Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6855 | 24 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu. Berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut
- SLKI: Manajemen nyeri, peningkatan kenyamanan
- SIKI: Manajemen nyeri, terapi komplementer
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakcukupan ventilasi yang menunjukkan perubahan dalam kedalaman atau frekuensi pernapasan
- SLKI: Manajemen jalan napas, peningkatan ventilasi
- SIKI: Manajemen jalan napas, terapi oksigen
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakcukupan energi fisiologis untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari
- SLKI: Peningkatan mobilitas, manajemen energi
- SIKI: Manajemen aktivitas, terapi aktivitas
Berdasarkan kondisi pasien dengan infark miokard akut, riwayat hipertensi, dan diabetes melitus tipe 2, pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah nyeri akut, ketidakefektifan pola napas, dan intoleransi aktivitas.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 6856 | 24 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, dirawat di rumah dengan keluhan sering marah dan merusak barang barang-barang di sekitarnya. Saat pengkajian, tatapan mata pasien tajam kepada perawat, sering mondar-mandir, menyatakan keinginan berkelahi dengan orang yang mendekatinya. Apa masalah keperawatan pada kasus tersebut? Select one: a. Perilaku kekerasan b. Risiko bunuh diri c. Perilaku mencederai diri sendiri d. Risiko merusak lingkungan dan orang lain
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat menyimpulkan bahwa masalah keperawatan yang sesuai dengan kasus tersebut adalah:
a. Perilaku kekerasan
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: PERILAKU KEKERASAN (Marah/Agresif)
Definisi SDKI: Respon marah/agresi yang ditujukan pada diri sendiri, orang lain atau lingkungan.
Pasien menunjukkan tanda-tanda perilaku kekerasan, seperti tatapan mata yang tajam, sering mondar-mandir, dan menyatakan keinginan untuk berkelahi dengan orang yang mendekatinya. Perilaku ini dapat membahayakan diri pasien sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SLKI dan SIKI antara lain:
- Manajemen Perilaku Kekerasan
- Terapi Kognitif
- Terapi Assertif
- Aktivitas Terapeutik
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi dan mengendalikan perilaku kekerasan pasien, serta membantu pasien mengidentifikasi dan mengelola penyebab marah/agresivitasnya. -
Article No. 6857 | 24 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, dirawat di rumah dengan keluhan sering marah dan merusak barang barang-barang di sekitarnya. Saat pengkajian, tatapan mata pasien tajam kepada perawat, sering mondar-mandir, menyatakan keinginan berkelahi dengan orang yang mendekatinya. Apa masalah keperawatan pada kasus tersebut? Select one: a. Perilaku kekerasan b. Risiko bunuh diri c. Perilaku mencederai diri sendiri d. Risiko merusak lingkungan dan orang lain
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: a. Perilaku Kekerasan
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Perilaku Kekerasan merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang digambarkan. Pasien menunjukkan tanda-tanda perilaku kekerasan seperti tatapan mata yang tajam, sering mondar-mandir, dan menyatakan keinginan untuk berkelahi dengan orang yang mendekatinya. Hal ini mengindikasikan bahwa pasien berisiko untuk melukai orang lain di sekitarnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Perilaku: Pasien mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang ditunjukkan.
2. Keamanan Diri: Pasien dan lingkungan sekitar terjaga keamanannya dari risiko perilaku kekerasan.
3. Integritas Fisik: Pasien dan orang lain di sekitarnya terbebas dari cedera fisik akibat perilaku kekerasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perilaku
- Identifikasi pemicu perilaku kekerasan
- Kembangkan strategi untuk menghindari pemicu
- Bantu pasien menggunakan teknik relaksasi dan manajemen stres
- Berikan umpan balik positif saat pasien menunjukkan perilaku yang diharapkan
2. Pencegahan Kekerasan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan tidak memicu perilaku kekerasan
- Berikan edukasi kepada keluarga dan orang-orang di sekitar pasien tentang manajemen perilaku kekerasan
- Libatkan tim kesehatan lain (psikolog, psikiater) untuk penanganan yang komprehensif
3. Pengawasan
- Lakukan observasi dan pemantauan yang ketat terhadap perilaku pasien
- Berikan intervensi segera saat tanda-tanda perilaku kekerasan muncul
- Dokumentasikan setiap insiden perilaku kekerasan dan respons yang diberikan
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mengendalikan perilaku kekerasannya, lingkungan sekitar terjaga keamanannya, dan pasien serta orang lain terbebas dari cedera fisik. -
Article No. 6858 | 24 Nov 2024
Klinis : Perawat mengunjungi keluarga dengan kasus Rhabdiomyosarcoma yang menimpa seorang anak perempuan usia 16 tahun. Klien sering menangis karena takut hidupnya tidak lama lagi, orang tuanya juga merasa tidak berdaya dan sellau menyalahkan diri atas sakit yang diderita anaknya. Masalah keperawatan pada kondisi diatas adalah? Select one: a. Gangguan proses keluarga b. Penurunan koping keluarga c. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif d. Gangguan rasa nyaman nyeri e. Kesiapan peningkatan proses keluarga f. Kesiapan meningkatkan informasi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, masalah keperawatan yang sesuai adalah:
