Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6718 | 22 Nov 2024
Klinis : Passion mengatakan 3 gigi kiri atas terasa linu dan goyang, gigi goyang, linu jika terkena panas dan dingin, terasa mengganjal dan tidak ada tenaga saat makan keluhan mulai dirasa kurang lebih 1 bulan, pasien belum mengetahui mengapa dan apa penyebabnya gigi terasa sakit dan goyang, pasien menanyakan masalah yang dihadapi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri Gigi (Dental Pain)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan pada struktur gigi dan jaringan pendukungnya.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri (Pain Management)
- Pasien melaporkan nyeri berkurang dari skala 3 menjadi 1 dalam 3 hari.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memperberat dan meringankan nyeri gigi.
- Pasien dapat mendemonstrasikan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri gigi.
2. Pemulihan Kesehatan Gigi (Dental Health Restoration)
- Pasien menunjukkan perbaikan kondisi gigi yang mengalami kerusakan atau kehilangan dalam waktu 2 minggu.
- Pasien dapat menjelaskan penyebab dan cara perawatan gigi yang tepat.
- Pasien berpartisipasi aktif dalam perawatan gigi yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (Pain Management)
- Identifikasi karakteristik nyeri gigi, seperti lokasi, durasi, frekuensi, dan faktor yang memperberat atau meringankan.
- Kolaborasi dengan dokter gigi untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik-teknik non-farmakologis seperti kompres hangat, relaksasi, dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
- Monitor efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap pengurangan nyeri.
2. Edukasi Kesehatan Gigi (Dental Health Education)
- Berikan edukasi tentang penyebab dan perawatan gigi yang tepat, termasuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
- Dorong pasien untuk rutin memeriksakan gigi dan mengikuti saran dokter gigi.
- Kolaborasi dengan dokter gigi untuk rencana perawatan gigi yang diperlukan.
- Bantu pasien dalam mematuhi rencana perawatan gigi yang disarankan.
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Nyeri Gigi" dipilih karena pasien mengeluhkan gigi kiri atas terasa linu dan goyang, serta terdapat rasa tidak nyaman saat makan. Luaran SLKI yang diharapkan adalah kontrol nyeri dan pemulihan kesehatan gigi, sehingga pasien dapat mengalami penurunan nyeri dan perbaikan kondisi gigi. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri dan edukasi kesehatan gigi, untuk membantu pasien mengelola nyeri dan meningkatkan kesehatan gigi. -
Article No. 6719 | 22 Nov 2024
Klinis : Passion mengatakan 3 gigi kiri atas terasa linu dan goyang, gigi goyang, linu jika terkena panas dan dingin, terasa mengganjal dan tidak ada tenaga saat makan keluhan mulai dirasa kurang lebih 1 bulan, pasien belum mengetahui mengapa dan apa penyebabnya gigi terasa sakit dan goyang, pasien menanyakan masalah yang dihadapi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Passion, mari kita bahas diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda alami.
Berdasarkan gejala yang Anda ceritakan, yaitu 3 gigi kiri atas terasa linu dan goyang, gigi goyang, linu jika terkena panas dan dingin, terasa mengganjal, dan tidak ada tenaga saat makan, serta keluhan yang dirasakan kurang lebih 1 bulan, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan kerusakan jaringan gigi.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat mengungkapkan strategi koping yang efektif untuk mengatasi nyeri, dan pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan berkurangnya nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri, Terapi Komplementer, Terapi Modalitas Fisik.
