Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20776 | 16 Aug 2025
Klinis : PQRST tn. m datang dengan keluhan batuk. batuk semakin sering muncul saat malam dan pagi hari. batuk kering tanpa dahak namun sering ini membuat dada pasien sedikit nyeri. hal ini sudah berlangsung selama 3 hari. hasil ttv.td; 158/113,nadi; 83, suhu dan respirasi norma,l. bb 62 kg. berikan diagnosa utama
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi yang dideskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan utama yang sesuai adalah "Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas" (SDKI). Hal ini didasarkan pada gejala batuk kering yang sering muncul, terutama saat malam dan pagi hari, serta adanya nyeri dada yang dirasakan pasien. Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan dalam pembersihan jalan napas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
- Frekuensi dan intensitas batuk berkurang
- Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas
2. Pengendalian Nyeri
- Pasien melaporkan nyeri dada berkurang
- Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami nyeri dada
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Monitor status pernapasan dan pola batuk pasien
- Berikan terapi oksigen jika diperlukan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
- Pertahankan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ventilasi
2. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, intensitas)
- Berikan analgesik sesuai instruksi dokter
- Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup
- Ajarkan teknik-teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri (misalnya relaksasi, kompres hangat)
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas" dipilih karena gejala batuk kering yang sering muncul, terutama saat malam dan pagi hari, serta adanya nyeri dada yang dirasakan pasien. Hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam pembersihan jalan napas.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah bersihan jalan napas yang efektif dan pengendalian nyeri. Pasien diharapkan dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret, frekuensi dan intensitas batuk berkurang, serta tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas. Selain itu, pasien juga diharapkan melaporkan nyeri dada yang berkurang dan dapat beraktivitas tanpa mengalami nyeri dada.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran adalah manajemen jalan napas dan manajemen nyeri. Intervensi manajemen jalan napas mencakup pemantauan status pernapasan dan pola batuk pasien, pemberian terapi oksigen jika diperlukan, pengajaran teknik batuk efektif dan latihan pernapasan, serta mempertahankan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ventilasi. Intervensi manajemen nyeri mencakup identifikasi karakteristik nyeri, pemberian analgesik sesuai instruksi dokter, anjuran istirahat yang cukup, serta pengajaran teknik-teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri.
Melalui penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif dan pengendalian nyeri. -
Article No. 20778 | 16 Aug 2025
Klinis : ny.I mengeluh nyeri di ulu hati sejak tiga hari terakhir, disertai pusing. Nyeri biasanya muncul setelah pasien terlambat makan atau mengonsumsi makanan pedas/berlemak. Rasa nyeri di ulu hati seperti panas menusuk menjalar kepunggung tengah. Nyeri dinilai 5/10, Keluhan muncul setiap 2–3 jam setelah makan terakhir atau saat perut kosong, berlangsung sekitar 10–20 menit, kemudian mereda setelah makan atau beristirahat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Kasus Nyeri Ulu Hati dengan Karakteristik Dispepsia)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **00032** – **Nyeri Akut**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang terjadi secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat.
**Karakteristik pada Pasien:**
- Nyeri di ulu hati (5/10) dengan kualitas *panas menusuk* menjalar ke punggung tengah.
- Pencetus: terlambat makan, konsumsi makanan pedas/berlemak, atau perut kosong.
- Pola temporal: muncul 2–3 jam pasca makan, durasi 10–20 menit, reda dengan makan/istirahat.
- Gejala penyerta: pusing.
**Faktor Terkait:**
- *Faktor biologis:* Iritasi mukosa lambung akibat sekresi asam berlebihan atau pola makan tidak teratur.
- *Faktor lingkungan:* Konsumsi makanan pedas/berlemak.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** **0801** – **Tingkat Nyeri**
**Indikator:**
- **080101** – Skala nyeri menurun (target: ?2/10 dalam 24–48 jam).
- **080102** – Frekuensi nyeri berkurang (target: ?1 episode/hari dalam 3 hari).
- **080104** – Durasi nyeri memendek (target: ?5 menit/episode).