a. Penurunan koping keluarga
Penjelasan:
Keluarga dengan anak yang menderita Rhabdomyosarcoma mengalami stres yang berat. Anak sering menangis karena takut akan masa hidupnya yang singkat, sementara orang tua merasa tidak berdaya dan menyalahkan diri atas kondisi penyakit anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga mengalami penurunan kemampuan untuk beradaptasi dan mengelola situasi sulit yang dihadapi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keluarga mampu mengidentifikasi sumber stres
2. Keluarga mampu menggunakan strategi koping yang efektif
3. Keluarga mampu mengungkapkan emosi secara terbuka
4. Keluarga merasa didukung dan diberdayakan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Asesmen kemampuan koping keluarga
2. Edukasi tentang penyakit Rhabdomyosarcoma dan implikasinya
3. Fasilitasi keluarga untuk mengekspresikan emosi
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk dukungan psikososial
5. Libatkan keluarga dalam perencanaan asuhan keperawatan
6. Monitoring dan evaluasi efektivitas strategi koping keluarga
Penjelasan rinci:
Perawat perlu melakukan asesmen komprehensif terhadap kemampuan koping keluarga, mencakup sumber stres yang dihadapi, strategi koping yang digunakan, dan dukungan sosial yang tersedia. Edukasi kepada keluarga tentang penyakit Rhabdomyosarcoma dan implikasinya penting dilakukan untuk membantu keluarga memahami kondisi anak dan menghadapinya dengan lebih siap. Fasilitasi ekspresi emosi sangat diperlukan agar keluarga dapat menyalurkan perasaan takut, sedih, serta menyalahkan diri. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti psikolog, konselor, dan pekerja sosial juga diperlukan untuk memberikan dukungan psikososial yang komprehensif. Keterlibatan keluarga dalam perencanaan asuhan keperawatan akan meningkatkan rasa berdaya dan komitmen mereka dalam merawat anak. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas strategi koping yang digunakan keluarga juga penting dilakukan untuk mengoptimalkan intervensi yang diberikan. -
Article No. 6859 | 24 Nov 2024
Klinis : Keluarga Tn. N (70 tahun) tinggal bersama istri Ny. B (66 tahun). Tn. N menderita penyakit diabetes mellitus sejak 16 tahun yang lalu dan mengalami komplikasi luka gangrene pada kaki sehingga memerlukan perawatan jangka panjang. Berdasarkan hasil pengkajian, Ny. B menyampaikan kesulitan merawat Tn. N di rumah sesuai dengan yang telah diajarkan perawat ketika di rumah sakit. Masalah keperawatan keluarga pada keluarga Tn. N adalah? Select one: a. Risiko pengabaian berhubungan dengan ketidakmampuan perawatan penyakit kronis b. Risiko ketidakberdayaan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan perawatan jangka panjang c. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program perawatan d. Risiko perlambatan pemulihan kesehatan berhubungan dengan kompleksitas program perawatan e. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan keluarga berhubungan ketidakmampuan perawatan penyakit kronis
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, berikut saya berikan analisis dan jawaban atas kasus yang Anda sampaikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan keluarga yang paling sesuai adalah:
c. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program perawatan
Penjelasan:
Tn. N menderita diabetes mellitus dengan komplikasi luka gangrene pada kaki yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Ny. B selaku istri Tn. N mengalami kesulitan dalam merawat suaminya di rumah sesuai dengan yang telah diajarkan perawat di rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga belum mampu mengelola kesehatan Tn. N secara efektif, yang dikaitkan dengan kompleksitas program perawatan yang harus dilakukan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen kesehatan keluarga
2. Pemahaman proses penyakit
3. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan kesehatan
4. Integrasi perawatan di rumah
5. Dukungan keluarga
Penjelasan:
Luaran yang diharapkan adalah agar keluarga dapat mengelola kesehatan Tn. N secara efektif, memahami proses penyakitnya, terlibat dalam pengambilan keputusan kesehatan, dapat mengintegrasikan perawatan di rumah, dan mendapatkan dukungan keluarga yang memadai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengajaran proses penyakit
2. Peningkatan manajemen kesehatan keluarga
3. Fasilitasi pengambilan keputusan
4. Perawatan berbasis rumah
5. Dukungan keluarga
Penjelasan:
Intervensi yang diperlukan mencakup pengajaran tentang proses penyakit diabetes mellitus dan komplikasinya, peningkatan kemampuan keluarga dalam mengelola kesehatan Tn. N, fasilitasi dalam pengambilan keputusan terkait perawatan, pemberian perawatan berbasis rumah, serta pemberian dukungan kepada keluarga agar dapat merawat Tn. N secara optimal.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 6861 | 24 Nov 2024
Klinis : edema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi edema:
Diagnosa Keperawatan:
Edema berhubungan dengan gangguan perfusi jaringan.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Edema adalah akumulasi cairan dalam ruang interstitial yang menyebabkan pembengkakan pada jaringan.
