Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18763 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai dengan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kasus tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Ansietas (SDKI: 0018)** berhubungan dengan pengalaman pertama melahirkan, ditandai dengan ekspresi khawatir dan ketidaknyamanan fisik.
#### **Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode 0018: Ansietas**
- **Definisi:** Perasaan gelisah, tegang, atau khawatir yang tidak spesifik terkait antisipasi bahaya atau perubahan.
- **Faktor yang Mendorong:** Pengalaman pertama melahirkan (primigravida), kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode 1801: Tingkat Ansietas**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Klien mampu mengidentifikasi penyebab ansietas.
- Klien menunjukkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
- Klien melaporkan penurunan tingkat kecemasan.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode 5820: Manajemen Ansietas**
- **Tindakan Keperawatan:**
- Berikan edukasi tentang proses persalinan.
- Ajarkan teknik pernapasan dalam dan relaksasi.
- Berikan dukungan emosional dan pendampingan.
---
### **Diagnosa Tambahan (Opsional):**
**Nyeri Akut (SDKI: 0016)** berhubungan dengan kontraksi uterus fase aktif persalinan, ditandai dengan keluhan mulas seperti ingin BAB dan ekspresi tidak nyaman.
#### **Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI – Kode 0016: Nyeri Akut**
- **Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
2. **SLKI – Kode 1601: Kontrol Nyeri**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Klien melaporkan penurunan skala nyeri.
- Klien mampu menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. **SIKI – Kode 5610: Manajemen Nyeri**
- **Tindakan Keperawatan:**
- Ajarkan teknik pernapasan Lamaze.
- Berikan posisi yang nyaman.
- Kolaborasi pemberian analgesik jika diperlukan.
---
### **Catatan:**
- **Tone Akademis & Persona Pakar:** Penjelasan disusun secara sistematis berdasarkan standar PPNI dengan pendekatan evidence-based nursing.
- **Prioritas Intervensi:** Fokus pada **manajemen ansietas** karena kondisi psikologis pasien dapat memengaruhi proses persalinan.
Semoga membantu. Jika memerlukan penjelasan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
*(Dokumen ini disusun sesuai format RTF dengan bahasa formal dan referensi standar PPNI.)* -
Article No. 18764 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko gangguan kenyamanan berhubungan dengan persalinan yang belum terjadi
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien menunjukkan tanda-tanda kenyamanan selama proses persalinan.
2. Pasien mampu mengidentifikasi dan mengelola rasa tidak nyaman selama proses persalinan.
3. Pasien menunjukkan penurunan tingkat kecemasan selama proses persalinan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Kaji tingkat kenyamanan pasien selama proses persalinan.
2. Fasilitasi pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola rasa tidak nyaman selama proses persalinan, misalnya dengan mengajarkan teknik relaksasi, pijat punggung, atau posisi yang nyaman.
3. Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan pasien selama proses persalinan untuk mengurangi kecemasan.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien selama proses persalinan.
5. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan dan perawatan yang sesuai selama proses persalinan.
6. Evaluasi secara berkala efektivitas intervensi dalam meningkatkan kenyamanan pasien selama proses persalinan.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko gangguan kenyamanan berhubungan dengan persalinan yang belum terjadi" dipilih karena pasien primigravida (kehamilan pertama) dengan usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan mulas seperti ingin BAB, yang merupakan tanda-tanda awal persalinan. Pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama, sehingga risiko gangguan kenyamanan selama proses persalinan perlu diidentifikasi dan diatasi.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pasien menunjukkan tanda-tanda kenyamanan selama proses persalinan, mampu mengidentifikasi dan mengelola rasa tidak nyaman, serta menunjukkan penurunan tingkat kecemasan. Hal ini penting untuk memastikan proses persalinan berjalan lancar dan aman bagi ibu dan janin.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pengkajian tingkat kenyamanan pasien, fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi dan mengelola rasa tidak nyaman, pemberian dukungan emosional dan informasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, pelibatan keluarga, serta evaluasi efektivitas intervensi. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien dapat melewati proses persalinan dengan aman dan nyaman. -
Article No. 18765 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai dengan kasus yang diberikan, berdasarkan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Ansietas (Kecemasan) berhubungan dengan pengalaman pertama persalinan dan ketidaktahuan tentang proses persalinan**
*(Kode SDKI: A.0016)*
#### **Penjelasan SDKI:**
Ansietas adalah respons emosional terhadap ancaman yang tidak spesifik atau tidak diketahui, ditandai dengan perasaan khawatir, tegang, dan ketidakpastian. Pada kasus ini, pasien primigravida menunjukkan tanda-tanda kecemasan karena belum memiliki pengalaman persalinan sebelumnya.
