Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9852 | 26 Dec 2024
Klinis : stroke
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi stroke.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan: Pasien dengan stroke berisiko mengalami ketidakstabilan tanda-tanda vital, seperti perubahan tekanan darah, denyut nadi, respirasi, dan suhu tubuh, yang dapat mengancam keselamatan pasien.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan: Pasien dengan stroke dapat mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak dan berpindah secara mandiri akibat kelemahan atau kelumpuhan pada anggota tubuh.
3. Komunikasi Verbal Terganggu
Penjelasan: Pasien dengan stroke dapat mengalami gangguan dalam berkomunikasi secara verbal, seperti kesulitan berbicara, afasia, atau disfasia, yang dapat menghambat interaksi dengan orang lain.
4. Resiko Jatuh
Penjelasan: Pasien dengan stroke berisiko jatuh karena gangguan keseimbangan, koordinasi, dan mobilitas fisik yang terganggu.
5. Defisit Perawatan Diri
Penjelasan: Pasien dengan stroke dapat mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti makan, mandi, berpakaian, dan toileting, akibat gangguan mobilitas fisik dan fungsi kognitif.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standar untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standar untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standar untuk menentukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Standar ini dikembangkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 9853 | 26 Dec 2024
Klinis : Ny R mengatakan nyeri kepala cekot-cekot, Ny R dibawa ke IGD RSDK karena kejang sebanyak 16 kali dan merasa lemah di anggota gerak bagian kanan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas kondisi Ny. R berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Risiko Cedera
3. Defisit Mobilitas Fisik
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan keperawatan adalah klien dapat melaporkan nyeri menurun, klien dapat beradaptasi terhadap nyeri, dan klien dapat mengendalikan nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan dapat berupa manajemen nyeri, terapi analgesik, dan edukasi pengelolaan nyeri.
2. Risiko Cedera
- SDKI: Risiko Cedera adalah kerentanan terhadap luka fisik atau psikologis yang disebabkan oleh ancaman lingkungan internal atau eksternal.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah klien dapat bebas dari cedera, klien dapat mengenali faktor risiko cedera, dan klien dapat mengambil tindakan pencegahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat berupa pemantauan tanda-tanda vital, pencegahan jatuh, dan pemberian tindakan keselamatan.
3. Defisit Mobilitas Fisik
- SDKI: Defisit Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, kontrol, atau fungsi motorik.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah klien dapat meningkatkan mobilitas fisik, klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, dan klien dapat beradaptasi terhadap keterbatasan mobilitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat berupa latihan fisik, terapi okupasi, dan pelatihan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dalam kondisi Ny. R, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, Risiko Cedera, dan Defisit Mobilitas Fisik. Perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar PPNI untuk membantu mengatasi masalah kesehatan Ny. R. -
Article No. 9854 | 26 Dec 2024
Klinis : Tn B dibawa ke rumah sakit karena mengeluh nyeri di kaki sebelah kiri yang terdapat luka DM. Nyeri terasa mencengkeram dengan skor nyeri VAS 4 (1-10). Nyeri hilang timbul, muncul saat digerakkan.Tn B mengatakan memiliki riwayat DM tipe II sudah 2 tahun yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan komplikasi diabetes melitus (DM)
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Kronis: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung terus menerus atau berulang.
- Faktor yang berhubungan: Komplikasi penyakit kronis.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Klien melaporkan penurunan rasa nyeri.
- Indikator: Klien melaporkan nyeri berkurang, Klien dapat menggunakan teknik penanganan nyeri.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi:
1. Pengkajian nyeri komprehensif
2. Manajemen nyeri farmakologis
3. Manajemen nyeri non-farmakologis
4. Edukasi manajemen nyeri
Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, Tn B mengalami nyeri kronis yang berhubungan dengan komplikasi diabetes melitus (DM) yang ia derita. Nyeri dirasakan di kaki sebelah kiri dengan skor nyeri VAS 4 (1-10) yang hilang timbul, muncul saat digerakkan. Riwayat DM tipe II yang diderita selama 2 tahun juga menjadi faktor yang berhubungan dengan nyeri kronis yang dialami Tn B. -
Article No. 9855 | 26 Dec 2024
Klinis : Tn B dibawa ke rumah sakit karena mengeluh nyeri di kaki sebelah kiri yang terdapat luka DM. Nyeri terasa mencengkeram dengan skor nyeri VAS 4 (1-10). Nyeri hilang timbul, muncul saat digerakkan.Tn B mengatakan memiliki riwayat DM tipe II sudah 2 tahun yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci mengenai kondisi pasien Tn. B.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi Tn. B adalah "Nyeri Akut". Kondisi ini ditandai dengan keluhan nyeri di kaki sebelah kiri yang dirasakan mencengkeram dengan skor nyeri VAS 4 (1-10), serta nyeri yang hilang timbul dan muncul saat digerakkan. Selain itu, Tn. B juga memiliki riwayat DM tipe II selama 2 tahun, yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya luka DM.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian Nyeri: Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan Tn. B dapat melaporkan skala nyeri menurun menjadi VAS 2 atau kurang.