- Edema berhubungan dengan gangguan perfusi jaringan yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gagal jantung, gagal ginjal, hipoalbuminemia, dan lain-lain.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan pada pasien dengan edema adalah berkurangnya edema, pemulihan fungsi organ, dan peningkatan kualitas hidup.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen cairan, terapi kompres, elevasi ekstremitas, dan pengaturan diet.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi edema meliputi: pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan masukan dan pengeluaran cairan, pemberian terapi kompres, elevasi ekstremitas, dan edukasi pasien dan keluarga.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran, dan memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah edema pada pasien. -
Article No. 6862 | 24 Nov 2024
Klinis : Keluarga klien datang ke RSUD KH. Zainal Musthafa pada tanggal 04 November 2024 pukul 14.03 WIB keluarga klien mengatakan bahwa klien terjadi jatuh saat 2 hari yang lalu dan klien tidak sadarkan diri, keluarga klien tidak langsung membawanya ke rumah sakit selama 2 hari dan melakukan perawatan dirumah, keluarga klien mengeluh tangan dan kaki kiri klien tidak bisa digerakkan, keluarga klien mengatakan klien tidak bisa masuk makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan sebagai perawat ahli, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami kondisi sebagai berikut:
1. Jatuh dan tidak sadarkan diri selama 2 hari
2. Tangan dan kaki kiri tidak dapat digerakkan
3. Tidak dapat makan
Dari kondisi tersebut, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera Berat Berhubungan dengan Jatuh
- SDKI: Risiko Cedera Berat adalah status kesehatan individu yang berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh secara mendadak dan tidak terduga yang dapat menyebabkan dampak negatif.
- SLKI: Outcome yang diharapkan adalah Tingkat Risiko Cedera Berkurang, dengan kriteria hasil seperti Tidak ada cedera baru, Tidak ada komplikasi, dan Penggunaan alat bantu yang tepat.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Risiko Jatuh, Pencegahan Cedera, dan Mobilitas Fisik.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kelemahan Ekstremitas
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau kontrol otot.
- SLKI: Outcome yang diharapkan adalah Mobilitas Fisik Meningkat, dengan kriteria hasil seperti Pergerakan sendi meningkat, Kekuatan otot meningkat, dan Tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Terapi Latihan, Manajemen Nyeri, dan Perawatan Imobilisasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Menelan Berhubungan dengan Kelemahan Otot
- SDKI: Ketidakefektifan Menelan adalah ketidakmampuan untuk menggerakkan makanan dari mulut ke lambung secara efektif.
- SLKI: Outcome yang diharapkan adalah Kemampuan Menelan Membaik, dengan kriteria hasil seperti Frekuensi aspirasi berkurang, Intake nutrisi dan cairan adekuat, dan Tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Disfagia, Edukasi Gizi, dan Perawatan Intubasi.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan, outcome, dan intervensi yang ditetapkan harus sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di seluruh Indonesia. -
Article No. 6863 | 24 Nov 2024
Klinis : Keluarga klien datang ke RSUD KH. Zainal Musthafa pada tanggal 04 November 2024 pukul 14.03 WIB keluarga klien mengatakan bahwa klien terjadi jatuh saat 2 hari yang lalu dan klien tidak sadarkan diri, keluarga klien tidak langsung membawanya ke rumah sakit selama 2 hari dan melakukan perawatan dirumah, keluarga klien mengeluh tangan dan kaki kiri klien tidak bisa digerakkan, keluarga klien mengatakan klien tidak bisa masuk makan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Disfungsi Neuromuskular Sekunder Akibat Cedera Otak.
Penjelasan:
Berdasarkan kasus yang diberikan, klien mengalami jatuh dan tidak sadarkan diri selama 2 hari. Keluarga klien mengeluhkan bahwa tangan dan kaki kiri klien tidak dapat digerakkan, serta klien tidak dapat masuk makan. Hal ini menunjukkan adanya gangguan mobilitas fisik yang kemungkinan disebabkan oleh disfungsi neuromuskular akibat cedera otak.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
- Indikator: Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki, kemampuan makan/minum secara mandiri.
- Target: Klien dapat menggerakkan tangan dan kaki, serta dapat makan/minum secara mandiri.
