Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8379 | 10 Dec 2024
Klinis : leukimia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis leukemia, beserta kode ICD-9-CM untuk tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: C91-C95
- Deskripsi: Leukemia
Leukemia adalah suatu kondisi medis di mana terdapat pertumbuhan tidak terkendali dari sel-sel darah putih (leukosit) dalam sumsum tulang. Jenis-jenis leukemia yang umum ditemukan antara lain:
- C91: Leukemia limfoblastik akut (ALL)
- C92: Leukemia mieloblastik akut (AML)
- C93: Leukemia mielomonositik akut
- C94: Jenis leukemia lainnya
- C95: Leukemia tidak diklasifikasikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 41.0x, 41.3x, 41.9x
- Deskripsi: Prosedur transplantasi sumsum tulang atau sel induk hematopoietik, aspirasi dan biopsi sumsum tulang, serta prosedur lain yang terkait dengan penanganan leukemia.
Dalam penanganan leukemia, beberapa tindakan medis yang mungkin dilakukan antara lain:
- Transplantasi sumsum tulang atau sel induk hematopoietik untuk menggantikan sel-sel darah yang abnormal.
- Aspirasi dan biopsi sumsum tulang untuk diagnosis dan pemantauan perkembangan penyakit.
- Kemoterapi, radioterapi, atau terapi targeted untuk menghambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
- Terapi suportif, seperti transfusi darah, pemberian antibiotik, dan dukungan nutrisi.
Kode-kode ICD-9-CM yang terkait akan disesuaikan dengan jenis prosedur yang dilakukan dalam penanganan kasus leukemia yang spesifik. -
Article No. 8380 | 10 Dec 2024
Klinis : leukimia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi leukemia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi dan kelemahan akibat leukemia.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun akibat leukemia.
3. Nyeri Akut berhubungan dengan infiltrasi sel leukemia di jaringan.
4. Kelelahan berhubungan dengan anemia dan perubahan metabolisme akibat leukemia.
5. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan fisik akibat efek samping pengobatan leukemia.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendefinisikan diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. Diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan berdasarkan penilaian klinis perawat terhadap respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendefinisikan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan. Standar ini berfungsi sebagai acuan bagi perawat dalam menetapkan tujuan dan evaluasi asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendefinisikan intervensi atau tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Standar ini berfungsi sebagai acuan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI yang terstandardisasi membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terukur, dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 8381 | 10 Dec 2024
Klinis : leukimia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait asuhan keperawatan untuk pasien dengan kondisi leukemia.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Fatigue (00093)
- Definisi: Persepsi berkurangnya kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang dirasakan.
- Penyebab: Anemia, efek samping pengobatan, dan gejala penyakit.
- Tanda dan Gejala: Lemah, lesu, mudah lelah saat beraktivitas, dan tidak mampu mempertahankan aktivitas.
2. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Penurunan sistem kekebalan tubuh akibat penyakit dan efek samping pengobatan.
- Tanda dan Gejala: Demam, menggigil, nyeri, dan tanda-tanda infeksi lainnya.
3. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Penyakit, prosedur medis, dan efek samping pengobatan.
- Tanda dan Gejala: Perubahan ekspresi wajah, gelisah, dan skala nyeri yang dilaporkan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Manajemen Kelelahan
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur dan mengurangi kelelahan.
- Hasil yang Diharapkan:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan efisien.
- Pasien dapat mengelola kelelahan yang dirasakan.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan.
2. Kontrol Infeksi
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
- Hasil yang Diharapkan:
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda infeksi.
- Pasien dapat menerapkan tindakan pencegahan infeksi.
- Pasien dapat melaporkan tanda-tanda infeksi kepada tenaga kesehatan.
3. Manajemen Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengurangi dan mengendalikan nyeri.
- Hasil yang Diharapkan:
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Pasien dapat menggunakan strategi untuk mengurangi nyeri.
- Pasien dapat melaporkan nyeri yang dirasakan kepada tenaga kesehatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Kelelahan
- Monitor tanda dan gejala kelelahan, seperti lemah, lesu, dan mudah lelah saat beraktivitas.
- Ajarkan teknik manajemen energi, seperti pengaturan aktivitas dan istirahat.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi faktor penyebab kelelahan.
- Libatkan keluarga dalam mendukung manajemen kelelahan pasien.
2. Pencegahan Infeksi
- Monitor tanda dan gejala infeksi, seperti demam, menggigil, dan nyeri.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya kebersihan tangan dan lingkungan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik atau imunosupresan.
- Pantau hasil laboratorium untuk mendeteksi adanya infeksi.
3. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri, seperti lokasi, kualitas, intensitas, dan durasi.
- Ajarkan teknik non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Diharapkan dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, pasien dengan leukemia dapat mencapai hasil yang optimal dalam manajemen kelelahan, pencegahan infeksi, dan pengelolaan nyeri. Peran perawat sangat penting dalam memfasilitasi proses pemulihan pasien dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 8382 | 10 Dec 2024
Klinis : Seorang pria berusia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kelelahan ekstrem selama 2 bulan terakhir, sering merasa pusing, dan mengalami perdarahan pada gusi. Ia juga mengeluhkan demam ringan yang berlangsung lama dan berat badan menurun sekitar 5 kg tanpa sebab jelas.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dideskripsikan, diagnosis yang mungkin adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D64.9
- Deskripsi: Anemia aplastik, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
- Gejala kelelahan ekstrem, sering pusing, perdarahan gusi, demam ringan yang berlangsung lama, dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas dapat mengarah pada diagnosis anemia aplastik.
- Anemia aplastik merupakan kondisi di mana sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel-sel darah dengan cukup, sehingga mengakibatkan berbagai gejala seperti yang dialami pasien.
- Kode ICD-10 D64.9 digunakan untuk anemia aplastik yang tidak terspesifikasi atau tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 41.02
- Deskripsi: Aspirasi sumsum tulang, diagnostik
Penjelasan:
- Untuk memastikan diagnosis anemia aplastik, diperlukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang untuk mengevaluasi kondisi sumsum tulang.
- Kode ICD-9-CM 41.02 digunakan untuk tindakan aspirasi sumsum tulang yang dilakukan untuk tujuan diagnostik.
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang paling mungkin adalah anemia aplastik, dan prosedur diagnostik yang dapat dilakukan adalah aspirasi sumsum tulang. -
Article No. 8383 | 10 Dec 2024
Klinis : Seorang pria berusia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kelelahan ekstrem selama 2 bulan terakhir, sering merasa pusing, dan mengalami perdarahan pada gusi. Ia juga mengeluhkan demam ringan yang berlangsung lama dan berat badan menurun sekitar 5 kg tanpa sebab jelas.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Kelelahan (Fatigue): Kondisi subjektif dan objektif yang ditandai dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien mengalami kelelahan ekstrem selama 2 bulan terakhir.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (Malnutrition): Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Pasien mengalami penurunan berat badan sekitar 5 kg tanpa sebab jelas.
3. Perdarahan (Bleeding): Hilangnya darah dari pembuluh darah atau jaringan yang melebihi mekanisme normal pembekuan darah. Pasien mengalami perdarahan pada gusi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kelelahan Teratasi: Pasien dapat beraktivitas sehari-hari dengan energi yang adekuat, menunjukkan tanda-tanda vitalitas yang normal, dan merasa lebih segar.
2. Keseimbangan Nutrisi Tercapai: Pasien dapat mempertahankan berat badan ideal, menunjukkan peningkatan asupan makanan dan cairan, serta tidak mengalami penurunan berat badan.
3. Perdarahan Terkontrol: Perdarahan pada gusi terhenti, tidak ada tanda-tanda perdarahan baru, dan pasien tidak mengeluh adanya perdarahan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Kelelahan:
- Kaji penyebab dan faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan.
- Ajarkan teknik manajemen energi (misalnya, pengaturan jadwal istirahat dan aktivitas).
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kelelahan.
- Dukung pasien dalam mempertahankan aktivitas fisik yang sesuai.
2. Manajemen Nutrisi:
- Kaji status nutrisi dan riwayat penurunan berat badan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan rencana diet yang sesuai.
- Ajarkan pasien tentang pemilihan makanan bergizi dan teknik meningkatkan asupan nutrisi.
- Pantau asupan makanan dan cairan, serta berat badan secara berkala.
3. Manajemen Perdarahan:
- Kaji penyebab dan sumber perdarahan.
- Lakukan tindakan hemostatik (misalnya, kompresi, tampon) untuk menghentikan perdarahan.
- Berikan instruksi tentang perawatan mulut dan gigi untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.
- Pantau tanda-tanda perdarahan dan tanda vital secara berkala.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menangani penyebab perdarahan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu tercapainya pemulihan dari kelelahan, keseimbangan nutrisi, dan kontrol atas perdarahan. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan mendukung proses penyembuhan. -
Article No. 8384 | 10 Dec 2024
Klinis : Seorang pria berusia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kelelahan ekstrem selama 2 bulan terakhir, sering merasa pusing, dan mengalami perdarahan pada gusi. Ia juga mengeluhkan demam ringan yang berlangsung lama dan berat badan menurun sekitar 5 kg tanpa sebab jelas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue)
Definisi: Pengalaman subjektif yang berkepanjangan dan tidak menyenangkan terkait dengan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas.
Penyebab: Anemia, malnutrisi, penyakit kronis.
2. Perdarahan pada gusi (Bleeding Gums)
Definisi: Keluarnya darah dari gusi.
Penyebab: Trombositopenia, defisiensi vitamin C, kelainan koagulasi.
3. Penurunan Berat Badan
Definisi: Penurunan berat badan yang tidak disengaja dan terus-menerus.
Penyebab: Malnutrisi, penyakit kronis, anemia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kelelahan (Fatigue)
- Luaran: Peningkatan energi
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan peningkatan energi, toleransi aktivitas meningkat, dan tidak ada keluhan kelelahan.
2. Perdarahan pada gusi (Bleeding Gums)
- Luaran: Kontrol Perdarahan
- Kriteria Hasil: Perdarahan pada gusi terkontrol, tidak ada lagi perdarahan, dan jaringan gusi sehat.
3. Penurunan Berat Badan
- Luaran: Peningkatan Berat Badan
- Kriteria Hasil: Klien mencapai berat badan ideal, tidak ada lagi penurunan berat badan yang signifikan, dan asupan nutrisi terpenuhi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kelelahan (Fatigue)
- Intervensi: Manajemen Energi, Terapi Aktivitas, dan Terapi Nutrisi.
2. Perdarahan pada gusi (Bleeding Gums)
- Intervensi: Perawatan Gigi dan Mulut, Kontrol Perdarahan, dan Edukasi Nutrisi.
3. Penurunan Berat Badan
- Intervensi: Asesmen Nutrisi, Manajemen Nutrisi, dan Edukasi Gizi.
Dalam kondisi ini, penting untuk melakukan pemeriksaan yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab utama dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien, seperti anemia, malnutrisi, atau penyakit kronis lainnya. Penanganan keperawatan yang tepat akan membantu meningkatkan kondisi kesehatan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 8385 | 10 Dec 2024
Klinis : manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan untuk manajemen nyeri:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi manajemen nyeri:
Diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, cedera, prosedur medis, atau kondisi lainnya yang menimbulkan rasa sakit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk manajemen nyeri adalah:
1. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol pengalaman nyeri melalui penggunaan strategi yang efektif.
2. Tingkat Nyeri: Tingkat kemunculan sensasi subjektif yang tidak menyenangkan akibat rangsangan sensorik, emosional, kognitif, atau sosial.
