Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6842 | 24 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan selalu membayangkan wanita telanjang dan tidak bisa menahan keinginan untuk onani
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan pendekatan yang komprehensif dan sensitif dalam menangani kondisi yang Anda sampaikan. Berikut adalah analisis dan rencana asuhan keperawatan yang dapat diberikan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Diagnosa utama: Gangguan Citra Tubuh (00118)
- Definisi: Persepsi negatif atau terganggu tentang penampilan fisik atau fungsi tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Keyakinan yang salah tentang penampilan fisik, Gangguan fungsi seksual.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
- Citra Tubuh Positif (1200)
- Indikator:
- Menunjukkan penerimaan terhadap penampilan fisik (120001)
- Menunjukkan kepuasan terhadap penampilan fisik (120002)
- Menunjukkan kepercayaan diri dalam situasi sosial (120005)
- Fungsi Seksual (0905)
- Indikator:
- Melaporkan kepuasan terhadap aktivitas seksual (090501)
- Melaporkan fungsi seksual yang efektif (090502)
- Melaporkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual (090503)
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
- Terapi Perilaku Kognitif (4360)
- Tujuan: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku yang maladaptif.
- Aktivitas:
- Membantu pasien mengidentifikasi pikiran, keyakinan, dan sikap yang tidak realistis tentang penampilan fisik.
- Membantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatasi pikiran negatif dan meningkatkan penerimaan diri.
- Memberikan edukasi tentang hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku.
- Melakukan latihan relaksasi dan teknik visualisasi untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan citra tubuh.
- Terapi Seksual (4972)
- Tujuan: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi masalah seksual.
- Aktivitas:
- Melakukan assessment tentang fungsi seksual pasien.
- Memberikan edukasi tentang fungsi seksual yang normal dan cara mengatasi masalah seksual.
- Membantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah seksual, seperti keinginan seksual yang berlebihan.
- Merujuk pasien ke konselor seksual atau terapi pasangan, jika diperlukan.
Pendekatan yang komprehensif dengan fokus pada citra tubuh dan fungsi seksual diharapkan dapat membantu pasien mencapai tujuan luaran yang diinginkan. Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka, empatik, dan non-judgmental dalam memberikan asuhan keperawatan yang sensitif dan profesional. -
Article No. 6843 | 24 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan selalu membayangkan wanita telanjang dan tidak bisa menahan keinginan untuk onani
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda deskripsikan. Namun, saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan memberikan saran atau informasi yang dapat mendorong atau meningkatkan perilaku seksual yang tidak pantas. Saya akan menyajikan informasi secara profesional dan etis.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Perilaku Seksual Disfungsional" dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Perilaku Seksual Disfungsional didefinisikan sebagai "Pola perilaku seksual yang tidak sesuai, tidak terkontrol, dan mengganggu fungsi individu".
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Perilaku Seksual: Pasien dapat mengendalikan dorongan/fantasi seksual dan menunjukkan perilaku seksual yang sesuai.
2. Pengetahuan: Pasien memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksual yang tidak sehat dan strategi untuk mengelolanya.
3. Partisipasi dalam Pengobatan: Pasien terlibat aktif dalam proses pengobatan dan menjalankan rencana perawatan yang disusun bersama.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Terapi Kognitif-Perilaku:
- Membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan keyakinan yang mendasari perilaku seksual disfungsional.
- Mengajarkan teknik manajemen stres, relaksasi, dan distraksi untuk mengendalikan dorongan seksual yang tidak sesuai.
- Memberikan latihan untuk mengembangkan kontrol diri dan kemampuan menunda kepuasan seksual.
2. Konseling Seksual:
- Membahas masalah seksual secara terbuka dan memberikan informasi yang akurat tentang seksualitas yang sehat.
- Membantu pasien mengeksplorasi dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksualnya.
- Mengembangkan strategi untuk meningkatkan intimitas dan kepuasan seksual yang sesuai.
