Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6695 | 22 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki mengeluh pusing, dada berdebar-debar, tidak nafsu makan, sering melamun, kurang konsentrasi. Keadaan ini terjadi setelah satu Minggu proses perceraian dengan istrinya. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI. Sertakan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pemeriksaan penunjang dan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, intervensi, pemeriksaan penunjang, dan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Cemas (00146)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
- Tanda dan gejala: Pusing, dada berdebar-debar, sering melamun, kurang konsentrasi.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status perkawinan (perceraian).
2. Gangguan Pola Makan (00102)
- Definisi: Pola makan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Tanda dan gejala: Tidak nafsu makan.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status perkawinan (perceraian).
Diagnosa ICD:
1. Gangguan Kecemasan (F41.9)
2. Gangguan Makan Tidak Spesifik (F50.9)
SLKI (Luaran Keperawatan):
1. Koping Efektif (1302)
- Indikator: Mendemonstrasikan strategi manajemen stres, melaporkan penurunan tingkat kecemasan, dan menunjukkan peningkatan konsentrasi.
2. Status Nutrisi: Asupan Makanan Adekuat (1009)
- Indikator: Mempertahankan berat badan yang diinginkan, melaporkan peningkatan nafsu makan, dan menunjukkan peningkatan asupan nutrisi.
SIKI (Intervensi Keperawatan):
1. Manajemen Kecemasan (5820)
- Aktivitas: Identifikasi penyebab dan tingkat kecemasan, ajarkan teknik relaksasi, berikan dukungan emosional, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Manajemen Nutrisi (1100)
- Aktivitas: Identifikasi faktor yang mempengaruhi nafsu makan, pantau asupan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, dan berikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi.
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Laboratorium:
- Complete Blood Count (CBC)
- Profil Lipid
- Fungsi Hati (SGOT, SGPT)
Obat-Obatan:
1. Antidepresan (SSRI atau SNRI)
- Untuk mengatasi gejala depresi dan kecemasan
2. Anti-Ansietas (Benzodiazepin)
- Untuk mengatasi gejala kecemasan jangka pendek
3. Vitamin dan Suplemen Nutrisi
- Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Penjelasan:
Pasien ini mengalami gejala kecemasan dan gangguan pola makan yang disebabkan oleh perubahan status perkawinan (perceraian). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Cemas dan Gangguan Pola Makan. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan koping yang efektif dan status nutrisi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Kecemasan dan Manajemen Nutrisi. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk mengevaluasi kondisi umum pasien, sedangkan obat-obatan diberikan untuk mengatasi gejala kecemasan, depresi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan tenaga kesehatan lain diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 6696 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ny. L.
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Keputusasaan (Hopelessness)
Definisi: Keadaan di mana individu merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang dihadapi dan tidak memiliki harapan untuk masa depan.
Etiologi:
- Penyakit kronis (HIV/AIDS)
- Dukungan sosial yang tidak adekuat
- Ketidakpastian tentang prognosis penyakit
Gejala dan Tanda:
- Pasien mengatakan ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan
- Pasien menunjukkan interaksi yang restless
- Pasien mengalami sulit tidur dan nafsu makan menurun
Intervensi Keperawatan (SLKI):
- Fasilitasi harapan
- Dukung keyakinan dan nilai-nilai pasien
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen gejala
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
- Pasien mengekspresikan harapan untuk masa depan
- Pasien menunjukkan kemampuan untuk mengatasi masalah
- Pasien berpartisipasi aktif dalam perawatan
Diagnosa keperawatan utama pada Ny. L adalah Keputusasaan (Hopelessness) yang disebabkan oleh penyakit kronis (HIV/AIDS) dan dukungan sosial yang tidak adekuat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi harapan, mendukung keyakinan dan nilai-nilai pasien, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen gejala. Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengekspresikan harapan untuk masa depan, menunjukkan kemampuan untuk mengatasi masalah, dan berpartisipasi aktif dalam perawatan. -
Article No. 6697 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko Depresi
- Definisi: Rentan terhadap gangguan suasana hati yang ditandai oleh perasaan sedih, putus asa, tidak berdaya, dan tidak termotivasi.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis (HIV/AIDS), pengobatan yang lama, dukungan sosial tidak adekuat, karakteristik individu.
