Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7273 | 28 Nov 2024
Klinis : risiko defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi risiko defisit nutrisi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi risiko defisit nutrisi:
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Defisit Nutrisi". Risiko defisit nutrisi didefinisikan sebagai "Berisiko mengalami asupan zat gizi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik". Kondisi ini ditandai dengan faktor risiko seperti keterbatasan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, keterbatasan dalam mempersiapkan makanan, gangguan fisik yang memengaruhi asupan makanan, dan lain-lain. Pasien dengan risiko defisit nutrisi membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya defisit nutrisi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Status Nutrisi: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhannya.
2. Berat Badan: Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal.
3. Asupan Makan: Pasien dapat meningkatkan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya.
4. Pengetahuan tentang Nutrisi: Pasien dan/atau keluarga dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang baik tentang kebutuhan nutrisi.
5. Kemampuan Mempersiapkan Makanan: Pasien dan/atau keluarga dapat mendemonstrasikan kemampuan dalam mempersiapkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
1. Pengkajian Nutrisi: Mengkaji status nutrisi pasien, riwayat asupan makan, faktor-faktor yang memengaruhi asupan makan, dan komplikasi yang mungkin timbul.
2. Edukasi Nutrisi: Memberikan edukasi kepada pasien dan/atau keluarga tentang kebutuhan nutrisi, pemilihan makanan yang sesuai, dan strategi untuk meningkatkan asupan makan.
3. Perencanaan Makanan: Menyusun rencana makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi pasien, mempertimbangkan preferensi, keterbatasan, dan faktor-faktor lainnya.
4. Fasilitasi Asupan Makan: Memfasilitasi pasien dalam mengonsumsi makanan yang telah direncanakan, termasuk membantu dalam persiapan dan penyajian makanan.
5. Monitoring Nutrisi: Melakukan pemantauan terhadap status nutrisi, berat badan, dan asupan makan pasien secara berkala.
6. Kolaborasi dengan Tim Gizi: Berkolaborasi dengan tim gizi untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu mempertahankan status nutrisi yang adekuat, mempertahankan berat badan dalam rentang normal, meningkatkan asupan makan, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam mempersiapkan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. -
Article No. 7274 | 28 Nov 2024
Klinis : Tn. F usia 42 tahun, bekerja menjajakan asongan di perempatan jalan padat kendaraan. 3 bulan berturut-turut satu tahun ini Tn. F mengeluh sesak disertai batuk berdahak, menurut Ny. A (istri) keadaan ini sudah berlangsung 2 tahun terutama di musim penghujan yang dingin. Tgl 1 November dini hari Tn. F dibawa ke UGD RS. M karena sulit bernafas disertai batuk berdahak. Dr. H (dr UGD) menyarankan Tn. F untuk dirawat. Tn.F dirawat di Ruang Melati kamar 1 bed 2 setelah melalui pemeriksaan yang menyeluruh untuk pernafasan didapatkan hasil : Spirometri terjadi penurunan kapasitas vital paru, Thorax foto menunjukkan pembesaran jantung dan AGD menunjukkan terjadinya hipoksia dan hiperkapnia. Perawat yang berdinas pagi mendapatkan data tanda vital yaitu: RR 26 x/menit pendek dan cepat, nadi 101 x/menit, TD 130/90 mmHg, Sputum diperiksakan hasil belum ada warna hijau, kental. Tn. F mengeluh tidak nafsu makan, badan bertambah kurus dan merasa cepat lelah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, dapat disimpulkan bahwa Tn. F mengalami diagnosa keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI:
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor Terkait: Penyakit paru obstruksi kronik, infeksi saluran pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, napas pendek, irama napas tidak teratur, hipoksemia, hiperkapnia.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI:
- Definisi: Asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Terkait: Penyakit kronis, penurunan nafsu makan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, kelelahan, lemah.
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor Terkait: Penyakit pernapasan kronis, malnutrisi.
- Gejala dan Tanda: Kelelahan, sesak napas saat aktivitas.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Sebagai panduan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikumpulkan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Sebagai panduan untuk menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Sebagai panduan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis dan luaran yang ditetapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menetapkan dan mengembangkan ketiga standar ini sebagai acuan bagi perawat dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 7276 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, adanya benda asing, adanya penyakit pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Bersihan Jalan Napas Efektif
- Kriteria Hasil: Pola napas normal, tidak ada suara napas tambahan, tidak ada sianosis, dan tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Pernapasan, Manajemen Oksigenasi.
