Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8861 | 13 Dec 2024
Klinis : Demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan dalam peran sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi demam:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan proses patologis (contoh: infeksi).
Penjelasan:
- SDKI: Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal (36,5-37,5°C) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas dari tubuh.
- SLKI: Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan hipertermia adalah penurunan suhu tubuh hingga rentang normal, peningkatan kenyamanan, dan pencegahan komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen suhu tubuh, manajemen cairan dan elektrolit, serta edukasi pasien dan keluarga terkait penanggulangan demam.
Jadi, secara ringkas, pasien dengan kondisi demam memerlukan intervensi keperawatan yang fokus pada pengaturan suhu tubuh, manajemen cairan dan elektrolit, serta edukasi untuk mencapai penurunan suhu tubuh hingga rentang normal dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 8862 | 13 Dec 2024
Klinis : DS : • Klien mengatakan sesak nafas. • Klien mengatakan pusing. • Klien mengatakan lemas. DO : • Klien tampak masih sesak. • Klien tampak lemas. • TD : 130/80 mmHg Nadi : 107 x/i Suhu : 38 ◦C Pernafasan: 26 x/i
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Individu mengalami ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SLKI: Klien menunjukkan pola napas tidak efektif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian terapi oksigen atau pengobatan lainnya.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
SLKI: Klien menunjukkan tanda-tanda intoleransi aktivitas, seperti kelelahan, sesak napas, dan pusing.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Pantau tanda-tanda vital selama aktivitas
- Anjurkan untuk beristirahat yang cukup
- Berikan edukasi tentang manajemen aktivitas yang tepat
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk intervensi pengobatan yang sesuai.
3. Hipertermia
SDKI: Individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SLKI: Klien menunjukkan peningkatan suhu tubuh.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat atau dingin sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian terapi farmakologi yang sesuai.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran atau hasil keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 8863 | 13 Dec 2024
Klinis : manajemen stress
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi manajemen stres.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Stres Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan seseorang untuk melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab stres atau untuk menghadapi situasi yang menekan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Domain: Perilaku
- Kelas: Adaptasi dan Toleransi Stres
- Kode: 00127
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Domain: Perilaku
- Kelas: Adaptasi dan Toleransi Stres
- Kode: 1210
- Judul: Manajemen Stres
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Domain: Perilaku
- Kelas: Adaptasi dan Toleransi Stres
- Kode: 6480
- Judul: Manajemen Stres
Penjelasan Singkat:
Manajemen stres tidak efektif adalah suatu diagnosa keperawatan yang mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang untuk mengelola atau mengatasi tekanan atau tuntutan yang menyebabkan stres. Diagnosa ini memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu individu mengembangkan strategi dan keterampilan yang efektif dalam mengelola stres. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai kemampuan manajemen stres yang optimal. -
Article No. 8864 | 13 Dec 2024
Klinis : manajemen stress
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), dan Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) dengan tone akademis dan persona pakar, nurse.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi manajemen stres:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Koping tidak efektif". Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Respon individu yang tidak konstitusional untuk mengatasi stresor atau perubahan yang signifikan dalam kehidupan yang mengganggu aktivitas sehari-hari". Pasien dengan manajemen stres yang tidak efektif cenderung menunjukkan gejala-gejala seperti ketegangan otot, iritabilitas, sulit berkonsentrasi, dan perubahan pola tidur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen stres efektif
- Pasien mampu mengidentifikasi sumber stres
- Pasien mampu menggunakan strategi manajemen stres yang efektif
- Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan respons stres fisiologis (misalnya, denyut jantung normal, tekanan darah normal, otot relaks)
- Pasien mampu mempertahankan aktivitas sehari-hari
2. Koping efektif
- Pasien mampu mengidentifikasi strategi koping yang efektif
- Pasien mampu menerapkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi situasi stres
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi situasi sulit
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen stres
- Bantu pasien mengidentifikasi sumber stres
- Ajarkan teknik relaksasi (misalnya, pernapasan dalam, visualisasi, terapi musik)
- Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Ajarkan teknik manajemen waktu dan pengambilan keputusan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, psikolog, konselor) jika diperlukan
2. Peningkatan koping
- Identifikasi strategi koping yang efektif yang dapat digunakan pasien
- Ajarkan teknik koping yang efektif (misalnya, problem-focused coping, emotion-focused coping)
- Dorong pasien untuk mengembangkan dukungan sosial
- Berikan umpan balik positif terhadap upaya koping yang efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, psikolog, konselor) jika diperlukan
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu manajemen stres yang efektif dan koping yang efektif. Hal ini akan membantu pasien dalam beradaptasi dan mengatasi situasi stres sehingga dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan baik. -
Article No. 8865 | 13 Dec 2024
Klinis : tampak abses pada telapak kaki kanan, tidak nyeri, luas abses 1 cm, tampak merah keunguan dan ada pes terjadi pada pasien DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi (SDKI):
Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko (SDKI):
1. Integritas kulit yang terganggu (abses pada telapak kaki kanan)
2. Penyakit kronis (Diabetes Melitus)
Tanda dan Gejala (SDKI):
1. Perubahan warna kulit (tampak merah keunguan)
2. Kerusakan jaringan (abses)
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Pantau tanda-tanda infeksi (suhu, karakteristik luka, dll.)