- **080107** – Pasien mampu mengidentifikasi pencetus dan tindakan penanganan mandiri.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **1440** – **Manajemen Nyeri**
**Tindakan:**
- **144004** – Ajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi ketegangan.
- **144008** – Anjurkan posisi semi-Fowler saat nyeri untuk mengurangi tekanan intra-abdomen.
- **144012** – Kolaborasi pemberian farmakoterapi (antasida/analgesik sesuai resep).
**Kode:** **5606** – **Edukasi Kesehatan**
**Tindakan:**
- **560602** – Edukasi pola makan teratur, hindari makanan pedas/berlemak, dan konsumsi kecil-sering.
- **560608** – Ajarkan pemantauan gejala dan kapan perlu mencari bantuan medis.
---
### **Penjelasan Akademik**
- **SDKI** mengacu pada respons nyeri akut dengan pola khas dispepsia, didukung data subjektif/objektif.
- **SLKI** menargetkan reduksi nyeri melalui indikator terukur, sesuai prinsip *SMART* (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
- **SIKI** menggabungkan pendekatan farmakologis dan non-farmakologis, serta edukasi untuk *self-management*, sesuai evidence-based practice.
**Catatan:** Rekomendasi tambahan termasuk pemantauan tanda *alarm symptoms* (muntah darah, penurunan berat badan) untuk menyingkirkan patologi serius (mis. ulkus peptikum).
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 20779 | 16 Aug 2025
Klinis : luka tusuk benda tajam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi luka tusuk benda tajam.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S01.1
- Deskripsi: Luka terbuka pada daerah kepala
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Jahitan luka terbuka kulit dan subkutan
Penjelasan rinci:
1. Kode ICD-10 S01.1 digunakan untuk mengkodekan luka tusuk benda tajam pada daerah kepala. Kode ini termasuk dalam kategori S00-S09 yang mencakup cedera kepala.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 adalah kode prosedur untuk tindakan penjahitan luka terbuka pada kulit dan jaringan di bawahnya. Kode ini termasuk dalam kategori "Prosedur operasi pada kulit dan jaringan subkutan" dalam ICD-9-CM.
Catatan: Kode ICD-9-CM hanya disediakan jika ada tindakan medis yang dilakukan, seperti penjahitan luka. Tidak semua kasus luka tusuk benda tajam memerlukan tindakan medis, sehingga kode ICD-9-CM mungkin tidak selalu tersedia. -
Article No. 20780 | 16 Aug 2025
Klinis : demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait dengan kondisi demam.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mengklasifikasikan demam yang tidak memiliki penyebab yang jelas atau terspesifikasi. Hal ini mencakup kondisi umum seperti demam tanpa penjelasan yang jelas.
- Kode ini digunakan ketika tidak ada informasi yang cukup untuk mengidentifikasi penyebab spesifik dari demam.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk demam.
Penjelasan:
- Demam pada umumnya tidak memerlukan prosedur atau tindakan medis yang spesifik. Penanganan demam biasanya melibatkan manajemen gejala, seperti pemberian obat penurun demam, hidrasi yang adekuat, dan pemantauan kondisi pasien.
- Jika ada tindakan medis yang dilakukan terkait dengan penanganan demam, seperti pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium, maka kode prosedur ICD-9-CM yang sesuai dapat digunakan.
