Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20950 | 21 Aug 2025
Klinis : Merasa kurang tidur Mengeluh lelah Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin Tampak lesu sesak nafas merasa kulitnya memucat dan ujung jari terasa dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas tidur yang mengganggu fungsi seseorang.
2. Kelelahan (00093)
Definisi: Pengalaman tidak menyenangkan yang berkaitan dengan penurunan kemampuan melakukan aktivitas mental dan fisik.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
4. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer (00204)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke bagian tubuh perifer.
5. Dispnea (00029)
Definisi: Sensasi subyektif dari kesulitan bernafas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode SDKI untuk Gangguan Pola Tidur: 00198
- Kode SDKI untuk Kelelahan: 00093
- Kode SDKI untuk Intoleransi Aktivitas: 00092
- Kode SDKI untuk Perubahan Perfusi Jaringan Perifer: 00204
- Kode SDKI untuk Dispnea: 00029
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kualitas Tidur Membaik
- Eliminasi Kelelahan
- Toleransi Aktivitas Meningkat
- Perfusi Jaringan Perifer Membaik
- Kenyamanan Pernapasan Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Pola Tidur
- Manajemen Kelelahan
- Manajemen Aktivitas
- Manajemen Perfusi Jaringan
- Manajemen Pernapasan
Dalam konteks kondisi pasien yang Anda berikan, perawat dapat melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis keperawatan, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya. -
Article No. 20951 | 21 Aug 2025
Klinis : Tampak lesu sesak nafas merasa kulitnya memucat dan ujung jari terasa dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00085)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Energi (18.01.03.0)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengontrol, mengelola dan memfasilitasi penggunaan energi secara efektif.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas (6430)
Definisi: Membantu pasien untuk merencanakan, melakukan, dan mempertahankan tingkat aktivitas fisik yang optimal.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (6680)
Definisi: Pengumpulan dan pemantauan data fisiologis untuk menentukan dan memantau status kesehatan.
3. Oksigenasi (3320)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertukaran gas.
Penjelasan singkat:
Tampak lesu, sesak napas, dan kulit memucat dengan ujung jari terasa dingin menunjukkan adanya intoleransi aktivitas. Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen energi, manajemen aktivitas, pemantauan tanda-tanda vital, dan oksigenasi. Tujuannya adalah untuk mengontrol, mengelola, dan memfasilitasi penggunaan energi secara efektif, membantu pasien dalam merencanakan, melakukan, dan mempertahankan tingkat aktivitas fisik yang optimal, memantau status fisiologis, serta mempertahankan atau meningkatkan pertukaran gas. -
Article No. 20952 | 21 Aug 2025
Klinis : resiko perfusi perifer tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi resiko perfusi perifer tidak efektif.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif (00228)
Definisi:
Resiko ketidakadekuatan sirkulasi darah ke ekstremitas yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00228
Definisi: Resiko ketidakadekuatan sirkulasi darah ke ekstremitas yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS - 01
Judul: Perfusi Perifer Adekuat
Definisi: Tingkat sirkulasi darah ke ekstremitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP - 01
Judul: Manajemen Perfusi
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mempertahankan dan/atau memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi yang tepat untuk mengelola kondisi resiko perfusi perifer tidak efektif pada pasien. -
Article No. 20953 | 21 Aug 2025
Klinis : perfusi perifer tidak efektif
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "perfusi perifer tidak efektif" dalam format yang terstruktur dengan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: I99.8
- Deskripsi: Kondisi lain yang berkaitan dengan sistem sirkulasi dan sistem pembuluh darah perifer
Penjelasan:
- Kode I99.8 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan kondisi terkait dengan sistem sirkulasi dan pembuluh darah perifer yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Dalam kasus "perfusi perifer tidak efektif", kode I99.8 dapat digunakan karena kondisi ini berkaitan dengan gangguan pada sistem pembuluh darah perifer yang menyebabkan perfusi darah tidak optimal.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.93
- Deskripsi: Pemantauan dan terapi perfusi perifer, lainnya
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM 39.93 dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan yang dilakukan untuk memantau dan menangani masalah perfusi perifer.
- Dalam kasus "perfusi perifer tidak efektif", tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemantauan dan terapi untuk meningkatkan perfusi darah di ekstremitas, seperti pemberian cairan intravena, penggunaan alat bantu sirkulasi, atau intervensi lainnya.