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan abses (pemberian antibiotik, perawatan luka, dll.)
3. Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi dan perawatan luka
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan luka: Membersihkan dan merawat luka abses
2. Manajemen infeksi: Memantau dan menangani tanda-tanda infeksi
3. Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi dan perawatan luka
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, rencana asuhan keperawatan dapat disusun secara komprehensif untuk mengelola risiko infeksi pada pasien dengan abses pada telapak kaki kanan dan Diabetes Melitus. -
Article No. 8866 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan DS dan DO pasien DM terkena abses
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (NANDA-I)
Definisi: Peningkatan risiko terkena organisme patogen
Etiologi:
- Penurunan imunitas akibat Diabetes Mellitus
- Adanya luka/abses pada kulit
Gejala Subjektif (DS):
- Keluhan nyeri pada area abses
- Perasaan tidak nyaman dan cemas terkait kondisi abses
Gejala Objektif (DO):
- Tampak abses pada kulit
- Kemerahan, pembengkakan, dan peningkatan suhu di area abses
- Hasil pemeriksaan laboratorium: peningkatan kadar gula darah, leukositosis
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI-SIKI):
- Manajemen Infeksi (7820)
- Perawatan Luka (3660)
- Kontrol Glukosa Darah (2120)
- Terapi Cairan (4120)
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan Diabetes Mellitus memiliki risiko tinggi terkena infeksi, termasuk abses pada kulit, akibat penurunan imunitas. Hal ini ditandai dengan gejala nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan peningkatan suhu di area abses. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen infeksi, perawatan luka, kontrol glukosa darah, dan terapi cairan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 8867 | 13 Dec 2024
Klinis : a. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan sering merasa pusing, lemas, demam, berat badan menurun tanpa sebab sariawan tidak kunjung sembuh, sering mengalami perdarahan pada gusi pada tiap beberapa jam sekali. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di rumah sakit lebih kurang 2 tahun yang lalu dirawat selama 2 minggu akibat sakit maag. Keluarga klien mengatakan sebelumnya tidak ada riwayat leukemia pada klien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan sekarang dan masa lalu yang anda sampaikan, saya sebagai perawat profesional memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Perdarahan
3. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan berat badan, anoreksia, mual, dan demam.
- Gejala: Pusing, lemah, dan penurunan berat badan.
2. Perdarahan
- Definisi: Kehilangan darah dari pembuluh darah, baik internal maupun eksternal, dalam jumlah yang melebihi normal.
- Penyebab: Gangguan sistem pembekuan darah.
- Gejala: Perdarahan pada gusi yang sering terjadi.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap masuknya organisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit.
- Penyebab: Penurunan sistem imun, malnutrisi, dan sariawan yang tidak kunjung sembuh.
- Gejala: Demam, sariawan, dan rentan terhadap infeksi.