#### **Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Ansietas Terkontrol** *(Kode SLKI: L.14001)*
- Kriteria:
- Pasien mampu mengungkapkan perasaan cemas secara verbal.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda relaksasi (napas teratur, ekspresi wajah tenang).
- Pasien memahami proses persalinan yang akan dijalani.
#### **Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**1. Manajemen Ansietas** *(Kode SIKI: I.11001)*
- Memberikan informasi yang jelas tentang proses persalinan.
- Mengajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi positif).
- Mendengarkan keluhan pasien dengan empati.
**2. Pendidikan Kesehatan** *(Kode SIKI: I.09001)*
- Menjelaskan tahapan persalinan (kala I, II, III, IV).
- Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
- Memastikan pasien memahami langkah-langkah penanganan nyeri selama persalinan.
---
### **Diagnosa Keperawatan Tambahan (Opsional):**
**Nyeri Akut berhubungan dengan kontraksi uterus dalam persalinan kala I fase aktif** *(Kode SDKI: A.0007)*
#### **Penjelasan SDKI:**
Nyeri akut terjadi akibat stimulasi nosiseptif selama kontraksi uterus. Pasien mengeluh mulas seperti ingin BAB, yang merupakan tanda kontraksi persalinan.
#### **Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
**Nyeri Terkontrol** *(Kode SLKI: L.08001)*
- Kriteria:
- Skala nyeri menurun (dari skala subjektif pasien).
- Pasien mampu menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
#### **Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Manajemen Nyeri** *(Kode SIKI: I.08001)*
- Mengajarkan teknik pernapasan Lamaze.
- Memberikan posisi nyaman (misalnya semi-Fowler atau berjalan pelan).
- Kolaborasi pemberian analgesik jika diperlukan.
---
### **Catatan:**
- **SDKI, SLKI, dan SIKI** digunakan untuk menstandarkan dokumentasi keperawatan di Indonesia.
- **Kode diagnosis dan intervensi** memudahkan pendokumentasian dalam rekam medis elektronik.
- **Pendekatan holistik** (fisik, emosional, edukasi) penting dalam penanganan pasien primigravida.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, evaluasi kembali kondisi pasien secara berkala.
*(Ditulis dalam format RTF dengan gaya formal dan akademis, sesuai permintaan.)* -
Article No. 18766 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Risiko Persalinan Prematur". Hal ini didasarkan pada beberapa indikasi, yaitu:
1. Pasien primigravida (kehamilan pertama) dengan usia kehamilan 38 minggu, yang mana masih tergolong awal untuk persalinan.
2. Keluhan pasien berupa mulas seperti ingin BAB, yang dapat menjadi tanda awal terjadinya persalinan prematur.
3. Pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi persalinan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Persalinan Prematur Teratasi: Pasien tidak mengalami persalinan prematur selama masa kehamilan dan melahirkan bayi dengan usia kehamilan cukup bulan.
