Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7327 | 29 Nov 2024
Klinis : Muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Muntah".
Diagnosa Keperawatan:
Mual (00134)
Definisi:
Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
Faktor Terkait:
- Gangguan gastrointestinal (misalnya obstruksi, ulkus, gastritis)
- Pengobatan (misalnya kemoterapi, opiat)
- Perubahan fisiologis (misalnya kehamilan, nyeri)
- Psikologis (misalnya kecemasan, depresi)
Gejala dan Tanda:
- Sensasi mual
- Keinginan untuk muntah
- Perubahan frekuensi dan konsistensi eliminasi
- Perubahan tanda vital (misalnya peningkatan nadi, penurunan tekanan darah)
- Perubahan ekspresi wajah
Tujuan Keperawatan:
- Pasien melaporkan mual berkurang
- Pasien melaporkan dapat mempertahankan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
Intervensi Keperawatan:
- Identifikasi penyebab, faktor pencetus, dan faktor yang memperburuk mual
- Berikan obat anti-mual sesuai instruksi
- Hindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk mual
- Ajurkan posisi yang nyaman, seperti kepala elevasi
- Lakukan teknik relaksasi dan distraksi
- Pantau tanda-tanda vital dan keseimbangan cairan
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan "Mual" beserta penjelasannya berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 7328 | 29 Nov 2024
Klinis : perfusi ferifer tidak aktif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi perfusi perifer tidak aktif:
Diagnosa Keperawatan:
Perfusi Perifer Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perfusi Perifer Terganggu adalah ketidakadekuatan aliran darah ke perifer yang dapat mengancam fungsi dan integritas jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
2. Integritas Kulit Terpelihara
3. Tidak Terjadi Komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perfusi Perifer
2. Pencegahan Komplikasi Vaskuler
3. Perawatan Luka
Dalam kondisi perfusi perifer tidak aktif, perawat berperan penting dalam mengevaluasi tanda-tanda vital, memonitor aliran darah perifer, dan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk memperbaiki perfusi jaringan perifer, mencegah komplikasi, serta menjaga integritas kulit. Perawat harus bekerja secara kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang optimal bagi pasien. -
Article No. 7329 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut hingga pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit perut hingga pusing, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Inflamasi, gangguan gastrointestinal (misalnya gastritis, perforasi ulkus).
- Gejala: Keluhan nyeri perut, pusing.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan respon pasien terhadap masalah kesehatan dan keperawatan.
- Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut".
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Untuk pasien dengan diagnosa "Nyeri Akut", luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan rasa nyeri, mencapai tingkat kenyamanan yang optimal, dan tidak terjadi komplikasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk pasien dengan diagnosa "Nyeri Akut" antara lain:
- Manajemen nyeri: Menilai karakteristik nyeri, memberikan analgesik, dan melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Manajemen gastrointestinal: Menilai status gastrointestinal, memberikan diet yang sesuai, dan memantau fungsi gastrointestinal.
- Edukasi pasien dan keluarga: Memberikan informasi tentang penyebab, penatalaksanaan, dan tanda bahaya yang perlu diperhatikan.
Dalam praktik keperawatan, penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, sistematis, dan sesuai dengan standar profesi. -
Article No. 7330 | 29 Nov 2024
Klinis : Saat di dalam ruangan rawat inap klien menunjukkan perilaku menyeringai sendiri, lambat dalam menjawab pertanyaan perawat, dan gerakan bola mata yang cepat. Dari rekam medis didapatkan bahwa diagnosis pasien Schizophrenia tak terinci.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Halusinasi (NANDA-I)
Penjelasan: Klien menunjukkan tanda-tanda halusinasi auditori atau visual, seperti menyeringai sendiri, lambat dalam menjawab, dan gerakan bola mata yang cepat. Diagnosis ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia).
2. Risiko Perilaku Kekerasan (NANDA-I)
Penjelasan: Perilaku menyeringai sendiri dapat mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan, yang perlu diidentifikasi dan diatasi. Diagnosis ini juga mengacu pada SDKI.
Rencana Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Halusinasi
- Tujuan: Klien dapat mengendalikan halusinasi yang dialami.
- Intervensi: Latihan relaksasi, terapi realitas, pemberian obat antipsikotik.
2. Manajemen Perilaku
- Tujuan: Klien dapat mengendalikan perilaku agresif atau kekerasan.
- Intervensi: Terapi individu, terapi kelompok, penggunaan obat penenang.
