Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8694 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 27 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS karena mengalami perdarahan pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, perdarahan sudah tinggal sedikit konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, nafsu makan menurun. Tekanan darah 110/90 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL. Apakah diagnosa keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus ini adalah Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif. Pasien mengalami perdarahan pascamelahirkan yang menyebabkan anemia, dengan tanda-tanda seperti konjungtiva, bibir, dan kuku yang pucat, badan lemah, dan penurunan nafsu makan. Hal ini menunjukkan adanya risiko gangguan pada perfusi/aliran darah ke jaringan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Efektif
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 60-100 x/menit, respirasi 12-20 x/menit)
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
- Kadar Hb dalam batas normal (12-16 g/dL)
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan aktivitas
- Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan
2. Manajemen Energi
- Pasien dapat beristirahat cukup
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan penurunan kelelahan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perdarahan
- Monitor tanda-tanda vital, jumlah, warna, dan karakteristik perdarahan
- Berikan perlakuan local untuk menghentikan perdarahan
- Berikan terapi farmakologis untuk menghentikan perdarahan jika perlu
- Kolaborasi dengan dokter untuk intervensi medis yang tepat
2. Manajemen Cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Berikan transfusi darah jika diperlukan untuk mengatasi anemia
3. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi status nutrisi pasien
- Berikan diet yang sesuai untuk meningkatkan kadar Hb
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
4. Manajemen Energi
- Bantu pasien beristirahat cukup
- Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai toleransi
- Ajarkan teknik manajemen energi
5. Edukasi Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga terkait kondisi, perawatan, dan pencegahan komplikasi
Implementasi dari intervensi-intervensi ini diharapkan dapat memulihkan perfusi jaringan yang efektif, meningkatkan manajemen energi, dan mencapai luaran yang diharapkan bagi pasien. Evaluasi secara berkala terhadap kondisi pasien sangat penting untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan. -
Article No. 8695 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Agen pencedera fisik/kimiawi, prosedur diagnostik/terapeutik.
Gejala dan Tanda: Ekspresi wajah mengernyit, merintih, gelisah, mengindikasikan skala nyeri, dan perubahan tanda-tanda vital.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengatur sensasi nyeri.
Indikator:
a. Melaporkan nyeri terkendali
b. Mengenali faktor yang mempengaruhi nyeri
c. Mendemonstrasikan teknik pengurangan nyeri
d. Menunjukkan ekspresi wajah yang rileks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
Tujuan: Pasien dapat mengontrol nyeri.
Aktivitas:
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/skala nyeri)
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
c.Kolaborasi pemberian analgesik yang sesuai (misal: parasetamol, NSAID)
d. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (misal: teknik relaksasi, distraksi)
e. Monitor efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap nyeri
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, pusing, dan mual dengan skala nyeri 8/10, serta memiliki riwayat hipertensi. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisik/kimiawi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah Kontrol Nyeri, dimana pasien dapat melaporkan nyeri terkendali, mengenali faktor yang mempengaruhi nyeri, mendemonstrasikan teknik pengurangan nyeri, dan menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran adalah Manajemen Nyeri. Intervensi ini bertujuan agar pasien dapat mengontrol nyerinya melalui berbagai aktivitas, seperti mengkaji karakteristik nyeri, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, serta mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output Kontrol Nyeri dan mengatasi kondisi nyeri akut yang dialaminya. -
Article No. 8696 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengatur atau mengendalikan sensasi tidak nyaman atau rasa sakit.
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus nyeri
- Pasien dapat memilih dan melakukan tindakan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri hingga di bawah skala 4
2. Kenyamanan: Tidak Terganggu
Definisi: Keadaan terespon secara positif terhadap situasi atau kondisi.
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat rileks dan tidur dengan baik
- Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri
- Mengkaji riwayat dan respons nyeri sebelumnya
- Mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi musik, atau kompres hangat
- Mengkoordinasikan pemberian analgesik dan memantau efektivitasnya
- Mengevaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
2. Peningkatan Kenyamanan
- Mengkaji tingkat kenyamanan pasien
- Memfasilitasi lingkungan yang tenang dan kondusif untuk istirahat
- Mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres
- Mempertahankan posisi yang nyaman bagi pasien
- Memantau tanda-tanda vital dan gejala yang mempengaruhi kenyamanan
Penjelasan rinci:
Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual, dengan riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, dan tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala. Kondisi ini menunjukkan adanya nyeri akut yang perlu ditangani.
