekanan darah, denyut nadi, dan perfusi perifer dalam batas normal.
2. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol atau meminimalkan pengalaman nyeri.
- Kriteria: Pasien dapat mengidentifikasi dan mengatasi nyeri, serta mempertahankan aktivitas sehari-hari.
3. Tidak Terjadi Infeksi
- Definisi: Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Kriteria: Tidak ada peningkatan tanda-tanda infeksi, seperti demam, leukositosis, dan peningkatan biomarker infeksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Untuk Ketidakstabilan Hemodinamik:
- Monitoring tanda-tanda vital secara teratur
- Manajemen cairan dan elektrolit
- Pemberian obat-obatan untuk mendukung stabilitas hemodinamik
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pemantauan tanda-tanda vital
2. Untuk Nyeri Akut:
- Asesmen nyeri secara komprehensif
- Manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pengobatan nyeri
- Edukasi pasien dan keluarga tentang strategi manajemen nyeri
3. Untuk Risiko Infeksi:
- Monitoring tanda-tanda infeksi
- Pencegahan infeksi melalui prosedur asepsis dan perawatan luka
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotik dan tindakan pencegahan infeksi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan HCC, perawat harus memahami kondisi pasien secara komprehensif, memantau tanda-tanda vital dan gejala klinis, serta mengkoordinasikan intervensi keperawatan yang tepat dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 6593 | 21 Nov 2024
Klinis : diagnosa yang bisa terjadi pada pasien HCC
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran/output asuhan keperawatan, serta intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan Hepatocellular Carcinoma (HCC).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Pasien dengan HCC:
1. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan akibat keterbatasan fisik.
- Penyebab pada pasien HCC: Kelemahan umum, kelelahan, penurunan fungsi hati, dan efek samping pengobatan.
2. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Penyebab pada pasien HCC: Adanya tumor hati, komplikasi, dan efek samping pengobatan.
3. Risiko Perdarahan
- Definisi: Rentan mengalami perdarahan yang dapat mengancam jiwa.
- Penyebab pada pasien HCC: Gangguan fungsi hati, trombositopenia, dan efek samping pengobatan.
4. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
- Penyebab pada pasien HCC: Anoreksia, mual, muntah, dan gangguan absorpsi akibat efek tumor atau pengobatan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- Pasien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- Pasien menunjukkan peningkatan kekuatan dan daya tahan otot.
2. Nyeri Kronis:
- Pasien dapat mengontrol nyeri pada tingkat yang dapat ditoleransi.
- Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
- Pasien mampu melakukan aktivitas tanpa mengalami peningkatan nyeri.
3. Risiko Perdarahan:
- Tidak terjadi episode perdarahan pada pasien.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- Pasien menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium yang membaik.
4. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan penilaian tingkat aktivitas dan toleransi pasien.
- Berikan edukasi tentang manajemen aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien.
- Ajarkan teknik latihan fisik dan peningkatan toleransi aktivitas secara bertahap.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengoptimalkan intervensi.
2. Nyeri Kronis:
- Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif.
- Berikan manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri mandiri kepada pasien.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk optimalisasi penatalaksanaan nyeri.
3. Risiko Perdarahan:
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dan status perdarahan secara ketat.
- Berikan edukasi tentang pencegahan perdarahan dan tindakan yang harus dilakukan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengoptimalkan intervensi pencegahan perdarahan.
4. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Lakukan penilaian status nutrisi pasien secara komprehensif.
- Berikan intervensi nutrisi yang sesuai, seperti konseling gizi, pemberian nutrisi enteral/parenteral.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen nutrisi yang baik.
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk optimalisasi intervensi nutrisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien HCC, perawat harus memperhatikan kondisi klinis pasien secara holistik, melibatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan asuhan, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencapai hasil yang optimal. Perawat juga harus memperhatikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 6594 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan belum haid 2 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, yaitu pasien datang dengan keluhan belum haid selama 2 minggu, maka diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosis Keperawatan (SDKI):
a. Ketidakefektifan Pola Menstruasi
Definisi: Gangguan dalam frekuensi, durasi, jumlah, atau pola menstruasi yang tidak sesuai dengan nilai normal individu.
Karakteristik Utama: Pola menstruasi yang tidak sesuai dengan nilai normal individu.
2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Pola Menstruasi
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan pola menstruasi yang normal.
Kriteria Hasil:
- Melaporkan pola menstruasi yang sesuai dengan nilai normal individu.
- Melakukan manajemen diri yang tepat terkait pola menstruasi.
- Menunjukkan pemahaman tentang pola menstruasi yang normal.
3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Kesehatan Reproduksi
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu individu dalam memelihara, memperbaiki, dan memulihkan kesehatan reproduksi.
Aktivitas Keperawatan:
- Mengkaji pola menstruasi dan riwayat kesehatan reproduksi.
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola menstruasi normal.
- Mengajarkan teknik manajemen diri terkait pola menstruasi.