3. Edukasi Kesehatan:
- Memberikan informasi tentang dampak negatif perilaku seksual disfungsional pada kesehatan fisik dan mental.
- Menjelaskan pentingnya menjalankan perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab.
- Membantu pasien mengidentifikasi sumber dukungan dan sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah ini.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan Perilaku Seksual Disfungsional menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan dorongan seksual dan menunjukkan perilaku seksual yang tidak sesuai. Luaran yang diharapkan mencakup kemampuan pasien untuk mengendalikan perilaku seksualnya, meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas yang sehat, dan berpartisipasi aktif dalam proses pengobatan.
Intervensi Keperawatan yang direkomendasikan meliputi Terapi Kognitif-Perilaku untuk membantu pasien mengubah pola pikir dan keyakinan yang mendasari perilaku seksual disfungsional, Konseling Seksual untuk membahas masalah seksual secara terbuka dan mengembangkan strategi yang sesuai, serta Edukasi Kesehatan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang dampak negatif perilaku seksual disfungsional dan pentingnya menjalankan perilaku seksual yang sehat.
Saya berharap informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan profesional bagi pasien. Jika ada pertanyaan atau hal lain yang perlu didiskusikan, jangan ragu untuk menghubungi saya. -
Article No. 6844 | 24 Nov 2024
Klinis : manajemen gangguan makan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan untuk kondisi manajemen gangguan makan:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi manajemen gangguan makan adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" (SDKI, 2019). Diagnosis ini mencerminkan kondisi di mana terdapat asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang dapat berdampak pada status gizi, kesehatan, dan kesejahteraan pasien.
Luaran/Outcome yang Diharapkan (SLKI):
1. Asupan Nutrisi: Pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
2. Status Gizi: Pasien dapat mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal.
3. Pengetahuan tentang Nutrisi: Pasien dapat menunjukkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan nutrisi dan strategi untuk memenuhinya.
4. Perilaku Makan: Pasien dapat menunjukkan perilaku makan yang sehat dan adaptif.
5. Kesejahteraan Psikologis: Pasien dapat menunjukkan peningkatan kesejahteraan psikologis terkait dengan masalah gangguan makan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Asuhan Nutrisi:
- Kaji kebutuhan nutrisi pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, aktivitas, dan kondisi kesehatan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan rencana diet yang sesuai.
- Pantau dan dokumentasikan asupan nutrisi pasien.
- Berikan edukasi dan konseling tentang pentingnya nutrisi yang seimbang.
2. Manajemen Gangguan Makan:
- Identifikasi pola makan dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku makan pasien.
- Kolaborasi dengan tim interdisipliner (misalnya psikolog, psikiater) untuk penanganan komprehensif.
- Berikan terapi kognitif-perilaku untuk membantu pasien mengembangkan sikap dan perilaku makan yang sehat.
- Libatkan keluarga dalam proses pemulihan untuk memberikan dukungan yang efektif.
3. Promosi Kesejahteraan Psikologis:
- Kaji dan evaluasi kondisi psikologis pasien, termasuk harga diri, citra tubuh, dan kesejahteraan emosional.
- Berikan dukungan emosional dan konseling untuk membantu pasien mengatasi masalah psikologis terkait gangguan makan.
- Kolaborasi dengan tenaga profesional kesehatan mental (misalnya psikolog, konselor) untuk penanganan yang komprehensif.
- Kembangkan strategi koping yang efektif untuk mengelola stres dan emosi negatif.
Dengan menerapkan diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dengan manajemen gangguan makan dapat memperoleh asupan nutrisi yang adekuat, mencapai status gizi yang optimal, menunjukkan perilaku makan yang sehat, dan meningkatkan kesejahteraan psikologisnya. -
Article No. 6845 | 24 Nov 2024
Klinis : Do : pasien penurunan kesadaran Apakah diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kesadaran
Definisi:
Gangguan tingkat kesadaran yang menyebabkan ketidakmampuan untuk merespons secara memadai terhadap stimulus internal atau eksternal.