Tujuan asuhan keperawatan adalah agar pasien dapat mengendalikan nyerinya (Kontrol Nyeri) dan mencapai kenyamanan yang tidak terganggu. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri dan Peningkatan Kenyamanan. Manajemen Nyeri bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, serta menggunakan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri. Peningkatan Kenyamanan bertujuan untuk memfasilitasi lingkungan yang kondusif dan mengajarkan teknik relaksasi untuk meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 8697 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 27 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS karena mengalami perdarahan pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, perdarahan sudah tinggal sedikit konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, nafsu makan menurun. Tekanan darah 110/90 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL. Apakah diagnosa keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan prioritas yang sesuai dengan kasus tersebut adalah:
1. Risiko Perdarahan Aktif (00206)
- Definisi: Rentan mengalami kehilangan darah dalam jumlah yang membahayakan, yang dapat diobservasi atau dilaporkan.
- Faktor Risiko: Perdarahan pasca persalinan, Penurunan kadar hemoglobin.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Perdarahan (0413)
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan kehilangan darah.
- Indikator:
a. Perdarahan terkontrol
b. Volume darah terkompensasi
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
d. Kadar hemoglobin dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perdarahan (6540)
- Definisi: Mengidentifikasi dan mengendalikan perdarahan aktual atau potensial.
- Aktivitas:
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
b. Observasi lokasi, jumlah, dan karakteristik perdarahan
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
d. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
e. Berikan terapi farmakologis untuk menghentikan perdarahan (misalnya, oksitosin, misoprostol)
f. Terapkan tindakan untuk menghentikan perdarahan (misalnya, kompresi, tampon)
g. Jelaskan penyebab, prognosis, dan penatalaksanaan perdarahan kepada pasien dan keluarga
2. Manajemen Hipovolemia (4120)
- Definisi: Intervensi untuk mengatasi ketidakseimbangan volume cairan.
- Aktivitas:
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
b. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
c. Pantau intake dan output cairan
d. Pantau kadar hemoglobin/hematokrit
e. Berikan terapi darah (transfusi) sesuai indikasi
f. Anjurkan pasien untuk beristirahat
3. Edukasi Kesehatan (5510)
- Definisi: Memfasilitasi pembelajaran yang terencana untuk mempengaruhi perilaku dan gaya hidup yang mendukung kesehatan.
- Aktivitas:
a. Identifikasi kebutuhan belajar pasien dan keluarga
b. Jelaskan penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan perdarahan pasca persalinan
c. Berikan informasi tentang tanda-tanda perdarahan yang perlu dilaporkan
d. Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan prioritas adalah "Risiko Perdarahan Aktif" karena pasien mengalami perdarahan pasca melahirkan, penurunan kadar hemoglobin, dan tanda-tanda hipoperfusi jaringan (konjungtiva, bibir, dan kuku pucat, badan lemah, nafsu makan menurun). Tujuan luaran yang diharapkan adalah Kontrol Perdarahan, yaitu kemampuan pasien untuk mencegah atau mengendalikan kehilangan darah. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Perdarahan, Manajemen Hipovolemia, dan Edukasi Kesehatan untuk mengatasi perdarahan dan komplikasi terkait, serta memfasilitasi pembelajaran pasien dan keluarga dalam pencegahan dan penanganan perdarahan pasca persalinan. -
Article No. 8698 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci terkait kondisi pasien yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (hipertensi) sebagaimana ditunjukkan dengan keluhan sakit kepala hebat, pusing, dan skala nyeri 8/10.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
c. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Kaji nyeri secara komprehensif, mencakup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
b. Berikan obat-obatan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
d. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi manajemen nyeri.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi efektivitas manajemen nyeri dan melakukan penyesuaian pengobatan, jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (hipertensi) ditunjukkan dengan keluhan sakit kepala hebat, pusing, dan skala nyeri 8/10. Hipertensi dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yang menimbulkan gejala nyeri kepala.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Manajemen Nyeri: Mengacu pada kemampuan pasien untuk melaporkan penurunan skala nyeri, mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan beristirahat dengan nyaman. Ini merupakan tujuan utama dalam mengatasi nyeri akut yang dialami pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
- Manajemen Nyeri: Meliputi pengkajian nyeri secara komprehensif, pemberian analgesik sesuai resep, pengajaran teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, pelibatan pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi dan menyesuaikan pengobatan, jika diperlukan. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai penurunan skala nyeri, penguasaan teknik manajemen nyeri, dan kenyamanan beristirahat.
Saya harap penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 8699 | 12 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan meriang, pilek, pegal-pegal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan meriang, pilek, dan pegal-pegal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Perubahan suhu tubuh dari rentang normal, seperti peningkatan atau penurunan.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan klien. Dalam kasus ini, SDKI yang sesuai adalah:
- Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Nyeri Akut
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah:
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Jalan napas yang efektif
- Nyeri terkontrol
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus ini, intervensi yang dapat dilakukan adalah:
- Manajemen Demam
- Manajemen Bersihan Jalan Napas
- Manajemen Nyeri
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar perawat, saya telah memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan meriang, pilek, dan pegal-pegal. Apakah ada pertanyaan lebih lanjut yang dapat saya bantu? -
Article No. 8700 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 35 tahun di ruang mawar post partum mengalami perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil, TD: 90/60 mmHg, frekuensi Nadi: 100 x/menit, suhu 37,8A°C, frekuensi pernapasan 26x/ menit, didapat Hb: 6gr%. Apakah prioritas masalah keperawatan dari kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi perempuan usia 35 tahun di ruang mawar post partum dengan perdarahan akibat atonia uteri:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi ini adalah "Perdarahan" (SDKI, 2017). Pasien mengalami perdarahan yang ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. Selain itu, tanda-tanda vital pasien juga menunjukkan adanya penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, serta peningkatan frekuensi pernapasan. Pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan kadar hemoglobin yang rendah (6 g/dL).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output berikut:
a. Tekanan darah stabil dalam rentang normal (110-140/60-90 mmHg)
b. Frekuensi nadi normal (60-100 x/menit)
c. Frekuensi pernapasan normal (12-20 x/menit)
d. Suhu tubuh normal (36,5-37,5°C)
e. Kadar hemoglobin dalam batas normal (12-16 g/dL)
f. Perdarahan terkontrol dan berhenti
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala (setiap 15-30 menit)
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
c. Lakukan kompres hangat/dingin pada abdomen untuk merangsang kontraksi uterus
d. Berikan uterotonika (oksitosin, methergin) sesuai instruksi dokter
e. Lakukan pemantauan perdarahan dan penggantian pembalut secara rutin
f. Berikan cairan intravena (IV) untuk mengganti volume darah yang hilang
g. Berikan transfusi darah sesuai indikasi
h. Edukasikan pasien dan keluarga mengenai perawatan post partum dan pencegahan perdarahan
i. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan dan tindakan medis lainnya
Penjelasan rinci:
Intervensi keperawatan di atas ditujukan untuk mengatasi perdarahan akibat atonia uteri, menstabilkan tanda-tanda vital, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala penting untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien. Pemberian oksigen, kompres hangat/dingin, dan pemberian uterotonika dapat membantu merangsang kontraksi uterus dan menghentikan perdarahan. Pemberian cairan IV dan transfusi darah diperlukan untuk mengganti volume darah yang hilang. Edukasi pasien dan keluarga juga penting untuk mencegah perdarahan di masa depan. Kolaborasi dengan dokter diperlukan untuk penanganan medis yang komprehensif. -
Article No. 8701 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 35 tahun di ruang mawar post partum mengalami perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil, TD: 90/60 mmHg, frekuensi Nadi: 100 x/menit, suhu 37,8A°C, frekuensi pernapasan 26x/ menit, didapat Hb: 6gr%. Apakah prioritas masalah keperawatan dari kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus yang Anda deskripsikan.
Berdasarkan data yang diberikan, masalah keperawatan yang menjadi prioritas utama adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan Aktif
Definisi: Pengurangan volume darah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan klien.
Penjelasan: Pasien mengalami perdarahan akibat atonia uteri dengan tanda-tanda seperti keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. Tekanan darah rendah (90/60 mmHg), nadi cepat (100 x/menit), suhu meningkat (37,8°C), dan frekuensi pernapasan cepat (26 x/menit) mengindikasikan adanya perdarahan aktif yang mengancam kondisi pasien. Kadar Hb yang rendah (6 gr%) juga menandakan hilangnya volume darah.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Pengurangan volume darah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan klien.
- Batasan Karakteristik: Perdarahan aktif, hemoragik, hipovolemia, dan tanda-tanda syok.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran: Pemulihan Perdarahan
- Kriteria Hasil: Perdarahan terkendali, tanda-tanda vital stabil, dan volume cairan adekuat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi: Manajemen Perdarahan, Pencegahan Syok, Terapi Cairan, dan Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain.
Prioritas utama dalam kasus ini adalah mengendalikan perdarahan, menjaga stabilitas tanda-tanda vital, dan mencegah komplikasi syok hipovolemik yang dapat mengancam nyawa pasien. -
Article No. 8702 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 35 tahun di ruang mawar post partum mengalami perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil, TD: 90/60 mmHg, frekuensi Nadi: 100 x/menit, suhu 37,8A°C, frekuensi pernapasan 26x/ menit, didapat Hb: 6gr%. Apakah prioritas masalah keperawatan dari kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan utama yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan Aktif
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Perdarahan Aktif adalah gangguan sirkulasi yang ditandai dengan kehilangan darah melalui vagina atau area lain secara berlebihan dan tidak terkendali.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah klien dapat mempertahankan volume cairan dalam batas normal, tidak terjadi komplikasi lebih lanjut, dan klien dapat beradaptasi dengan perubahan status kesehatannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, pemberian oksigen, kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat-obatan, dan edukasi kepada klien dan keluarga.
Prioritas masalah keperawatan dari kasus di atas adalah Perdarahan Aktif, karena kondisi klien saat ini mengalami perdarahan yang tidak terkendali, ditandai dengan tanda-tanda vital yang tidak stabil (TD rendah, nadi cepat, suhu tinggi, dan frekuensi napas cepat), serta penurunan kadar hemoglobin yang sangat rendah. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih berat.
Sebagai perawat, saya akan fokus pada intervensi-intervensi yang dapat mengendalikan perdarahan, mempertahankan volume cairan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Kolaborasi dengan tim medis juga sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang komprehensif. -
Article No. 8703 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 35 tahun di ruang mawar post partum mengalami perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil, TD: 90/60 mmHg, frekuensi Nadi: 100 x/menit, suhu 37,8A°C, frekuensi pernapasan 26x/ menit, didapat Hb: 6gr%. Apakah prioritas masalah keperawatan dari kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci untuk kasus tersebut berdasarkan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi pasien adalah "Perdarahan" (00212). Pasien mengalami perdarahan akibat atonia uteri, ditandai dengan tanda-tanda klinis seperti keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. Selain itu, data vital pasien juga menunjukkan tanda-tanda hipovolemia, yaitu tekanan darah rendah, nadi cepat, dan suhu tubuh meningkat.
2. Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Hemodinamik (0401): Mempertahankan tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan dalam batas normal.
b. Kontrol Perdarahan (0422): Mencegah dan mengendalikan perdarahan, serta mempertahankan kadar Hb dalam batas normal.
c. Stabilitas Hemodinamik (0414): Mempertahankan status kardiovaskular dalam batas normal.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Hemoragik (6720):
i. Monitoring tanda-tanda vital secara berkala.
ii. Pemberian cairan intravena untuk mengganti volume darah yang hilang.
iii. Pemberian obat uterotonika (oksitosin, metilergometrin) untuk mengembalikan tonus uterus.
iv. Pemberian cairan resusitasi.
v. Pengaturan posisi pasien (posisi trendelenburg) untuk memfasilitasi aliran balik vena.
b. Manajemen Syok (6750):
i. Asesmen tanda-tanda syok (keringat dingin, pusing, letargi).
ii. Pemberian oksigen dan dukungan ventilasi.
iii. Monitoring dan dukungan terapeutik (cairan, obat-obatan).
iv. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut.
c. Kontrol Perdarahan (6770):
i. Pemantauan perdarahan secara berkala.
ii. Pemberian obat-obatan untuk mencegah dan menghentikan perdarahan.
iii. Pengaturan posisi uterus dan kompres dingin pada abdomen.
iv. Kolaborasi dengan tim medis untuk intervensi lebih lanjut jika perdarahan tidak terkendali.
Dalam kasus ini, prioritas masalah keperawatan adalah Perdarahan, yang mengancam keselamatan jiwa pasien. Tujuan utamanya adalah memulihkan kondisi hemodinamik pasien, mengendalikan perdarahan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Intervensi keperawatan yang diberikan harus ditujukan untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan hemodinamik, kontrol perdarahan, dan stabilitas hemodinamik.