2. Insomnia
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan tidur.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, kecemasan, stres.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan gizi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Depresi, anoreksia, penyakit kronis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Depresi:
- Klien akan menunjukkan penurunan gejala depresi, seperti peningkatan motivasi, perasaan sedih dan putus asa berkurang.
- Klien akan mampu mengidentifikasi sumber daya dan dukungan yang tersedia.
- Klien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi masalah.
2. Insomnia:
- Klien akan melaporkan perbaikan pola tidur, seperti waktu tidur yang lebih lama dan kualitas tidur yang lebih baik.
- Klien akan mampu mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidurnya dan menerapkan strategi untuk memperbaiki pola tidur.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Klien akan menunjukkan peningkatan berat badan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
- Klien akan melaporkan peningkatan nafsu makan dan asupan nutrisi yang adekuat.
- Klien akan mampu mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisinya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Depresi:
- Identifikasi faktor risiko depresi pada klien.
- Kaji tingkat depresi klien menggunakan alat ukur yang valid.
- Berikan dukungan emosional dan psikososial.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antidepresan jika diperlukan.
- Ajarkan teknik manajemen stres dan peningkatan harga diri.
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan yang adekuat.
2. Insomnia:
- Kaji pola tidur klien dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi tentang aturan tidur yang baik (sleep hygiene).
- Ajarkan teknik relaksasi untuk membantu memulai dan mempertahankan tidur.
- Berikan obat tidur sesuai dengan resep dokter, jika diperlukan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi pengobatan terkait penyakit dasar.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Kaji asupan makan klien dan kebutuhan nutrisinya.
- Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Bantu klien menyusun rencana makan yang seimbang dan menarik.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat.
- Pantau berat badan dan status nutrisi klien secara berkala.
- Libatkan keluarga dalam mendukung perbaikan asupan makan klien.
Penjelasan yang rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. L mencakup tiga masalah utama, yaitu Risiko Depresi, Insomnia, dan Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Setiap diagnosa tersebut memiliki definisi, faktor yang berhubungan, dan uraian yang spesifik sesuai dengan kondisi Ny. L.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup tiga domain utama: 1) Risiko Depresi - penurunan gejala depresi, peningkatan motivasi, dan kemampuan mengatasi masalah; 2) Insomnia - perbaikan pola tidur dan kemampuan mengenali serta mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi tidur; 3) Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh - peningkatan berat badan, perbaikan nafsu makan, dan kemampuan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) mencakup tiga area: 1) Risiko Depresi - identifikasi faktor risiko, asesmen depresi, dukungan emosional dan psikososial, kolaborasi dengan dokter, teknik manajemen stres dan peningkatan harga diri, serta melibatkan keluarga; 2) Insomnia - asesmen pola tidur, edukasi sleep hygiene, teknik relaksasi, kolaborasi dengan dokter; 3) Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh - asesmen asupan makan, edukasi nutrisi, penyusunan rencana makan, kolaborasi dengan ahli gizi, pemantauan status nutrisi, dan melibatkan keluarga.
Secara keseluruhan, pendekatan holistik yang melibatkan aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual diperlukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. L dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 6698 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis masalah keperawatan utama pada kasus Ny. L berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang mencakup Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Hopelessness (Keputusasaan)
- Definisi: Perasaan kehilangan harapan atau keyakinan bahwa situasi dapat diperbaiki atau diubah.
- Karakteristik: Pasien menunjukkan interaksi yang restless, menyatakan ingin menyerah, dan tidak mau melanjutkan pengobatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Hopelessness adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan perasaan kehilangan harapan atau keyakinan bahwa situasi dapat diperbaiki atau diubah.
SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan ekspresi harapan, mengembangkan strategi koping yang efektif, dan meningkatkan harga diri.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan dukungan emosional, membantu pasien mengidentifikasi sumber daya koping, dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan.
Dengan adanya dukungan besar dari keluarga, perawat dapat berkolaborasi dengan pasien dan keluarga untuk meningkatkan harapan dan motivasi pasien dalam menjalani pengobatan dan perawatan HIV. Pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien sangat diperlukan untuk mengatasi masalah keputusasaan yang dialami Ny. L. -
Article No. 6699 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. L berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Koping Individu Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan seseorang dalam melakukan penyesuaian diri secara konstruktif terhadap situasi atau masalah yang dihadapi.
