Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7892 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Ketidakadekuatan nutrisi
3. Kelelahan
4. Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret/benda asing dari saluran napas untuk menjaga jalan napas terbuka.
- SLKI: Peningkatan kemampuan batuk efektif, pengeluaran sputum, dan mempertahankan jalan napas terbuka.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengisapan lendir, fisioterapi dada, dan pemberian bronkodilator.
2. Ketidakadekuatan nutrisi
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Peningkatan berat badan, lingkar lengan atas, dan kadar albumin serum.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi nutrisi, pemberian suplemen nutrisi, dan kolaborasi dengan ahli gizi.
3. Kelelahan
- SDKI: Sensasi nyata dan menetap dari kekurangan energi fisik dan mental.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan penurunan keluhan kelelahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen energi, pemberian istirahat yang cukup, dan pemberian terapi relaksasi.
4. Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik
- SDKI: Perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi pemberi asuhan kesehatan.
- SLKI: Peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan, pemeriksaan, dan tindak lanjut kesehatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi, pemberian motivasi, dan pengawasan terapi.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI terkait kolaborasi keperawatan penyakit TB paru. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 7893 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekresi, penurunan kemampuan untuk membersihkan sekresi, dan obstruksi jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Penyebab: Kelemahan fisik, kelelahan, dan perubahan pada fungsi kardiovaskular dan pernapasan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Penurunan sistem pertahanan tubuh, paparan terhadap patogen, dan prosedur diagnostik atau terapeutik.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan diagnosis keperawatan.
- Contoh: Diagnosa keperawatan yang disebutkan di atas telah sesuai dengan SDKI.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan luaran keperawatan yang akan dicapai.
- Contoh: Luaran keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas dapat meliputi peningkatan bersihan jalan napas, peningkatan toleransi aktivitas, dan tidak terjadi infeksi.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
- Contoh: Intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas dapat meliputi manajemen jalan napas, manajemen aktivitas, dan pencegahan infeksi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi profesi perawat di Indonesia telah mengembangkan dan menetapkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai standar dalam praktik keperawatan di Indonesia. Penggunaannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 7894 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan menyediakan informasi kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang sesuai untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru.
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.92
- Deskripsi: Kolaborasi keperawatan
Dalam penanganan penyakit TB paru, kolaborasi keperawatan merupakan komponen penting dalam manajemen perawatan pasien. Kode ICD-10 A15.0 mengindikasikan diagnosis tuberkulosis paru yang telah dikonfirmasi secara bakteriologis dan histologis. Sementara kode ICD-9-CM 93.92 merujuk pada tindakan kolaborasi keperawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, termasuk perawat, dalam memberikan perawatan komprehensif bagi pasien dengan TB paru. -
Article No. 7895 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru dapat mengalami gangguan pada bersihan jalan napas akibat produksi sekret yang berlebih dan adanya inflamasi pada saluran pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru sering mengalami kelelahan dan sesak napas saat melakukan aktivitas, sehingga menunjukkan intoleransi aktivitas.
3. Risiko Infeksi
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi lebih lanjut, terutama dari berbagai komplikasi yang dapat timbul.
Standar Dokumentasi Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan panduan standar yang digunakan untuk mendokumentasikan diagnosa, intervensi, dan hasil keperawatan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SDKI dapat digunakan untuk mendokumentasikan diagnosa-diagnosa keperawatan yang telah disebutkan sebelumnya.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI merupakan panduan standar untuk mengevaluasi hasil atau luaran dari asuhan keperawatan yang diberikan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SLKI dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian hasil keperawatan terkait bersihan jalan napas, toleransi aktivitas, dan pencegahan infeksi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI merupakan panduan standar untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SIKI dapat digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai, seperti manajemen jalan napas, manajemen aktivitas, dan pencegahan infeksi. -
Article No. 7896 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pasien dengan kolaborasi penyakit TB Paru dapat mengalami masalah keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Hal ini disebabkan oleh adanya peradangan dan produksi mukus yang berlebihan pada saluran pernapasan, serta gangguan mekanis paru-paru akibat infeksi TB.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
Pasien dengan TB Paru juga dapat mengalami Intoleransi Aktivitas, sesuai dengan SDKI. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan kapasitas fungsional akibat penyakit paru dan gejala umum seperti kelelahan, dispnea, dan batuk.
3. Defisit Perawatan Diri
Penjelasan:
Selain itu, pasien dengan TB Paru dapat mengalami Defisit Perawatan Diri, berdasarkan SDKI. Keterbatasan fisik dan kelelahan dapat menyebabkan pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) digunakan sebagai panduan dalam menentukan tujuan dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah keperawatan tersebut pada pasien dengan kolaborasi penyakit TB Paru. -
Article No. 7897 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, dan obstruksi jalan napas.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi atau kedalaman pernapasan yang menyebabkan ketidakadekuatan ventilasi.
- Penyebab: Kelelahan otot pernapasan, kekakuan dinding dada, dan penyakit paru.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam toleransi untuk melakukan aktivitas fisik yang rutin.
- Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional, kelemahan, dan dispnea.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) memberikan definisi dan kriteria diagnostik yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menyediakan daftar luaran yang dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus kolaborasi penyakit TB Paru, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi masalah keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan memantau hasil perawatan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah. -
Article No. 7898 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kolaborasi penyakit tuberkulosis (TB) paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
4. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
5. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SDKI: Etiologi, tanda, dan gejala dari masalah ini dapat meliputi adanya sekret yang berlebihan, batuk yang tidak efektif, dan gangguan pertukaran gas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menjalankan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat keterbatasan energi.
- SDKI: Penyebab dapat meliputi penyakit pernapasan, malnutrisi, dan kelelahan. Tanda dan gejala dapat berupa sesak napas, kelemahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SDKI: Faktor yang dapat memengaruhi masalah ini adalah adanya obstruksi jalan napas, sekret yang berlebihan, dan ketidakmampuan batuk yang efektif.
4. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
- SDKI: Penyebab dapat berupa kurangnya pengetahuan tentang penyakit, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya motivasi untuk merawat diri.
5. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SDKI: Faktor risiko dapat meliputi penurunan sistem imun, pajanan terhadap organisme patogen, dan riwayat infeksi sebelumnya.
Standar SLKI dan SIKI yang dapat digunakan dalam perawatan pasien dengan kolaborasi penyakit TB paru meliputi intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah pernapasan, meningkatkan toleransi aktivitas, memelihara kesehatan, dan mencegah infeksi. -
Article No. 7899 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi penyakit TB paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan: Kondisi di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, yang dapat mengganggu ventilasi.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Keadaan di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan, karena adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan: Kondisi di mana individu mengalami perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
4. Risiko Infeksi
Penjelasan: Keadaan di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
3. Pola Napas Efektif
4. Tidak Terjadi Infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Aktivitas
3. Manajemen Pernapasan
4. Manajemen Infeksi
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja dalam kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengelola dan memberikan perawatan yang komprehensif bagi pasien dengan TB paru. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mencapai hasil yang optimal, mengatasi masalah kesehatan, dan mendukung proses pemulihan. -
Article No. 7900 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat pakar, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kolaborasi penyakit Tuberkulosis (TB) Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Penjelasan: Pasien dengan TB Paru berisiko mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat produksi mukus yang berlebihan, obstruksi saluran napas, dan penurunan kemampuan batuk efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- Penjelasan: Pasien dengan TB Paru dapat mengalami intoleransi aktivitas karena adanya keluhan seperti sesak napas, cepat lelah, dan penurunan kemampuan fungsional.
3. Kurang Pengetahuan
- Penjelasan: Pasien dengan TB Paru mungkin memiliki kurang pengetahuan terkait penyakitnya, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan penularan.
SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SLKI: Bersihan Jalan Napas Efektif
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Fisioterapi Dada
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Toleransi Aktivitas Meningkat
- SIKI: Manajemen Energi, Peningkatan Aktivitas
3. Kurang Pengetahuan
- SDKI: Kurang Pengetahuan
- SLKI: Pengetahuan Meningkat
- SIKI: Edukasi Kesehatan, Konseling
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh pasien dengan kolaborasi penyakit TB Paru. -
Article No. 7901 | 04 Dec 2024
Klinis : Pasien mengeluhkan sesak napas yang semakin berat dalam dua hari terakhir. Cepat lelah meskipun hanya beraktivitas ringan. Kesulitan tidur dan merasa cemas akibat sesak napas. Riwayat hipertensi selama 5 tahun dan gagal jantung kongestif (GJK) selama 1 tahun.Tekanan darah: 160/95 mmHg. Nadi: 110 bpm, teraba cepat dan lemah. Frekuensi pernapasan: 24x/menit, terlihat cepat dan dangkal. Saturasi oksigen: 88% dengan oksigen nasal cannula 2L/menit. Inspeksi: Terdapat sianosis pada bibir dan kulit sekitar mulut. Edema pada tungkai bawah (+2). Bunyi napas: Terdengar ronki halus dan wheezing pada kedua paru bagian bawah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, maka Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan gagal jantung kongestif dan hipertensi, ditandai dengan sesak napas, frekuensi pernapasan cepat dan dangkal, serta ronki halus dan wheezing pada kedua paru.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
- Faktor Berhubungan: Penyakit jantung, penyakit paru, dan obesitas.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, sianosis, dan perubahan irama napas.
SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas
- Perfusi Perifer
- Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Gagal Jantung
- Manajemen Hipertensi
2. Gangguan Tidur berhubungan dengan kecemasan akibat sesak napas, ditandai dengan kesulitan tidur.
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan kualitas dan kuantitas tidur yang diinginkan.
- Faktor Berhubungan: Gejala penyakit, stres, dan kecemasan.
- Gejala dan Tanda: Sulit tertidur, sering terbangun, dan tidur yang tidak nyenyak.
SLKI:
- Kualitas Tidur
- Manajemen Kecemasan
SIKI:
- Terapi Relaksasi
- Edukasi Manajemen Stres
Penjelasan singkat: Pasien mengalami sesak napas yang semakin berat akibat kondisi gagal jantung kongestif dan hipertensi yang dialaminya. Hal ini berdampak pada pola napasnya yang tidak efektif, ditandai dengan frekuensi napas yang cepat dan dangkal serta adanya ronki halus dan wheezing pada paru. Selain itu, pasien juga mengalami gangguan tidur akibat kecemasan yang ditimbulkan oleh sesak napasnya. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen gagal jantung, manajemen hipertensi, serta terapi relaksasi dan edukasi manajemen stres.