Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10106 | 31 Dec 2024
Klinis : Pasien penurunan kesadaran 2 jam SMRS. GCS E3M4V2. mual muntah. luka decubitus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penurunan kesadaran berhubungan dengan cedera kepala, ditandai dengan penurunan skor GCS.
2. Mual dan muntah berhubungan dengan cedera kepala, ditandai dengan adanya mual dan muntah.
3. Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan penurunan mobilitas, ditandai dengan adanya luka dekubitus.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan kesadaran: Pasien akan mempertahankan/meningkatkan skor GCS dalam batas normal.
2. Mual dan muntah: Pasien akan bebas dari mual dan muntah.
3. Risiko gangguan integritas kulit: Pasien akan mempertahankan integritas kulit dan tidak terjadi luka dekubitus baru.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Penurunan kesadaran:
- Pantau tanda-tanda vital dan skor GCS secara berkala.
- Pertahankan jalan napas pasien tetap bersih dan terbuka.
- Berikan stimulasi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi yang sesuai.
2. Mual dan muntah:
- Pantau tanda-tanda vital dan intake-output cairan.
- Berikan antiemetik sesuai instruksi dokter.
- Berikan makanan dan cairan dalam jumlah yang cukup.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi mual.
3. Risiko gangguan integritas kulit:
- Lakukan perawatan kulit dan luka dekubitus secara berkala.
- Pertahankan kebersihan dan kelembapan kulit.
- Lakukan perubahan posisi secara teratur.
- Berikan alas yang sesuai untuk mencegah penekanan pada area luka.
- Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi yang adekuat.
Penjelasan rinci:
1. Penurunan kesadaran: Pasien mengalami penurunan kesadaran akibat cedera kepala, yang ditandai dengan skor GCS E3M4V2. Intervensi keperawatan ditujukan untuk memantau dan mempertahankan atau meningkatkan kesadaran pasien dalam batas normal. Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan medis yang sesuai juga diperlukan.
2. Mual dan muntah: Pasien mengalami mual dan muntah yang berhubungan dengan cedera kepala. Intervensi keperawatan fokus pada pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antiemetik, pemenuhan nutrisi dan cairan, serta pembelajaran teknik relaksasi untuk mengatasi mual.
3. Risiko gangguan integritas kulit: Pasien memiliki luka dekubitus, yang menunjukkan adanya risiko gangguan integritas kulit. Intervensi keperawatan ditujukan untuk perawatan luka, menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, serta melakukan perubahan posisi secara teratur. Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi juga penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
Secara keseluruhan, asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 10107 | 31 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan terasa ganjal di tenggorokan dengan adanya pemasangan ngt
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Fungsi Nutrisi (00002)
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengeluhkan rasa ganjal di tenggorokan akibat pemasangan Nasogastric Tube (NGT). Hal ini dapat dikategorikan sebagai Gangguan Fungsi Nutrisi (00002) sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Gangguan Fungsi Nutrisi (00002) didefinisikan sebagai "Keadaan di mana individu mengalami perubahan intake nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik." Tanda dan gejala yang muncul pada kondisi ini dapat berupa rasa ganjal atau tidak nyaman saat menelan, kesulitan menelan, dan keluhan lain terkait asupan nutrisi.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang membutuhkan intervensi keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menyediakan panduan untuk mengukur keberhasilan intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) memberikan panduan untuk memilih tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
Ketiga standar ini dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan bagi perawat dalam praktik klinis, manajemen, dan pendidikan keperawatan di Indonesia. -
Article No. 10108 | 31 Dec 2024
Klinis : kolestrol tinggi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis kolesterol tinggi dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.0
- Deskripsi: Hiperkolesterolemia pureWatak dan kepribadian: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan informasi yang terstruktur dan akademis terkait dengan kode diagnosis dan prosedur medis. Saya akan menyajikan informasi secara jelas, padat, dan komprehensif untuk membantu Anda memahami kondisi ini dengan baik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 36.15
- Deskripsi: Pemeriksaan kolesterol serum, yang meliputi pengambilan sampel darah dan analisis laboratorium untuk menentukan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida dalam darah. Prosedur ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau kondisi hiperkolesterolemia.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E78.0 (Hiperkolesterolemia pure) digunakan untuk mengkodekan kondisi kolesterol tinggi, yaitu peningkatan kadar kolesterol total dan/atau kolesterol LDL dalam darah yang tidak disertai dengan gangguan metabolisme lipid lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 36.15 (Pemeriksaan kolesterol serum) merujuk pada prosedur pengambilan sampel darah dan analisis laboratorium untuk mengukur kadar kolesterol dalam darah. Prosedur ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau kondisi hiperkolesterolemia, yang merupakan faktor risiko penting untuk penyakit kardiovaskular. -
Article No. 10109 | 31 Dec 2024
Klinis : ces pain
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan hormat, untuk kondisi "chest pain" atau nyeri dada, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R07.4
- Deskripsi: Nyeri dada, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.52
- Deskripsi: Electrocardiogram [EKG] [ECG]
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R07.4 (Nyeri dada, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan keluhan umum nyeri dada atau chest pain tanpa spesifikasi lebih lanjut mengenai penyebab yang mendasarinya. Kode ini bersifat inklusif dan dapat mencakup berbagai kondisi seperti angina pektoris, infark miokard, dan sebagainya.
