Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10212 | 02 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 40 tahun mengalami luka bakar. Pasien mengeluh sedikit pusing dan penglihatan kabur. Hasil pengkajian didapatkan batuk dengan sputum warna hitam, suara serak, rambut nasal terbakar, adanya luka bakar di wajah, tangan dan di dada 18%, TD 120/70 mmHg, RR 25 x/menit, HR 90x/menit. data laboratorium didapatkan PO2 80%, PCO2 50%, Hb : 8 gr/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Risiko Infeksi
3. Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat.
- SLKI: Intervensi Keperawatan - Manajemen Oksigenasi, Manajemen Ventilasi, dan Manajemen Cairan/Elektrolit.
- SIKI: Luaran Keperawatan - Pertukaran Gas: Status Pertukaran Gas Terganggu, Perbaikan Pertukaran Gas, dan Kestabilan Hemodinamik.
2. Risiko Infeksi
- SDKI: Definisi - Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengompromise kesehatan.
- SLKI: Intervensi Keperawatan - Manajemen Infeksi, Manajemen Luka, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Luaran Keperawatan - Kontrol Infeksi: Risiko Infeksi Tinggi, Risiko Infeksi Sedang, dan Risiko Infeksi Rendah.
3. Gangguan Integritas Kulit
- SDKI: Definisi - Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- SLKI: Intervensi Keperawatan - Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Luaran Keperawatan - Integritas Kulit dan Jaringan: Kerusakan Jaringan Luas, Kerusakan Jaringan Sedang, dan Kerusakan Jaringan Terbatas.
Dalam konteks pasien perempuan berusia 40 tahun yang mengalami luka bakar, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Gangguan Pertukaran Gas, Risiko Infeksi, dan Gangguan Integritas Kulit. Intervensi dan luaran keperawatan yang sesuai dapat dirancang berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 10213 | 02 Jan 2025
Klinis : Laki-laki, 45 tahun, dirawat dengan diagnosis medis efusi pleura. Hasil pengkajian: pasien mengeluh sesak napas, TD 130/80mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 35x/menit, terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, pasien menggunakan oksigen nasal 5lpm, terpasang WSD sejak 3 hari lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
- SLKI: Peningkatan Ventilasi
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan:
Pasien mengalami sesak napas, dengan pernapasan 35x/menit dan terdapat penggunaan otot bantu pernapasan. Hal ini menunjukkan adanya pola napas tidak efektif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.
2. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Kelebihan Volume Cairan
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan:
Pasien didiagnosis dengan efusi pleura, yang menunjukkan adanya kelebihan cairan di rongga pleura. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas dan gangguan pertukaran gas.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Energi
Penjelasan:
Sesak napas yang dialami pasien dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga pasien mengalami intoleransi aktivitas.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan untuk merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan hasil yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 10214 | 02 Jan 2025
Klinis : Seorang Perempuan 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam mengeluh lemah. Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness pada abdomen, mual, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 37 C, RR 24x/menit, Kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1,5 gr/dL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penyakit ginjal
Penjelasan:
Pasien mengalami edema tungkai, shifting dullness pada abdomen, mual, dan hiperkalemia, yang menunjukkan adanya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kondisi ini umumnya terkait dengan penyakit ginjal.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: Ketidakseimbangan Cairan
SLKI: Manajemen Cairan
SIKI: Pemantauan Cairan dan Elektrolit
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Penjelasan:
Pasien mengeluh lemah, yang dapat menyebabkan intoleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: Intoleransi Aktivitas
SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
SIKI: Manajemen Aktivitas
Saran:
Berdasarkan kondisi pasien, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, serta melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit serta meningkatkan toleransi aktivitas pasien. -
Article No. 10215 | 02 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis DM. hasil pengkajian pasien mudah lelah, aktivitas dibantu orang lain, sering merasa haus, BB turun, kulit kering TD 110/80 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit, dan hasil laboratorium gula darah sewaktu 578 mg/dl.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan berhubungan dengan hiperglikemia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan: Gangguan sirkulasi darah ke jaringan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Hiperglikemia, kekurangan insulin, dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan Perfusi Jaringan: Keadaan dimana sirkulasi darah ke jaringan adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Glukosa Darah: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- Manajemen Cairan: Tindakan untuk mempertahankan status cairan yang adekuat.
- Monitoring Tanda Vital: Tindakan untuk memantau status kesehatan pasien melalui pengukuran tanda-tanda vital.
Persona: Saya adalah seorang perawat yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang mendalam terkait standar keperawatan di Indonesia. Saya akan berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan terstruktur sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI.
Nada: Akademis, dengan penjelasan yang terperinci dan profesional. -
Article No. 10216 | 02 Jan 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut memiliki onset mendadak atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung dalam waktu yang terbatas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama dari intervensi keperawatan pada pasien dengan nyeri akut adalah mengurangi atau menghilangkan nyeri serta meningkatkan kemampuan pasien untuk mengatasi nyeri. Luaran yang diharapkan meliputi penurunan intensitas nyeri, peningkatan pengetahuan pasien tentang nyeri dan manajemen nyeri, serta peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain:
1. Manajemen nyeri: Mengkaji karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Edukasi: Menjelaskan penyebab nyeri, karakteristik nyeri, serta strategi penanganan nyeri.