Sebagai dokter atau perekam medis, sangat penting untuk mencatat dengan tepat kode diagnosis dan prosedur medis yang sesuai berdasarkan informasi klinis dan temuan pemeriksaan pasien. Hal ini membantu dalam dokumentasi yang akurat dan mendukung proses tagihan serta pelaporan yang sesuai. -
Article No. 20781 | 16 Aug 2025
Klinis : VL Phalang distal digiti 3, 4, 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu VL Phalang distal digiti 3, 4, 5 dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dengan kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
2. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih dimensi pergerakan fisik yang disebabkan oleh adanya penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0409
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang diinginkan atau dibutuhkan secara bebas dan efektif.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I0801
Definisi: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan pergerakan yang diinginkan atau dibutuhkan secara bebas dan efektif.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa Keperawatan "Gangguan Mobilitas Fisik" mengacu pada kondisi pasien yang mengalami keterbatasan dalam satu atau lebih dimensi pergerakan fisik, yang disebabkan oleh adanya penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan. Dalam kasus ini, pasien mengalami VL Phalang distal digiti 3, 4, 5, yang dapat mempengaruhi mobilitas fisik.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) terkait dengan diagnosa ini adalah "Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang diinginkan atau dibutuhkan secara bebas dan efektif". Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai adalah "Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan pergerakan yang diinginkan atau dibutuhkan secara bebas dan efektif". -
Article No. 20782 | 16 Aug 2025
Klinis : nyeri perih diperut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF dengan gaya formal, akademis, dan persona pakar keperawatan:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI-SLKI-SIKI sesuai standar \i Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)\i0 untuk kasus nyeri perih di perut:\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf1\ul Nyeri Akut (00032)\cf0\ulnone\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Definisi:\b0 Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial (International Association for the Study of Pain, 2020).\par
\b \'a0\par
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0\par
\i Karakteristik Mayor:\i0\par
- Ekspresi verbal/non-verbal nyeri (S0801)\par
- Perilaku melindungi area nyeri (S0803)\par
- Perubahan tanda vital (S0805)\par
\i \'a0\par
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\i0\par
- Tingkat nyeri terkontrol (L0801)\par
- Koping efektif terhadap nyeri (L0803)\par
- Fungsi fisik membaik (L1501)\par
\i \'a0\par
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\i0\par
- Manajemen nyeri (I0801)\par
- Edukasi manajemen nyeri (I0802)\par
- Terapi distraksi (I0803)\par
\b \'a0\par
Rasional Klinis:\b0\par
Nyeri perih di perut termasuk dalam kategori nyeri akut (kode 00032) karena:\par
1. Bersifat lokal di regio abdomen\par
2. Memiliki onset jelas dengan durasi terbatas\par
3. Mekanisme protektif sebagai warning sign patologi gastrointestinal\par
\b \'a0\par
Catatan Akademik:\b0\par
Penetapan diagnosa ini mengacu pada:\par
- \i PPNI Decision Support System for Nursing Diagnosis (2022)\i0\par
- \i NANDA-I Taxonomy II (2021-2023)\i0\par
- Evidence Based Practice untuk manajemen nyeri abdomen (JBI, 2023)\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\par
} -
Article No. 20783 | 16 Aug 2025
Klinis : nyeri perih diperut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) untuk kondisi \b nyeri perih di perut\b0 :\par
\par
\b 1. Diagnosa Keperawatan:\b0\par
\cf2\ul Nyeri Akut (00032)\cf0\ulnone\par
\b Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0\par
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang digambarkan dalam istilah seperti kerusakan (International Association for the Study of Pain); durasi kurang dari 3 bulan.\par
\par
\b 2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf2\ul Tingkat Nyeri (0801)\cf0\ulnone\par
\b Kriteria Hasil:\b0\par
- Skala nyeri menurun (dari skala 0-10)\par
- Ekspresi wajah rileks\par
- Pasien melaporkan penurunan nyeri\par
\par
\b 3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf2\ul Manajemen Nyeri (1400)\cf0\ulnone\par
\b Intervensi:\b0\par
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, dan faktor pencetus)\par
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi)\par
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi\par
- Monitor efek samping intervensi farmakologi/non-farmakologi\par
\par
\b Catatan Akademis:\b0\par
Pada kasus nyeri perih di perut, perlu dilakukan \i assesment\i0 menyeluruh untuk mengidentifikasi etiologi (misalnya gastritis, GERD, atau kondisi serius lainnya). Dokumentasi menggunakan skala PQRST (Provocation/Palliation, Quality, Region/Radiation, Severity, Timing) direkomendasikan untuk akurasi pengkajian.\par
\par
\b Referensi:\b0\par
PPNI. (2017). \i Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6.\i0\par
}
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kebutuhan akademis dan praktik keperawatan. Jika diperlukan elaborasi lebih lanjut, saya siap memberikan tambahan referensi evidence-based. -
Article No. 20784 | 16 Aug 2025
Klinis : gatal, panas menjadi luka akkibat sering digaruk. diagnosa medis pyoderma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI untuk Pyoderma dengan Gejala Gatal, Panas, dan Luka Akibat Garukan**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI – Kode: 00126)**