2. Dalam kasus nyeri dada, prosedur yang sering dilakukan adalah pemeriksaan elektrokardiogram (EKG/ECG) yang diklasifikasikan dengan kode ICD-9-CM 89.52. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas listrik jantung dan dapat membantu mengidentifikasi kondisi yang mendasari keluhan nyeri dada, seperti aritmia, iskemia, atau infark miokard.
Perlu diperhatikan bahwa dalam praktik klinis, penegakan diagnosis dan penentuan tindakan medis yang tepat memerlukan evaluasi komprehensif oleh tenaga kesehatan profesional berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai. -
Article No. 10110 | 31 Dec 2024
Klinis : PASIEN INGIN CEK KESEHATAN UNTUK SURAT SEHAT
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang ingin cek kesehatan untuk surat sehat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kesehatan Umum Baik
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kesehatan umum baik adalah keadaan individu yang bebas dari gangguan fisik, mental, dan sosial, serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien memiliki kesehatan umum yang baik, bebas dari keluhan fisik, mental, dan sosial.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian komprehensif, memberikan konseling kesehatan, serta memfasilitasi pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menetapkan status kesehatan pasien.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian menyeluruh terhadap kondisi kesehatan pasien, mencakup riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pasien benar-benar dalam kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial, sehingga dapat diberikan surat keterangan sehat. -
Article No. 10111 | 31 Dec 2024
Klinis : KURANG PENGETAHUAN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Kurang Pengetahuan" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Kurang Pengetahuan
Definisi (SDKI):
Kurang Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang berhubungan dengan suatu topik tertentu.
Faktor Terkait (SDKI):
- Kurangnya paparan informasi
- Kurangnya minat/motivasi
- Keterbatasan kemampuan kognitif
- Keterbatasan sumber informasi
Karakteristik Definisi (SDKI):
- Pernyataan keterbatasan pengetahuan tentang suatu topik
- Pernyataan ketidakmampuan untuk menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
- Pernyataan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, atau mendemonstrasikan suatu keterampilan
Intervensi Keperawatan (SLKI):
- Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
- Identifikasi sumber informasi yang dapat diakses
- Berikan informasi atau edukasi yang sesuai dengan kebutuhan
- Dukung motivasi untuk belajar
- Evaluasi pemahaman setelah intervensi
Luaran Keperawatan (SIKI):
- Peningkatan pengetahuan
- Peningkatan pemahaman
- Peningkatan kemampuan dalam mendemonstrasikan keterampilan
Dalam menangani kondisi "Kurang Pengetahuan", perawat berperan penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait, memberikan intervensi yang sesuai, dan memantau luaran yang diharapkan. Dengan pendekatan yang komprehensif, perawat dapat membantu pasien untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait kondisi kesehatannya. -
Article No. 10112 | 31 Dec 2024
Klinis : NYERI AKUT
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi NYERI AKUT:
Diagnosa Keperawatan:
NYERI AKUT
Definisi (SDKI):
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Faktor Terkait (SDKI):
1. Agen pencedera fisik
2. Agen pencedera biologis
3. Agen pencedera kimiawi
4. Agen pencedera psikologis
Karakteristik Utama (SDKI):
1. Ekspresi nyeri
2. Laporan nyeri
3. Perubahan tanda-tanda vital
4. Perubahan perilaku
Luaran Klien (SLKI):
1. Kontrol nyeri
2. Kenyamanan
3. Pemulihan status fungsional
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen nyeri
2. Distraksi
3. Relaksasi
4. Pemberian analgetik
Dalam konteks ini, NYERI AKUT merupakan diagnosa keperawatan yang mengidentifikasi pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Faktor yang terkait dapat berupa agen pencedera fisik, biologis, kimiawi, atau psikologis. Karakteristik utama meliputi ekspresi nyeri, laporan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, dan perubahan perilaku. Luaran yang diharapkan adalah kontrol nyeri, kenyamanan, dan pemulihan status fungsional. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, distraksi, relaksasi, dan pemberian analgetik. -
Article No. 10113 | 31 Dec 2024
Klinis : cystitis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dokter/Perekam Medik,
1. Kode ICD-10:
- Kode: N30
- Deskripsi: Sistitis (Cystitis)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 57.0
- Deskripsi: Sistoskopi (Cystoscopy)
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N30 (Sistitis/Cystitis):
- N30 adalah kode ICD-10 yang mencakup berbagai jenis inflamasi pada kandung kemih, termasuk sistitis akut, sistitis kronis, sistitis interstisial, dan sistitis trigonal.
