Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7284 | 28 Nov 2024
Klinis : Alasan masuk RS • mual Serta sesak - Sakit kepala * Riwayat sakit dahulu Pembengkakan jantung - sakit lambung Jantung (4 bln lale) * Asam uratnya tinggi - gatau ada riwayat asam urat * mualnya pada saat may Makan -Sesak saat tidak beraktivitas Pusing *Riwayat keluarga Ibu & bapak Ibu hipertensi bapak jantung * Saat aktivitas biasa merasa lemas, darah drop, Keluhan Sekarang - Sendi sendi ngilu - Sakit kepala * Awalnya merokok Berhenti (4 bln) - 2 minggu sudah berhenti Tolong buatkan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan kemampuan fisik dan psikologis untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi klien dalam mempertahankan, meningkatkan, atau memulihkan tingkat aktivitas yang optimal
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memfasilitasi klien dalam mempertahankan, meningkatkan, atau memulihkan tingkat aktivitas yang optimal, sehingga klien dapat memenuhi kebutuhan dasar dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman nyeri yang tidak menyenangkan
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman nyeri yang tidak menyenangkan, sehingga klien dapat beraktivitas dengan nyaman dan mencapai tingkat kualitas hidup yang optimal
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh yang menyebabkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan metabolik jaringan
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, sehingga klien dapat mempertahankan fungsi dan integritas jaringan yang optimal
Dalam penerapannya, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, perencanaan asuhan keperawatan, implementasi tindakan keperawatan, serta evaluasi untuk memastikan tercapainya hasil yang optimal bagi klien. -
Article No. 7285 | 28 Nov 2024
Klinis : Alasan masuk RS - mual Serta sesak - Sakit kepala * mualnya pada saat mau Makan -Sesak saat tidak beraktivitas Pusing * Saat aktivitas biasa merasa lemas, darah drop Keluhan Sekarang - Sendi sendi ngilu - Sakit kepala Buatkan 3 diagnosa dri data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan 3 diagnosa keperawatan berdasarkan data yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan 1:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Data Pendukung: Mual saat akan makan, lemas, dan penurunan tekanan darah saat beraktivitas.
Diagnosa Keperawatan 2:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Data Pendukung: Sakit kepala, ngilu pada sendi-sendi.
Diagnosa Keperawatan 3:
Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Data Pendukung: Sesak napas saat tidak beraktivitas, lemas saat beraktivitas.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Merupakan klasifikasi diagnosis keperawatan yang mencakup definisi, karakteristik utama, faktor yang berhubungan, dan factor yang risiko.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Merupakan klasifikasi hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Merupakan klasifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Standar-standar ini disusun oleh PPNI untuk menjamin kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 7286 | 28 Nov 2024
Klinis : diagnosis pasien sectio
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien pasca tindakan sectio caesarea.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Insisi bedah pada abdomen.
- Gejala: Pasien mengeluhkan nyeri pada area bekas operasi, mimik wajah mengernyit, dan tanda vital meningkat.
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Penyebab: Prosedur pembedahan, terpajan dengan mikroorganisme, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
- Gejala: Suhu tubuh meningkat, adanya kemerahan, bengkak, dan nyeri pada area bekas operasi.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- Penyebab: Nyeri dan pembatasan aktivitas akibat prosedur pembedahan.
- Gejala: Pasien enggan untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
- Penyebab: Prosedur pembedahan yang menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
- Gejala: Pasien tampak gelisah, sulit tidur, dan khawatir tentang kondisi kesehatannya.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI:
Perawat akan menggunakan SDKI untuk mengidentifikasi dan menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. SLKI akan digunakan untuk menentukan luaran keperawatan yang diharapkan, seperti penurunan intensitas nyeri, tidak adanya tanda infeksi, peningkatan kemampuan mobilisasi, dan penurunan kecemasan. Selanjutnya, SIKI akan memandu perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan, seperti manajemen nyeri, pencegahan infeksi, mobilisasi dini, dan terapi relaksasi. -
Article No. 7287 | 28 Nov 2024
Klinis : lansia 66 tahun mengeluh sesak napas dan tidur tidak nyenyak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi lansia 66 tahun yang mengeluh sesak napas dan tidur tidak nyenyak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola napas berhubungan dengan penuaan dan perubahan fisiologis
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penuaan dan perubahan fisiologis
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan pola napas: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
2. Gangguan pola tidur: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai pola tidur yang memuaskan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas efektif: Kemampuan bernapas dengan mudah dan lancar.
2. Pola tidur yang efektif: Kemampuan untuk mempertahankan dan mencapai pola tidur yang memuaskan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas: Intervensi untuk memfasilitasi pernapasan yang efektif.