2. Integritas Kulit: Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan luka DM pada kaki Tn. B dapat teratasi, ditandai dengan penyembuhan luka dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. Manajemen Diabetes: Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan Tn. B dapat menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola diabetes melitus, seperti pemantauan kadar gula darah, pola makan, dan aktivitas fisik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Kaji karakteristik nyeri, seperti lokasi, durasi, frekuensi, dan skala nyeri.
b. Berikan analgesik sesuai dengan indikasi dan dosis yang tepat.
c. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk pengendalian nyeri, seperti relaksasi, terapi kompres hangat/dingin, atau distraksi.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, dalam penatalaksanaan nyeri.
2. Perawatan Luka:
a. Lakukan pemeriksaan fisik luka secara berkala, termasuk tanda-tanda infeksi.
b. Bersihkan luka dengan teknik aseptik dan lakukan perawatan luka sesuai standar.
c. Ajarkan Tn. B tentang perawatan luka di rumah, termasuk cara menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, dalam penanganan luka DM.
3. Edukasi Manajemen Diabetes:
a. Kaji pengetahuan dan pemahaman Tn. B tentang diabetes melitus.
b. Berikan edukasi tentang diabetes melitus, termasuk patofisiologi, tanda-tanda komplikasi, dan pentingnya manajemen yang tepat.
c. Ajarkan Tn. B tentang pemantauan kadar gula darah, pola makan yang sesuai, dan aktivitas fisik yang dapat dilakukan.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti ahli gizi, dalam penyusunan rencana makan yang sesuai.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tim multidisiplin, diharapkan Tn. B dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, penyembuhan luka DM, dan peningkatan kemampuan dalam mengelola diabetes melitusnya. -
Article No. 9856 | 26 Dec 2024
Klinis : Tn B dibawa ke rumah sakit karena mengeluh nyeri di kaki sebelah kiri yang terdapat luka DM. Nyeri terasa mencengkeram dengan skor nyeri VAS 4 (1-10). Nyeri hilang timbul, muncul saat digerakkan. Tn B mengatakan memiliki riwayat DM tipe II sudah 2 tahun yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri kronis berhubungan dengan luka diabetik pada kaki kiri.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Karakteristik Mayor: Keluhan nyeri, Lokasi nyeri, Durasi nyeri, Frekuensi nyeri, Kualitas nyeri.
- Faktor Berhubungan: Luka, Penyakit kronis (Diabetes Mellitus).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, Pasien menunjukkan kemampuan mengatasi nyeri, Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Perawatan Luka, Edukasi Manajemen Diabetes Mellitus.
- Tindakan Keperawatan: Mengkaji karakteristik nyeri, Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, Melakukan perawatan luka, Memberikan edukasi tentang perawatan kaki dan manajemen diabetes mellitus.
Kesimpulan:
Tn. B mengalami nyeri kronis yang berhubungan dengan luka diabetik pada kaki kirinya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, perawatan luka, serta edukasi terkait manajemen diabetes mellitus untuk membantu mengatasi keluhan Tn. B. -
Article No. 9857 | 26 Dec 2024
Klinis : Tn B dibawa ke rumah sakit karena mengeluh nyeri di kaki sebelah kiri yang terdapat luka DM. Nyeri terasa mencengkeram dengan skor nyeri VAS 4 (1-10). Nyeri hilang timbul, muncul saat digerakkan. Tn B mengatakan memiliki riwayat DM tipe II sudah 2 tahun yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi Tn B.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Kronis yang ditandai dengan keluhan Tn B mengenai nyeri di kaki kiri yang terkait dengan luka Diabetes Mellitus (DM). Nyeri dirasakan mencengkeram dengan skor VAS 4 (1-10) dan hilang timbul, terutama saat digerakkan. Tn B juga memiliki riwayat DM tipe II yang telah berlangsung selama 2 tahun.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Penurunan Intensitas Nyeri: Diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan, Tn B dapat melaporkan penurunan skor nyeri hingga mencapai skor VAS ≤ 2 (1-10).
2. Peningkatan Kemampuan Mengendalikan Nyeri: Diharapkan Tn B dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik manajemen nyeri yang efektif, seperti relaksasi, distraksi, dan penggunaan analgesik sesuai resep.
