Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9519 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi Acute Lung Injury.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Untuk kondisi Acute Lung Injury, diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Penurunan Ventilasi
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi paru yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Karakteristik definitif: Peningkatan frekuensi napas, peningkatan usaha napas, hipoksemia, dispnea.
Luaran/Output SLKI:
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan untuk Penurunan Ventilasi akibat Acute Lung Injury, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Ventilasi Paru Membaik
Definisi: Kemampuan mempertahankan pertukaran gas paru yang adekuat.
Indikator:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Tidak ada sianosis
- Saturasi oksigen dalam rentang normal
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output "Ventilasi Paru Membaik", intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas
Tujuan: Mempertahankan dan memfasilitasi jalan napas yang paten.
Aktivitas:
- Posisikan pasien untuk memudahkan ventilasi
- Bersihkan jalan napas dari sekret
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
- Pantau status pernapasan dan saturasi oksigen
2. Manajemen Ventilasi
Tujuan: Mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Aktivitas:
- Atur kecepatan dan volume napas sesuai kebutuhan
- Pantau tanda-tanda vital, saturasi oksigen, dan status pernapasan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian terapi ventilasi mekanik jika diperlukan
3. Manajemen Oksigenasi
Tujuan: Mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
Aktivitas:
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
- Pantau saturasi oksigen dan gas darah
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian terapi oksigen tambahan jika diperlukan
Penjelasan di atas mencakup diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi Acute Lung Injury. Sebagai perawat, saya akan berusaha memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 9520 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Acute Lung Injury.
Diagnosa Keperawatan:
1. Oksigenasi Terganggu
- Definisi: Ketidakefektifan pertukaran gas di dalam paru-paru, yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Kerusakan struktural atau fungsional pada membran alveolar-kapiler, penurunan surfaktan, dan/atau ketidakefektifan mekanis ventilasi.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Faktor Risiko: Peningkatan produksi sekret, penurunan kemampuan batuk, dan/atau obstruksi jalan napas.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Faktor Risiko: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pertukaran Gas: Tercapainya pertukaran gas yang efektif.
2. Bersihan Jalan Napas: Tercapainya bersihan jalan napas yang efektif.
3. Toleransi Aktivitas: Tercapainya toleransi aktivitas yang memadai.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Oksigen
- Tujuan: Mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
- Intervensi: Mengatur terapi oksigen, memantau status oksigenasi, dan mengoptimalkan ventilasi.
2. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan jalan napas yang paten.
- Intervensi: Memberikan suction, latihan batuk efektif, dan manajemen sekresi.
3. Manajemen Aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi aktivitas.
- Intervensi: Mengatur aktivitas, memberikan istirahat, dan mengelola kelelahan.
Harapan saya, penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang dapat diterapkan untuk pasien dengan kondisi Acute Lung Injury berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan senang untuk membantu. -
Article No. 9521 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi Acute Lung Injury:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J80
- Deskripsi: Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.70
- Deskripsi: Continuous mechanical ventilation, unspecified
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J80 (Acute Respiratory Distress Syndrome) digunakan untuk mendiagnosis Acute Lung Injury (ALI), yang merupakan kondisi umum dari ARDS. ALI adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan paru, edema paru non-kardiogenik, dan kegagalan pernapasan yang berat.
2. Kode ICD-9-CM 96.70 (Continuous mechanical ventilation, unspecified) dapat digunakan untuk tindakan pemasangan ventilasi mekanik kontinu, yang sering diperlukan dalam penatalaksanaan pasien dengan Acute Lung Injury. Ventilasi mekanik diperlukan untuk membantu pernapasan dan mempertahankan oksigenasi yang adekuat pada pasien.
Dalam praktik klinis, kode-kode ini digunakan oleh dokter, perekam medis, dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengkodekan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien. Pengkodean yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat, penagihan asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 9522 | 21 Dec 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang bersama orang tuanya ke klinik anak dengan keluhan kesulitan berinteraksi sosial, tidak tertarik bermain dengan teman sebaya, dan menunjukkan perilaku repetitif, seperti berputar-putar dan menggoyangkan tubuh secara berulang. Anak ini juga tidak menunjukkan respons terhadap panggilan nama dan sering kali menolak kontak fisik atau visual. Orang tua melaporkan bahwa anak kesulitan berbicara dan lebih memilih bermain sendiri, serta tidak menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan situasi sosial. Anak terdiagnosa Autism Spectrum Disorder (ASD). Apa masalah keperawatan utama dari kasus tersebut? *
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama untuk kasus seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dengan diagnosa Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah:
Diagnosa Keperawatan Utama: Kesiapan Peningkatan Interaksi Sosial
SDKI: Kesiapan Peningkatan Interaksi Sosial
Definisi: Pola interaksi dengan orang lain yang dapat ditingkatkan.