2. Kecemasan Menurun: Pasien dapat mengontrol kecemasan dan merasa tenang selama proses persalinan.
3. Pengetahuan Meningkat: Pasien memahami tanda-tanda persalinan prematur dan pentingnya pemantauan kehamilan secara teratur.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Kehamilan
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital secara berkala
- Memantau tanda-tanda persalinan prematur, seperti kontraksi uterus, perdarahan, atau keluarnya cairan ketuban
- Melakukan pemeriksaan serviks untuk mengetahui dilatasi dan effacement
- Memantau pertumbuhan dan kesejahteraan janin
2. Manajemen Kecemasan
- Melakukan pendekatan terapeutik untuk mendengarkan dan memahami perasaan pasien
- Memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi kehamilan dan proses persalinan
- Mengajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, untuk mengurangi kecemasan
- Melibatkan keluarga dalam mendukung pasien selama masa kehamilan
3. Edukasi Kesehatan
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang tanda-tanda persalinan prematur dan pentingnya pemantauan kehamilan secara teratur
- Mengajarkan pasien tentang perawatan diri selama kehamilan, termasuk nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan aktivitas yang sesuai
- Menyediakan materi edukasi tertulis atau audiovisual untuk memperkuat pemahaman pasien
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mengatasi risiko persalinan prematur, mengelola kecemasan, dan meningkatkan pengetahuannya sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 18767 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan saran dan rekomendasi yang rinci terkait kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Tanda dan Gejala: Pasien mengeluhkan mulas seperti ingin BAB (rasa nyeri), tampak khawatir (respon emosional terhadap nyeri).
2. Kecemasan
Definisi: Respon emosional dan fisiologis terhadap persepsi ancaman yang disadari atau tidak disadari.
Tanda dan Gejala: Pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama (respon emosional).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
Definisi: Tingkat kenyamanan pasien yang dapat diterima selama mengalami nyeri.
Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat mengenali faktor yang memperberat dan meringankan nyeri.
b. Pasien dapat mengurangi intensitas nyeri hingga pada tingkat yang dapat diterima.
c. Pasien dapat melakukan manajemen nyeri secara mandiri.
2. Kecemasan Terkontrol
Definisi: Tingkat kenyamanan pasien yang dapat diterima selama mengalami kecemasan.
Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat mengenali tanda dan gejala kecemasan.
b. Pasien dapat mengurangi tingkat kecemasan hingga pada tingkat yang dapat diterima.
c. Pasien dapat melakukan manajemen kecemasan secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas).
b. Jelaskan penyebab dan proses terjadinya nyeri.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya napas dalam, relaksasi, distraksi).
d. Berikan analgesik sesuai indikasi medis.
e. Evaluasi efektivitas manajemen nyeri.
2. Manajemen Kecemasan
a. Kaji tanda dan gejala kecemasan.
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan terapeutik.
c. Berikan informasi yang akurat tentang kondisi, proses, dan perawatan.
d. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi kecemasan (misalnya relaksasi, distraksi).
e. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan emosional.
f. Evaluasi efektivitas manajemen kecemasan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah Nyeri Akut dan Kecemasan. Pasien mengalami nyeri akut berupa mulas seperti ingin BAB dan tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama. Luaran yang diharapkan adalah Nyeri Terkontrol dan Kecemasan Terkontrol, di mana pasien dapat mengenali dan mengurangi nyeri serta kecemasan hingga pada tingkat yang dapat diterima dan dapat melakukan manajemen secara mandiri.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup Manajemen Nyeri dan Manajemen Kecemasan. Perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan edukasi, mengajarkan teknik nonfarmakologis, serta melibatkan keluarga dalam upaya mengatasi nyeri dan kecemasan pasien. Evaluasi efektivitas intervensi juga perlu dilakukan secara berkala.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya.
Wassalamualaikum. -
Article No. 18768 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus tersebut:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Ansietas (Kode: D.0016)**
*Definisi:* Perasaan khawatir, gelisah, atau ketidaknyamanan yang terkait dengan antisipasi bahaya atau perubahan, yang dialami oleh ibu primigravida menjelang persalinan.
### **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):**
- **D.0016 Ansietas**
*Faktor yang Berhubungan:* Pengalaman pertama melahirkan (primigravida), kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan, ketidakpastian terhadap kondisi bayi.