Pasien perlu segera mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi oleh dokter gigi untuk menentukan penyebab dan tindakan yang tepat. Selain itu, perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, serta strategi untuk mengurangi nyeri sementara hingga mendapatkan perawatan gigi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi yang Anda alami. Jangan ragu untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi atau tenaga kesehatan lainnya. Terima kasih. -
Article No. 6720 | 22 Nov 2024
Klinis : Passion mengatakan 3 gigi kiri atas terasa linu dan goyang, gigi goyang, linu jika terkena panas dan dingin, terasa mengganjal dan tidak ada tenaga saat makan keluhan mulai dirasa kurang lebih 1 bulan, pasien belum mengetahui mengapa dan apa penyebabnya gigi terasa sakit dan goyang, pasien menanyakan masalah yang dihadapi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri Gigi (Dental Pain)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan aktual atau potensial pada gigi dan struktur pendukungnya.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Pasien dapat mengenali skala nyeri gigi
- Pasien dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri gigi
- Pasien dapat mempraktikkan teknik manajemen nyeri yang efektif
- Pasien dapat melaporkan pengurangan nyeri gigi
2. Pemulihan Kesehatan Gigi
- Pasien dapat menjelaskan penyebab utama gangguan gigi
- Pasien dapat menyebutkan perawatan gigi yang dibutuhkan
- Pasien dapat berpartisipasi dalam perawatan gigi yang direkomendasikan
- Pasien dapat menunjukkan perbaikan kondisi gigi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri Gigi
- Kaji tingkat nyeri gigi pasien menggunakan skala nyeri yang sesuai
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri gigi pasien
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri non-farmakologis (misalnya kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik sesuai indikasi
- Monitor respons pasien terhadap intervensi manajemen nyeri
2. Edukasi Kesehatan Gigi
- Jelaskan penyebab utama gangguan gigi pasien (misalnya karies, penyakit periodontal)
- Diskusikan pentingnya perawatan gigi yang tepat dan tindakan yang perlu dilakukan
- Ajarkan teknik perawatan gigi yang benar (misalnya menyikat gigi, penggunaan benang gigi)
- Kolaborasi dengan dokter gigi untuk rencana perawatan yang dibutuhkan
- Motivasi pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan gigi
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Gigi" dipilih karena pasien mengalami keluhan utama berupa rasa linu dan goyang pada 3 gigi kiri atas, terasa mengganjal saat makan, dan tidak ada tenaga saat makan. Hal ini menunjukkan adanya nyeri gigi yang dialami pasien.
Luaran yang diharapkan mencakup manajemen nyeri gigi dan pemulihan kesehatan gigi. Pasien diharapkan dapat mengenali dan mengelola nyeri giginya dengan baik, serta memahami penyebab dan perawatan yang dibutuhkan untuk memulihkan kesehatan giginya.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi kaji nyeri gigi, ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik, edukasi tentang penyebab gangguan gigi, dan kolaborasi dengan dokter gigi untuk rencana perawatan yang tepat. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengelola nyeri, memahami kondisi giginya, dan berpartisipasi aktif dalam perawatan gigi yang dibutuhkan. -
Article No. 6721 | 22 Nov 2024
Klinis : Passion mengatakan 3 gigi kiri atas terasa linu dan goyang, gigi goyang, linu jika terkena panas dan dingin, terasa mengganjal dan tidak ada tenaga saat makan keluhan mulai dirasa kurang lebih 1 bulan, pasien belum mengetahui mengapa dan apa penyebabnya gigi terasa sakit dan goyang, pasien menanyakan masalah yang dihadapi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu nyeri gigi, gigi goyang, rasa ganjal pada saat makan, serta ketidaktahuan pasien mengenai penyebab keluhan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan:
1. Nyeri Orofasial berhubungan dengan gangguan pada gigi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Nyeri Orofasial: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah rongga mulut dan wajah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat makan dengan mudah, dan pasien memahami penyebab keluhan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab nyeri, memantau karakteristik nyeri, dan memberikan intervensi farmakologis maupun non-farmakologis.
b. Perawatan Gigi: Mengidentifikasi dan mengatasi masalah gigi, memberikan edukasi mengenai perawatan gigi, dan merujuk ke dokter gigi jika diperlukan.
c. Manajemen Kesehatan: Membantu pasien memahami penyebab dan penatalaksanaan keluhan yang dihadapi.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 6722 | 22 Nov 2024
Klinis : gigi nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi gigi nyeri:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K08.8
- Deskripsi: Kondisi gigi dan mulut lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Kode ini mencakup berbagai kondisi gigi yang menyebabkan nyeri, seperti pulpitis (peradangan pulpa gigi), perikoronitis (peradangan di sekitar mahkota gigi bungsu), dan lain-lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 23.1 - 23.9
- Deskripsi: Berbagai prosedur perawatan gigi, seperti ekstraksi gigi, pengisian gigi, perawatan pulpa, dan lain-lain. Kode yang spesifik akan tergantung pada jenis perawatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab nyeri gigi.
Penjelasan detail:
- Kode ICD-10 K08.8 digunakan untuk mengkodekan kondisi gigi dan mulut yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, termasuk nyeri gigi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti pulpitis, perikoronitis, atau kondisi lainnya yang menyebabkan rasa sakit pada gigi.
- Kode ICD-9-CM 23.1 - 23.9 mencakup berbagai prosedur perawatan gigi yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyebab nyeri gigi, seperti ekstraksi gigi, pengisian gigi, perawatan pulpa, dan lain-lain. Kode yang spesifik akan bergantung pada jenis perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi.
- Pengkodean yang akurat dan lengkap sangat penting untuk memastikan pencatatan yang tepat dalam rekam medis pasien, serta untuk tujuan penagihan dan pengelolaan data kesehatan. -
Article No. 6723 | 22 Nov 2024
Klinis : Fraktur dentalveolar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Fraktur dentalveolar.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko kerusakan integritas jaringan oral
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko kerusakan integritas jaringan oral adalah keadaan di mana individu rentan mengalami kerusakan pada jaringan rongga mulut, bibir, dan/atau gigi, yang dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas jaringan oral membaik
2. Rasa nyaman dalam rongga mulut meningkat
3. Risiko komplikasi menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Perawatan luka pada rongga mulut
3. Edukasi perawatan diri pada pasien/keluarga
Sebagai seorang pakar dalam bidang keperawatan, saya memahami pentingnya penanganan yang komprehensif untuk kondisi fraktur dentalveolar. Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan berpusat pada pasien. Hal ini akan membantu dalam memulihkan integritas jaringan oral, meningkatkan rasa nyaman, dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 6724 | 22 Nov 2024
Klinis : Laki laki usia 56 tahun, sesak nafas, demam sejak 2 hari yang lalu , pemeriksaan fisik RR 28 x/menit suhu 38 c, TD 120/80, ada retraksi dan pernafasan dangkal, diagnosa yang muncul adalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau mengeliminasi karbon dioksida pada tingkat yang dibutuhkan.
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami sesak nafas, dengan tanda-tanda pernapasan yang tidak efektif seperti pernafasan dangkal dan retraksi.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan frekuensi pernapasan yang meningkat (28 kali/menit) dan suhu badan yang tinggi (38°C), yang dapat mengindikasikan adanya gangguan pertukaran gas.
- Diagnosa ini sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) dan mencerminkan kondisi pasien.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI - SIKI):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital (SIKI)
- Manajemen Jalan Napas (SIKI)
- Terapi Oksigen (SIKI)
- Manajemen Demam (SIKI)
- Edukasi Pemeliharaan Kesehatan (SLKI)
Penjelasan singkat:
- Rencana asuhan keperawatan ini berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
- Intervensi-intervensi ini ditujukan untuk memantau kondisi pasien, mempertahankan jalan napas yang optimal, memberikan terapi oksigen, mengelola demam, serta memberikan edukasi pemeliharaan kesehatan yang sesuai.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 6725 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien datang membawa pengantar dari poli dr. Astri Sp.OG dengan G2P1A0 gravida 37mg BSC kalsifikasi plasenta LGA pasien hamil, mules kenceng2, gerak janın aktit keluar caran dari jalan keluar lain seperti, nyeri ulu hati, sesak, pusing, pandangan kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan (SDKI)
- Definisi: Risiko terjadinya perdarahan akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.
- Faktor Risiko: Gravida 2, plasenta kalsifikasi, Large for Gestational Age (LGA).
2. Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, aktual atau potensial.
- Penyebab: Kontraksi uterus.
3. Ansietas (SDKI)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
- Penyebab: Komplikasi kehamilan dan risiko perdarahan.
4. Ketidakefektifan Pola Napas (SDKI)
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Penyebab: Kehamilan LGA dan sesak napas.
5. Gangguan Penglihatan (SDKI)
- Definisi: Perubahan dalam kemampuan untuk melihat dengan jelas.