Secara keseluruhan, kode ICD-10 I99.8 dapat digunakan untuk mengkodekan diagnosa "perfusi perifer tidak efektif", sedangkan kode ICD-9-CM 39.93 dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi tersebut. -
Article No. 20954 | 21 Aug 2025
Klinis : perfusi perifer tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Perfusi Perifer Tidak Efektif (00204)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perfusi Perifer Tidak Efektif (00204)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Perfusi Perifer (1902)
Definisi: Tingkat aliran darah dan oksigenasi ke ekstremitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Perfusi Perifer (4062)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke ekstremitas.
Dengan kondisi perfusi perifer tidak efektif, perawat perlu melakukan beberapa intervensi keperawatan, antara lain:
1. Pantau tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh.
2. Lakukan penilaian status perfusi perifer, seperti warna, suhu, dan kelembaban kulit.
3. Anjurkan pasien untuk melakukan latihan atau pergerakan ekstremitas untuk meningkatkan sirkulasi.
4. Jaga ekstremitas tetap hangat dan kering.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk penanganan lebih lanjut.
Diharapkan dengan intervensi yang tepat, kondisi perfusi perifer pasien dapat ditingkatkan dan membantu mencegah komplikasi yang lebih buruk. -
Article No. 20955 | 21 Aug 2025
Klinis : Kulit bayi tampak pucat, terdapat retraksi dinding dada, terpasang NCPAP 8cm H2O, pola napas tampak tidak teratur, hasil lab BGA menunjukkan asidosis respiratorik
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Pola Napas Tidak Efektif" (SDKI). Pola napas tidak efektif adalah kondisi di mana pernapasan individu tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen, yang ditandai dengan adanya retraksi dinding dada, perubahan irama napas, dan hasil analisis gas darah yang menunjukkan asidosis respiratorik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif: Individu menunjukkan pola napas yang teratur, irama napas yang stabil, dan tidak ada tanda-tanda retraksi dinding dada.
2. Pertukaran Gas Adekuat: Individu menunjukkan nilai-nilai gas darah yang normal, yaitu pH 7,35-7,45, PaCO2 35-45 mmHg, dan PaO2 80-100 mmHg.
3. Stabilitas Tanda Vital: Individu menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, termasuk frekuensi napas yang normal, saturasi oksigen yang meningkat, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Respirasi:
- Pantau frekuensi, irama, dan kedalaman napas secara berkala.
- Pantau tanda-tanda distres pernapasan, seperti retraksi dinding dada, penggunaan otot-otot bantu pernapasan, dan perubahan warna kulit.
- Pantau hasil analisis gas darah untuk mengevaluasi pertukaran gas.
2. Pemberian Oksigen:
- Berikan oksigen tambahan melalui NCPAP sesuai dengan kebutuhan oksigenasi individu.
- Sesuaikan pengaturan NCPAP (tekanan, FiO2) untuk mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat.
- Pantau respons klinis dan hasil analisis gas darah setelah pemberian oksigen.
3. Manajemen Jalan Napas:
- Pertahankan jalan napas yang paten dengan melakukan suction bila perlu.
- Posisikan individu agar memfasilitasi ventilasi yang efektif.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk menyesuaikan mode ventilasi atau intubasi, jika diperlukan.
4. Edukasi dan Dukungan:
- Edukasi keluarga tentang pentingnya pemantauan tanda-tanda vital dan respons terhadap intervensi.
- Berikan dukungan emosional dan informasi yang diperlukan oleh keluarga.
Dengan implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan kondisi bayi dapat stabil, pola napas menjadi efektif, dan pertukaran gas dapat membaik, sehingga tercapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 20956 | 21 Aug 2025
Klinis : Kulit bayi tampak pucat, terdapat retraksi dinding dada, terpasang NCPAP 8cm H2O, pola napas tampak tidak teratur, hasil lab BGA menunjukkan asidosis respiratorik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat Pagi. Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Penjelasan Singkat, Kode, serta Definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (00030)
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi darah yang adekuat, yang ditandai dengan kulit bayi tampak pucat, retraksi dinding dada, pola napas tidak teratur, dan hasil lab BGA menunjukkan asidosis respiratorik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00030
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi darah yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L01048
Definisi: Pemulihan pertukaran gas yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I02021
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertukaran gas dan ventilasi yang adekuat.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya.
