Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18965 | 24 Jun 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.pasien terpasang obat vascon 0,5 mcg/kgbb/jam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien pria, usia 45 tahun, dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru dengan diagnosis awal tuberkulosis paru, adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
Faktor yang Berhubungan: Produksi sekresi yang berlebihan, penumpukan sekresi, dan kelemahan otot pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Faktor yang Berhubungan: Kelemahan umum, malnutrisi, dan gangguan pernapasan.
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan nafsu makan dan kesulitan menelan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Bebas dari sputum/lendir dalam saluran napas
- Mampu mengeluarkan sputum dengan batuk efektif
- Frekuensi pernapasan dalam batas normal
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
- Tidak ada tanda-tanda intoleransi aktivitas, seperti sesak napas, kelelahan, atau peningkatan denyut jantung
3. Status Nutrisi Membaik
- Berat badan stabil atau meningkat
- Asupan nutrisi yang adekuat
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekresi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Lakukan suction jika diperlukan
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai instruksi medis
2. Intoleransi Aktivitas
- Kaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien
- Berikan istirahat yang cukup
- Atur aktivitas sesuai dengan toleransi pasien
- Berikan latihan fisik yang bertahap untuk meningkatkan toleransi
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Kaji status nutrisi dan asupan makanan pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Berikan makanan dan suplemen nutrisi yang sesuai
- Pantau berat badan dan asupan makanan pasien secara berkala
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan pemulihan yang optimal. -
Article No. 18966 | 24 Jun 2025
Klinis : Laki laki 34 tahun, dirawat di ruang akut RSJ dengan alasan tidak bisa tidur selama empat hari, memukul istri dan memecahkan TV. Klien kesal karena istrinya menganggap dirinya sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Ekspresi wajah tegang dan sudah 3 kali bertengkar dengan klien lain
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci untuk kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi klien yang dideskripsikan, yakni laki-laki 34 tahun yang dirawat di ruang akut RSJ dengan keluhan tidak bisa tidur selama 4 hari, memukul istri, memecahkan TV, serta ekspresi wajah tegang dan telah 3 kali bertengkar dengan klien lain, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Klien menunjukkan perilaku agresif berupa memukul istri dan memecahkan TV, serta sering bertengkar dengan klien lain, yang mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan.
2. Gangguan Pola Tidur
Klien mengalami kesulitan tidur selama 4 hari, yang menunjukkan adanya gangguan pola tidur.
3. Ketidakefektifan Koping
Klien merasa kesal karena istrinya menganggap dirinya sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab, yang mengindikasikan ketidakefektifan koping dalam mengelola stres dan emosi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Klien dapat mengendalikan perilaku agresif/kekerasan
- Klien dapat mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan cara yang tepat
- Klien dapat menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif
2. Gangguan Pola Tidur
- Klien dapat tidur dengan nyenyak selama 6-8 jam per hari
- Klien dapat bangun merasa segar dan bugar
- Klien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat
3. Ketidakefektifan Koping
- Klien dapat mengenali stressor dan sumber stres
- Klien dapat menggunakan strategi koping yang efektif
- Klien dapat mengelola emosi dengan baik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Monitoring perilaku dan tanda-tanda peningkatan agresivitas
- Pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter
- Penggunaan teknik deeskalasi untuk mengelola perilaku agresif
- Identifikasi faktor penyebab perilaku kekerasan dan membantu klien mengatasinya
- Pelatihan manajemen amarah dan keterampilan asertif
2. Gangguan Pola Tidur
- Evaluasi pola tidur dan kebiasaan tidur klien
- Identifikasi faktor yang memengaruhi kualitas tidur
- Pemberian terapi farmakologis sesuai instruksi dokter
- Pemberian terapi non-farmakologis (relaksasi, stimulus kontrol, higiene tidur)
- Monitoring kualitas dan kuantitas tidur klien
3. Ketidakefektifan Koping
- Identifikasi sumber stres dan pola koping klien
- Ajarkan teknik manajemen stres dan koping yang efektif
- Bantu klien mengembangkan jaringan dukungan sosial
- Berikan konseling untuk membantu klien mengelola emosi dengan baik
- Kolaborasi dengan tim kesehatan mental untuk intervensi yang komprehensif
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan terencana, diharapkan klien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu dapat mengendalikan perilaku kekerasan, mempertahankan pola tidur yang adekuat, serta dapat mengelola stres dan emosi dengan efektif. -
Article No. 18967 | 24 Jun 2025
Klinis : Laki laki 34 tahun, dirawat di ruang akut RSJ dengan alasan tidak bisa tidur selama empat hari, memukul istri dan memecahkan TV. Klien kesal karena istrinya menganggap dirinya sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Ekspresi wajah tegang dan sudah 3 kali bertengkar dengan klien lain
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Kasus:**
Laki-laki, 34 tahun, dirawat di ruang akut RSJ dengan keluhan tidak bisa tidur selama empat hari, memukul istri, dan memecahkan TV. Klien kesal karena istrinya menganggapnya sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Ekspresi wajah tegang dan telah 3 kali bertengkar dengan klien lain.