3. Kenyamanan: Keadaan yang memuaskan, sejahtera, dan bebas dari rasa tidak nyaman.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan luaran dalam manajemen nyeri adalah:
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang memperberat atau meringankan nyeri.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis dan non-farmakologis yang sesuai.
c. Ajarkan pasien dan keluarga teknik-teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi komplementer.
d. Monitoring efektivitas intervensi nyeri dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
2. Manajemen Kenyamanan:
a. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pasien.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
c. Ajarkan pasien dan keluarga teknik-teknik untuk meningkatkan kenyamanan, seperti posisi yang nyaman, terapi panas/dingin, dan terapi komplementer.
d. Monitoring efektivitas intervensi kenyamanan dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Melalui diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dalam manajemen nyeri pada pasien. -
Article No. 8386 | 10 Dec 2024
Klinis : manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut ini adalah penjelasan rinci untuk kondisi manajemen nyeri:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi manajemen nyeri adalah "Nyeri Akut". Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Karakteristik definisi dari Nyeri Akut meliputi: Tanda dan gejala nyeri yang timbul secara tiba-tiba, Durasi nyeri singkat (kurang dari 3 bulan), Lokasi nyeri dapat diidentifikasi dengan jelas, dan Nyeri dapat dikontrol dengan intervensi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan untuk manajemen nyeri, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Pasien dapat mempertahankan istirahat dan tidur yang adekuat.
4. Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
5. Pasien dapat melaporkan peningkatan kenyamanan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran manajemen nyeri:
1. Pengkajian Nyeri: Mengkaji tipe, karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
2. Manajemen Nyeri: Memberikan analgetik sesuai dengan resep, mengajarkan teknik non-farmakologi (relaksasi, distraksi, terapi panas/dingin), dan memantau efektivitas intervensi.
3. Kontrol Lingkungan: Mengatur lingkungan yang nyaman, menghindari stimulus yang dapat meningkatkan nyeri, dan memfasilitasi istirahat.
4. Edukasi Manajemen Nyeri: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri, manajemen nyeri, dan strategi koping yang efektif.
5. Kolaborasi: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll.) untuk mengoptimalkan penatalaksanaan nyeri.
Dengan mengimplementasikan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai tujuan luaran yang diharapkan, yaitu penurunan skala nyeri, peningkatan kemampuan manajemen nyeri, peningkatan kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari, serta peningkatan kenyamanan secara keseluruhan. -
Article No. 8387 | 10 Dec 2024
Klinis : Klien mengatakan tidak buang air besar selama 1 minggu karena kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Konstipasi didefinisikan sebagai penurunan frekuensi, pengeluaran, dan/atau kesulitan dalam defekasi yang berlangsung lebih dari 3 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan konstipasi adalah pasien dapat buang air besar secara teratur, dengan frekuensi, konsistensi, dan volume feses yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi antara lain:
1. Manajemen konstipasi
2. Manajemen diet
3. Terapi cairan dan elektrolit
4. Edukasi kesehatan
Penjelasan singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami konstipasi selama 1 minggu dan merasakan kesakitan saat buang air besar. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Perawat dapat melakukan intervensi sesuai dengan standar SIKI, seperti manajemen konstipasi, manajemen diet, terapi cairan dan elektrolit, serta edukasi kesehatan kepada pasien. Tujuannya adalah agar pasien dapat buang air besar secara teratur dengan frekuensi, konsistensi, dan volume feses yang normal. -
Article No. 8388 | 10 Dec 2024
Klinis : Klien cemas mendengarkan dokter menyarankan untuk operasu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien yang cemas mendengarkan dokter menyarankan untuk operasi:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya yang sumbernya tidak jelas atau tidak diketahui.
- Karakteristik: Ketegangan, kekhawatiran, ketakutan, dan perasaan tidak berdaya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
- Kriteria hasil: Klien dapat mengenali penyebab kecemasan, menggunakan teknik relaksasi, dan menunjukkan perilaku adaptif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen kecemasan, terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
- Tujuan intervensi: Membantu klien mengatasi kecemasan, meningkatkan kemampuan koping, dan menurunkan tingkat kecemasan.
Dalam konteks ini, klien mengalami kecemasan karena kondisi kesehatannya yang memerlukan operasi. Peran perawat adalah memberikan dukungan emosional, mengajarkan teknik relaksasi, dan membantu klien mengidentifikasi sumber kecemasan serta mengembangkan strategi koping yang efektif. Hal ini bertujuan untuk membantu klien mengatasi kecemasan dan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi situasi yang menyebabkan kecemasan.