Wassalamualaikum. -
Article No. 20877 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Jaringan Mukosa Oral Terganggu (10009)
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada membran mukosa oral.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Kode: 10009
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada membran mukosa oral.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Kode: 10009
Definisi: Pemulihan integritas jaringan mukosa oral.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Kode: 10009
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas jaringan mukosa oral.
Pada kondisi oral mucositis pada bayi dan anak, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Integritas Jaringan Mukosa Oral Terganggu (10009). Hal ini dikarenakan terjadi kerusakan atau perubahan pada membran mukosa oral akibat kondisi tersebut. Perawatan yang diberikan akan berfokus pada pemulihan integritas jaringan mukosa oral (SLKI) melalui berbagai intervensi keperawatan (SIKI) yang sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 20878 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0 \fswiss Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
{\*\generator Riched20 10.0.19041}\viewkind4\uc1
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah rekomendasi untuk kondisi \b oral mucositis\b0 :\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\fs22 DIAGNOSIS KEPERAWATAN (SDKI):\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\ul Kode: B.3.1.1\ulnone\b0 - \b Nyeri Akut\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b Penjelasan:\b0 Oral mucositis merupakan inflamasi dan ulserasi pada mukosa mulut yang menyebabkan stimulasi nosiseptor, sehingga memicu respons nyeri. Nyeri bersifat akut karena umumnya terjadi sebagai efek samping terapi (seperti kemoterapi atau radioterapi) dan memiliki onset yang jelas.\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\fs22 STANDAR LUARAN (SLKI):\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\ul Kode: L.130101\ulnone\b0 - \b Tingkat Nyeri Terkontrol\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b Penjelasan:\b0 Luaran yang diharapkan adalah penurunan skala nyeri yang dilaporkan klien, ditandai dengan ekspresi wajah yang rileks, kemampuan untuk beristirahat atau tidur, serta partisipasi dalam aktivitas oral (seperti makan/minum) dengan gangguan minimal.\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\fs22 STANDAR INTERVENSI (SIKI):\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\ul Kode: I.10249\ulnone\b0 - \b Manajemen Nyeri\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b Penjelasan:\b0 Intervensi keperawatan meliputi: (1) \i Assessment\i0 skala nyeri menggunakan alat valid (misalnya, Numeric Rating Scale); (2) Pemberian farmakologis (analgesik topikal atau sistemik sesuai resep); (3) Intervensi non-farmakologis seperti kompres dingin atau teknik distraksi; (4) Edukasi klien dan keluarga tentang manajemen nyeri di rumah.\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\ul Kode: I.09050\ulnone\b0 - \b Perawatan Mulut\b0\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b Penjelasan:\b0 Intervensi spesifik untuk mempertahankan integritas mukosa oral, termasuk: (1) Instruksi hygiene oral dengan sikat lembut dan larutan kumur non-alkohol; (2) Aplikasi agen pelindung (seperti gel berbasis lidokain atau saline); (3) Monitoring tanda infeksi sekunder; (4) Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi adjuvan.\par
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\b\fs22 Catatan Akademis:\b0 Diagnosis dan intervensi ini bersifat holistik dan harus disesuaikan dengan assessment individual klien, termasuk etiologi mucositis, faktor komorbid, dan respons terhadap terapi. Dokumentasi yang akurat terhadap evaluasi luaran diperlukan untuk menjamin akuntabilitas praktik.\par
} -
Article No. 20879 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Jaringan Oral Terganggu (00045)
Definisi: Kerusakan atau potensi kerusakan pada membran mukosa oral.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menetapkan diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. Kode diagnosis keperawatan untuk "Integritas Jaringan Oral Terganggu" adalah 00045.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Beberapa luaran yang relevan untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak meliputi:
- Integritas Jaringan Oral (1100)
- Pemulihan Jaringan (1105)
- Kontrol Nyeri (1400)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak meliputi:
- Perawatan Mulut (3820)
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Nutrisi (1120)
Secara akademis, pendekatan ini memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan bagi pasien, khususnya bayi dan anak dengan kondisi oral mucositis.