2. Pemulihan Cedera Otak: Pemulihan fungsi neurologi setelah cedera otak.
- Indikator: Kembalinya fungsi motorik, sensorik, dan kognitif.
- Target: Kembalinya fungsi motorik, sensorik, dan kognitif klien.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Mobilitas
- Asesmen mobilitas fisik klien
- Berikan latihan pergerakan anggota gerak secara bertahap
- Motivasi klien untuk meningkatkan mobilitas
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk terapi latihan
2. Perawatan Cedera Otak
- Asesmen fungsi neurologis klien
- Berikan stimulasi sensorik dan kognitif
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan cedera otak
- Edukasi keluarga tentang perawatan cedera otak
3. Perawatan Nutrisi
- Asesmen status nutrisi klien
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan nutrisi
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diuraikan di atas didasarkan pada kondisi klien yang mengalami jatuh dan cedera otak, sehingga mengakibatkan gangguan mobilitas fisik dan kesulitan makan. Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan untuk memulihkan fungsi motorik, sensorik, dan kognitif klien, serta memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat. Kolaborasi dengan tim medis dan terapi lainnya sangat penting dalam proses pemulihan klien. -
Article No. 6864 | 24 Nov 2024
Klinis : Keluarga klien datang ke RSUD KH. Zainal Musthafa pada tanggal 04 November 2024 pukul 14.03 WIB keluarga klien mengatakan bahwa klien terjadi jatuh saat 2 hari yang lalu dan klien tidak sadarkan diri, keluarga klien tidak langsung membawanya ke rumah sakit selama 2 hari dan melakukan perawatan dirumah, keluarga klien mengeluh tangan dan kaki kiri klien tidak bisa digerakkan, keluarga klien mengatakan klien tidak bisa masuk makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah analisis Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Cedera Otak
2. Risiko Malnutrisi Terkait Penurunan Asupan Makan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Cedera Otak
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disebabkan oleh cedera otak.
- Penyebab: Trauma kepala, stroke, tumor otak.
- Karakteristik: Keterbatasan dalam meningkatkan, mempertahankan, atau mengurangi pergerakan, kesulitan dalam koordinasi tubuh, dan penurunan rentang gerak.
2. Risiko Malnutrisi Terkait Penurunan Asupan Makan
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan asupan nutrisi, yang dapat menyebabkan malnutrisi.
- Penyebab: Gangguan fisiologis, psikologis, atau sosial yang mengganggu asupan makan.
- Karakteristik: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, dan perubahan kadar albumin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik
- Indikator: Rentang gerak sendi, kekuatan otot, koordinasi gerakan, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Target: Peningkatan mobilitas fisik sesuai dengan kondisi klien.
2. Status Nutrisi
- Indikator: Berat badan, asupan nutrisi, kadar albumin, dan status cairan.
- Target: Peningkatan status nutrisi sesuai dengan kondisi klien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mobilitas
- Intervensi: Latihan rentang gerak, latihan kekuatan otot, dan pelatihan aktivitas sehari-hari.
- Tujuan: Meningkatkan mobilitas fisik klien.
2. Manajemen Nutrisi
- Intervensi: Kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, dan edukasi gizi.
- Tujuan: Meningkatkan asupan nutrisi klien dan mencegah malnutrisi.
Dengan pemahaman tentang SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien untuk mengatasi kondisi yang dialami klien tersebut. -
Article No. 6865 | 24 Nov 2024
Klinis : Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran dan selalu merasa gelisah tidak bisa tidur, keluarga klien mengeluh tangan dan kaki kiri klien tidak bisa digerakkan, klien mengalami gangguan komunikasi dengan kondisi bicara dan tidak jelas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat
2. Insomnia berhubungan dengan kecemasan
3. Hemiparese (kelumpuhan separuh badan) berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat
4. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat
Penjelasan Singkat:
1. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat:
- SDKI: Penurunan Kesadaran
- SLKI: Mempertahankan Tingkat Kesadaran
- SIKI: Manajemen Gangguan Kesadaran
2. Insomnia berhubungan dengan kecemasan:
- SDKI: Insomnia
- SLKI: Pemulihan Tidur
- SIKI: Manajemen Insomnia
3. Hemiparese (kelumpuhan separuh badan) berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat:
- SDKI: Hemiparesis
- SLKI: Peningkatan Mobilitas
- SIKI: Manajemen Gangguan Motorik
4. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat:
- SDKI: Gangguan Komunikasi Verbal
- SLKI: Peningkatan Komunikasi
- SIKI: Manajemen Gangguan Komunikasi
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap klien, mengidentifikasi masalah kesehatan, menetapkan diagnosa keperawatan, dan merencanakan intervensi yang sesuai berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Tujuan utamanya adalah untuk membantu klien mencapai hasil kesehatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya.