Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7716 | 03 Dec 2024
Klinis : seoranag wanita usia 22 tahun mengeluhkan nyeri gigi bungsu sejak seminggu yang lalu, konsisi saat ini pasien sedanf mengalami batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien, yaitu seorang wanita usia 22 tahun yang mengeluhkan nyeri gigi bungsu sejak seminggu dan saat ini sedang mengalami batuk pilek, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Adanya gangguan pada sistem stomatognati, yaitu gigi bungsu yang menyebabkan rasa nyeri.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penyebab: Adanya batuk dan pilek yang dapat menyebabkan obstruksi pada jalan napas.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Nyeri Akut
- Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri
- Pasien dapat mengendalikan nyeri dengan menggunakan teknik non-farmakologis
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Pasien dapat batuk dan bernapas dengan mudah
- Pasien dapat mengeluarkan sekresi dengan efektif
- Pasien tidak mengeluhkan sesak napas
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Nyeri Akut
- Manajemen Nyeri
- Kontrol Lingkungan
- Distraksi
- Pemberian Analgetik (sesuai resep dokter)
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Manajemen Jalan Napas
- Fisioterapi Dada
- Peningkatan Batuk
- Pemberian Oksigen (jika diperlukan)
Penjelasan:
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah diidentifikasi, intervensi keperawatan bertujuan untuk mengatasi nyeri gigi bungsu dan mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif. Manajemen nyeri dilakukan dengan menggunakan teknik non-farmakologis seperti distraksi, kontrol lingkungan, dan pemberian analgetik sesuai resep dokter. Sedangkan untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, fisioterapi dada, peningkatan batuk, dan pemberian oksigen (jika diperlukan). Tujuan dari intervensi ini adalah untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan intensitas nyeri, kemampuan mengeluarkan sekresi, dan tidak adanya keluhan sesak napas. -
Article No. 7717 | 03 Dec 2024
Klinis : Tn. A (58 tahun) sedang dirawat di ruang paru dengan diagnosa ARDS. Pasien saat ini terlihat mengantuk dan cenderung tertidur serta terpasang alat bantu nafas. Hasil pengkajian tampak sesak dengan frekuensi nafas 30x/menit, tampak penggunaan otot bantu nafas yang terus meningkat. Diketahui nilai PCO2 48 mmHg, PO2 90 mmHg dan SaO2 93%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola nafas tidak efektif
- SDKI: Pola Nafas Tidak Efektif
- SLKI: Perbaikan Pola Nafas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
Pola nafas tidak efektif ditandai dengan pasien mengalami sesak napas, penggunaan otot bantu napas yang meningkat, dan frekuensi napas yang tinggi (30x/menit). Hasil pengkajian menunjukkan nilai PCO2 yang tinggi (48 mmHg) dan nilai PO2 yang rendah (90 mmHg), serta saturasi oksigen yang menurun (93%). Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan pertukaran gas yang dapat menyebabkan pola nafas tidak efektif.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Memantau status pernapasan pasien (frekuensi, kedalaman, dan irama napas)
- Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi ventilasi
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
- Melakukan suction untuk membersihkan jalan napas
- Mengajarkan teknik pernapasan yang efektif
- Mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Tujuan akhir dari intervensi ini adalah untuk mempertahankan pola napas yang efektif, meningkatkan pertukaran gas, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 7718 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis medis campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi terkait sistem imun yang terganggu akibat infeksi virus campak.
Penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko infeksi ditandai dengan tanda dan gejala seperti demam, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, yang menunjukkan adanya infeksi virus campak.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah mencegah komplikasi infeksi, mengelola gejala, dan memulihkan status kesehatan pasien.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen demam, pencegahan komplikasi, edukasi tentang pencegahan penularan, dan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi antivirus atau simptomatik.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia, dengan tujuan untuk memulihkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 7719 | 03 Dec 2024
Klinis : gatal gatal di seluruh badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas Terkait Pruritus
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Intoleransi Aktivitas Terkait Pruritus adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami gatal-gatal di seluruh badan. Pruritus atau gatal-gatal adalah sensasi tidak nyaman yang dapat menyebabkan keinginan untuk menggaruk, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjabarkan luaran yang diharapkan dari penanganan diagnosa ini, seperti pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang meningkat, menunjukkan perilaku mengatasi gatal-gatal, dan mencapai perbaikan pada kondisi kulit.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan panduan intervensi yang dapat dilakukan, seperti manajemen gatal-gatal, perawatan kulit, edukasi tentang penyebab dan penanganan gatal-gatal, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian secara komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, dengan tujuan membantu pasien mencapai kondisi yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 7720 | 03 Dec 2024
Klinis : gatal gatal di seluruh badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gatal-gatal di seluruh badan.
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
- Dalam kasus gatal-gatal di seluruh badan, intoleransi aktivitas dapat terjadi karena adanya gangguan fisik yang menyebabkan ketidaknyamanan dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas, yang ditandai dengan pasien dapat melakukan aktivitas harian tanpa keterbatasan atau gangguan yang signifikan.
- Indikator keberhasilan dapat berupa peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan atau nyeri yang berlebihan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Manajemen Gatal: Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab gatal, memberikan intervensi farmakologis atau non-farmakologis untuk mengurangi gatal.
b. Peningkatan Aktivitas: Mengatur aktivitas sesuai dengan toleransi pasien, memberikan latihan fisik yang sesuai, serta edukasi mengenai manajemen energi.
c. Manajemen Nyeri: Mengkaji, memantau, dan mengatasi nyeri yang mungkin timbul akibat gatal-gatal.
d. Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan informasi mengenai penyebab, pengelolaan, dan pencegahan gatal-gatal.