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI:** 00052
**Judul:** **Perilaku Kekerasan**
**Definisi:** Perilaku yang mengancam atau menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
**Karakteristik Mayor:**
- Ekspresi wajah tegang
- Perilaku destruktif (memecahkan TV)
- Agresi fisik (memukul istri)
- Konflik interpersonal (bertengkar dengan klien lain)
**Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan tidur (insomnia selama 4 hari)
- Stresor psikososial (konflik peran sebagai kepala keluarga)
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI:** 1401
**Judul:** **Pengendalian Perilaku Kekerasan**
**Indikator:**
- Klien dapat mengidentifikasi pemicu perilaku kekerasan (SLKI 140101)
- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi untuk mengontrol amarah (SLKI 140102)
- Klien tidak menunjukkan perilaku agresif fisik/verbal (SLKI 140103)
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI:** 4230
**Judul:** **Manajemen Agresivitas**
**Tindakan:**
- **Observasi tanda-tanda peningkatan agitasi** (SIKI 423001)
- **Batasi stimulasi lingkungan** untuk mengurangi provokasi (SIKI 423002)
- **Ajarkan teknik relaksasi napas dalam** (SIKI 423003)
- **Kolaborasi pemberian obat antiansietas/antipsikotik** sesuai resep (SIKI 423004)
**Kode SIKI:** 4240
**Judul:** **Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Modul Pengendalian Amarah**
**Tindakan:**
- **Fasilitasi diskusi kelompok tentang strategi coping** (SIKI 424001)
- **Latih role-play respons non-kekerasan** (SIKI 424002)
---
### **Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)** digunakan untuk menegakkan diagnosa "Perilaku Kekerasan" (kode 00052) berdasarkan data perilaku agresif dan faktor pemicu.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** menetapkan target pengendalian perilaku (kode 1401) dengan indikator pengurangan agresivitas.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** memandu tindakan spesifik seperti manajemen agresivitas (kode 4230) dan terapi kelompok (kode 4240) untuk mencapai luaran.