*Manifestasi Klinis:* Pasien tampak khawatir, ekspresi wajah tegang, peningkatan frekuensi nadi (98x/menit).
### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
**L.1403 Tingkat Ansietas**
*Kriteria Luaran:*
- Klien mampu mengidentifikasi penyebab ansietas.
- Klien melaporkan penurunan perasaan cemas.
- Klien menunjukkan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas.
### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
**I.14030 Manajemen Ansietas**
*Tindakan Keperawatan:*
1. Berikan informasi yang jelas tentang proses persalinan.
2. Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi positif).
3. Berikan dukungan emosional dan pendampingan.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk edukasi persiapan persalinan.
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode Diagnosa (D.0016), Luaran (L.1403), dan Intervensi (I.14030)** mengacu pada buku *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)* edisi terbaru PPNI.
- Ansietas pada primigravida merupakan respons normal, namun memerlukan intervensi untuk mencegah dampak negatif seperti hambatan proses persalinan.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan dokumentasi keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan data tambahan.
*(Ditulis dalam format RTF, siap untuk disalin ke dokumen keperawatan.)* -
Article No. 18769 | 19 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan, 28 tahun primigravida usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan sejak kemarin sore merasakan mulas seperti ingin BAB. hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg. N: 98x menit, RR: 20x/menit dan suhu 36,8 C, VT :3 CM, DJJ: +, pasien tampak khawatir karena ini adalah pengalaman pertama pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kasus tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Ansietas (SDKI Code: D.0026)**
*Definisi:* Perasaan khawatir atau ketidaknyamanan yang terkait dengan antisipasi bahaya, disertai respons somatik (misalnya, peningkatan frekuensi nadi).
*Etiologi pada kasus:* Pengalaman pertama persalinan (primigravida) dan ketidaktahuan tentang proses persalinan.
#### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
**Ansietas Terkontrol (SLKI Code: L.14001)**
*Kriteria Luaran:*
- Pasien mampu mengidentifikasi penyebab ansietas.
- Menunjukkan teknik relaksasi untuk mengurangi ansietas.
- Frekuensi nadi dalam rentang normal (60–100x/menit).
#### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
**Manajemen Ansietas (SIKI Code: I.11001)**
*Intervensi:*
1. **Edukasi tentang proses persalinan** untuk mengurangi ketidakpastian.
2. **Ajarkan teknik relaksasi** (napas dalam, distraksi positif).
3. **Dampingi pasien** untuk memberikan dukungan emosional.
4. **Kolaborasi dengan bidan/dokter** untuk memastikan keamanan proses persalinan.
---
### **Catatan Tambahan**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada buku *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)* edisi terbaru PPNI.
- **Tone akademis dan persona pakar** dipertahankan dengan penggunaan terminologi klinis dan struktur sistematis.
Jika diperlukan penyesuaian atau penambahan intervensi terkait kondisi spesifik pasien, informasikan data lebih detail.
**Format RTF** dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi keperawatan di fasilitas kesehatan. -
Article No. 18770 | 19 Jun 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal untuk pasien pria berusia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta pemeriksaan yang menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologi atau histologi positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Pemeriksaan bakteriologis dan mikrobiologis untuk diagnosis penyakit menular, termasuk tuberkulosis.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologi atau histologi positif) dipilih karena pasien menunjukkan gejala-gejala yang khas untuk tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan fisik serta radiologis mendukung diagnosis tersebut.
2. Kode ICD-9-CM 87.44 (Pemeriksaan bakteriologis dan mikrobiologis untuk diagnosis penyakit menular, termasuk tuberkulosis) dapat digunakan jika dokter melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis tuberkulosis, seperti pemeriksaan sputum atau kultur.