3. Peningkatan Toleransi Aktivitas: Diharapkan Tn B dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas fisik tanpa mengalami nyeri yang berlebihan.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor pencetus nyeri.
b. Berikan analgesik sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
c. Ajarkan Tn B teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan posisi berbaring.
d. Monitoring efektivitas intervensi nyeri dan lakukan evaluasi secara berkala.
2. Perawatan Luka Diabetes:
a. Lakukan perawatan luka secara rutin menggunakan teknik aseptic, termasuk debridement, irigasi, dan aplikasi balutan yang sesuai.
b. Berikan edukasi kepada Tn B mengenai perawatan luka DM dan pentingnya menjaga kontrol gula darah.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter dan ahli gizi, untuk optimalisasi perawatan luka dan pengendalian DM.
3. Peningkatan Aktivitas Fisik:
a. Kaji tingkat aktivitas dan toleransi Tn B saat ini.
b. Berikan edukasi dan latihan aktivitas fisik yang aman, seperti latihan rentang gerak dan ambulasi bertahap.
c. Pantau tanda-tanda vital dan respon Tn B selama melakukan aktivitas.
d. Berikan motivasi dan dukungan kepada Tn B untuk meningkatkan kemandirian dalam beraktivitas.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan Tn B dapat mengalami penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan mengendalikan nyeri, serta peningkatan toleransi aktivitas, sehingga dapat mencapai outcome yang optimal. -
Article No. 9858 | 26 Dec 2024
Klinis : Ny D dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak sejak menjalani kemoterapi dan nyeri payudara sebelah kanan. Nyeri seperti disayat dengan skor nyeri 4. Nyeri sudah dirasakan sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri hilang timbul, muncul saat melakukan aktivitas yang berat. Ny D merasakan nyeri di ketiak sebelah kanan akibat luka jahitan post op dengan skor nyeri 3, nyeri bertambah jika mengangkat ketiak, nyeri seperti ditusuk-tusuk. Ny D mengatakan rentang gerak lengan sebelah kanan terbatas karena luka jahitan post op terasa nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. D:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut
2. Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan:
1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Pembedahan, proses penyakit.
- Gejala dan Tanda: Keluhan nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, peningkatan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien melaporkan nyeri berkurang, klien menunjukkan perilaku mengatasi nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi modalitas nyeri.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain, ketika sedang melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penyebab: Pembedahan, proses penyakit.
- Gejala dan Tanda: Keterbatasan rentang gerak, keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien menunjukkan peningkatan rentang gerak, klien melaporkan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Terapi latihan, mobilisasi dini, terapi aktivitas.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 9859 | 26 Dec 2024
Klinis : Ny D dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak sejak menjalani kemoterapi dan nyeri payudara sebelah kanan. Nyeri seperti disayat dengan skor nyeri 4. Nyeri sudah dirasakan sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri hilang timbul, muncul saat melakukan aktivitas yang berat. Ny D merasakan nyeri di ketiak sebelah kanan akibat luka jahitan post op dengan skor nyeri 3, nyeri bertambah jika mengangkat ketiak, nyeri seperti ditusuk-tusuk. Ny D mengatakan rentang gerak lengan sebelah kanan terbatas karena luka jahitan post op terasa nyeri. tekanan darah 123/74 mmHg, HR 84 kali/menit. Terdapat luka post op di payudara sebelah kanan sepanjang kurang lebih 10 cm. Pasien terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan dan drain. Terapi farmakologi yang didapatkan pasien yaitu metoklopramid tab 10 mg, ibuprofen tab 400 mg/12 jam, amlodipn 10 mg/24 jam, tamofen 1x20 mg, cefixim tab 100 mg/12 jam, asam mefenamat tab 500 mg/12 jam.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas informasi yang Anda berikan. Berdasarkan kondisi Ny. D, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (kanker payudara) dan efek samping pengobatan (kemoterapi) yang ditandai dengan keluhan nyeri seperti disayat dengan skor nyeri 4 pada payudara kanan.
b. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (kanker payudara) dan efek samping pengobatan (operasi) yang ditandai dengan keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skor nyeri 3 pada ketiak kanan.
c. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada luka operasi payudara kanan.
2. Penjelasan singkat:
a. Nyeri Akut:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri berkurang, perilaku nyeri berkurang, dan dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien, seperti pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, dan manajemen lingkungan.
b. Keterbatasan Mobilitas Fisik:
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan gerakan tubuh yang disengaja dan terarah dari satu atau lebih ekstremitas.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan, dengan atau tanpa alat bantu.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi mobilitas pasien, seperti latihan gerak, penggunaan alat bantu, dan modifikasi lingkungan.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI telah disampaikan sesuai dengan kondisi Ny. D. Jika Anda membutuhkan informasi tambahan, silakan tanyakan. -
Article No. 9860 | 26 Dec 2024
Klinis : Ny D dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak sejak menjalani kemoterapi dan nyeri payudara sebelah kanan. Ny D merasakan nyeri di ketiak sebelah kanan akibat luka jahitan post op dengan skor nyeri 3, nyeri bertambah jika mengangkat ketiak, nyeri seperti ditusuk-tusuk. Ny D mengatakan rentang gerak lengan sebelah kanan terbatas karena luka jahitan post op terasa nyeri. tekanan darah 123/74 mmHg, HR 84 kali/menit. Terdapat luka post op di payudara sebelah kanan sepanjang kurang lebih 10 cm. Pasien terpasang infus RL 20 tpm di tangan kanan dan drain. Terapi farmakologi yang didapatkan pasien yaitu metoklopramid tab 10 mg, ibuprofen tab 400 mg/12 jam, amlodipn 10 mg/24 jam, tamofen 1x20 mg, cefixim tab 100 mg/12 jam, asam mefenamat tab 500 mg/12 jam.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Ny. D yang telah diberikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka operasi payudara dan ketiak kanan, ditandai dengan skor nyeri 3, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri bertambah saat mengangkat lengan kanan.
2. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka operasi payudara dan ketiak kanan, ditandai dengan rentang gerak lengan kanan yang terbatas.
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan efek samping kemoterapi, ditandai dengan keluhan sesak napas.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
2. Keterbatasan Mobilitas Fisik
- SDKI: Keterbatasan Mobilitas Fisik
- SLKI: Peningkatan Mobilitas
- SIKI: Peningkatan Rentang Gerak
3. Gangguan Pola Napas
- SDKI: Gangguan Pola Napas
- SLKI: Perbaikan Ventilasi
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan resmi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang digunakan untuk menetapkan diagnosa, hasil, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan praktik keperawatan profesional. -
Article No. 9862 | 26 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan lemas pada badan nafsu makan tidak ada mual muntah dan diagnosa keperawatannya ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan konsentrasi HB dan darah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengatakan lemas pada badan, nafsu makan tidak ada, serta tanpa mual muntah, dan dengan diagnosa keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb dan darah adalah Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh.
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penurunan nafsu makan, penurunan konsentrasi Hb, dan penurunan perfusi jaringan, yang sesuai dengan kondisi pasien.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Status Nutrisi: Indikator yang menunjukkan tingkat kecukupan nutrisi yang dikonsumsi individu. Tujuan yang diharapkan adalah pasien akan menunjukkan status nutrisi yang membaik, seperti peningkatan berat badan, peningkatan asupan nutrisi, dan perbaikan nilai laboratorium terkait.
2. Perfusi Jaringan: Indikator yang menunjukkan adekuasi aliran darah ke jaringan. Tujuan yang diharapkan adalah pasien akan menunjukkan perfusi jaringan yang membaik, seperti peningkatan warna kulit, perbaikan suhu ekstremitas, dan perbaikan hasil pemeriksaan diagnostik terkait.
3. Pengetahuan: Kemampuan individu untuk memahami informasi yang diberikan. Tujuan yang diharapkan adalah pasien akan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat dan upaya untuk meningkatkan perfusi jaringan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
- Lakukan pengkajian status gizi pasien, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, dan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien dan menyusun rencana pemberian nutrisi yang adekuat.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat untuk memulihkan kondisi.
- Monitor asupan nutrisi pasien dan lakukan evaluasi secara berkala.
2. Manajemen Perfusi Jaringan
- Lakukan pengkajian tanda-tanda vital, warna kulit, suhu ekstremitas, dan pemeriksaan diagnostik terkait perfusi jaringan.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab penurunan perfusi jaringan, seperti pemberian suplemen Hb atau intervensi lainnya.
- Berikan posisi yang memfasilitasi aliran darah, seperti posisi semi-fowler atau elevasi ekstremitas.
- Monitor tanda-tanda vital dan perfusi jaringan secara berkala.
3. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat dan upaya untuk meningkatkan perfusi jaringan.
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam perawatan diri dan pengambilan keputusan terkait penanganan kondisinya.
- Berikan materi edukasi dalam bentuk leaflet, brosur, atau media lainnya untuk memperkuat pemahaman pasien.
- Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga secara berkala untuk memastikan tujuan edukasi tercapai.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu perbaikan status nutrisi, perfusi jaringan, dan peningkatan pengetahuan, sehingga dapat memulihkan kondisinya secara optimal.