- Sistitis adalah peradangan pada dinding kandung kemih, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau iritasi.
- Gejala umum mencakup rasa sakit atau nyeri pada area kandung kemih, sering buang air kecil, dan perasaan ingin buang air kecil yang tidak tertahan.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 57.0 (Sistoskopi/Cystoscopy):
- Sistoskopi adalah prosedur diagnostik di mana dokter memasukkan sebuah instrumen yang tipis dan fleksibel (sistoskop) melalui uretra untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih.
- Prosedur ini dapat digunakan untuk mendiagnosis, memantau, atau merawat berbagai kondisi yang berkaitan dengan kandung kemih, termasuk sistitis.
- Sistoskopi dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau kanker kandung kemih.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang mungkin Anda butuhkan. -
Article No. 10114 | 31 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan G3P2A0 berusia 28 tahun hamil 30 minggu diantar suami ke sebuah Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatologi Emergensi Dasar) dengan keluhan batuk sejak 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, dan berat badan tetap. Pada malam hari pasien sering berkeringat berlebihan dan batuk lebih sering. Berdasarkan Riwayat pemeriksaan sebelumnya, pasien juga memiliki riwayat terdiagnosis anemia dan diminta meminum obat penambah darah. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya. Sebutkan pula pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk pasien. Sebutkan kebutuhan nutrisi untuk pasien, sebutkan obat-obatan yang sesuai untuk pasien. Sebutkan pemeriksaan laboratorium untuk pasien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, pemeriksaan fisik dan penunjang, serta penatalaksanaan pasien:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O26.8X9
- Deskripsi: Komplikasi lainnya yang berkaitan dengan kehamilan, bukan-lain tempat diklasifikasikan, dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
2. Pemeriksaan Fisik:
- Tanda vital: Tekanan darah, nadi, suhu, dan laju pernapasan
- Pemeriksaan sistemik: Auskultasi paru, pemeriksaan abdomen (tinggi fundus uteri, presentasi janin), pemeriksaan ekstremitas
- Pemeriksaan penunjang:
- Pemeriksaan laboratorium: Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit
- Foto thoraks (jika indikasi)
3. Penatalaksanaan:
- Nutrisi: Peningkatan asupan nutrisi yang seimbang, terutama protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil
- Obat-obatan:
- Antihistamin (misal, Loratadin) untuk mengatasi batuk
- Suplemen besi dan asam folat untuk mengatasi anemia
- Edukasi dan konseling:
- Pentingnya istirahat yang cukup
- Menjaga pola makan yang sehat
- Memeriksakan kehamilan secara rutin
Pemeriksaan laboratorium tambahan yang dapat dilakukan:
- Tes fungsi hati (SGOT, SGPT)
- Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
- Tes fungsi tiroid (TSH, T4)
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis dengan kode ICD-10 O26.8X9, yaitu komplikasi lainnya yang berkaitan dengan kehamilan, bukan-lain tempat diklasifikasikan, dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas. Hal ini didasarkan pada gejala batuk, penurunan nafsu makan, dan berat badan yang tetap, serta riwayat anemia yang dimiliki pasien.
Pemeriksaan fisik dan penunjang diperlukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan ibu hamil secara komprehensif, termasuk tanda vital, pemeriksaan sistemik, dan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan ini akan membantu dalam menentukan penatalaksanaan yang tepat.
Penatalaksanaan yang dapat diberikan meliputi peningkatan asupan nutrisi yang seimbang, pemberian obat-obatan seperti antihistamin untuk mengatasi batuk dan suplemen besi serta asam folat untuk mengatasi anemia. Selain itu, edukasi dan konseling terkait pola hidup sehat juga sangat penting untuk menunjang kesehatan ibu hamil. -
Article No. 10115 | 31 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan kebanyakan mikir karena pengen nikah tetapi gapunya uang karena habis dibuat judi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Cemas berhubungan dengan keuangan terkait pernikahan
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Cemas berhubungan dengan keuangan terkait pernikahan merupakan perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh ketidakmampuan finansial untuk memenuhi kebutuhan pernikahan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengelola kecemasan terkait keuangan untuk pernikahan, seperti meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangan, mencari solusi alternatif, dan mengurangi stres.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Terapi kognitif-perilaku untuk membantu pasien mengatasi pikiran dan perilaku yang menyebabkan kecemasan.
b. Edukasi manajemen keuangan untuk membantu pasien merencanakan anggaran dan mengelola keuangan secara efektif.
c. Teknik relaksasi untuk membantu pasien mengelola stres dan kecemasan.
d. Konseling pernikahan untuk membantu pasien mempersiapkan diri secara psikologis dan finansial.
Sebagai perawat, kami akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi penyebab kecemasan terkait keuangan dan membantu pasien dalam menemukan solusi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mengelola kecemasan serta mempersiapkan diri secara finansial dan psikologis untuk pernikahan.