Dalam praktik klinis, diagnosis tuberkulosis paru biasanya memerlukan pemeriksaan tambahan, seperti tes tuberculin, pemeriksaan mikroskopis sputum, atau pemeriksaan molekuler (GeneXpert) untuk mengkonfirmasi diagnosis. Pengobatan tuberkulosis juga harus dilakukan sesuai dengan panduan pengobatan tuberkulosis yang berlaku. -
Article No. 18771 | 19 Jun 2025
Klinis : anak laki-laki 5 tahun, minum obat ipilepsi teratur, meminta rujukan ke spesialis anak untuk pembacaan hasil eeg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Resiko Cedera (00155)
- Definisi: Rentan mengalami luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Cedera (10020)
- Definisi: Rentan mengalami luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Tidak Terjadi Cedera (10020)
- Definisi: Individu bebas dari luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Manajemen Keamanan (10020)
- Definisi: Identifikasi dan minimalisasi potensi bahaya untuk mempertahankan lingkungan yang aman.
b. Monitoring Tanda-Tanda Vital (10020)
- Definisi: Pemantauan dan pencatatan parameter fisiologis yang menggambarkan kondisi fungsi tubuh.
c. Manajemen Medikasi (10020)
- Definisi: Pengaturan dan pemberian obat sesuai dengan rencana pengobatan.
Penjelasan singkat:
Anak laki-laki 5 tahun yang minum obat epilepsi secara teratur dan meminta rujukan ke spesialis anak untuk pembacaan hasil EEG memiliki risiko cedera yang perlu dikelola. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen keamanan, pemantauan tanda-tanda vital, dan manajemen medikasi untuk mempertahankan lingkungan yang aman dan meminimalkan risiko cedera. -
Article No. 18772 | 19 Jun 2025
Klinis : anak laki-laki 5 tahun, minum obat ipilepsi teratur, meminta rujukan ke spesialis anak untuk pembacaan hasil eeg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Pasien Anak dengan Epilepsi**
**1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Persepsi Sensori: Neurologis (SDKI Code: 00116)**
**Definisi:** Perubahan dalam jumlah atau pola stimulasi yang datang disertai dengan distorsi, kurangnya perhatian, atau perubahan respons terhadap stimulasi.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan aktivitas listrik otak (epilepsi)
- Efek samping obat antiepilepsi (misalnya: sedasi, gangguan konsentrasi)
**2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
**Kemampuan Kognitif Meningkat (SLKI Code: 1303)**
**Indikator:**
- Anak mampu mengenali dan merespons stimulasi lingkungan dengan tepat.
- Anak menunjukkan peningkatan rentang perhatian selama interaksi.
- Anak mampu mengikuti instruksi sederhana sesuai usia.
**3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
**Manajemen Kejang (SIKI Code: 3520)**
**Intervensi:**
- Pantau frekuensi dan karakteristik kejang.
- Kolaborasi dengan dokter/spesialis anak untuk evaluasi hasil EEG dan penyesuaian terapi.
- Edukasi keluarga tentang pemberian obat antiepilepsi secara teratur dan tanda bahaya yang perlu dilaporkan.
---
**Penjelasan Akademik:**
- **SDKI 00116** dipilih karena epilepsi dapat memengaruhi persepsi sensori akibat aktivitas listrik abnormal di otak. Obat antiepilepsi juga berpotensi menimbulkan efek samping neurologis seperti penurunan kewaspadaan.
- **SLKI 1303** menjadi target luaran untuk memastikan anak mencapai perkembangan kognitif optimal meski dengan kondisi kronis.
- **SIKI 3520** mencakup intervensi holistik, termasuk kolaborasi multidisiplin (rujukan ke spesialis anak) dan edukasi keluarga sebagai bagian dari *continuity of care*.
**Rekomendasi:**
- Rujukan ke spesialis anak untuk interpretasi EEG dan penyesuaian regimen terapi.
- Pemantauan berkala terhadap efek samping obat dan perkembangan neurologis anak.
*(Sesuai dengan standar PPNI dan bukti klinis terkini)*
---
**Catatan:** Kode dan terminologi mengacu pada **PPNI (2023)**. Penyesuaian intervensi harus mempertimbangkan konteks individu pasien dan kebijakan fasilitas kesehatan.