- Gejala: Ny. L menunjukkan tanda-tanda interaksi yang restless, menyatakan ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, serta sulit tidur.
Diagnosa Keperawatan Sekunder:
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala: Ny. L mengalami penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan acuan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kerangka kerja yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan bagi perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dalam kasus Ny. L, diagnosa keperawatan utama yang teridentifikasi adalah Koping Individu Tidak Efektif, disertai diagnosa sekunder Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Perawat perlu memberikan intervensi yang komprehensif untuk membantu Ny. L dalam mengatasi masalah psikologis dan nutrisi yang dialaminya, sesuai dengan standar praktik keperawatan professional di Indonesia. -
Article No. 6700 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? * Nyeri kronis/akut Intoleransi aktivitas Cemas : berduka kematian Distres spiritual Keputusasaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada Ny. L adalah:
1. Keputusasaan (Hopelessness)
Diagnosa Keperawatan:
Keputusasaan (Hopelessness)
Definisi: Suatu kondisi subyektif di mana individu merasa tidak berdaya untuk menghadapi masalah atau situasi yang dihadapi dan tidak mampu mengidentifikasi alternatif untuk keluar dari situasi tersebut.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keputusasaan adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan suatu kondisi di mana individu merasa tidak berdaya dan tidak mampu untuk menghadapi masalah atau situasi yang dihadapi serta tidak dapat mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Salah satu luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mendemonstrasikan sikap optimis dalam menghadapi masalah.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memberikan dukungan emosional, membantu mengidentifikasi sumber daya, dan membantu pasien menemukan harapan dan makna hidup.
Selain masalah Keputusasaan, pasien juga mengalami masalah keperawatan lain seperti:
- Gangguan pola tidur
- Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Perawat harus memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi masalah-masalah tersebut dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 6701 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. H usia 28 tahun telah di diagnosa nyeri dari metastase tulang karena kanker servik. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya bahkan tidak bisa tidur tanpa duduk dan saya bahkan tidak bisa berfikir baik.” Pasien tampak tegang dan gelisah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
- Faktor yang Berhubungan: Metastasis tulang karena kanker serviks.
2. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan fungsi.
- Faktor yang Berhubungan: Nyeri akut.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik, dan faktor risiko dari diagnosa keperawatan.
- Dalam kasus ini, SDKI membantu menentukan diagnosa keperawatan Nyeri Akut dan Gangguan Pola Tidur beserta penjelasan singkatnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi luaran keperawatan (hasil yang diharapkan) dan kriteria hasil yang terukur.
- Dalam kasus ini, SLKI akan memandu perawat dalam menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan, seperti pengurangan nyeri dan peningkatan kualitas tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi intervensi keperawatan dan aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Dalam kasus ini, SIKI akan membantu perawat dalam menentukan intervensi yang tepat, seperti pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan manajemen lingkungan tidur.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, efektif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 6702 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. H usia 28 tahun telah di diagnosa nyeri dari metastase tulang karena kanker servik. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya bahkan tidak bisa tidur tanpa duduk dan saya bahkan tidak bisa berfikir baik.” Pasien tampak tegang dan gelisah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. H.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. H adalah Nyeri Kronis yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri yang mengganggu tidur dan kemampuan berpikir, serta tampak tegang dan gelisah. Nyeri kronis adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan Nyeri: Pasien melaporkan penurunan skala nyeri dari saat ini ke tingkat yang dapat diterima.
2. Tidur yang Memadai: Pasien melaporkan dapat tidur tanpa rasa nyeri yang mengganggu.
3. Kemampuan Berpikir Membaik: Pasien melaporkan dapat berpikir dengan baik tanpa gangguan nyeri.
4. Kecemasan Menurun: Pasien tampak tenang dan tidak lagi gelisah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi penanganan nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgetik, terapi modalitas non-farmakologis, dan intervensi lainnya.
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi modalitas lainnya.
d. Monitor efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Kualitas Tidur:
a. Kaji pola tidur dan faktor yang dapat mengganggu tidur.
b. Berikan lingkungan yang nyaman dan mendukung untuk tidur, seperti mengatur suhu, pencahayaan, dan mengurangi kebisingan.
c. Ajarkan teknik-teknik relaksasi yang dapat membantu tidur, seperti latihan pernapasan, visualisasi, dan musik.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, jika diperlukan.