Implementasi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Relaksasi
2. Terapi Realitas
3. Pemberian Obat Antipsikotik
4. Terapi Individu
5. Terapi Kelompok
6. Pemberian Obat Penenang
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment secara komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan, dan melaksanakan intervensi sesuai dengan standar praktik keperawatan jiwa yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 7331 | 29 Nov 2024
Klinis : Saat di dalam ruangan rawat inap klien menunjukkan perilaku menyeringai sendiri, lambat dalam menjawab pertanyaan perawat, dan gerakan bola mata yang cepat. Dari rekam medis didapatkan bahwa diagnosis pasien Schizophrenia tak terinci.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang ditunjukkan oleh pasien, yaitu menyeringai sendiri, lambat dalam menjawab pertanyaan, dan gerakan bola mata yang cepat, serta diagnosis medis Schizophrenia tak terinci, maka Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Halusinasi: Pengalaman sensorik yang tampak nyata, namun dibangkitkan oleh pikiran sendiri, bukan oleh rangsangan eksternal yang nyata. Ditandai dengan klien menunjukkan perilaku menyeringai sendiri, yang menunjukkan adanya halusinasi.
2. Proses Pikir Terganggu: Gangguan dalam kemampuan berpikir secara logis, koheren, dan rasional. Ditandai dengan klien lambat dalam menjawab pertanyaan, yang mengindikasikan adanya gangguan proses berpikir.
3. Persepsi Sensori Terganggu: Interpretasi yang salah atas rangsangan sensorik. Ditandai dengan gerakan bola mata yang cepat, yang menunjukkan adanya gangguan persepsi sensorik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku Halusinasi Terkontrol: Klien dapat mengenali, mengatasi, dan mengendalikan halusinasi yang dialaminya.
2. Proses Pikir Membaik: Klien dapat berpikir secara logis, koheren, dan rasional.
3. Persepsi Sensori Membaik: Klien dapat menginterpretasikan rangsangan sensorik dengan benar.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk Diagnosa Halusinasi:
a. Identifikasi tipe, frekuensi, durasi, dan isi halusinasi
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pengalaman halusinasi
c. Ajarkan cara mengatasi halusinasi (menggunakan teknik distraksi, relaksasi, dll.)
d. Berikan obat antipsikotik sesuai resep dokter
e. Libatkan keluarga untuk mendukung klien
2. Untuk Diagnosa Proses Pikir Terganggu:
a. Kaji proses berpikir klien secara komprehensif
b. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir
c. Berikan stimulasi mental untuk meningkatkan kemampuan berpikir
d. Ajarkan teknik pemecahan masalah sederhana
e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk intervensi yang tepat
3. Untuk Diagnosa Persepsi Sensori Terganggu:
a. Kaji sensasi dan persepsi klien secara detail
b. Ciptakan lingkungan yang aman dan terkendali
c. Berikan reinforcement positif saat klien dapat menginterpretasikan rangsangan dengan benar
d. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi persepsi yang terganggu
e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk intervensi yang tepat
Penjelasan di atas menggambarkan Diagnosa Keperawatan, Luaran, dan Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien dengan Schizophrenia tak terinci. Setiap poin dijelaskan secara rinci dan terperinci dengan nada akademis, persona pakar, dan sudut pandang perawat. -
Article No. 7332 | 29 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita umur 28 tahun dibawa ke rumah jiwa dengan keluhan mendengar suara bisikan selama satu Minggu, saat dikaji pasien menyampaikan bahwa dia mendengar suara, pasien sering ngamuk, kalau diajak bicara tidak melihat lawan bicara. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, sebutkan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula obat-obatan untuk pasien dan pemeriksaan penunjang.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien wanita berusia 28 tahun yang dibawa ke rumah sakit jiwa dengan keluhan mendengar suara bisikan selama satu minggu, sering mengamuk, dan tidak melihat lawan bicara saat diajak berbicara, dapat didiagnosis dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F23
- Deskripsi: Gangguan psikotik akut dan sementara
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika diperlukan):
- Kode: 94.37
- Deskripsi: Terapi psikiatri, terapi kelompok
3. Diagnosa SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Halusinasi pendengaran
- Risiko perilaku kekerasan
4. Luaran SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol halusinasi
- Peningkatan kemampuan mengendalikan perilaku
5. Intervensi SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen halusinasi
- Manajemen perilaku kekerasan
Untuk penatalaksanaan, pasien dapat diberikan obat-obatan antipsikotik seperti haloperidol, risperidon, atau olanzapin. Selain itu, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah tes laboratorium darah lengkap, CT scan kepala, atau EEG untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.
Perawatan komprehensif yang melibatkan tim kesehatan mental, termasuk psikiatri, psikologi, dan perawat jiwa, sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi psikotik akut pada pasien. Intervensi keperawatan yang fokus pada manajemen halusinasi dan perilaku kekerasan, serta terapi psikososial, dapat membantu pasien mencapai stabilitas kondisi dan pemulihan. -
Article No. 7333 | 29 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita umur 28 tahun dibawa ke rumah jiwa dengan keluhan mendengar suara bisikan selama satu Minggu, saat dikaji pasien menyampaikan bahwa dia mendengar suara, pasien sering ngamuk, kalau diajak bicara tidak melihat lawan bicara. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, sebutkan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula obat-obatan untuk pasien dan pemeriksaan penunjang.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan secara rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pasien yang telah Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami halusinasi pendengaran, sering marah, dan tidak melihat lawan bicara saat diajak berbicara, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Halusinasi (10028) - Persepsi sensori yang salah atau tidak sesuai dengan realitas eksternal yang dirasakan secara subyektif.