**Catatan:** Pendekatan holistik diperlukan, termasuk kolaborasi dengan tim medis untuk terapi farmakologis dan dukungan keluarga untuk resolusi konflik peran.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 18968 | 24 Jun 2025
Klinis : KASUS ANAK DENGAN VSD Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan bernama A.R. dibawa oleh ibunya ke poli anak karena mengalami sesak napas setiap kali menyusu. Menurut keterangan ibu, sejak usia 2 bulan anak tampak cepat lelah saat menyusu, hanya mampu menyusu selama 2–3 menit, kemudian tampak terengah-engah, berkeringat dingin, dan harus berhenti. Selain itu, berat badan anak sulit bertambah, dan saat ini hanya mencapai 4,8 kg, yang berada di bawah persentil normal. Kehamilan ibu cukup bulan tanpa komplikasi, dan persalinan berlangsung spontan di rumah bidan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi napas 58 kali per menit, nadi 160 kali per menit, suhu tubuh 36,8°C, dan saturasi oksigen 94% tanpa bantuan oksigen. Anak tampak mengalami retraksi subkostal saat bernapas. Pemeriksaan jantung menunjukkan bunyi jantung II terpecah, serta terdengar bising pansistolik derajat 3/6 di area parasternal kiri bawah. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk memastikan diagnosis. Hasil EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri, dan foto rontgen toraks menunjukkan kardiomegali ringan dengan peningkatan vaskularisasi paru. Ekokardiografi mengungkap adanya defek pada septum ventrikel tipe perimembranosa berukuran sekitar 6 mm dengan aliran shunt dari kiri ke kanan, serta fungsi jantung yang masih dalam batas normal.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) untuk kasus anak dengan VSD:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi akibat shunt kiri-kanan pada VSD.
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi, kesulitan menyusu, dan gagal tumbuh.
3. Gangguan Pola Napas berhubungan dengan peningkatan resistensi pernapasan akibat hipertensi pulmonal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Anak akan meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Anak akan mempertahankan tingkat energi yang adekuat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Keseimbangan Nutrisi:
- Anak akan mencapai berat badan yang sesuai dengan usianya.
- Anak akan menunjukkan peningkatan asupan nutrisi yang adekuat.
- Anak akan menunjukkan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai.
3. Pola Napas:
- Anak akan menunjukkan pola napas yang stabil dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
- Anak akan mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat tanpa bantuan oksigen.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Identifikasi tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi anak.
- Atur jadwal istirahat dan aktivitas anak.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi kepada orang tua tentang manajemen aktivitas anak.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk optimalisasi kondisi anak.
2. Keseimbangan Nutrisi:
- Kaji kebutuhan nutrisi anak berdasarkan usia dan kondisi klinis.
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan.
- Pantau asupan dan output cairan anak.
- Libatkan orang tua dalam penyediaan makanan yang sesuai dengan kondisi anak.
- Berikan edukasi kepada orang tua tentang manajemen nutrisi anak.
3. Pola Napas:
- Pantau tanda-tanda distres pernapasan anak.
- Berikan oksigen suplementasi sesuai kebutuhan.
- Posisikan anak dengan posisi semi-fowler untuk meningkatkan ekspansi dada.
- Berikan edukasi kepada orang tua tentang manajemen pernapasan anak.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk optimalisasi kondisi pernapasan anak.
Penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas telah diberikan. Tone: akademis, persona: pakar, nurse. -
Article No. 18927 | 24 Jun 2025
Klinis : BB naik 3kg dalam 2 hari oedem tungkai
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta. Tone saya akan akademis dan persona saya sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
BB naik 3kg dalam 2 hari dan oedem tungkai
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Kelebihan volume cairan (00026)
Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasellular.
Kondisi pasien dengan kenaikan berat badan 3 kg dalam 2 hari serta oedem tungkai mengindikasikan adanya kelebihan cairan di dalam tubuh. Kelebihan volume cairan dapat terjadi akibat berbagai penyebab, seperti penurunan fungsi ginjal, asupan cairan berlebih, atau kondisi lain yang dapat menyebabkan retensi cairan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, luaran yang diharapkan adalah:
1. Keseimbangan cairan (0601)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang optimal.
Indikator hasil yang diharapkan:
a. Berat badan kembali normal
b. Tidak ada tanda-tanda oedem
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
d. Tidak ada keluhan terkait kelebihan cairan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran keseimbangan cairan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen cairan (4120)
Definisi: Pengaturan dan pemantauan masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Aktivitas keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Kaji status cairan pasien secara komprehensif (berat badan, tanda-tanda vital, intake/output, tanda-tanda oedem, dll)
b. Batasi asupan cairan sesuai kebutuhan pasien
c. Monitor dan catat intake dan output cairan secara akurat
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menentukan terapi cairan yang tepat
e. Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan
2. Manajemen edema (4020)
Definisi: Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan penumpukan cairan dalam jaringan.