3. Kolaborasi: Berkoordinasi dengan tim kesehatan lain untuk pengelolaan nyeri yang komprehensif.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi yang sesuai, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memastikan pasien mendapatkan manajemen nyeri yang optimal. -
Article No. 10217 | 02 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Faktor Terkait: Obstruksi jalan napas, produksi sekret yang berlebihan.
Gejala dan Tanda: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
Faktor Terkait: Kehilangan nafsu makan, penyakit.
Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
Faktor Terkait: Proses infeksi.
Gejala dan Tanda: Demam.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang mengatur mengenai definisi, faktor terkait, dan gejala & tanda dari diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang mengatur mengenai hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang mengatur mengenai tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan di Indonesia. -
Article No. 10218 | 02 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan pada kasus pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan adanya lesi di paru, diagnosis awal yang diberikan adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 33.24
- Deskripsi: Biopsi paru terbuka
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 untuk "Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis" sesuai dengan diagnosis awal tuberkulosis paru pada pasien ini, yang didukung oleh hasil pemeriksaan klinis dan radiologis.
2. Kode ICD-9-CM 33.24 untuk "Biopsi paru terbuka" dapat digunakan jika diperlukan tindakan diagnostik lebih lanjut untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru, misalnya dengan pemeriksaan biopsi paru untuk analisis histologis.
Penentuan kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat sangat penting untuk mendokumentasikan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, serta untuk tujuan administrasi, klaim asuransi, dan epidemiologi. -
Article No. 10219 | 02 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor yang berhubungan: Sekresi jalan napas yang berlebihan.
Gejala dan tanda mayor: Batuk tidak efektif, suara napas bronkial.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Faktor yang berhubungan: Kelemahan fisik.
Gejala dan tanda mayor: Sesak napas saat beraktivitas, kelelahan.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor yang berhubungan: Penyakit kronis.
Gejala dan tanda mayor: Demam, penurunan berat badan.
Rencana Keperawatan berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
Luaran: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Kriteria hasil: Pasien dapat batuk efektif, tidak ada suara napas abnormal.
2. Toleransi Aktivitas
Luaran: Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
Kriteria hasil: Pasien tidak mengalami sesak napas atau kelelahan saat beraktivitas.
3. Kontrol Infeksi
Luaran: Pasien bebas dari tanda-tanda infeksi.
Kriteria hasil: Pasien tidak mengalami demam, tidak ada penurunan berat badan.
Rencana Tindakan Keperawatan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
Tindakan: Auskultasi suara napas, lakukan tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran sekret.
2. Manajemen Aktivitas
Tindakan: Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup, pantau tanda-tanda intoleransi aktivitas.
3. Manajemen Infeksi
Tindakan: Monitor tanda-tanda infeksi, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik.
Secara keseluruhan, asuhan keperawatan yang komprehensif sangat penting untuk mengelola kondisi pasien tuberkulosis paru ini, dengan fokus pada manajemen jalan napas, aktivitas, dan infeksi. -
Article No. 10220 | 02 Jan 2025
Klinis : Pasien a, usia 23 tahun, keluhan sesak nafas saat pergi ke wc
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien a, usia 23 tahun dengan keluhan sesak napas saat pergi ke toilet, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakefektifan Pola Napas". Diagnosa ini dipilih karena pasien mengalami sesak napas, yang menunjukkan adanya gangguan dalam pola napas yang tidak efektif. Ketidakefektifan Pola Napas didefinisikan sebagai "Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat".
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pola Napas Efektif: Kemampuan untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat.
2. Tidak Ada Tanda-tanda Distres Pernapasan: Tidak adanya tanda-tanda distres pernapasan, seperti penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan, suara napas tambahan, dan tidak ada sianosis.
3. Tingkat Kenyamanan Pernapasan Meningkat: Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan dalam bernapas, seperti tidak merasa sesak saat beraktivitas.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Pemantauan Tanda-tanda Vital:
- Memantau tanda-tanda vital pasien, khususnya frekuensi, kedalaman, dan pola napas.
- Mengidentifikasi adanya perubahan atau penurunan dalam pola napas.
2. Manajemen Jalan Napas:
- Memposisikan pasien untuk memfasilitasi pernapasan yang efektif, seperti posisi semi-fowler atau fowler.
- Membantu pasien melakukan latihan pernapasan, seperti pernapasan diafragma atau teknik relaksasi pernapasan.
- Memberikan oksigen tambahan jika diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien.
3. Edukasi dan Dukungan:
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga pola napas yang efektif.
- Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sesuai toleransi, untuk mencegah peningkatan sesak napas.
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien untuk meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan terhadap intervensi.
Penjelasan rinci untuk setiap poin di atas bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada Anda mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien a, usia 23 tahun, dengan keluhan sesak napas saat pergi ke toilet. -
Article No. 10221 | 02 Jan 2025
Klinis : Pasien a, usia 23 tahun, keluhan sesak nafas saat pergi ke wc
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, atas kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Intoleransi Aktivitas adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas, serta dapat beradaptasi terhadap keterbatasan aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Aktivitas: Mengidentifikasi aktivitas yang membatasi pasien, serta membantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai dengan kapasitasnya.
2. Manajemen Energi: Mengajarkan pasien teknik-teknik konservasi energi, seperti pengaturan irama aktivitas, istirahat yang cukup, serta penggunaan alat bantu.
3. Oksigenasi: Memantau status oksigenasi pasien, serta memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat beradaptasi terhadap keterbatasan aktivitas, serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas.