Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7567 | 02 Dec 2024
Klinis : Tn Y (47 tahun) sedang menjalani perawatan di rumah sakit hari ke 2. Hasil pengkajian didapatkan pasien merasa mual, muntah dengan frekuensi 1x per 24 jam, tidak nafsu makan, tampak lemah, TD 140/80 mmHg, HR 87x/menit, RR 18x/menit, dah suhu normal. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dL, ureum 4.5 mg/dL, kreatinin 6.9 mg/dL dan albumin 2 gr/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan langkah-langkah intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana asupan zat gizi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Risiko: Anoreksia, mual, muntah, gangguan gastrointestinal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Status Nutrisi, Asupan Nutrisi, Berat Badan.
- Kriteria Hasil: Asupan Nutrisi meningkat, Berat Badan membaik, Tanda-tanda kekurangan nutrisi berkurang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Nutrisi, Terapi Nutrisi, Pemantauan Nutrisi.
- Aktivitas: Evaluasi status nutrisi, Kolaborasi dengan ahli gizi, Pemberian nutrisi enteral/parenteral, Edukasi pasien dan keluarga.
Langkah-langkah Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian komprehensif status nutrisi pasien, meliputi riwayat makan, berat badan, intake cairan, dan tanda-tanda klinis kekurangan nutrisi.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang adekuat dan merencanakan intervensi nutrisi yang sesuai (enteral atau parenteral).
3. Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai dengan kebutuhan pasien, dan monitor toleransinya.
4. Berikan obat-obatan antiemetik jika diperlukan untuk mengatasi mual dan muntah.
5. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi nutrisi, serta berikan edukasi terkait pentingnya nutrisi yang adekuat.
6. Lakukan pemantauan dan evaluasi status nutrisi pasien secara berkala.
Harapannya, dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, status nutrisi pasien dapat membaik, berat badan meningkat, dan tanda-tanda kekurangan nutrisi dapat berkurang. -
Article No. 7568 | 02 Dec 2024
Klinis : Bisul
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi Bisul:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02
- Deskripsi: Bisul dan karbokel
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses, selain abses kulit dan abses subkutan
Penjelasan:
Kode ICD-10 L02 mencakup berbagai jenis bisul, termasuk furuncle, karbunkel, dan abses kulit lainnya. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kondisi bisul dalam sistem klasifikasi penyakit internasional ICD-10.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 86.04 merujuk pada prosedur insisi dan drainase abses, selain abses kulit dan abses subkutan. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengeluarkan nanah atau cairan dari dalam bisul dan membantu mempercepat proses penyembuhan.
Dalam praktik klinis, diagnosis dan tatalaksana bisul akan disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien, riwayat medis, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter yang menangani. Penentuan kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan pengkodean yang sesuai. -
Article No. 7569 | 02 Dec 2024
Klinis : data objektif untuk perfusi gastrointestinal tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif adalah keadaan di mana aliran darah ke dan dari saluran pencernaan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan perfusi gastrointestinal yang efektif, yang ditandai dengan:
1. Saturasi oksigen adekuat
2. Nadi perifer teraba kuat dan teratur
3. Peristaltik usus terdengar normal
4. Tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi (seperti diare, kembung, mual, muntah)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
1. Memantau tanda-tanda vital secara berkala
2. Mengkaji fungsi gastrointestinal (frekuensi, konsistensi, warna, bau, dan volume feses)
3. Memberikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan
4. Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi perfusi gastrointestinal
5. Memberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan perfusi gastrointestinal jika diperlukan
6. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pentingnya perfusi gastrointestinal yang efektif
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 7570 | 02 Dec 2024
Klinis : Seorang pasien wanita (38 tahun) dirawat dengan keluhan luka pada kaki sejak 3 bulan yang lalu namun tidak kunjung sembuh. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh sering haus, lapar dan mudah berkemih, sering berkeringat, mukosa bibir tampak kering, turgor kulit menurun, pasien mual dan muntah dengan frekuensi 3x per 24 jam, tampak lemas serta nilai GDS 250 mg/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan melihat kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta kaitannya dengan SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- Berdasarkan gejala yang dialami pasien, seperti sering haus, lapar, dan mudah berkemih, serta nilai GDS yang tinggi (250 mg/dL), menunjukkan adanya ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
- Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan metabolisme glukosa dan asam lemak yang tidak terkontrol akibat gangguan pada metabolisme insulin.
Kaitannya dengan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode diagnosis D.03.01 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kode luaran L.12.01 Status Nutrisi Membaik
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Kode intervensi I.02.01 Manajemen Nutrisi, I.12.01 Pemantauan Nutrisi
2. Risiko Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan:
- Kondisi pasien dengan luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh, ditambah dengan tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering dan turgor kulit menurun, menunjukkan adanya risiko integritas kulit terganggu.
- Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gangguan metabolisme, peningkatan katabolisme, dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Kaitannya dengan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI: Kode diagnosis D.16.01 Risiko Integritas Kulit Terganggu
- SLKI: Kode luaran L.16.01 Integritas Kulit Membaik
- SIKI: Kode intervensi I.16.01 Perawatan Luka, I.16.02 Manajemen Cairan
Dalam pendekatan akademis dan sebagai perawat pakar, penting untuk melakukan pengkajian komprehensif, memberikan perawatan yang sesuai, serta memantau perkembangan pasien secara teratur guna memastikan status kesehatan pasien membaik. -
Article No. 7571 | 02 Dec 2024
Klinis : demam satu hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi "demam satu hari" dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD-10) digunakan untuk menggambarkan kondisi demam yang tidak terspesifikasi. Hal ini sesuai dengan deskripsi kondisi "demam satu hari" yang tidak disertai dengan informasi tambahan mengenai penyebab atau jenis demam yang spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang secara langsung terkait dengan kondisi "demam satu hari". Dalam kasus ini, tidak ada prosedur atau tindakan medis yang perlu diidentifikasi menggunakan kode ICD-9-CM.
Pada umumnya, pendekatan diagnostik dan manajemen klinis untuk pasien dengan demam satu hari akan melibatkan evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan, pemeriksaan diagnostik tambahan untuk menentukan penyebab demam. Tindakan medis yang mungkin dilakukan dapat mencakup anamnesis, pemeriksaan vital, tes laboratorium, dan pemberian terapi simptomatik sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 7572 | 02 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mencret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan mencret.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu lebih sering dan cair.
Penyebab: Infeksi bakteri, virus, atau parasit, malabsorpsi, intoleransi makanan, obat-obatan, stres, dll.
Gejala: Buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair, mual, muntah, kram perut, dehidrasi.
2. Risiko Dehidrasi
Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan cairan dan elektrolit yang adekuat, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Penyebab: Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akibat diare, muntah, demam, dll.
Gejala: Mulut kering, rasa haus, turgor kulit menurun, nadi cepat, tekanan darah rendah, kelemahan, pusing, dll.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare dan Risiko Dehidrasi merupakan diagnosis keperawatan yang termasuk dalam SDKI.
- SDKI menyediakan definisi, penyebab, gejala, faktor yang mempengaruhi, serta intervensi keperawatan yang sesuai untuk setiap diagnosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti pemulihan gejala diare, pemulihan status hidrasi, dan lain-lain.
- Luaran ini dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan Diare dan Risiko Dehidrasi, seperti pemberian cairan, terapi obat, edukasi, dan lain-lain.
- Intervensi ini disusun berdasarkan bukti ilmiah dan disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi kondisi diare pada pasien. -
Article No. 7573 | 02 Dec 2024
Klinis : diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi diare, dengan nada akademis dan dalam persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Diare
Penjelasan Singkat:
SDKI:
Diare didefinisikan sebagai perubahan konsistensi dan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi lembek atau cair. Faktor penyebab dapat meliputi infeksi, intoleransi makanan, obat-obatan, stres, dan kondisi medis lainnya.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan diare antara lain: pemulihan status cairan dan elektrolit, pemulihan pola defekasi, pencegahan komplikasi, dan peningkatan pengetahuan pasien mengenai manajemen diare.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan diare meliputi: pemantauan tanda vital dan status cairan, pemberian terapi cairan dan elektrolit, pengaturan diet, pemberian obat-obatan, edukasi tentang manajemen diare, serta tindakan pencegahan komplikasi seperti dehidrasi dan malnutrisi.
Dalam praktik keperawatan, perawat berperan penting dalam mengelola kasus diare secara komprehensif, mulai dari pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kondisi pasien dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 7574 | 02 Dec 2024
Klinis : Eliminasi urin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Eliminasi Urin
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Eliminasi Urin adalah diagnosa keperawatan yang didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk mengontrol atau mengeluarkan urin secara tepat waktu, memadai, dan terkontrol".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Eliminasi Urin meliputi:
1. Pola berkemih yang adekuat
2. Kemampuan mengontrol berkemih
3. Tidak ada komplikasi akibat gangguan eliminasi urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Eliminasi Urin antara lain:
1. Manajemen inkontinensia urin
2. Perawatan kateter urin
3. Pelatihan bladder training
4. Edukasi terkait eliminasi urin
Sebagai perawat, saya dapat membantu mengkaji penyebab dan gejala gangguan eliminasi urin, merencanakan intervensi yang sesuai, serta melakukan perawatan dan edukasi kepada pasien dan keluarga agar dapat mengatasi masalah eliminasi urin dengan baik. -
Article No. 7575 | 02 Dec 2024
Klinis : Asuhan keperawatan dengan pasien masalah relasional
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Asuhan keperawatan dengan pasien masalah relasional
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi asuhan keperawatan dengan pasien yang memiliki masalah relasional berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
a. Gangguan Interaksi Sosial
Definisi: Ketidakmampuan untuk membangun, mempertahankan, dan/atau meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan.
Karakteristik Definisi:
- Kurangnya komunikasi yang efektif
- Kurangnya kemampuan menjalin relasi
- Kurangnya kemampuan memecahkan masalah dalam hubungan
- Kurangnya kemampuan mengekspresikan emosi secara tepat
b. Isolasi Sosial
Definisi: Pengalaman individu merasa terisolasi dari orang lain, baik secara nyata maupun dirasakan.
Karakteristik Definisi:
- Kurangnya interaksi sosial
- Kurangnya hubungan yang memuaskan
- Ketidakmampuan membina relasi
- Perasaan terisolasi
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami masalah dalam membangun, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan, serta merasa terisolasi dari orang lain.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan, maka luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
a. Interaksi Sosial
Definisi: Kemampuan individu dalam menjalin, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan.
Kriteria Hasil:
- Dapat berkomunikasi secara efektif
- Dapat menjalin relasi dengan orang lain
- Dapat memecahkan masalah dalam hubungan
- Dapat mengekspresikan emosi secara tepat
b. Integrasi Sosial
Definisi: Kemampuan individu untuk terlibat dalam aktivitas sosial dan merasa diterima oleh lingkungan.
Kriteria Hasil:
- Dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial
- Dapat membina hubungan yang memuaskan
- Merasa diterima oleh lingkungan
- Merasa terhubung dengan orang lain
Luaran/output tersebut menggambarkan harapan agar pasien dapat memiliki kemampuan untuk menjalin, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan, serta dapat terlibat dalam aktivitas sosial dan merasa diterima oleh lingkungannya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
a. Terapi Sosialisasi
Definisi: Memfasilitasi individu untuk membangun, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan.
Aktivitas:
- Mengidentifikasi pola interaksi sosial yang adaptif
- Mengajarkan keterampilan komunikasi efektif
- Mendorong partisipasi dalam aktivitas sosial
- Menyediakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial
- Memfasilitasi pembentukan kelompok dukungan
b. Terapi Kelompok
Definisi: Memberikan dukungan dan bantuan kepada individu melalui interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.
Aktivitas:
- Membentuk kelompok dengan anggota yang memiliki masalah serupa
- Memfasilitasi interaksi dan diskusi dalam kelompok
- Mendorong pengungkapan perasaan dan pengalaman
- Mengajarkan keterampilan menjalin relasi
- Membantu memecahkan masalah dalam hubungan
Intervensi keperawatan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pasien dalam membangun, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang memuaskan, serta mendorong partisipasi pasien dalam aktivitas sosial dan memberikan dukungan melalui kelompok. -
Article No. 7576 | 02 Dec 2024
Klinis : Asuhan keperawatan dengan pasien masalah relasional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi asuhan keperawatan dengan pasien yang memiliki masalah relasional.
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Interaksi Sosial
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Kemampuan individu untuk terlibat dalam interaksi sosial yang memuaskan secara efektif.
- Karakteristik: Keinginan untuk terlibat dalam interaksi sosial, kemampuan untuk bersosialisasi, dan ketersediaan sumber daya untuk berinteraksi.
- Faktor yang Berhubungan: Isolasi sosial, gangguan komunikasi, dan kurangnya dukungan sosial.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat berpartisipasi dalam interaksi sosial yang memuaskan.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk berinteraksi secara efektif, menjalin hubungan yang memuaskan, dan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk bersosialisasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan: Terapi kelompok, pelatihan keterampilan sosial, fasilitasi hubungan, dan penggunaan sumber daya sosial.
- Tujuan Intervensi: Meningkatkan kemampuan pasien untuk terlibat dalam interaksi sosial yang memuaskan, membantu pasien membangun hubungan yang positif, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya sosial yang tersedia.
Dalam praktik asuhan keperawatan, perawat akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi masalah relasional, serta menyusun rencana perawatan yang berfokus pada peningkatan interaksi sosial. Intervensi keperawatan akan diarahkan untuk memfasilitasi keterlibatan pasien dalam aktivitas sosial, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan mendukung pengembangan hubungan yang positif dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya.