Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7981 | 05 Dec 2024
Klinis : Implementasi keperawatan terapi relaksasi pada pasien kanker air liur dengan masalah ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien kanker air liur dengan masalah kecemasan yang menerima intervensi keperawatan berupa terapi relaksasi.
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan (Anxiety)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang berlebihan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
- Karakteristik Definisi: Perasaan tegang, was-was, gelisah, khawatir, takut akan sesuatu yang tidak jelas.
- Faktor Berhubungan: Penyakit kronis, ancaman terhadap konsep diri, perubahan status kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat menunjukkan penurunan kecemasan, pasien dapat mengatasi kecemasan dengan efektif.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan, pasien dapat menerapkan teknik relaksasi, pasien melaporkan penurunan gejala kecemasan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Terapi Relaksasi
- Definisi: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien mencapai rileks secara fisik dan mental.
- Aktivitas Keperawatan: Mengajarkan teknik relaksasi, memfasilitasi lingkungan yang tenang dan nyaman, memantau respons pasien selama intervensi.
Dalam kasus ini, perawat dapat menerapkan intervensi keperawatan berupa terapi relaksasi untuk membantu pasien kanker air liur dengan masalah kecemasan. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai kondisi rileks secara fisik dan mental, sehingga dapat mengatasi kecemasan yang dialaminya. -
Article No. 7982 | 05 Dec 2024
Klinis : Nyeri aku
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "Nyeri aku", berikut adalah kode ICD-10 yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 R52 digunakan untuk mengkodekan nyeri yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini merupakan kode umum yang dapat digunakan untuk berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri aku yang Anda deskripsikan.
Tidak ditemukan kode ICD-9-CM yang secara spesifik terkait dengan kondisi "Nyeri aku" ini. Penanganan atau tindakan medis yang mungkin dilakukan akan bergantung pada penyebab dan karakteristik nyeri yang dikeluhkan oleh pasien. Evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter diperlukan untuk menentukan tindakan medis yang tepat. -
Article No. 7983 | 05 Dec 2024
Klinis : Nyeri aku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut biasanya disebabkan oleh stimulus spesifik, dapat diantisipasi, dan memiliki ancang-ancang waktu yang jelas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut antara lain: pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan pasien dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut meliputi: pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (seperti kompres hangat/dingin, distraksi, relaksasi), serta edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui karakteristik nyeri yang dialami pasien, menentukan prioritas intervensi yang sesuai, dan melibatkan pasien secara aktif dalam pengelolaan nyerinya. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai tingkat kenyamanan yang optimal. -
Article No. 7984 | 05 Dec 2024
Klinis : Nyeri aku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi "Nyeri akut" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut biasanya memiliki onset yang tiba-tiba, dengan intensitas bervariasi, dan berlangsung selama periode waktu yang terbatas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Karakteristik Utama: Laporan verbal pasien tentang nyeri, ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri, perubahan perilaku, dan/atau perubahan fisiologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien mampu menggunakan teknik manajemen nyeri, pasien menunjukkan perilaku untuk mengurangi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, distraksi, terapi panas-dingin, terapi musik, terapi sentuhan terapeutik.
Sebagai seorang pakar perawat, saya dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi nyeri akut pada pasien. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal lain yang ingin Anda ketahui. -
Article No. 7985 | 05 Dec 2024
Klinis : Nyeri aku
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi "Nyeri akut" dari perspektif perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi "Nyeri akut" berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan "Nyeri Akut" adalah:
1. Terkontrolnya Nyeri: Pasien mampu mengidentifikasi dan melaporkan penurunan intensitas nyeri sesuai target yang ditetapkan.
2. Peningkatan Toleransi Nyeri: Pasien mampu menerapkan teknik-teknik untuk meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
3. Pemulihan Fungsi: Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai kemampuan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan pada pasien dengan "Nyeri Akut" adalah:
1. Manajemen Nyeri:
- Mengkaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas)
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
- Memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan
2. Edukasi Kesehatan:
- Memberikan edukasi tentang nyeri, penyebab, dan penatalaksanaannya
- Mengajarkan teknik-teknik manajemen nyeri nonfarmakologis (relaksasi, distraksi, terapi musik, dsb.)
- Melibatkan keluarga dalam proses edukasi dan manajemen nyeri
3. Peningkatan Koping:
- Mengidentifikasi strategi koping yang efektif bagi pasien
- Membantu pasien mengembangkan strategi koping yang adaptif
- Mendorong pasien untuk menerapkan strategi koping yang telah dipelajari
4. Perawatan Aktivitas:
- Membantu pasien dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat nyeri dan kemampuan
- Mengajarkan teknik-teknik penyesuaian aktivitas untuk mengurangi nyeri
- Memantau respon pasien terhadap aktivitas yang dilakukan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu terkontrolnya nyeri, peningkatan toleransi nyeri, dan pemulihan fungsi sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 7986 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit telinga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit telinga, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri.
- Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi fisik yang tidak menyenangkan dan merupakan indikasi adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan rasa nyeri yang dialami individu.
- Pemberian Analgetik: Pemberian obat-obatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
- Terapi Relaksasi: Tindakan untuk menginduksi respons relaksasi pada individu dengan tujuan mengurangi nyeri.
Dalam kondisi pasien dengan keluhan sakit telinga, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut", dengan fokus intervensi pada manajemen nyeri, pemberian analgetik, dan terapi relaksasi untuk membantu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 7987 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan sakit tenggorokan pusing penurunan nafsu makan mual gatal-gatal di seluruh badan flu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI: Manajemen Nyeri, Kenyamanan Fisik, Kontrol Rasa Sakit
SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Distraksi
2. Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk muntah.
SLKI: Kontrol Mual-Muntah, Perilaku Pencegahan Mual-Muntah
SIKI: Manajemen Mual-Muntah, Terapi Komplementer
3. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Gangguan dalam kuantitas, kualitas, atau pola tidur yang mengganggu fungsi seseorang.
SLKI: Kualitas Tidur, Durasi Tidur, Pemenuhan Tidur
SIKI: Manajemen Insomnia, Terapi Relaksasi, Higiene Tidur
4. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas fisik.
SLKI: Toleransi Aktivitas, Tingkat Kelelahan, Pemulihan Energi
SIKI: Manajemen Energi, Terapi Aktivitas, Peningkatan Mobilitas
5. Pruritus (Gatal-Gatal)
Definisi: Sensasi tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
SLKI: Kontrol Gatal, Kenyamanan Kulit, Integritas Kulit
SIKI: Manajemen Pruritus, Terapi Topikal, Edukasi Pencegahan Gatal
Penjelasan singkat:
Kondisi yang Anda deskripsikan, seperti sakit tenggorokan, pusing, penurunan nafsu makan, mual, gatal-gatal di seluruh badan, dan flu, dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi virus, reaksi alergi, atau gangguan sistem imun. Diagnosa keperawatan yang sesuai meliputi Nyeri Akut, Mual, Gangguan Pola Tidur, Intoleransi Aktivitas, dan Pruritus (Gatal-Gatal). Rencana asuhan keperawatan dapat mencakup manajemen nyeri, kontrol mual-muntah, peningkatan kualitas tidur, manajemen energi, dan manajemen gatal-gatal, sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 7988 | 05 Dec 2024
Klinis : sariawan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi sariawan dan gatal-gatal:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Sariawan (Stomatitis):
- Definisi: Kondisi inflamasi pada mukosa rongga mulut, termasuk bibir, gusi, pipi, dan lidah.
- Penyebab umum: Iritasi mekanis, infeksi virus atau jamur, alergi, defisiensi nutrisi, stres, atau kondisi sistemik.
- Tanda dan gejala: Adanya lesi papul atau vesikel yang dapat terasa nyeri, rasa terbakar, atau gatal.
2. Gatal-gatal (Pruritus):
- Definisi: Sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk kulit.
- Penyebab umum: Reaksi alergi, infeksi kulit, penyakit kulit, kondisi sistemik, atau faktor psikologis.
- Tanda dan gejala: Rasa gatal yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk, dapat disertai dengan kemerahan, pembengkakan, atau ruam pada kulit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Sariawan (Stomatitis):
- Pemulihan mukosa rongga mulut: Lesi sariawan pulih dengan sempurna, tidak ada rasa nyeri atau terbakar.
- Manajemen gejala: Pasien mampu mengelola gejala sariawan (nyeri, terbakar) dengan efektif.
- Pencegahan komplikasi: Tidak terjadi komplikasi, seperti infeksi sekunder atau dehidrasi.
2. Gatal-gatal (Pruritus):
- Kontrol gejala: Pasien dapat mengendalikan rasa gatal dan mengurangi frekuensi menggaruk.
- Peningkatan kenyamanan: Pasien merasa lebih nyaman dan dapat beraktivitas sehari-hari dengan baik.
- Pencegahan komplikasi: Tidak terjadi komplikasi, seperti infeksi sekunder atau gangguan tidur.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Sariawan (Stomatitis):
- Manajemen nyeri: Berikan analgesik, aplikasikan agen topikal, atau lakukan tindakan paliatif untuk mengurangi nyeri.
- Perawatan mulut: Ajarkan teknik perawatan mulut yang tepat, bersihkan rongga mulut secara rutin.
- Edukasi pasien: Berikan informasi tentang penyebab, gejala, dan perawatan sariawan.
- Pemantauan nutrisi: Nilai asupan nutrisi pasien dan berikan rekomendasi diet yang sesuai.
2. Gatal-gatal (Pruritus):
- Identifikasi penyebab: Kaji faktor penyebab gatal-gatal, seperti alergi, infeksi, atau kondisi kulit.
- Manajemen gejala: Berikan antihistamin, kortikosteroid topikal, atau terapi kompres dingin untuk mengurangi gatal.
- Perawatan kulit: Ajarkan teknik perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan pelembab, pencegahan iritasi, dan pembatasan menggaruk.
- Edukasi pasien: Berikan informasi tentang penyebab, gejala, dan strategi pengelolaan gatal-gatal.
- Intervensi psikologis: Berikan dukungan emosional dan strategi koping yang sesuai untuk mengelola stres atau kecemasan terkait gatal-gatal.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk menangani kondisi sariawan dan gatal-gatal pada pasien. -
Article No. 7989 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan dismenorhea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan dismenorea.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Menstruasi (Dismenorea)
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Menstruasi (Dismenorea) didefinisikan sebagai rasa tidak nyaman atau nyeri yang terkait dengan menstruasi. Ini dapat meliputi nyeri di perut bawah, punggung, atau panggul yang dapat menyebar ke paha.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Nyeri Menstruasi (Dismenorea) adalah:
a. Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
b. Pasien dapat beraktivitas dan memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa hambatan.
c. Pasien menunjukkan koping yang efektif terhadap nyeri menstruasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Nyeri Menstruasi (Dismenorea) meliputi:
a. Manajemen Nyeri: Mengevaluasi dan memantau nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
b. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyebab, gejala, dan penanganan dismenorea.
c. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan empati kepada pasien serta membantu pasien mengembangkan strategi koping yang efektif.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 7990 | 05 Dec 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 70 tahun diantar ke IGD RSUD Lembang dengan penurunan kesadaran akibat nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, sejak 30 menit yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan EKG ditemukan gambaran ventrikel tachycardia (VT)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin yang diminta:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Ketidakstabilan Kardiovaskular" (SDKI, 2017). Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, yang ditandai dengan adanya perubahan tanda-tanda vital dan irama jantung yang abnormal, seperti ventrikel takikardia yang ditemukan pada pemeriksaan EKG pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Hemodinamik: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dengan frekuensi nadi, tekanan darah, dan pernapasan dalam batas normal.
2. Perfusi Jaringan Efektif: Pasien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat, dengan ekstremitas hangat, capillary refill time kurang dari 3 detik, dan saturasi oksigen yang memadai.
3. Irama Jantung Stabil: Pasien menunjukkan irama jantung yang stabil, dengan tidak adanya tanda-tanda aritmia ventrikel atau peningkatan denyut jantung.
4. Bebas Gejala Nyeri Dada: Pasien bebas dari gejala nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, termasuk frekuensi nadi, tekanan darah, dan pernapasan, untuk mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi.
2. Pemberian Oksigen: Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat.
3. Pemberian Obat-Obatan: Berikan obat-obatan sesuai dengan terapi yang diresepkan oleh dokter, seperti anti-aritmia atau antianginal, untuk membantu menstabilkan irama jantung dan mengurangi nyeri dada.
4. Manajemen Nyeri: Lakukan intervensi untuk mengurangi nyeri dada, seperti pemberian analgesik, pengaturan posisi yang nyaman, dan teknik distraksi.
5. Monitoring Irama Jantung: Lakukan pemantauan EKG secara kontinyu untuk mengidentifikasi perubahan irama jantung dan mengambil tindakan yang tepat.
6. Edukasi Pasien dan Keluarga: Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi, pengobatan, dan tindakan yang dilakukan, serta pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan tindak lanjut medis.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada stabilisasi kondisi kardiovaskular, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu stabilitas hemodinamik, perfusi jaringan yang efektif, irama jantung yang stabil, dan bebas dari gejala nyeri dada.