- Tindakan Keperawatan: Mengevaluasi pola napas, mengatur posisi tubuh, memberikan bronkodilator, mempertahankan jalan napas terbuka, dan memantau status oksigenasi.
Kondisi Ny. E dengan keluhan sesak napas dan batuk selama 3 bulan yang tidak sembuh-sembuh mengarah pada diagnosa keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen pernapasan, dan manajemen oksigenasi untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan memenuhi kebutuhan oksigen. -
Article No. 7277 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola nafas (SDKI: Gangguan pola napas)
- SDKI: Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan pola napas yang efektif
- SLKI: Meningkatkan kemampuan klien dalam mempertahankan pola napas yang efektif
- SIKI: Intervensi untuk membantu klien mencapai dan mempertahankan pola napas yang efektif
2. Intoleransi aktivitas (SDKI: Intoleransi aktivitas)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik atau persepsi
- SLKI: Meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi klien dalam mencapai tingkat aktivitas yang diinginkan atau dibutuhkan
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan pola nafas:
- Ny. E mengalami sesak nafas, yang merupakan indikasi adanya gangguan pola nafas.
- Pengukuran tanda vital menunjukkan peningkatan frekuensi pernapasan (RR 30x/menit), yang dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada membantu klien mempertahankan pola pernapasan yang efektif, mengurangi gejala sesak nafas, dan memfasilitasi proses pemulihan.
2. Intoleransi aktivitas:
- Ny. E mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh selama 3 bulan, yang dapat mempengaruhi kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Perubahan tanda vital, seperti peningkatan denyut nadi (N 102x/menit), dapat mengindikasikan keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada meningkatkan kemampuan Ny. E dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dengan mempertimbangkan kondisi fisiknya saat ini.
Catatan: Diagnosa keperawatan dan rencana intervensi dapat disesuaikan dengan hasil pengkajian dan evaluasi kondisi klien secara komprehensif. -
Article No. 7278 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dipaparkan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada Ny. E adalah:
1. Bersihan Jalan Napas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, lemahnya batuk, adanya obstruksi.
- Gejala: Sesak napas, frekuensi napas meningkat, nada napas wheezing, sianosis.
Penjelasan Singkat Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SDKI:
- Definisi diagnosis keperawatan sesuai dengan SDKI
- Penyebab sesuai dengan faktor risiko dalam SDKI
- Gejala sesuai dengan karakteristik definisi dalam SDKI
SLKI:
- Luaran keperawatan yang dapat diterapkan untuk diagnosis ini, misalnya:
- Bersihan Jalan Napas
- Pola Napas
SIKI:
- Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk diagnosis ini, misalnya:
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Manajemen Batuk
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi Ny. E yang mengalami sesak napas dan batuk selama 3 bulan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Bersihan Jalan Napas tidak efektif. Standar asuhan keperawatan yang dapat digunakan adalah SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 7279 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. E, serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola napas efektif (00032)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
- Karakteristik: Sesak napas, takipnea, tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif (00031)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau sumbatan dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- Karakteristik: Batuk tidak produktif, produksi sputum berlebih, pernapasan cuping hidung.
3. Risiko infeksi (00004)
- Definisi: Rentan terhadap masuknya organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor risiko: Usia lanjut, adanya penyakit kronis, paparan terhadap lingkungan yang tidak sehat.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang memuat definisi dan karakteristik diagnostik dari masalah kesehatan/respons manusia yang menjadi fokus praktik keperawatan.
- Tujuannya adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang konsisten dan terstandar dalam proses pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang memuat definisi dan kriteria hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh klien setelah mendapatkan intervensi keperawatan.
- Tujuannya adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang konsisten dan terstandar dalam mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang memuat definisi dan aktivitas keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Tujuannya adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang konsisten dan terstandar dalam menentukan dan melaksanakan intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. -
Article No. 7280 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Ny. E, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
b. Intoleransi Aktivitas
2. Penjelasan Singkat:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami kesulitan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi pada saluran napas.
