Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7865 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Bapak Heru yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Terkait Luka Kronis
2. Nyeri Kronis Terkait Luka Kaki
3. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelelahan dan Gejala Penyakit Penyerta
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Terkait Luka Kronis
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Perawatan Luka
Penjelasan: Luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh dan memiliki eksudat purulen serta tanda-tanda inflamasi menunjukkan adanya risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah melakukan perawatan luka yang tepat, memantau tanda-tanda infeksi, dan memberikan edukasi kepada pasien tentang pencegahan infeksi.
2. Nyeri Kronis Terkait Luka Kaki
- SDKI: Nyeri Kronis
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan: Keluhan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri pasien menunjukkan adanya nyeri kronis. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah melakukan penilaian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, serta memantau efektivitas penanganan nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelelahan dan Gejala Penyakit Penyerta
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pemulihan Fisik
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan: Keluhan pasien yang merasa sesak napas saat berjalan terlalu jauh, sering merasa haus, dan sering buang air kecil, serta mudah merasa lelah menunjukkan adanya intoleransi aktivitas terkait dengan gejala penyakit penyerta (kemungkinan diabetes melitus). Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memantau tanda vital, mengkaji kapasitas aktivitas pasien, memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas, serta memfasilitasi pemulihan fisik pasien.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan dan intervensi yang diberikan berfokus pada penanganan luka kronis, kontrol nyeri, serta manajemen aktivitas dan pemulihan fisik pasien. Hal ini dilakukan dengan berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7866 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kerusakan Integritas Kulit
- Kondisi Bapak Heru menunjukkan adanya luka yang luas dengan eksudat purulen dan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan pembengkakan, sehingga menyebabkan risiko infeksi.
2. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Proses Penyakit
- Bapak Heru mengeluhkan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri, yang merupakan indikasi adanya nyeri kronis terkait dengan proses penyakit yang dialami.
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penurunan Aktivitas
- Bapak Heru sering merasa mudah lelah, yang dapat terkait dengan penurunan aktivitas dan mobilitas akibat kondisi lukanya.
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Perubahan Fisiologis
- Pasien mengalami sesak napas saat berjalan jauh dan gejala tersebut semakin memberat, menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang berkaitan dengan perubahan fisiologis.
5. Potensi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Berhubungan dengan Peningkatan Frekuensi Berkemih
- Bapak Heru mengeluhkan sering merasa haus dan sering buang air kecil, yang dapat mengindikasikan adanya potensi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Infeksi Terkendali
- Tanda-tanda infeksi berkurang
- Tidak terjadi komplikasi infeksi
- Proses penyembuhan luka berjalan dengan baik
2. Kontrol Nyeri
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman
3. Peningkatan Energi
- Pasien tidak lagi mudah lelah
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik
4. Toleransi Aktivitas Membaik
- Pasien dapat berjalan dengan jarak yang lebih jauh tanpa mengalami sesak napas
- Pasien dapat melakukan aktivitas fisik dengan lebih baik
5. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terjaga
- Frekuensi berkemih kembali normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kerusakan Integritas Kulit:
- Perawatan luka: debridemen, irigasi luka, aplikasi antiseptik, perawatan balut luka
- Pemantauan tanda-tanda infeksi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka yang benar
2. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Proses Penyakit:
- Manajemen nyeri: pemberian analgesik, distraksi, kompres hangat/dingin
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk penanganan nyeri yang komprehensif
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penurunan Aktivitas:
- Pengaturan aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Pemberian terapi latihan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen energi
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Perubahan Fisiologis:
- Pemantauan tanda-tanda vital saat aktivitas
- Pengaturan aktivitas sesuai dengan toleransi pasien
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang aktivitas yang aman
5. Potensi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Berhubungan dengan Peningkatan Frekuensi Berkemih:
- Pemantauan intake dan output cairan
- Identifikasi penyebab peningkatan frekuensi berkemih
- Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen keseimbangan cairan dan elektrolit
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru. Saya telah memberikan informasi yang rinci dan terperinci sesuai dengan pendekatan akademis dan perspektif perawat profesional. -
Article No. 7867 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L97.409
- Deskripsi: Ulkus non-diabetik lain pada anggota gerak bawah, tidak diklasifikasikan di tempat lain, tidak disertai gangren, kaki kiri
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, infeksi atau selulitis. Prosedur ini dapat dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan mati atau nekrotik pada luka yang tidak kunjung sembuh, sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, pasien Bapak Heru, seorang pria berusia 55 tahun, mengalami luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh, dengan tanda-tanda infeksi seperti eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan gejala lain seperti rasa sakit yang terus-menerus, mudah lelah, sering haus dan buang air kecil, serta sesak napas saat berjalan jauh.
Kode ICD-10 L97.409 menggambarkan kondisi ulkus non-diabetik lain pada anggota gerak bawah, tidak diklasifikasikan di tempat lain, tidak disertai gangren, pada kaki kiri. Hal ini sesuai dengan gejala luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh dan disertai tanda-tanda infeksi.
Kode ICD-9-CM 86.22 untuk debridemen luka, infeksi atau selulitis dapat menjadi tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan mati atau nekrotik pada luka, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, pemeriksaan laboratorium dan pengobatan lain mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala lain yang dialami pasien. -
Article No. 7868 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Bapak Heru yang terhormat. Berdasarkan keluhan yang Bapak Heru sampaikan, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan perfusi jaringan, infeksi.
- Karakteristik: Luka dengan eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan.
2. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang potensial atau aktual, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, cedera.
- Karakteristik: Sakit yang terus-menerus pada kaki kiri.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, gejala seperti mudah lelah dan sesak napas saat berjalan jauh.
4. Risiko Hiperglikemia
- Definisi: Peningkatan kadar glukosa darah di atas rentang normal.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, gejala seperti sering buang air kecil dan sering merasa haus.
Penjelasan Singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons klien terhadap masalah kesehatan.
- Diagnosa keperawatan yang saya berikan sesuai dengan SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan yang diharapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang saya berikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Bapak Heru dalam memahami kondisi kesehatan Bapak saat ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 7869 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Luka Kronis yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes Melitus
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, Bapak Heru menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan adanya risiko infeksi pada luka kronis di kaki kirinya, yang kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit Diabetes Melitus yang dideritanya.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Kondisi rentan terhadap masuknya organisme patogen ke dalam tubuh atau perkembangan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Etiologi: Diabetes Melitus, Penurunan Perfusi Jaringan, Kebersihan Kurang Memadai.
- Gejala dan Tanda: Luka Dengan Eksudat Purulen, Kemerahan, Pembengkakan, Rasa Sakit, Kelelahan, Poliuria, Polidipsia, Dispnea.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang Diharapkan: Infeksi Terkendali, Integritas Kulit Membaik, Nyeri Berkurang.
- Indikator: Tidak Terdapat Tanda Infeksi Sistemik, Penyembuhan Luka Membaik, Skor Nyeri Menurun.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Utama: Perawatan Luka, Manajemen Diabetes Melitus, Manajemen Nyeri.
- Intervensi Pendukung: Edukasi Kesehatan, Peningkatan Nutrisi, Latihan Fisik.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai, diharapkan dapat membantu Bapak Heru mengatasi risiko infeksi pada luka kronisnya dan mengontrol gejala-gejala yang terkait dengan Diabetes Melitus yang dideritanya. -
Article No. 7870 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi pasien Bapak Heru yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut
2. Nyeri Kronis
3. Intoleransi Aktivitas
4. Defisit Volume Cairan
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Akut
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Intervensi untuk mencegah, mengendalikan, dan mengatasi infeksi
- SIKI: Perawatan Luka, Pemberian Antibiotik, Peningkatan Imunitas
Kondisi Bapak Heru dengan luka yang tidak kunjung sembuh, adanya eksudat purulen, dan kemerahan/pembengkakan di sekitar luka menunjukkan adanya risiko infeksi yang perlu diatasi melalui intervensi keperawatan yang sesuai.
2. Nyeri Kronis
- SDKI: Nyeri Kronis
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi nyeri kronis
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Komplementer, Edukasi Manajemen Nyeri
Keluhan Bapak Heru tentang rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kirinya mengindikasikan adanya nyeri kronis yang perlu diatasi melalui intervensi keperawatan yang komprehensif.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Intervensi untuk meningkatkan toleransi aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas, Pelatihan Aktivitas, Edukasi Aktivitas
Gejala sesak napas saat berjalan jauh dan mudah merasa lelah yang dialami Bapak Heru menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang membutuhkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi aktivitasnya.
4. Defisit Volume Cairan
- SDKI: Defisit Volume Cairan
- SLKI: Intervensi untuk mengatasi defisit volume cairan
- SIKI: Manajemen Cairan, Pemantauan Intake-Output, Edukasi Intake Cairan
Gejala sering merasa haus dan sering buang air kecil yang dialami Bapak Heru dapat mengindikasikan adanya defisit volume cairan yang perlu diatasi melalui intervensi keperawatan yang sesuai.
Dalam memberikan perawatan, perawat perlu menggunakan standar dokumentasi keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yaitu SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk memastikan kualitas dan kesinambungan perawatan yang diberikan. -
Article No. 7871 | 04 Dec 2024
Klinis : Ibu D, seorang wanita berusia 45 tahun, datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan utama sesak napas yang semakin berat sejak dua hari yang lalu. Pasien mengeluhkan cepat lelah meskipun hanya melakukan aktivitas ringan dan merasa dada terasa sesak, terutama saat berbaring. Sesak napas yang dirasakannya semakin parah setiap hari, dan pasien mengaku tidak bisa tidur nyenyak karena kesulitan bernapas. Ibu D memiliki riwayat hipertensi yang sudah berlangsung selama 5 tahun dan telah didiagnosis dengan gagal jantung kongestif (GJK) sekitar satu tahun yang lalu. Selain itu, Ibu D juga sering merasa cemas karena kondisinya yang semakin memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan data subyektif sebagai berikut: Pasien mengeluhkan sesak napas yang semakin berat dalam dua hari terakhir. Cepat lelah meskipun hanya beraktivitas ringan. Kesulitan tidur dan merasa cemas akibat sesak napas. Riwayat hipertensi selama 5 tahun dan gagal jantung kongestif (GJK) selama 1 tahun. Pada pemeriksaan objektif, ditemukan: Tekanan darah: 160/95 mmHg. Nadi: 110 bpm, teraba cepat dan lemah. Frekuensi pernapasan: 24x/menit, terlihat cepat dan dangkal. Saturasi oksigen: 88% dengan oksigen nasal cannula 2L/menit. Inspeksi: Terdapat sianosis pada bibir dan kulit sekitar mulut. Edema pada tungkai bawah (+2). Bunyi napas: Terdengar ronki halus dan wheezing pada kedua paru bagian bawah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Ibu D yang telah Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intracellular.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerasi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Karakteristik: Sianosis, ronki, wheezing, napas cepat dan dangkal.
- Faktor Berhubungan: Perubahan fungsi neuromuskular, edema.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Karakteristik: Edema pada tungkai bawah.
- Faktor Berhubungan: Penurunan fungsi jantung, penyakit kardiovaskular.
3. Intoleransi Aktivitas
- Karakteristik: Cepat lelah, sesak napas saat beraktivitas.
- Faktor Berhubungan: Kelemahan neuromuskular, perubahan fisiologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Keseimbangan Cairan Terpelihara
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Aktivitas
Secara singkat, Ibu D mengalami permasalahan utama terkait sesak napas, edema, dan intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan riwayat hipertensi dan gagal jantung kongestif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen jalan napas, manajemen cairan, dan manajemen aktivitas untuk memperbaiki kondisi Ibu D. -
Article No. 7872 | 04 Dec 2024
Klinis : Ibu D, seorang wanita berusia 45 tahun, datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan utama sesak napas yang semakin berat sejak dua hari yang lalu. Pasien mengeluhkan cepat lelah meskipun hanya melakukan aktivitas ringan dan merasa dada terasa sesak, terutama saat berbaring. Sesak napas yang dirasakannya semakin parah setiap hari, dan pasien mengaku tidak bisa tidur nyenyak karena kesulitan bernapas. Ibu D memiliki riwayat hipertensi yang sudah berlangsung selama 5 tahun dan telah didiagnosis dengan gagal jantung kongestif (GJK) sekitar satu tahun yang lalu. Selain itu, Ibu D juga sering merasa cemas karena kondisinya yang semakin memburuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ibu D.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan kelebihan cairan, ditandai dengan sesak napas, cepat lelah saat beraktivitas, dan kesulitan tidur.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan keterbatasan energi, ditandai dengan cepat lelah saat melakukan aktivitas ringan.
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ditandai dengan perasaan cemas karena kondisi yang semakin memburuk.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- SDKI merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendokumentasikan diagnosa keperawatan.
- Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah kesehatan, penyebab, dan tanda gejala.
- Diagnosa keperawatan pada kasus Ibu D sesuai dengan SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendokumentasikan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Luaran keperawatan terdiri dari kriteria hasil yang dapat diukur dan diamati.
- Luaran keperawatan yang sesuai untuk kasus Ibu D dapat mencakup peningkatan pola napas yang efektif, peningkatan toleransi aktivitas, dan penurunan tingkat kecemasan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendokumentasikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
- Intervensi keperawatan terdiri dari aktivitas spesifik yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang sesuai untuk kasus Ibu D dapat mencakup manajemen cairan, latihan aktivitas bertahap, dan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI oleh perawat dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. -
Article No. 7873 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Penyebab: Luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh, tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka, dan adanya tanda-tanda peradangan seperti kemerahan dan pembengkakan.
2. Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan atau lebih dari waktu penyembuhan normal.
Penyebab: Luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh dan menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Penyebab: Mudah merasa lelah, sesak napas saat berjalan terlalu jauh, dan semakin memberat.
4. Defisit Volume Cairan
Definisi: Kurang cairan tubuh yang disebabkan asupan yang tidak adekuat dan/atau kehilangan cairan yang berlebihan.
Penyebab: Sering merasa haus dan sering buang air kecil, yang dapat mengindikasikan adanya defisit volume cairan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Infeksi:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Luka membaik dan menunjukkan proses penyembuhan
2. Nyeri Kronis:
- Pasien melaporkan penurunan nyeri pada kaki kiri
- Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa hambatan nyeri
3. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan kelelahan atau sesak napas
- Pasien melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
4. Defisit Volume Cairan:
- Pasien tidak lagi mengeluh rasa haus yang berlebihan
- Frekuensi buang air kecil menjadi normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Infeksi:
- Perawatan luka secara optimal
- Pemberian antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi
2. Nyeri Kronis:
- Manajemen nyeri (pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, relaksasi)
- Terapi aktivitas untuk meningkatkan toleransi terhadap aktivitas
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri
3. Intoleransi Aktivitas:
- Monitoring tanda-tanda vital saat aktivitas
- Berkolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan aktivitas yang bertahap
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen aktivitas
4. Defisit Volume Cairan:
- Pemantauan intake dan output cairan
- Pemberian cairan intravena atau oral jika diperlukan
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya hidrasi yang adekuat
Penerapan intervensi tersebut secara komprehensif dan kolaboratif diharapkan dapat membantu mencapai luaran yang diharapkan dan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. -
Article No. 7874 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang melekat.
- Faktor yang Berhubungan: Infeksi, gangguan peredaran darah, dan penyakit kronis (diabetes melitus).
- Karakteristik Definisi: Luka terbuka, bengkak, dan perubahan warna kulit.
2. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang nyata atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Faktor yang Berhubungan: Cedera fisik, penyakit kronis, dan perubahan fisiologis.
- Karakteristik Definisi: Laporan rasa sakit yang terus-menerus, perilaku yang menunjukkan rasa sakit, dan ekspresi wajah yang menunjukkan kesakitan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen, dan penurunan fungsi kardiovaskular.
- Karakteristik Definisi: Laporan perasaan lelah yang berlebihan, dispnea saat beraktivitas, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau rongga tubuh.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit ginjal kronis, intake cairan yang berlebihan, dan penurunan ekskresi cairan.
- Karakteristik Definisi: Edema, poliuria, dan polidipsia.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka segera sembuh
- Kriteria Hasil: Luka tertutup, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada eksudat.
2. Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan dapat beristirahat dengan nyaman.
3. Toleransi Aktivitas
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa rasa lelah berlebihan, tidak ada keluhan dispnea, dan kapasitas fungsional meningkat.
4. Keseimbangan Cairan
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda kelebihan volume cairan, intake dan output cairan seimbang, dan tidak ada edema.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka
- Identifikasi penyebab luka dan faktor-faktor yang memperlambat penyembuhan
- Bersihkan luka secara lembut dan berikan perawatan luka sesuai standar
- Pantau tanda-tanda infeksi dan berikan terapi antibiotik jika perlu
2. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri, penyebab, dan faktor yang memperberat
- Berikan analgesik sesuai resep, lakukan teknik nonfarmakologis (kompres hangat, distraksi, dsb.)
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri mandiri
3. Peningkatan Aktivitas
- Kaji kapasitas fungsional, batasi aktivitas sesuai toleransi pasien
- Berikan latihan fisik bertahap dan pengaturan aktivitas
- Edukasi pasien tentang pentingnya aktivitas dan manajemen energi
4. Manajemen Cairan
- Pantau intake dan output cairan, berat badan, dan tanda-tanda kelebihan cairan
- Batasi asupan cairan dan garam sesuai kebutuhan
- Berikan diuretik sesuai resep dan edukasi pasien tentang manajemen cairan
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru secara rinci dan terperinci. Diharapkan informasi ini dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.