2. Manajemen tidur: Intervensi untuk memfasilitasi pola tidur yang efektif.
Dalam kasus ini, lansia 66 tahun mengalami perubahan fisiologis terkait usia, yang dapat menyebabkan gangguan pola napas dan pola tidur. Perawat perlu melakukan penilaian komprehensif, memberikan intervensi yang sesuai, dan memantau perkembangan pasien untuk mencapai luaran keperawatan yang efektif. -
Article No. 7288 | 28 Nov 2024
Klinis : gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan mobilitas fisik, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi:
Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot, atau kekakuan sendi, yang memengaruhi aktivitas sehari-hari klien.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Utama:
- Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah
- Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
2. Faktor yang Berhubungan:
- Penyakit muskuloskeletal
- Penyakit neurologis
- Trauma
- Malnutrisi
- Nyeri
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran yang Diharapkan:
- Klien dapat melakukan mobilisasi dengan aman dan efektif
- Klien dapat meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas otot
- Klien dapat mempertahankan atau meningkatkan fungsi fisik
2. Kriteria Hasil:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
- Klien dapat melakukan pergerakan sendi dengan rentang gerak yang optimal
- Klien menunjukkan peningkatan kekuatan dan ketahanan otot
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Latihan mobilisasi
- Terapi latihan
- Manajemen nyeri
- Perawatan luka
- Edukasi dan konseling
2. Rasional:
- Meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas otot
- Mencegah komplikasi akibat immobilisasi
- Mengelola nyeri yang dapat menghambat mobilisasi
- Meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup klien
Kesimpulan, penanganan gangguan mobilitas fisik melibatkan upaya untuk meningkatkan fungsi fisik klien, mencegah komplikasi, dan mengelola faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keterbatasan mobilitas. Hal ini dilakukan melalui intervensi keperawatan yang komprehensif sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 7289 | 28 Nov 2024
Klinis : diagnosa keluarga dengan pasien DM
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi keluarga dengan pasien DM (Diabetes Mellitus) sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z83.3
- Deskripsi: Riwayat keluarga diabetes mellitus
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk riwayat keluarga dengan diabetes mellitus. Dalam kasus ini, fokus utama adalah evaluasi dan pemantauan kondisi pasien, yang dapat mencakup:
- 99201-99205: Kunjungan pasien baru untuk evaluasi dan manajemen
- 99211-99215: Kunjungan pasien lanjutan untuk evaluasi dan manajemen
- 99241-99245: Konsultasi rawat jalan
- 81000-81015: Pemeriksaan urin
- 82947-82952: Pemeriksaan kadar glukosa darah
- 83036: Tes hemoglobin terglikasi (HbA1C)
Penjelasan:
Kode ICD-10 Z83.3 menunjukkan riwayat keluarga dengan diabetes mellitus. Ini merupakan kode yang digunakan untuk mencatat informasi tentang riwayat kesehatan keluarga pasien yang dapat memengaruhi perawatan atau manajemen penyakit.
Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk riwayat keluarga dengan diabetes mellitus. Namun, berbagai kode prosedur seperti kunjungan pasien baru atau lanjutan, konsultasi, pemeriksaan urin, pengujian kadar glukosa darah, dan tes hemoglobin terglikasi dapat digunakan untuk mengevaluasi dan memantau kondisi pasien, serta memberikan perawatan yang sesuai. -
Article No. 7290 | 28 Nov 2024
Klinis : Nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut biasanya memiliki onset yang tiba-tiba, intensitas bervariasi, dan berlangsung dalam waktu terbatas.
SDKI:
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Faktor yang berhubungan: Agen pencedera fisik, agen pencedera kimiawi, agen pencedera psikologis.
- Karakteristik definitif: Perubahan ekspresi wajah, perilaku protektif, laporan nyeri, perubahan tanda-tanda vital.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Klien melaporkan nyeri berkurang, klien menunjukkan perilaku untuk mengurangi nyeri, tanda-tanda vital stabil.
- Kriteria hasil: Skala nyeri, ekspresi wajah, perilaku protektif, tanda-tanda vital.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, pemberian analgetik, terapi modalitas nyeri, distraksi, dan relaksasi.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji nyeri, memantau tanda-tanda vital, mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, mengevaluasi efektivitas intervensi, dan memodifikasi intervensi sesuai respons klien.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab, karakteristik, dan tingkat nyeri yang dialami klien. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan klien dalam mengelola nyeri, serta memantau efektivitas intervensi yang diberikan. -
Article No. 7291 | 28 Nov 2024
Klinis : Nyeri kronis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri kronis.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kronik
Definisi:
Nyeri kronik adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri kronik ditandai oleh adanya keluhan rasa sakit yang terus-menerus atau berulang, dengan durasi lebih dari 3 bulan, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit kronis, cedera, atau kondisi lain yang berlangsung lama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan nyeri kronik antara lain:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
3. Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri kronis yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri kronik meliputi:
1. Manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (misalnya kompres hangat/dingin, distraksi, relaksasi).
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang nyeri kronik dan manajemen nyeri.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, fisioterapis, atau ahli psikologi, untuk penanganan yang komprehensif.