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan berfokus pada upaya mengatasi intoleransi aktivitas yang dialami pasien dengan gatal-gatal di seluruh badan, menggunakan pendekatan holistik sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 7721 | 03 Dec 2024
Klinis : mual
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis mual, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis jika ada. Berikut adalah formatnya:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual
Pada kasus mual, tidak terdapat kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis spesifik, karena mual umumnya merupakan gejala dan tidak memerlukan prosedur khusus, kecuali jika terkait dengan kondisi medis tertentu yang membutuhkan intervensi. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, obat-obatan, kehamilan, atau kondisi medis lainnya. Penanganan mual biasanya dilakukan secara simptomatik, dengan penggunaan obat anti-mual, terapi non-farmakologis, atau mengatasi penyebab mendasarnya. -
Article No. 7722 | 03 Dec 2024
Klinis : gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi gangguan integritas jaringan, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi gangguan integritas jaringan adalah "Kerusakan Integritas Kulit" (SDKI, 2018). Kondisi ini didefinisikan sebagai "Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis." Beberapa karakteristik definisinya meliputi adanya luka, kerusakan pada kulit, dan perubahan pada tekstur kulit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan untuk kondisi gangguan integritas jaringan adalah:
1. Integritas Jaringan: Kulit dan Membran Mukosa
Indikator hasil yang diharapkan:
- Tidak ada kerusakan pada kulit dan membran mukosa
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Penyembuhan luka berjalan dengan baik
2. Manajemen Luka
Indikator hasil yang diharapkan:
- Luka tertutup secara normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Tidak ada komplikasi dari luka
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan pada kondisi gangguan integritas jaringan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Manajemen Luka
- Lakukan pengkajian luka secara komprehensif
- Lakukan perawatan luka sesuai prinsip perawatan luka
- Berikan perawatan kulit untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
- Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi luka
2. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien
- Berikan edukasi tentang kebutuhan nutrisi untuk penyembuhan luka
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan intervensi nutrisi yang tepat
3. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik dan intensitas nyeri yang dialami pasien
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk manajemen nyeri yang optimal
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Berikan edukasi tentang perawatan luka dan pencegahan komplikasi
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik perawatan luka yang tepat
- Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan
Dengan melakukan intervensi-intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat tercapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan integritas jaringan dan penyembuhan luka yang optimal. -
Article No. 7723 | 03 Dec 2024
Klinis : batuk sesak suara nafas ronkhi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi batuk sesak dengan suara nafas ronkhi.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Nafas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Nafas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menghirup dan/atau mengeluarkan udara secara adekuat yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen-karbon dioksida.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi Pola Nafas Tidak Efektif adalah pasien dapat mempertahankan pola nafas yang efektif, bebas dari gejala sesak napas, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Pola Nafas Tidak Efektif meliputi:
- Pemantauan tanda-tanda vital dan status pernapasan
- Pemberian oksigen sesuai indikasi
- Pengaturan posisi pasien untuk memfasilitasi ventilasi
- Fisioterapi dada untuk memobilisasi sekresi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen pernapasan
Sebagai seorang pakar perawatan kesehatan, saya memahami bahwa kondisi batuk sesak dengan suara nafas ronkhi dapat menimbulkan masalah pernapasan yang serius. Diagnosa Keperawatan Pola Nafas Tidak Efektif dan intervensi terkait diharapkan dapat membantu pasien mengatasi masalah tersebut dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 7724 | 03 Dec 2024
Klinis : batuk sesak suara nafas ronkhi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi batuk sesak dengan suara nafas ronkhi.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Diagnosa ini didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas. Kondisi batuk sesak dengan suara nafas ronkhi menunjukkan adanya obstruksi pada jalan napas yang dapat menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas.
Luaran/Output SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran atau output berikut:
1. Jalan Napas Terbuka: Pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Pengeluaran Sekret: Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif.
3. Pola Napas: Pasien dapat mempertahankan pola napas yang normal dan tidak sesak.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang perlu dilakukan:
1. Pemantauan Pernapasan
- Pantau frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan pasien.
- Identifikasi tanda-tanda sesak napas atau distress pernapasan.
- Pantau adanya penggunaan otot-otot bantu pernapasan.
2. Manajemen Jalan Napas
- Posisikan pasien dengan posisi semi-fowler atau fowler untuk memfasilitasi pernapasan.
- Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret dari jalan napas, jika perlu.
- Berikan oksigen, jika diperlukan, untuk meningkatkan oksigenasi.
3. Terapi Batuk
- Ajarkan teknik batuk efektif kepada pasien untuk mengeluarkan sekret.
- Berikan obat-obatan yang dapat membantu mengeluarkan sekret, jika diindikasikan.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya mempertahankan jalan napas yang bersih.
- Ajarkan teknik batuk efektif dan penggunaan alat bantu pernapasan, jika diperlukan.
- Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada pengelolaan jalan napas, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu jalan napas yang terbuka, pengeluaran sekret yang efektif, dan pola napas yang normal. -
Article No. 7725 | 03 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan bahu tidak simetris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan bahu tidak simetris.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Perubahan Struktur Muskuloskeletal
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, dan/ atau kontrol otot.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan dan/atau meningkatkan mobilitas fisik yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen Aktivitas
- Terapi Latihan
- Perawatan Mobilisasi
- Perawatan Posisi
- Edukasi Mobilisasi
Dengan diagnosa keperawatan ini, perawat akan fokus pada upaya mempertahankan dan/atau meningkatkan mobilitas fisik pasien, khususnya pada area bahu yang tidak simetris. Intervensi keperawatan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien untuk mencapai luaran yang optimal.