Faktor-faktor yang Berhubungan:
- Perubahan fisiologis (contoh: cedera otak, penyakit metabolik, infeksi, gangguan sirkulasi)
- Efek obat-obatan
- Gangguan psikologis (contoh: depresi, kecemasan)
Karakteristik Definisi:
- Penurunan respons terhadap stimulus verbal dan fisik
- Perubahan tingkat kesadaran (contoh: apatis, somnolen, letargi, stuporosa, koma)
- Perubahan fungsi kognitif (contoh: daya ingat, orientasi, pemahaman, kemampuan berpikir)
Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat Kesadaran Membaik
- Pemantauan Fungsi Neurologis Memadai
- Risiko Cedera Menurun
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan Neurologi
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Pemberian Oksigen
- Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, memantau tanda-tanda vital, dan menerapkan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 6846 | 24 Nov 2024
Klinis : Diare berkali kali, lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu diare berulang kali dan lemas, maka dapat diberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare
Definisi: Pengeluaran feses cair atau lembek secara berulang dengan frekuensi lebih dari tiga kali per hari.
2. Kelelahan
Definisi: Suatu pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Diare
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan frekuensi dan konsistensi eliminasi usus.
2. Pemulihan Energi
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diare
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengontrol atau mengendalikan diare.
Intervensi: Identifikasi penyebab diare, monitor frekuensi dan konsistensi diare, berikan cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
2. Manajemen Kelelahan
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kelelahan.
Intervensi: Identifikasi faktor penyebab kelelahan, lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan energi, berikan edukasi tentang manajemen kelelahan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Dengan memahami diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpadu untuk mengatasi kondisi diare berulang kali dan lemas pada pasien. -
Article No. 6847 | 24 Nov 2024
Klinis : Diare berkali kali, lemes, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi diare berulang, lemas, dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko dehidrasi berhubungan dengan diare, mual, dan muntah.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang mungkin terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan melalui diare, muntah, dan lain-lain.
- Faktor risiko: Diare, muntah, asupan cairan tidak adekuat.
- Gejala dan tanda: Turgor kulit menurun, mukosa kering, nadi cepat dan lemah, hipotensi, gelisah, bingung.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
- Kriteria hasil: Turgor kulit baik, mukosa lembab, nadi teratur, tekanan darah stabil, tidak gelisah atau bingung.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pantau intake dan output cairan, monitor tanda-tanda vital, berikan cairan dan elektrolit sesuai indikasi, edukasi tentang pentingnya rehidrasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam penanganan diare dan dehidrasi.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi risiko dehidrasi pada pasien dengan kondisi diare berulang, lemas, dan muntah. -
Article No. 6848 | 24 Nov 2024
Klinis : Do : pasien penurunan kesadaran Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Apakah diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran serta hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kreatinin (2.4) dan ureum (171), maka diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Disfungsi Ginjal
Penjelasan:
1. Gangguan Perfusi Ginjal: Kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah ke ginjal yang menyebabkan gangguan dalam fungsi dan struktur ginjal.
2. Berhubungan dengan Disfungsi Ginjal: Kondisi ini terkait dengan peningkatan kadar kreatinin (2.4) dan ureum (171) yang menunjukkan adanya gangguan dalam fungsi ginjal.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang dapat diharapkan dari diagnosis ini adalah Perfusi Ginjal Membaik, yang ditandai dengan perbaikan parameter fungsi ginjal seperti kadar kreatinin dan ureum.
Selanjutnya, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) antara lain:
1. Pemantauan Fungsi Ginjal
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Obat
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
Melalui implementasi intervensi yang sesuai, diharapkan kondisi pasien dapat membaik dan fungsi ginjal dapat pulih. -
Article No. 6849 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya dapat memberikan 3 diagnosa keperawatan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yaitu SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Diagnosa Keperawatan 1: Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
Faktor yang Berhubungan: Disfungsi kardiovaskular, gangguan sirkulasi perifer.
Gejala dan Tanda: Akral hangat, tampak pucat, CRT <2 detik, TD 130/80, Nadi 90x/mnt.
Luaran Keperawatan: Perfusi jaringan perifer membaik.
Intervensi Keperawatan: Pantau tanda-tanda vital, monitor intake dan output cairan, atur posisi ekstremitas.
Diagnosa Keperawatan 2: Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memperbaiki oksigenasi atau menghilangkan karbondioksida di tingkat alveolar-kapiler.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan kesadaran, ventilasi mekanis.
Gejala dan Tanda: GCS E1M1V1, terpasang ventilator.
Luaran Keperawatan: Pertukaran gas membaik.
Intervensi Keperawatan: Hitung kebutuhan oksigen, atur pengaturan ventilator, monitor saturasi oksigen.
Diagnosa Keperawatan 3: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi seluler dan jaringan.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan fungsi ginjal.
Gejala dan Tanda: Creatinin 2,4, Ureum 171.
Luaran Keperawatan: Keseimbangan cairan dan elektrolit membaik.
Intervensi Keperawatan: Pantau intake dan output cairan, monitor hasil laboratorium, atur kebutuhan cairan dan elektrolit.
Sebagai perawat profesional, saya telah memberikan 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. Saya harap informasi ini dapat membantu Anda memahami pendekatan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kasus ini. -
Article No. 6850 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, ada memar pada bagian mata kiri, ada sekret, terpasang ETT, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda uraikan:
1. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Perfusi Jaringan Cerebral
SDKI: Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan pemahaman perawat tentang manajemen penurunan perfusi jaringan cerebral.
SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada pemantauan status neurologis, pengelolaan obstruksi jalan napas, dan optimalisasi perfusi cerebral.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
SDKI: Ketidakmampuan paru-paru untuk melakukan proses oksigenasi dan eliminasi karbondioksida secara adekuat.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mengelola gangguan pertukaran gas pada pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas, ventilasi mekanis, dan pemantauan status oksigenasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Fungsi Ginjal
SDKI: Penurunan kemampuan ginjal dalam melakukan proses filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mengelola gangguan fungsi ginjal pada pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang berfokus pada pemantauan status cairan dan elektrolit, manajemen terapi pengganti ginjal, serta upaya pencegahan komplikasi.
Sebagai perawat profesional, saya menggunakan pendekatan holistik dalam mengelola kondisi pasien ini, dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lainnya juga menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 6851 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, ada memar pada bagian mata kiri, ada sekret, terpasang ETT, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan 3 diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan 1:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor Berhubungan:
- Adanya benda asing (sekret) pada jalan napas
- Penurunan kesadaran (GCS E1M1V1)
- Terpasang ETT dan ventilator
Gejala dan Tanda:
- Adanya sekret pada jalan napas
- Adanya sumbatan jalan napas
- Terpasang ETT dan ventilator
Diagnosa Keperawatan 2:
Perubahan Perfusi Jaringan Serebral
Definisi: Penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
Faktor Berhubungan:
- Penurunan kesadaran (GCS E1M1V1)
- Adanya memar pada bagian mata kiri
- Tampak pucat
Gejala dan Tanda:
- Penurunan tingkat kesadaran (GCS E1M1V1)
- Adanya memar pada bagian mata kiri
- Tampak pucat
Diagnosa Keperawatan 3:
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan.
Faktor Berhubungan:
- Peningkatan BUN (Ureum: 171)
- Peningkatan Kreatinin (Creatinin: 2.4)
Gejala dan Tanda:
- Peningkatan BUN (Ureum: 171)
- Peningkatan Kreatinin (Creatinin: 2.4)
Saya sebagai perawat profesional telah memberikan 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, saya siap membantu.