Dalam penanganan nyeri kronik, perawat berperan penting dalam melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat juga harus memastikan pasien dapat mengelola nyeri dengan efektif dan mencapai adaptasi yang baik terhadap kondisi nyeri kronik yang dialami. -
Article No. 7292 | 28 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh sesak napas dan nyeri saat bernapas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengeluhkan sesak napas dan nyeri saat bernapas, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Faktor yang Berhubungan: Sekresi jalan napas yang berlebihan, hipersekresi, edema jalan napas, kelemahan otot pernapasan.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas
- Pasien dapat mengeluarkan sekret jalan napas dengan efektif.
- Pasien menunjukkan jalan napas yang paten.
- Pasien menunjukkan pergerakan dinding dada yang simetris.
- Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Jalan Napas
- Pantau status pernapasan pasien (frekuensi, kedalaman, irama, dan usaha napas).
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan pasien.
- Lakukan suction jika diperlukan untuk mengeluarkan sekret jalan napas.
- Anjurkan pasien untuk melakukan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan.
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi yang optimal.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk mengevaluasi dan mengelola gangguan jalan napas.
2. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan pasien (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas).
- Berikan intervensi farmakologis (analgesik) sesuai dengan resep dokter.
- Ajarkan pasien teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (napas dalam, relaksasi, distraksi).
- Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri yang dirasakan pasien.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan SDKI "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" dipilih karena pasien mengeluhkan sesak napas dan nyeri saat bernapas, yang menunjukkan adanya gangguan pada jalan napas. Luaran/output yang diharapkan SLKI adalah pasien dapat menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif, dengan indikator seperti kemampuan mengeluarkan sekret, jalan napas yang paten, pola napas yang efektif, dan pergerakan dinding dada yang simetris.
Intervensi keperawatan SIKI yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas (pemantauan status pernapasan, pemberian oksigenasi, suction, teknik batuk efektif, dan posisi yang optimal) serta manajemen nyeri (identifikasi karakteristik nyeri, intervensi farmakologis dan non-farmakologis, dan pemantauan efektivitas). Intervensi ini bertujuan untuk memperbaiki bersihan jalan napas dan mengurangi nyeri saat bernapas, sehingga dapat mencapai luaran/output yang diharapkan. -
Article No. 7293 | 28 Nov 2024
Klinis : Pasien merasa pusing saat duduk maupun berdiri, terasa seperti melayang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosis Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang merasa pusing saat duduk maupun berdiri, terasa seperti melayang adalah "Ketidakstabilan Hemodinamik" (SDKI, 2017). Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan tekanan darah, denyut nadi, dan aliran darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan" (SDKI, 2017).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat menunjukkan Luaran/Output sebagai berikut:
1. Stabilitas Hemodinamik Membaik (SLKI, 2019)
- Pasien menunjukkan tekanan darah, denyut nadi, dan aliran darah yang stabil dan adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
- Pasien tidak lagi mengalami keluhan pusing saat duduk maupun berdiri, dan tidak lagi merasa seperti melayang.
2. Pengetahuan Tentang Manajemen Gejala Membaik (SLKI, 2019)
- Pasien dapat menjelaskan penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi ketidakstabilan hemodinamiknya.
- Pasien dapat menjelaskan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gejala pusing dan rasa melayang.
3. Kemampuan Melakukan Aktivitas Meningkat (SLKI, 2019)
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa mengalami pusing atau rasa melayang.
- Pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan posisi tubuh (duduk, berdiri, berjalan) tanpa menimbulkan gejala.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai Luaran/Output yang diharapkan, berikut Intervensi Keperawatan yang diperlukan:
1. Pemantauan Hemodinamik (SIKI, 2018)
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala (tekanan darah, denyut nadi, respirasi, suhu tubuh).
- Lakukan pemantauan aliran darah perifer (capillary refill time, warna, suhu, dan kelembaban kulit).
- Analisis tren perubahan hemodinamik dan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya.
2. Manajemen Aktivitas (SIKI, 2018)
- Kaji kapasitas fungsional dan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Berikan edukasi dan anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap sesuai toleransinya.
- Pantau tanda-tanda vital dan gejala selama aktivitas untuk menilai respons tubuh.
3. Edukasi Kesehatan (SIKI, 2018)
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi ketidakstabilan hemodinamik.
- Ajarkan teknik-teknik untuk mencegah dan mengatasi gejala pusing dan rasa melayang, seperti perubahan posisi tubuh yang bertahap, penggunaan bantuan jika diperlukan, dan modifikasi aktivitas.
- Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Penerapan Intervensi Keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya diharapkan dapat membantu pasien mencapai Luaran/Output yang diharapkan dan mengatasi masalah ketidakstabilan hemodinamik yang dialaminya.