**Gangguan Integritas Kulit** b/d proses inflamasi (pyoderma), iritasi fisik (garukan), dan kerusakan jaringan sekunder.
- **Penjelasan SDKI**:
Kondisi pyoderma menyebabkan lesi kulit yang meradang, disertai gatal (*pruritus*) dan sensasi panas. Kebiasaan menggaruk memperburuk kerusakan kulit, meningkatkan risiko infeksi sekunder dan memperlambat penyembuhan. Diagnosa ini mencerminkan ketidakmampuan kulit mempertahankan fungsi perlindungan akibat faktor patologis dan mekanis.
---
**2. Luaran Keperawatan (SLKI – Kode: 1401)**
**Penyembuhan Luka: Tahap Pertumbuhan Jaringan Baru**
- **Indikator SLKI**:
- Penurunan eritema dan edema (Kode: 140101).
- Berkurangnya eksudat luka (Kode: 140102).
- Tumbuhnya jaringan granulasi (Kode: 140103).
- Penurunan keluhan gatal (Kode: 140104).
---
**3. Intervensi Keperawatan (SIKI – Kode: 3520)**
**Perawatan Luka**
- **Tindakan SIKI**:
- **Pembersihan Luka** (Kode: 352001): Gunakan larutan antiseptik (mis. NaCl 0,9%) untuk mengurangi kontaminasi bakteri.
- **Aplikasi Topikal** (Kode: 352003): Berikan antibiotik topikal (sesuai resep) dan emolien untuk mengurangi gatal.
- **Edukasi Pasien** (Kode: 352008): Ajarkan teknik *skin care* dan hindari garukan (mis. penggunaan kompres dingin atau *distraction*).
- **Pemantauan Tanda Infeksi** (Kode: 352006): Observasi kemerahan, nyeri, atau pus.
**Intervensi Tambahan (SIKI – Kode: 3404)**
**Manajemen Gatal**
- Anjurkan penggunaan antihistamin oral/topikal (Kode: 340402).
- Pertahankan kelembapan kulit dengan pelembap non-iritan (Kode: 340403).
---
**Dasar Teoritis**
Pyoderma merupakan infeksi bakteri (*Staphylococcus/Streptococcus*) yang merusak lapisan epidermis-dermis. Gatal (*pruritus*) timbul akibat pelepasan histamin dan sitokin inflamasi. Intervensi keperawatan berfokus pada *break the itch-scratch cycle*, proteksi kulit, dan pencegahan komplikasi (PPNI, 2017).
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Edisi 2. Jakarta: DPP PPNI.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis/resmi).* -
Article No. 20785 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing berat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis "pusing berat" dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing
Pusing berat (vertigo) adalah kondisi di mana pasien merasakan rotasi atau gerakan di sekitar dirinya atau lingkungannya, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti gangguan vestibular, masalah neurologis, atau kondisi kardiovaskular. Kode ICD-10 R42 mencakup semua jenis pusing berat, termasuk vertigo.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.01
- Deskripsi: Pemeriksaan fungsional sistem vestibular
Dalam kasus pusing berat, pemeriksaan fungsional sistem vestibular (kode ICD-9-CM 89.01) mungkin dilakukan untuk mengevaluasi penyebab pusing dan membantu dalam diagnosis. Prosedur ini dapat mencakup pemeriksaan seperti tes caloric, tes rotasi, atau pemeriksaan elektronistagmografi untuk menilai fungsi sistem vestibular.
Selain itu, tindakan medis lain yang mungkin dilakukan tergantung pada penyebab pusing berat yang ditemukan, seperti pemberian obat-obatan, fisioterapi, atau bahkan tindakan bedah jika diperlukan. -
Article No. 20786 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing berat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berat (10039)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan di daerah kepala yang disebabkan oleh adanya kerusakan aktual atau potensial dari jaringan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 10039
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan di daerah kepala yang disebabkan oleh adanya kerusakan aktual atau potensial dari jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1005
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan nyeri yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 80106
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.