2. Perilaku Kekerasan (10010) - Perilaku yang menunjukkan kekuatan atau kekuasaan yang dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Diagnosa ICD:
1. Halusinasi auditif [F06.0]
2. Perilaku Kekerasan [F23]
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perilaku Halusinasi Terkendali [0304]
2. Perilaku Kekerasan Terkendali [0310]
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Halusinasi [I0201]
2. Manajemen Perilaku Kekerasan [I0203]
Obat-obatan:
1. Antipsikotik (contoh: risperidon, olanzapin, haloperidol)
2. Antikonvulsan (contoh: asam valproat, karbamazepin)
3. Anxiolytik (contoh: diazepam, lorazepam)
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Laboratorium: Profil Hematologi, Fungsi Hati, Fungsi Ginjal
2. Pemeriksaan Pencitraan: CT Scan/MRI Otak
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku Halusinasi Terkendali [0304]:
- Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialami.
- Pasien dapat mengatasi halusinasi dengan teknik manajerial.
- Pasien dapat mempertahankan hubungan sosial yang adaptif.
2. Perilaku Kekerasan Terkendali [0310]:
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda perilaku kekerasan.
- Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan teknik manajerial.
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang aman.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Halusinasi [I0201]:
- Identifikasi halusinasi yang dialami pasien.
- Kaji faktual dan karakteristik halusinasi.
- Ajarkan pasien teknik manajerial halusinasi.
- Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai indikasi.
- Fasilitasi lingkungan yang aman dan terapeutik.
2. Manajemen Perilaku Kekerasan [I0203]:
- Kaji tanda dan gejala perilaku kekerasan.
- Identifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan.
- Ajarkan pasien teknik manajerial perilaku kekerasan.
- Berikan obat-obatan anxiolytik sesuai indikasi.
- Libatkan keluarga dalam penanganan perilaku kekerasan.
- Ciptakan lingkungan yang aman dan terapeutik.
Dengan pendekatan yang komprehensif, meliputi diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai perbaikan kondisi dan mampu mengendalikan halusinasi serta perilaku kekerasan yang dialaminya. -
Article No. 7334 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien batuk keluar darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk memulai dan/atau mempertahankan pola napas yang efektif, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbondioksida dalam darah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan curah napas
2. Pernapasan tidak teratur
3. Dispnea
4. Sianosis
5. Ketidakseimbangan gas darah
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas membaik
2. Fungsi respirasi membaik
3. Oksigenasi membaik
4. Rasa nyaman meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitor pola dan frekuensi napas
2. Auskultasi suara napas
3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
5. Latih teknik batuk efektif
6. Berikan edukasi tentang manajemen pola napas tidak efektif
Penjelasan Singkat:
Pasien yang mengalami batuk keluar darah menunjukkan adanya pola napas tidak efektif, yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti infeksi paru, kanker paru, atau trauma. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah memantau dan mengevaluasi pola napas pasien, memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, memberikan oksigen, melatih teknik batuk efektif, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen pola napas tidak efektif. -
Article No. 7335 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien batuk keluar darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami batuk keluar darah.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk kondisi ini adalah:
a. Pasien dapat menunjukkan jalan napas yang bebas dari obstruksi.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik batuk efektif.
c. Pasien dapat menunjukkan pola napas yang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini meliputi:
a. Observasi tanda-tanda vital, pola napas, dan karakteristik batuk.
b. Berikan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi drainase sekret.
c. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan.
d. Berikan suction jika diperlukan untuk membantu membersihkan jalan napas.
e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien.
Dalam menyampaikan informasi ini, saya menggunakan nada yang akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan terstruktur sesuai dengan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7336 | 29 Nov 2024
Klinis : keluarga jarang memeriksakan kesehatannya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mencari, memutuskan, dan melakukan tindakan yang tepat untuk memelihara atau memulihkan kesehatan anggota keluarga.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keluarga jarang memeriksakan kesehatannya merupakan salah satu tanda dan gejala dari diagnosa Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah Kemampuan Keluarga Memelihara Kesehatan yang Memadai, di mana keluarga dapat mengenali masalah kesehatan, mencari dan memanfaatkan sumber daya, serta mengambil tindakan yang tepat untuk memelihara kesehatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Peningkatan Manajemen Kesehatan Keluarga, di mana perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan, konseling, dan bimbingan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memelihara kesehatan.
Diharapkan dengan intervensi keperawatan yang tepat, keluarga dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara efektif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.