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir:
a. Kaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, seperti nyeri, kelelahan, dan kecemasan.
b. Berikan lingkungan yang tenang dan bebas dari distraksi.
c. Ajarkan teknik-teknik manajemen stres dan coping yang efektif.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir, jika diperlukan.
4. Penurunan Kecemasan:
a. Kaji tingkat kecemasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Berikan dukungan emosional dan validasi perasaan pasien.
c. Ajarkan teknik-teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dan visualisasi.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, jika diperlukan.
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif akan membantu Ny. H mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan kualitas tidur dan kemampuan berpikir, serta penurunan kecemasan. Evaluasi dan penyesuaian intervensi secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 6703 | 22 Nov 2024
Klinis : Ketergantungan sedang, mampu melakukan sedikit bantuan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ketergantungan sedang, mampu melakukan sedikit bantuan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketergantungan Aktivitas Perawatan Diri Sedang
Penjelasan:
Ketergantungan Aktivitas Perawatan Diri Sedang adalah kondisi di mana individu membutuhkan bantuan sebagian dalam melakukan sebagian besar aktivitas perawatan diri sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, toileting, dan mobilisasi. Individu masih dapat melakukan sebagian kecil aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri yang menurun secara bermakna, sehingga membutuhkan bantuan sebagian.
- Karakteristik Definisi: Membutuhkan bantuan sebagian untuk aktivitas perawatan diri, dapat melakukan sebagian kecil aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Indikator:
1. Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Klien dapat menggunakan alat bantu dalam aktivitas perawatan diri.
3. Klien dapat menerima bantuan dalam aktivitas perawatan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Bantu klien dalam aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuannya.
2. Ajarkan klien menggunakan alat bantu dalam aktivitas perawatan diri.
3. Dorong klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
4. Libatkan keluarga dalam membantu klien melakukan aktivitas perawatan diri.
Diharapkan dengan intervensi keperawatan yang tepat, klien dapat meningkatkan kemandiriannya dalam melakukan aktivitas perawatan diri. -
Article No. 6704 | 22 Nov 2024
Klinis : Intervensi keperawatan penyakit dermatitis dari diagnosa berikut 1. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d bahan kimia iritatif, perubahan pigmentasi, kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan (SDKI 2019 kategori lingkungan, subkategori keamanan dan proteksi D.0129 halaman 283) 2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit (SDKI, 2019 kategori psikologis, subkategori nyeri dan kenyamanan D.0005, halaman 26) 3. Risiko Infeksi d.d peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (kerusakan integritas kulit) dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (supresi respon infllamasi (SDKI 2019 kategori lingkungan, subkategori keamanan dan proteksi D. 0142)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: L24.9
- Deskripsi: Dermatitis kontak akibat zat iritan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.59
- Deskripsi: Perawatan kulit dan jaringan lain, lainnya
Penjelasan:
Untuk kondisi gangguan integritas kulit/jaringan yang disebabkan oleh bahan kimia iritan, perubahan pigmentasi, dan kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan, kode ICD-10 yang sesuai adalah L24.9 (Dermatitis kontak akibat zat iritan, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Kondisi ini dapat memerlukan intervensi keperawatan untuk menangani masalah dermatitis.
Untuk kondisi gangguan rasa nyaman akibat gejala penyakit, kode ICD-10 yang sesuai adalah R52 (Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Intervensi keperawatan mungkin diperlukan untuk mengelola gejala nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien.
Untuk kondisi risiko infeksi akibat peningkatan paparan organisme patogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (kerusakan integritas kulit), dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (supresi respons inflamasi), kode ICD-10 yang sesuai adalah Z29.9 (Tindakan pencegahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Intervensi keperawatan mungkin diperlukan untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi.
Dalam konteks prosedur/tindakan medis, kode ICD-9-CM yang relevan adalah 99.59 (Perawatan kulit dan jaringan lain, lainnya), yang dapat mencakup berbagai intervensi keperawatan untuk menangani kondisi dermatitis, nyeri, dan risiko infeksi.