Aktivitas keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Kaji tanda-tanda dan lokasi oedem
b. Posisikan ekstremitas yang mengalami oedem secara elevasi
c. Berikan kompres hangat atau dingin sesuai kondisi pasien
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menentukan terapi diuretik atau intervensi lain yang tepat
e. Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen oedem di rumah
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat membantu pasien mencapai keseimbangan cairan yang optimal dan mengurangi tanda-tanda oedem. -
Article No. 18928 | 24 Jun 2025
Klinis : BB naik 3kg dalam 2 hari oedem tungkai
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis serta kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R60.0
- Deskripsi: Edema, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kondisi "BB naik 3kg dalam 2 hari" dan "oedem tungkai" menunjukkan adanya edema atau pembengkakan cairan yang tidak terspesifikasi. Kode ICD-10 R60.0 digunakan untuk menggambarkan edema umum atau edema yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.27
- Deskripsi: Pemberian diuretik
Penjelasan:
Dalam penanganan edema, pemberian diuretik merupakan salah satu tindakan medis yang umum dilakukan. Kode ICD-9-CM 99.27 digunakan untuk prosedur pemberian diuretik, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan cairan dalam tubuh. -
Article No. 18929 | 24 Jun 2025
Klinis : DS: - DO: - Buruh tidak mau ke puskesmas meskipun sudah suspect TB (bergejala berat), karena takut dipecat - Tidak ada kesadaran komunitas untuk melakukan upaya kolektif meski skabies sudah menyebar ke >20 orang - Penggunaan sabun bersama, handuk bergantian, dan tidak memahami pentingnya kebersihan tempat tidur seperti tempat tidur yang tidak dirapikan dan dibersihkan setelah dipakai dan ketika akan digunakan lagi - Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal yakni pengobatan hanya dilakukan di klinik pabrik untuk kasus skabies, tanpa perubahan kebiasaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00078
Judul: Ketidakefektifan Perilaku Kesehatan Komunitas
Definisi: Pola perilaku individu dalam suatu komunitas yang tidak konsisten dengan promosi dan pemeliharaan kesehatan.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Komunitas tidak menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan, tidak ada kesadaran komunitas untuk melakukan upaya kolektif, dan penggunaan sumber daya kesehatan yang tidak memadai.
- Faktor Terkait: Kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang memadai.
SLKI:
- Luaran: Perilaku Kesehatan Komunitas
- Indikator: Partisipasi dalam upaya kesehatan komunitas, Pengetahuan tentang perilaku sehat, Keterampilan dalam perilaku sehat, Penggunaan sumber daya kesehatan.
SIKI:
- Intervensi: Pemberdayaan Komunitas
- Aktivitas: Mengidentifikasi masalah kesehatan komunitas, Melibatkan anggota komunitas dalam perencanaan intervensi, Mengembangkan keterampilan komunitas dalam perilaku sehat, Memfasilitasi penggunaan sumber daya kesehatan yang tersedia.
2. Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00076
Judul: Ketidakpatuhan
Definisi: Pola perilaku individu yang tidak sesuai dengan rencana asuhan kesehatan yang disepakati antara individu dan profesional kesehatan.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Buruh tidak mau pergi ke puskesmas meskipun sudah suspect TB, pengobatan hanya dilakukan di klinik pabrik untuk kasus skabies tanpa perubahan kebiasaan.
- Faktor Terkait: Kurang memahami pentingnya pengobatan, takut akan konsekuensi negatif (dipecat).
SLKI:
- Luaran: Kepatuhan
- Indikator: Mengikuti rekomendasi pengobatan, Keterlibatan dalam perawatan kesehatan, Mempertahankan perilaku sehat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Kepatuhan
- Aktivitas: Mengidentifikasi alasan ketidakpatuhan, Memberikan pendidikan kesehatan, Melibatkan keluarga/komunitas dalam mendukung kepatuhan, Memantau kepatuhan pengobatan.
3. Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00088
Judul: Defisit Perawatan Diri
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Penggunaan sabun bersama, handuk bergantian, dan tidak memahami pentingnya kebersihan tempat tidur seperti tempat tidur yang tidak dirapikan dan dibersihkan setelah dipakai dan ketika akan digunakan lagi.
- Faktor Terkait: Kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang kebersihan diri dan lingkungan.
SLKI:
- Luaran: Perawatan Diri
- Indikator: Kebersihan diri, Kebersihan tempat tinggal, Penggunaan alat bantu perawatan diri.
SIKI:
- Intervensi: Edukasi Perawatan Diri
- Aktivitas: Mengidentifikasi masalah perawatan diri, Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri dan lingkungan, Melatih keterampilan perawatan diri, Memfasilitasi penggunaan alat bantu perawatan diri.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi yang diberikan telah dipaparkan. -
Article No. 18930 | 24 Jun 2025
Klinis : bph
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.1
- Deskripsi: Hiperplasia prostat jinak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.2
- Deskripsi: Reseksi transuretra prostat
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 N40.1 untuk Hiperplasia Prostat Jinak (BPH):
- BPH adalah kondisi di mana kelenjar prostat membesar secara jinak, menyebabkan obstruksi saluran kemih.
- Kode N40.1 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan diagnosis hiperplasia prostat jinak.
2. Kode ICD-9-CM 60.2 untuk Reseksi Transuretra Prostat:
- Prosedur ini merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala BPH.
- Reseksi transuretra prostat (TURP) adalah prosedur pembedahan minimal invasif untuk menghilangkan jaringan prostat yang berlebihan, dengan menggunakan instrumen yang dimasukkan melalui uretra.
- Kode ICD-9-CM 60.2 digunakan untuk mengkodekan tindakan reseksi transuretra prostat.
Sebagai catatan, kode ICD-9-CM hanya digunakan di beberapa negara, sedangkan kode ICD-10 saat ini merupakan sistem klasifikasi diagnosis yang lebih umum digunakan secara global. -
Article No. 18931 | 24 Jun 2025
Klinis : prostat hipertropi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: N40
- Deskripsi: Hiperplasia prostat
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.2
- Deskripsi: Prostatektomi suprapubik
Penjelasan:
Kode ICD-10 N40 digunakan untuk diagnosis hiperplasia prostat, yang merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala saluran kemih bawah, seperti kesulitan dalam memulai urinasi, aliran urin yang lemah, rasa tidak tuntas, dan sering buang air kecil.
Jika diperlukan tindakan medis, kode ICD-9-CM 60.2 dapat digunakan untuk prosedur prostatektomi suprapubik. Ini adalah tindakan pembedahan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kelenjar prostat melalui insisi di atas tulang kemaluan. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi gejala yang disebabkan oleh hiperplasia prostat. -
Article No. 18932 | 24 Jun 2025
Klinis : bph
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, untuk kondisi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), kode ICD-10 dan ICD-9-CM adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.1
- Deskripsi: Hiperplasia prostat jinak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.2
- Deskripsi: Transurethral prostatectomy
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N40.1 adalah kode untuk Hiperplasia Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH). BPH adalah kondisi di mana kelenjar prostat membengkak secara berlebihan, menyebabkan gejala seperti kesulitan dalam berkemih, berkemih lebih sering, dan rasa tidak tuntas setelah berkemih.
2. Kode ICD-9-CM 60.2 adalah kode untuk Transurethral Prostatectomy, yang merupakan prosedur bedah untuk mengatasi BPH. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang membengkak dibuang melalui uretra tanpa insisi di abdomen. Ini adalah salah satu pilihan pengobatan utama untuk pasien dengan BPH yang menimbulkan gejala yang mengganggu.
Dalam praktik klinis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan oleh dokter, perekam medis, dan personel kesehatan lainnya untuk mengkodekan diagnosis dan prosedur medis secara terstandar, sehingga memudahkan pencatatan, penagihan, dan analisis data kesehatan.