Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8633 | 11 Dec 2024
Klinis : Berikut adalah salah satu intervensi keperawatan selama di ruang rawat yang bertujuan memberikan ketenangan dan mencegah kecemasan pada anak yang akan dioperasi a. Memberikan mainan dan makanan yang disukai anak b. Tempatkan anak dalam ruang yang tenang dan distraksi minimum c. Jelaskan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada anak d. Meminta orangtua untuk menemani anak saat anak tidur e. Memberikan obat sedatif sesuai program
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, salam sejahtera.
Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
Diagosa Keperawatan SDKI:
1. Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan prosedur pembedahan yang akan dilakukan pada anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Anak menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
2. Anak mampu beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit.
3. Anak dan orangtua menunjukkan partisipasi aktif dalam perawatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Memberikan mainan dan makanan yang disukai anak
- Tujuan: Memfasilitasi anak untuk merasa nyaman dan tenang selama hospitalisasi.
- Rasional: Mainan dan makanan yang disukai anak dapat membantu anak beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengalihkan perhatiannya dari prosedur pembedahan yang akan dilakukan.
2. Tempatkan anak dalam ruang yang tenang dan distraksi minimum
- Tujuan: Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk beristirahat dan mengurangi kecemasan.
- Rasional: Ruangan yang tenang dan minim distraksi dapat membantu anak merasa lebih aman dan nyaman, sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan.
3. Jelaskan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan pada anak
- Tujuan: Memberikan informasi yang jelas dan dapat dipahami anak dan orangtua mengenai prosedur pembedahan yang akan dilakukan.
- Rasional: Penjelasan yang jelas dan detail dapat membantu anak dan orangtua memahami situasi yang sedang dihadapi, sehingga dapat mengurangi kecemasan.
4. Meminta orangtua untuk menemani anak saat anak tidur
- Tujuan: Memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak selama hospitalisasi.
- Rasional: Kehadiran orangtua dapat membantu anak merasa tenang dan terlindungi, sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan.
5. Memberikan obat sedatif sesuai program
- Tujuan: Membantu anak relaksasi dan mengurangi kecemasan sebelum prosedur pembedahan.
- Rasional: Obat sedatif dapat membantu anak merasa lebih tenang dan rileks, sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 8634 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam tinggi selama 3 hari dan tidak mau makan. Hasil pemeriksaan: suhu 39,2 C. terdapat bintik merah di kulit Apakah pemeriksaan utama yang harus dilakukan pada anak tersebut? a. Pemeriksaan widal tes b. Pemeriksaan analisa gas darah c. Pemeriksaan uji tourniqet d. Pemeriksaan abdomen e. Pemeriksaan vital sign
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Suhu tubuh di atas normal, diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, obat-obatan, lingkungan panas.
Pemeriksaan utama yang harus dilakukan pada anak tersebut adalah:
e. Pemeriksaan vital sign
Pemeriksaan vital sign, terutama suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi napas, dan tekanan darah, merupakan pemeriksaan dasar yang harus dilakukan untuk mengevaluasi kondisi anak. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi awal tentang penyebab dan keparahan kondisi anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Anak dapat beraktivitas sesuai kemampuan
3. Anak/keluarga mampu merawat diri
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Lakukan pengukuran suhu tubuh secara teratur
2. Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
3. Dorong asupan cairan yang cukup
4. Anjurkan istirahat yang cukup
5. Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi
6. Edukasi keluarga tentang perawatan anak dengan demam
Penjelasan rinci:
Pemeriksaan vital sign, terutama suhu tubuh, merupakan prioritas utama untuk mengevaluasi kondisi anak dengan keluhan demam tinggi. Hasil pemeriksaan vital sign dapat memberikan informasi awal tentang penyebab dan keparahan kondisi anak. Selain itu, pemeriksaan vital sign juga penting untuk memantau efektivitas intervensi yang diberikan.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah suhu tubuh anak kembali dalam rentang normal, anak dapat beraktivitas sesuai kemampuan, serta anak/keluarga mampu merawat diri. Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut mencakup pengukuran suhu tubuh secara teratur, pemberian kompres hangat, pemberian cairan yang cukup, menganjurkan istirahat yang cukup, pemantauan tanda-tanda infeksi dan komplikasi, serta edukasi keluarga tentang perawatan anak dengan demam.
Tujuan dari intervensi keperawatan ini adalah untuk menurunkan suhu tubuh anak, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi pemulihan anak. Selain itu, edukasi keluarga juga penting agar keluarga dapat memahami dan melakukan perawatan yang tepat pada anak di rumah. -
Article No. 8635 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak usia 13 bulan dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan berat badan sulit naik dan tidak nafsu makan, riwayat penyakit jantung bawaan. Hasil pemeriksaan : HR 110 x/menit, RR 50 x/m, suhu tubuh 37,4 oC, sering keletihan saat makan, tampak kurus dan lebih kecil dari anak seumurnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakmampuan untuk menyerap dan/atau menggunakan nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi metabolisme tubuh.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Lingkar Lengan Atas (LILA)
2. Status Nutrisi: Berat Badan
3. Status Nutrisi: Keseimbangan Asupan dan Kebutuhan Nutrisi
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Peningkatan Berat Badan
3. Pemantauan Nutrisi
Berdasarkan kondisi pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Hal ini ditandai dengan berat badan sulit naik, tidak nafsu makan, riwayat penyakit jantung bawaan, sering keletihan saat makan, serta tampak kurus dan lebih kecil dari anak seusianya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nutrisi, peningkatan berat badan, dan pemantauan nutrisi. -
Article No. 8636 | 11 Dec 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pertukaran gas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Definisi:
Ketidakmampuan tubuh untuk melakukan pertukaran gas (O2 dan CO2) yang optimal pada tingkat alveolar-kapiler.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain:
1. Perubahan frekuensi pernapasan
2. Perubahan irama pernapasan
3. Perubahan kedalaman pernapasan
4. Dispnea
5. Sianosis
6. Perubahan warna kulit
7. Perubahan kadar oksigen darah
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan keperawatan yang diharapkan antara lain:
1. Pasien menunjukkan perbaikan pertukaran gas
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Pasien menunjukkan pernapasan yang efektif
4. Pasien menunjukkan saturasi oksigen yang adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen jalan napas
2. Oksigenasi
3. Pemantauan pernapasan
4. Manajemen ventilasi
5. Terapi pernapasan
Kesimpulan:
Gangguan pertukaran gas merupakan kondisi dimana terjadi ketidakmampuan tubuh untuk melakukan pertukaran gas (O2 dan CO2) yang optimal pada tingkat alveolar-kapiler. Diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai standar PPNI dapat membantu mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 8637 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak perempuan usia 11 tahun dirawat karena leukemia dan mendapatkan kemoterapi sejak 3 bulan yang lalu. Hasil pengkajian: anak tampak lemah, menghindar bila ada yang berkunjung, terkadang nyeri abdomen, skala nyeri 3, tidak nafsu makan dan mual, hanya menghabiskan ¼ dari porsi makanan, status gizi kurang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
- Penjelasan singkat: Anak dengan leukemia dan menjalani kemoterapi memiliki risiko infeksi yang tinggi akibat penurunan sistem imun. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Penjelasan singkat: Anak tampak lemah, tidak nafsu makan, dan hanya menghabiskan sebagian kecil dari porsi makanan. Hal ini dapat menyebabkan status gizi yang kurang.
3. Nyeri Akut
- Penjelasan singkat: Anak mengalami nyeri abdomen dengan skala 3, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Risiko Tinggi Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan
- Penjelasan singkat: Kondisi leukemia dan efek samping kemoterapi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai berikut:
1. Risiko Infeksi:
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Bebas Infeksi
- SIKI: Manajemen Risiko Infeksi
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SDKI: Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Keseimbangan Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
3. Nyeri Akut:
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Bebas Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
4. Risiko Tinggi Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan:
- SDKI: Risiko Tinggi Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan
- SLKI: Pertumbuhan dan Perkembangan yang Optimal
- SIKI: Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Sebagai pakar keperawatan, saya memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anak perempuan usia 11 tahun dengan leukemia yang menjalani kemoterapi. -
Article No. 8638 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak perempuan usia 11 tahun dirawat karena leukemia dan mendapatkan kemoterapi sejak 3 bulan yang lalu. Hasil pengkajian: anak tampak lemah, menghindar bila ada yang berkunjung, terkadang nyeri abdomen, skala nyeri 3, tidak nafsu makan dan mual, hanya menghabiskan ¼ dari porsi makanan, status gizi kurang. Apakah diagnosa keperawatan utama pada anak tersebut? a. Nyeri akut abdomen b.d iritasi lambung b. Gangguan citra tubuh b.d penyakit yang diderita c. Cemas b.d perpisahan dengan teman dekat d. Intoleransi aktivitas b.d menurunnya agen transportasi oksigen e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, anoreksia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diderita anak perempuan usia 11 tahun dengan leukemia yang mendapatkan kemoterapi sejak 3 bulan yang lalu, maka diagnosa keperawatan utama yang sesuai adalah:
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, anoreksia
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan utama pada kasus ini adalah:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
Berhubungan dengan: Mual, anoreksia
Ditandai dengan: Anak tampak lemah, tidak nafsu makan dan hanya menghabiskan 1/4 dari porsi makanan, status gizi kurang.
Diagnosa ini sesuai karena anak mengalami penurunan asupan nutrisi yang disebabkan oleh mual dan anoreksia sebagai efek samping dari kemoterapi, sehingga menyebabkan status gizi yang kurang.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitoring asupan nutrisi dan cairan
- Manajemen mual dan muntah
- Edukasi tentang pentingnya nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai -
Article No. 8639 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang ibu dari anak yang dirawat karena kanker menanyakan pada perawat apakah penyakit ini bisa disembuhkan. Ibu tampak murung, sedih dan mengatakan pada perawat bahwa salah seorang abangnya meninggal karena kanker. Apakah stressor yang dialami ibu pada kasus tersebut? a. Beban keuangan b. Tekanan dari kerabat c. Sifat penyakit yang diturunkan d. Takut akan kehamilan e. Hilangnya kesempurnaan anak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berikut adalah penjelasan rinci berdasarkan kasus yang diberikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Kecemasan". Kecemasan adalah respon emosional yang tidak menyenangkan terhadap persepsi ancaman yang tidak jelas dan melibatkan perasaan, perilaku, dan respons fisiologis.
Dalam kasus ini, ibu tampak murung, sedih, dan mencemaskan apakah penyakit anaknya dapat disembuhkan, serta teringat akan saudara yang meninggal karena kanker. Hal ini menunjukkan adanya kecemasan yang dirasakan oleh ibu terkait kondisi anaknya.
Stressor yang dialami ibu:
c. Sifat penyakit yang diturunkan
Ibu tampak sedih dan cemas karena teringat saudara yang meninggal karena kanker, yang dapat menimbulkan persepsi bahwa penyakit anaknya juga bersifat genetik atau diturunkan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan Terkontrol: Pasien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan cemas, serta menunjukkan tanda-tanda fisiologis kecemasan yang terkontrol.
2. Koping Efektif: Pasien mampu menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasan terkait penyakit anaknya.
3. Dukungan Sosial Adekuat: Pasien menerima dukungan yang memadai dari keluarga, teman, dan tenaga kesehatan untuk mengatasi kecemasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kecemasan:
- Identifikasi penyebab dan tingkat kecemasan pasien.
- Ajarkan teknik relaksasi (misalnya, napas dalam, visualisasi) untuk mengurangi kecemasan.
- Libatkan pasien dalam aktivitas yang dapat menurunkan kecemasan.
- Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan pasien.
2. Peningkatan Koping:
- Identifikasi strategi koping yang telah digunakan pasien.
- Ajarkan teknik koping yang efektif, seperti manajemen stres dan pemecahan masalah.
- Dorong pasien untuk menggunakan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi kecemasan.
- Berikan umpan balik positif saat pasien menerapkan strategi koping yang efektif.
3. Dukungan Sosial:
- Identifikasi dukungan sosial yang tersedia bagi pasien.
- Libatkan keluarga dan significant others dalam proses asuhan keperawatan.
- Fasilitasi komunikasi yang efektif antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan.
- Rujuk pasien ke kelompok dukungan atau sumber dukungan lainnya jika diperlukan.
Melalui intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mengontrol kecemasan, menggunakan koping yang efektif, dan menerima dukungan sosial yang memadai untuk menghadapi kondisi anaknya yang sedang dirawat karena kanker.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 8640 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak usia 7 tahun dibawa ibunya ke RS dengan keluhan konstipasi berulang dan perut semakin membuncit. Ibu tampak sangat cemas dengan kondisi anaknya dan mengatakan anaknya sering mual dan tidak mau makan. Hasil pemeriksaan: konjungtiva anemis, distensi abdomen, dullnes area abdomen kiri bawah, teraba massa feses pada palpasi abdomen, anak tampak kurus.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Konstipasi Kronis
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Konstipasi kronis adalah penurunan frekuensi, kesulitan, atau rasa tidak nyaman dalam defekasi yang berlangsung lama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Eliminasi Gastrointestinal Membaik
2. Manajemen Nyeri Efektif
3. Status Gizi Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Konstipasi
2. Fasilitasi Eliminasi
3. Perawatan Nutrisi
4. Manajemen Nyeri
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, anak usia 7 tahun ini mengalami konstipasi kronis, yang ditandai dengan keluhan konstipasi berulang, perut membuncit, distensi abdomen, dullness area abdomen kiri bawah, dan teraba massa feses pada palpasi abdomen. Kondisi ini juga menyebabkan anak mual, tidak mau makan, dan tampak kurus. Perawatan yang diperlukan meliputi manajemen konstipasi, fasilitasi eliminasi, perawatan nutrisi, dan manajemen nyeri untuk mengatasi kondisi konstipasi dan dampaknya pada status nutrisi dan kesejahteraan anak.
Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk memulihkan pola eliminasi gastrointestinal, meningkatkan status gizi, dan mengelola nyeri yang dialami anak. -
Article No. 8641 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak usia 7 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan demam 4 hari yang lalu, perdarahan pada hidung dan BAB. Hasil pemeriksaan: penurunan kesadaran, letargi, frekuensi nadi 120 x/m, nadi regular, kekuatan nadi sangat lemah, RR 45 x/m, ekstremitas dingin, kulit lembab, CRT > 3 detik, anuria. Pasien didiagnosis dengue hemorrhagic fever. Apakah indentifikasi kondisi anak tersebut? a. Syok hipovolemi b. Hypoglikemia c. Dehidrasi berat d. Fase kritis e. Kesadaran menurun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional yang akan memberikan penjelasan atas pertanyaan Anda.
Indentifikasi kondisi anak tersebut:
a. Syok hipovolemi
Berdasarkan gejala yang ditunjukkan oleh pasien, kondisi yang paling sesuai adalah syok hipovolemi. Syok hipovolemi terjadi akibat hilangnya volume cairan tubuh secara signifikan, seperti yang terlihat pada pasien dengan demam tinggi, perdarahan, dan anuria. Gejala yang mendukung adalah penurunan kesadaran, nadi cepat dan lemah, ekstremitas dingin, kulit lembab, serta CRT > 3 detik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Terganggu
- Indikator: Tekanan darah sistolik, Frekuensi nadi, Suhu ekstremitas, Pengisian kapiler
- Kriteria Hasil: Tekanan darah sistolik dalam batas normal, Frekuensi nadi dalam batas normal, Suhu ekstremitas hangat, Pengisian kapiler < 3 detik
2. Hipovolemia
- Indikator: Intake dan output cairan, Warna kulit, Turgor kulit, Edema
- Kriteria Hasil: Intake dan output cairan seimbang, Kulit berwarna normal, Turgor kulit baik, Tidak ada edema
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Hemodinamik
- Pemantauan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, napas, suhu)
- Pemantauan intake dan output cairan
- Pemantauan kondisi kulit dan pengisian kapiler
2. Manajemen Cairan
- Pemberian cairan intravena sesuai dengan kebutuhan
- Pemantauan respon terhadap pemberian cairan
- Dokumentasi intake dan output cairan
3. Manajemen Perdarahan
- Pemantauan tanda-tanda perdarahan
- Pemberian obat-obatan untuk menghentikan perdarahan (jika perlu)
- Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan lebih lanjut
Tujuan dari intervensi tersebut adalah untuk memperbaiki perfusi jaringan dan memulihkan volume cairan tubuh, sehingga kondisi pasien dapat stabil dan mencegah komplikasi yang lebih parah. -
Article No. 8642 | 11 Dec 2024
Klinis : Seorang anak usia 7 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan demam 4 hari yang lalu, perdarahan pada hidung dan BAB. Hasil pemeriksaan: penurunan kesadaran, letargi, frekuensi nadi 120 x/m, nadi regular, kekuatan nadi sangat lemah, RR 45 x/m, ekstremitas dingin, kulit lembab, CRT > 3 detik, anuria. Pasien didiagnosis dengue hemorrhagic fever. Apakah indentifikasi kondisi anak tersebut? a. Syok hipovolemi b. Hypoglikemia c. Dehidrasi berat d. Fase kritis e. Kesadaran menurun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berikut adalah analisis kondisi anak tersebut dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Identifikasi kondisi anak:
a. Syok hipovolemik
Penjelasan: Kondisi anak tersebut menunjukkan tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu penurunan kesadaran, nadi cepat dan lemah, ekstremitas dingin, kulit lembab, CRT >3 detik, dan anuria. Hal ini disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh yang signifikan akibat perdarahan dan demam tinggi.
b. Salah
c. Salah
d. Fase kritis
Penjelasan: Kondisi anak juga menunjukkan fase kritis pada infeksi virus dengue, ditandai dengan perdarahan, penurunan kesadaran, dan tanda-tanda syok.
e. Salah
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Perfusi jaringan yang adekuat
2. Tidak terjadi syok
3. Tanda-tanda vital stabil
4. Peningkatan kesadaran
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pantau tanda-tanda vital secara ketat (nadi, RR, suhu, TD)
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
3. Lakukan penggantian cairan secara cepat dan adekuat (cairan kristaloid) untuk mengatasi hipovolemia
4. Pantau intake dan output cairan secara cermat
5. Berikan antipiretik dan analgetik sesuai indikasi
6. Observasi tanda-tanda perdarahan dan kewaspadaan terhadap komplikasi syok
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi anak tersebut, intervensi keperawatan utama yang diperlukan adalah mengatasi syok hipovolemik dan mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat melalui pemberian cairan kristaloid, pemantauan ketat, dan kewaspadaan terhadap komplikasi. Peningkatan kesadaran diharapkan akan tercapai seiring dengan koreksi hipovolemia dan perbaikan kondisi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Wassalam.