- Penyebab: Komplikasi kehamilan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidak terjadi perdarahan
2. Nyeri terkendali
3. Kecemasan terkendali
4. Pola napas efektif
5. Penglihatan terjaga
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan status kehamilan
2. Manajemen nyeri
3. Manajemen ansietas
4. Manajemen jalan napas
5. Manajemen gangguan penglihatan
Penjelasan singkat:
Pasien ini memiliki risiko perdarahan akibat komplikasi kehamilan, seperti plasenta kalsifikasi dan LGA. Selain itu, ia juga mengalami nyeri akut, kecemasan, gangguan pola napas, dan gangguan penglihatan. Perawat perlu memantau status kehamilan, mengelola nyeri, kecemasan, jalan napas, dan gangguan penglihatan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 6726 | 22 Nov 2024
Klinis : aniaya seksual dilakukan orang dewasa kepada anak contohnya rangsangan seksial, eksploitasi kegiatan seksual, maskep yang mungkin muncul apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Trauma Seksual
Penjelasan:
Trauma seksual merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi aniaya seksual yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak. Trauma seksual didefinisikan sebagai pengalaman menyakitkan secara fisik, emosional, dan psikologis akibat dari perlakuan seksual yang tidak diinginkan, termasuk rangsangan seksual, eksploitasi seksual, dan pelecehan seksual.
Manifestasi klinis yang mungkin muncul antara lain:
- SDKI: Distres, Kecemasan, Depresi, Rasa bersalah, Menarik diri, Takut, Gangguan tidur
- SLKI: Keamanan diri, Manajemen keamanan, Manajemen emosi, Resiliensi diri
- SIKI: Terapi modalitas (terapi permainan, art therapy, dll), Konseling, Psikoedukasi
Peran perawat dalam menangani kondisi ini adalah memberikan perawatan komprehensif yang mencakup aspek fisik, emosional, dan psikologis. Perawat perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai untuk memberikan intervensi keperawatan yang efektif, seperti menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, memfasilitasi pengungkapan perasaan, mengidentifikasi sumber daya yang tersedia, dan merujuk ke layanan profesional lainnya jika diperlukan. -
Article No. 6727 | 22 Nov 2024
Klinis : aniaya seksual dilakukan orang dewasa kepada anak contohnya rangsangan seksial, eksploitasi kegiatan seksual, maskep yang mungkin muncul apa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan untuk kondisi aniaya seksual yang dilakukan orang dewasa kepada anak.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah: "Trauma akibat aniaya seksual". Diagnosa ini mencakup adanya rasa takut, kecemasan, depresi, dan perasaan tidak berdaya yang dialami oleh anak akibat tindakan aniaya seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Selain itu, mungkin juga dapat muncul gejala fisik seperti luka, nyeri, dan infeksi.
Luaran/Output SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan anak dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Anak dapat mengungkapkan perasaan dan pengalaman trauma secara terbuka dan tidak menghindari topik terkait.
2. Anak dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dan depresi.
3. Anak dapat menunjukkan peningkatan harga diri dan rasa aman.
4. Anak dapat menunjukkan pemulihan kondisi fisik akibat aniaya seksual.
5. Anak dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi trauma dan memulihkan fungsi psikososial.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Terapi Bermain: Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaan dan pengalamannya melalui aktivitas bermain yang menyenangkan.
2. Terapi Kelompok: Memfasilitasi anak untuk berbagi cerita dan bertukar pengalaman dengan anak lain yang juga mengalami aniaya seksual.
3. Konseling: Memberikan konseling yang berfokus pada pemulihan trauma, peningkatan harga diri, dan pengembangan mekanisme koping yang adaptif.
4. Monitoring Kondisi Fisik: Melakukan pemeriksaan fisik dan perawatan luka, serta memantau tanda-tanda infeksi atau komplikasi.
5. Edukasi dan Dukungan Keluarga: Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai trauma aniaya seksual dan cara memberikan dukungan yang tepat.
6. Kolaborasi dengan Profesional Lain: Berkolaborasi dengan psikolog, psikiater, dan pekerja sosial untuk memberikan penanganan yang komprehensif.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, pendekatan yang berpusat pada anak dan trauma-informed care sangat penting untuk memastikan anak merasa aman, nyaman, dan didukung selama proses pemulihan.