- SLKI: Intervensi untuk membantu individu dalam mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan napas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu individu dalam mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan napas.
b. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Intervensi untuk membantu individu dalam meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu individu dalam meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
Dalam kasus ini, Ny. E mengalami sesak napas yang berlangsung selama 3 bulan dan tidak sembuh-sembuh, serta didapatkan hasil pengukuran tanda vital yang menunjukkan adanya gangguan pernapasan (RR 30x/menit) dan peningkatan nadi (N 102x/menit). Hal ini mengindikasikan adanya masalah bersihan jalan napas tidak efektif dan intoleransi aktivitas. -
Article No. 7281 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ny. E:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
Ny. E mengalami sesak napas dan batuk yang tidak kunjung sembuh selama 3 bulan. Tanda-tanda vital yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan frekuensi napas (30 x/menit) dan denyut nadi (102 x/menit), yang mengindikasikan gangguan pada sistem pernapasan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Karakteristik Utama: Batuk tidak efektif, kesulitan bernapas, bunyi napas tambahan, sputum berlebih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan:
1. Jalan napas paten
2. Tidak ada suara napas tambahan
3. Frekuensi napas dalam batas normal
4. Tidak ada sputum berlebih
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Auskultasi suara napas
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Anjurkan teknik batuk efektif
6. Kolaborasi pemberian terapi farmakologis
Berdasarkan informasi yang diberikan, Ny. E memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sesak napas dan batuk yang tidak kunjung sembuh. Perawat berperan dalam pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah pernapasan yang dialami oleh Ny. E. -
Article No. 7282 | 28 Nov 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit.Ny S sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg, N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disusun Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk Ny. E sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi (SDKI): Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Etiologi (SDKI): - Peningkatan produksi sekresi
- Penurunan refleks batuk
- Penurunan kekuatan otot pernapasan
Gejala dan Tanda (SDKI): - Batuk tidak efektif
- Sputum berlebihan
- Suara napas tambahan
- Peningkatan frekuensi pernapasan
- Penggunaan otot bantu napas
Tujuan (SLKI): Klien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
Intervensi (SIKI):
- Anjurkan klien untuk melakukan batuk efektif
- Berikan posisi yang nyaman untuk memudahkan pembersihan jalan napas
- Lakukan suction jika diperlukan
- Pantau tanda-tanda vital dan status pernapasan
2. Diagnosa Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif
Definisi (SDKI): Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Etiologi (SDKI): - Kelelahan otot pernapasan
- Penyakit pernapasan
- Perubahan mekanik pernapasan
Gejala dan Tanda (SDKI): - Peningkatan frekuensi pernapasan
- Perubahan irama pernapasan
- Penggunaan otot bantu pernapasan
- Sianosis
Tujuan (SLKI): Klien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
Intervensi (SIKI):
- Pantau tanda-tanda vital dan status pernapasan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Anjurkan teknik pernapasan yang efektif
- Kolaborasi pemberian bronkodilator jika diperlukan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menyusun diagnosa keperawatan berdasarkan definisi, etiologi, dan gejala/tanda.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan tujuan atau luaran yang ingin dicapai dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menyusun intervensi atau tindakan keperawatan yang akan dilakukan. -
Article No. 7283 | 28 Nov 2024
Klinis : Plasenta previa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan (SDKI: Bleeding Risk)
Definisi: Risiko mengalami perdarahan yang berlebihan yang dapat mengancam jiwa.
Karakteristik Definisi:
- Plasenta previa, yaitu kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
- Riwayat perdarahan selama kehamilan.
- Tanda-tanda vital yang tidak stabil.
2. Gangguan perfusi jaringan (SDKI: Tissue Perfusion Impaired)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan.
Karakteristik Definisi:
- Penurunan tekanan darah.
- Perubahan warna kulit, seperti pucat.
- Penurunan curah jantung.
3. Kecemasan (SDKI: Anxiety)
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan non-spesifik.
Karakteristik Definisi:
- Kekhawatiran tentang kondisi kesehatan dan keselamatan.
- Ketakutan akan komplikasi yang mungkin terjadi.
- Perasaan tidak berdaya.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan berdasarkan respons individu terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang mengembangkan dan menetapkan standar-standar tersebut sebagai panduan bagi perawat dalam praktik keperawatan di Indonesia.