Penjelasan:
Anak dengan ASD menunjukkan kesulitan dalam berinteraksi sosial, tidak tertarik bermain dengan teman sebaya, dan menunjukkan perilaku repetitif. Anak juga tidak responsif terhadap panggilan nama, menolak kontak fisik atau visual, dan kesulitan berbicara. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam kemampuan anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Diagnosa keperawatan ini memfokuskan pada kesediaan atau kesiapan anak untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya, yang dapat ditingkatkan melalui intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI: Interaksi Sosial
SIKI: Terapi Bermain, Terapi Wicara, Terapi Perilaku
Dengan diagnosa keperawatan ini, perawat dapat merencanakan dan melaksanakan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak, misalnya melalui terapi bermain, terapi wicara, dan terapi perilaku yang sesuai dengan kebutuhan anak. -
Article No. 9523 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasannya sesuai dengan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Acute Lung Injury:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan sistem pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeliminasi karbon dioksida.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Tidak dapat membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
3. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan edema, distensi vena, dan peningkatan berat badan.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- Terjadi penurunan oksigenasi dan/atau peningkatan kadar karbon dioksida di dalam darah.
- Dapat disebabkan oleh kerusakan alveolus, gangguan permeabilitas membran alveolar-kapiler, dan/atau penurunan area alveolar yang berfungsi.
- Gejala yang mungkin muncul: sesak napas, sianosis, dan perubahan status mental.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Tidak dapat membersihkan jalan napas dari sekresi atau obstruksi secara efektif.
- Dapat disebabkan oleh peningkatan produksi sekresi, penurunan kemampuan batuk, dan/atau obstruksi jalan napas.
- Gejala yang mungkin muncul: sputum yang berlebih, suara napas tambahan, dan perubahan pola napas.
3. Kelebihan Volume Cairan
- Terjadi akumulasi cairan di dalam ruang interstisial dan/atau intravaskular.
- Dapat disebabkan oleh peningkatan masukan cairan, gangguan mekanisme regulasi cairan, dan/atau penurunan kemampuan eliminasi cairan.
- Gejala yang mungkin muncul: edema, distensi vena, peningkatan berat badan, dan perubahan status hemodinamik.
Penanganan keperawatan yang komprehensif diperlukan untuk mengelola kondisi Acute Lung Injury ini, dengan mempertimbangkan diagnosa keperawatan yang muncul serta penyebab dan gejala yang terkait. -
Article No. 9524 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Acute Lung Injury, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Pertukaran Gas (SDKI)
Definisi: Ketidakefektifan proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di alveoli dan membran kapiler paru-paru.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
3. Kesiapan Peningkatan Ventilasi (SDKI)
Definisi: Kemampuan untuk meningkatkan ventilasi yang dapat ditingkatkan.
Penjelasan Singkat:
1. Penurunan Pertukaran Gas (SDKI)
- Tanda dan gejala: Hipoksemia, hiperkarbemia, perubahan pola napas, dispnea, sianosis.
- Penyebab: Edema paru, emboli paru, pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan status pernapasan, pengaturan oksigen, manajemen ventilasi mekanis, edukasi pasien/keluarga.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI)
- Tanda dan gejala: Sputum berlebih, suara napas tambahan, sesak napas, penurunan oksigenasi.
- Penyebab: Sekresi berlebih, kelemahan otot pernapasan, obstruksi jalan napas.
- Intervensi Keperawatan: Fisioterapi dada, suction, terapi oksigen, pengaturan posisi.
3. Kesiapan Peningkatan Ventilasi (SDKI)
- Tanda dan gejala: Kemampuan untuk meningkatkan ventilasi, peningkatan upaya pernapasan.
- Penyebab: Kebutuhan oksigenasi yang meningkat, penyakit paru-paru.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan status pernapasan, pengaturan posisi, manajemen ventilasi mekanis, edukasi pasien/keluarga.
Dalam menangani kondisi Acute Lung Injury, perawat berperan penting dalam mengelola pernapasan pasien, memantau status oksigenasi, dan mengoptimalkan fungsi paru-paru. Kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lain sangat diperlukan untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 9525 | 21 Dec 2024
Klinis : acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kasus acute lung injury, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Fungsi Paru
Definisi: Penurunan kemampuan paru-paru untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
Faktor Terkait: Cedera paru, inflamasi, dan gangguan mekanis pernapasan.
Gejala dan Tanda: Dispnea, takipnea, hipoksemia, dan penurunan volume tidal.
2. Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Kehilangan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler yang melebihi intake.
Faktor Terkait: Perdarahan, peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan, dan gangguan permeabilitas kapiler.
Gejala dan Tanda: Hipotensi, takikardi, penurunan turgor kulit, dan oliguria.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik pada tingkat yang diharapkan.
Faktor Terkait: Penurunan fungsi paru, keterbatasan fisik, dan kelelahan.
Gejala dan Tanda: Dispnea, kelelahan, dan penurunan toleransi aktivitas.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosa keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi hasil atau luaran keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan. Ketiga standar ini merupakan pedoman baku yang digunakan oleh perawat di Indonesia untuk menetapkan diagnosa, merencanakan hasil, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang berkualitas dan terstandarisasi. -
Article No. 9526 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan nyeri saat BAK, Bak sedikit ssedikit diagnosa medis BPH dan akan dilaksanakan operasi TURP
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala dan diagnosis medis yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.1
- Deskripsi: Hiperplasia prostatik benigna (BPH)
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 60.29
- Deskripsi: Transurethral reseksi prostat (TURP), prosedur bedah untuk mengatasi gejala obstruksi saluran kemih akibat hiperplasia prostatik benigna.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 N40.1 mewakili diagnosis Hiperplasia Prostatik Benigna (BPH), yang merupakan kondisi di mana kelenjar prostat membesar secara abnormal, menyebabkan obstruksi saluran kemih dan gejala seperti nyeri saat berkemih.
- Kode ICD-9-CM 60.29 menunjukkan prosedur Transurethral Reseksi Prostat (TURP), yang merupakan tindakan bedah yang dilakukan untuk mengurangi ukuran prostat yang membesar dan memperbaiki aliran urin.
- TURP adalah prosedur standar yang sering dilakukan untuk mengatasi gejala BPH yang parah dan memperbaiki fungsi berkemih.
Dalam praktik klinis, kode-kode ini digunakan oleh dokter, perekam medis, dan staf kesehatan lainnya untuk mengkodekan diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan pada pasien, guna dokumentasi yang akurat dan penagihan yang sesuai. -
Article No. 9527 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan nyeri saat BAK, Bak sedikit ssedikit diagnosa medis BPH dan akan dilaksanakan operasi TURP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berkaitan dengan prosedur pembedahan TURP.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Faktor yang Berhubungan: Prosedur pembedahan, nyeri akut.
- Karakteristik: Laporan atau ekspresi pasien tentang nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, perilaku nyeri, tanda-tanda vital abnormal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien menunjukkan perilaku yang sesuai untuk mengatasi nyeri, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, distraksi, kompres hangat/dingin, edukasi tentang manajemen nyeri.
2. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat merusak kesehatan.
SDKI:
- Faktor yang Berhubungan: Tindakan pembedahan, penurunan sistem imun.
- Karakteristik: Adanya prosedur pembedahan, riwayat infeksi sebelumnya.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Tidak ada tanda dan gejala infeksi, tidak ada pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan infeksi.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, pemberian antibiotik, edukasi tentang pencegahan infeksi, pemantauan tanda-tanda infeksi.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan nyeri saat BAK dan diagnosis medis BPH akan menjalani operasi TURP. Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan yang fokus pada pengelolaan nyeri akut akibat prosedur pembedahan dan pencegahan risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, distraksi, kompres hangat/dingin, edukasi tentang manajemen nyeri, perawatan luka, pemberian antibiotik, dan pemantauan tanda-tanda infeksi. -
Article No. 9528 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan nyeri saat BAK, Bak sedikit ssedikit diagnosa medis BPH dan akan dilaksanakan operasi TURP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi mengenai Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri saat BAK, dengan diagnosis medis BPH dan akan menjalani operasi TURP.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi saluran urinaria sekunder akibat BPH.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Karakteristik definisi ini adalah adanya keluhan nyeri, perubahan ekspresi wajah, perubahan postur tubuh, dan reaksi perilaku.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, tidak ada tanda-tanda nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Memberikan analgesik sesuai indikasi medis.
3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
4. Memantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap terapi nyeri.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan nyeri yang komprehensif.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) yang terintegrasi, diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat nyeri pasien dan memfasilitasi pemulihan pasien sebelum dan setelah operasi TURP.