- Merujuk ke tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan "Ketidakefektifan Pola Menstruasi" menggambarkan kondisi dimana pasien mengalami gangguan dalam frekuensi, durasi, jumlah, atau pola menstruasi yang tidak sesuai dengan nilai normal individu. Standar Luaran Keperawatan "Pemulihan Pola Menstruasi" menjelaskan outcome yang diharapkan, yaitu pasien mampu mempertahankan pola menstruasi yang normal. Standar Intervensi Keperawatan "Manajemen Kesehatan Reproduksi" mencakup serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam memelihara, memperbaiki, dan memulihkan kesehatan reproduksi, termasuk pengkajian, pendidikan kesehatan, dan rujukan jika diperlukan. -
Article No. 6595 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan aminorhe
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu pasien datang dengan aminorhe (amenorrhea), dengan tone = akademis, dan persona = pakar,nurse, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Berat Badan Tidak Sesuai
- SIKI: Pemberian Konseling Gizi
Penjelasan Singkat:
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh merupakan diagnosa keperawatan yang terkait dengan asupan nutrisi yang tidak memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
- Berat Badan Tidak Sesuai merupakan hasil luaran yang diharapkan dari intervensi terkait dengan diagnosa tersebut, yaitu mencapai berat badan yang sesuai.
- Pemberian Konseling Gizi merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, seperti memberikan edukasi dan konseling terkait pola makan yang sehat dan nutrisi yang seimbang.
Dalam konteks pasien dengan amenorrhea (tidak menstruasi) dan tone yang akademis serta persona sebagai pakar dan perawat, diagnosa keperawatan ini dapat menjadi prioritas karena ketidakseimbangan nutrisi dapat menjadi salah satu penyebab amenorrhea. Peran perawat sebagai pakar akan sangat penting dalam memberikan konseling gizi yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 6596 | 21 Nov 2024
Klinis : risiko ikterik neonatus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan rekomendasi terkait Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), serta Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk kondisi risiko ikterik neonatus.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi risiko ikterik neonatus, Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Risiko ketidakseimbangan cairan". Diagnosa ini mengacu pada potensi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan pada bayi, yang dapat menyebabkan terjadinya ikterik neonatus. Kondisi ini memerlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilaksanakannya Asuhan Keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran yang dapat dicapai adalah:
1. Cairan tubuh bayi terkendali, yang ditandai dengan:
a. Intake dan output cairan seimbang
b. Tanda-tanda dehidrasi tidak tampak
c. Kadar bilirubin dalam batas normal
2. Bayi menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
3. Orang tua/keluarga memahami dan dapat melakukan perawatan bayi secara mandiri
4. Tidak terjadi komplikasi terkait ikterik neonatus, seperti kern ikterus atau kerusakan otak.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah Intervensi Keperawatan yang diperlukan:
1. Pemantauan keseimbangan cairan:
a. Monitor intake dan output cairan bayi secara ketat
b. Pantau tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
c. Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi kadar bilirubin
2. Manajemen pemberian cairan:
a. Berikan cairan sesuai kebutuhan bayi, seperti cairan intravena atau pemberian ASI
b. Atur waktu dan jumlah pemberian cairan untuk menjaga keseimbangan
c. Identifikasi dan atasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan
3. Edukasi dan dukungan bagi orang tua/keluarga:
a. Ajarkan orang tua/keluarga cara memantau tanda-tanda ikterik dan dehidrasi
b. Berikan edukasi tentang perawatan bayi, termasuk pemberian ASI dan stimulasi tumbuh kembang
c. Libatkan orang tua/keluarga dalam perawatan bayi dan berikan dukungan emosional
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain:
a. Koordinasi dengan dokter untuk pemantauan dan penatalaksanaan ikterik neonatus
b. Konsultasi dengan ahli gizi untuk penentuan kebutuhan cairan dan nutrisi bayi
c. Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap jika diperlukan perawatan lanjutan.
Dengan penerapan Intervensi Keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan kondisi bayi dengan risiko ikterik neonatus dapat terkendali dan tujuan Luaran yang diharapkan dapat tercapai. -
Article No. 6597 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pilek, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, pilek, mual, dan muntah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Yang Berhubungan: Peningkatan produksi sekresi, infeksi saluran napas.
- Gejala dan Tanda: Napas cuping hidung, batuk tidak efektif, mengi.
2. Mual
- Definisi: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan yang mendahului rasa ingin muntah.
- Faktor Yang Berhubungan: Infeksi gastrointestinal, obat-obatan.
- Gejala dan Tanda: Rasa mual, tidak nyaman di perut.
3. Resiko Dehidrasi
- Definisi: Rentan mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang melebihi jumlah yang masuk.
- Faktor Yang Berhubungan: Penurunan asupan cairan, kehilangan cairan melalui muntah, diare.
- Gejala dan Tanda: Mukosa kering, turgor kulit menurun, urin pekat.
Penjelasan Singkat Standar SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Memuat definisi, faktor yang berhubungan, dan gejala/tanda dari diagnosis keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Memuat luaran yang diharapkan dan kriteria hasil dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Memuat tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terdokumentasi, dan dapat diukur hasilnya. -
Article No. 6598 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia merupakan kenaikan suhu tubuh di atas batas normal, yaitu di atas 37,5°C.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia adalah penurunan suhu tubuh ke dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia antara lain pemberian cairan, kompres dingin, dan penggunaan obat penurun panas (antipiretik) sesuai instruksi dokter.
Tone yang digunakan adalah akademis, dengan persona sebagai pakar atau perawat yang memberikan informasi secara rinci dan jelas sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.