Berdasarkan diagnosa keperawatan di atas, pasien perlu mendapatkan evaluasi medis lebih lanjut untuk menentukan diagnosis penyakitnya. Penatalaksanaan keperawatan yang mungkin diperlukan adalah pemantauan tanda vital, asupan nutrisi, pencegahan perdarahan dan infeksi, serta edukasi kesehatan bagi pasien dan keluarga. -
Article No. 8868 | 13 Dec 2024
Klinis : a. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan sering merasa pusing, lemas, demam, berat badan menurun tanpa sebab sariawan tidak kunjung sembuh, sering mengalami perdarahan pada gusi pada tiap beberapa jam sekali. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di rumah sakit lebih kurang 2 tahun yang lalu dirawat selama 2 minggu akibat sakit maag. Keluarga klien mengatakan sebelumnya tidak ada riwayat leukemia pada klien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keterangan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini kemungkinan mengalami kondisi medis terkait dengan keluhan sering pusing, lemas, demam, berat badan menurun, sariawan tidak kembuh, dan perdarahan pada gusi. Setelah menelaah informasi yang ada, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Kelemahan (asthenia)
2. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak-terklasifikasi
3. Kode ICD-10:
- Kode: R63.4
- Deskripsi: Penurunan berat badan abnormal
4. Kode ICD-10:
- Kode: K12.0
- Deskripsi: Stomatitis aphtosa
5. Kode ICD-10:
- Kode: K06.1
- Deskripsi: Perdarahan gingiva
Terkait dengan riwayat kesehatan dahulu, pasien pernah dirawat di rumah sakit akibat sakit maag sekitar 2 tahun yang lalu. Untuk kondisi ini, dapat digunakan kode ICD-10 sebagai berikut:
6. Kode ICD-10:
- Kode: K29.7
- Deskripsi: Gastritis, tak-terklasifikasi
Tidak ditemukan informasi spesifik mengenai prosedur/tindakan medis yang dilakukan pada pasien, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang dapat digunakan.
Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis yang tepat dan menentukan tindakan/prosedur medis yang sesuai. -
Article No. 8869 | 13 Dec 2024
Klinis : a. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan sering merasa pusing, lemas, demam, berat badan menurun tanpa sebab sariawan tidak kunjung sembuh, sering mengalami perdarahan pada gusi pada tiap beberapa jam sekali. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di rumah sakit lebih kurang 2 tahun yang lalu dirawat selama 2 minggu akibat sakit maag. Keluarga klien mengatakan sebelumnya tidak ada riwayat leukemia pada klien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien yang Anda paparkan, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perubahan perfusi jaringan b.d. penurunan sel darah (trombosit, leukosit, eritrosit)
Penjelasan:
Risiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sel darah yang ditandai dengan gejala sering pusing, lemas, demam, penurunan berat badan, sariawan tidak kunjung sembuh, dan perdarahan pada gusi. Kondisi ini dapat mengindikasikan adanya kelainan pada sistem hematologi, seperti kemungkinan leukemia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi jaringan: Sirkulasi
2. Perdarahan
3. Integritas jaringan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Pemantauan perdarahan
3. Manajemen nutrisi
4. Edukasi tentang tanda dan gejala perubahan perfusi jaringan
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemeriksaan diagnostik dan penanganan lebih lanjut
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien adalah "Risiko perubahan perfusi jaringan b.d. penurunan sel darah (trombosit, leukosit, eritrosit)". Intervensi keperawatan yang dapat diberikan berfokus pada pemantauan, manajemen nutrisi, edukasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut. -
Article No. 8870 | 13 Dec 2024
Klinis : a. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan sering merasa pusing, lemas, demam, berat badan menurun tanpa sebab sariawan tidak kunjung sembuh, sering mengalami perdarahan pada gusi pada tiap beberapa jam sekali. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di rumah sakit lebih kurang 2 tahun yang lalu dirawat selama 2 minggu akibat sakit maag. Keluarga klien mengatakan sebelumnya tidak ada riwayat leukemia pada klien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan riwayat kesehatan yang diberikan, kemungkinan besar pasien mengalami kondisi yang sesuai dengan Diagnosa Keperawatan "Risiko Perdarahan" menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Perdarahan adalah kerentanan terhadap pengurangan volume darah yang dapat mengancam kesehatan.
- Gejala dan tanda yang muncul pada pasien, seperti sering merasa pusing, lemas, demam, berat badan menurun, sariawan tidak kunjung sembuh, dan sering mengalami perdarahan pada gusi, sesuai dengan karakteristik definisi diagnosis keperawatan Risiko Perdarahan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran keperawatan yang diharapkan untuk diagnosis Risiko Perdarahan adalah Pemeliharaan Integritas Jaringan, di mana pasien menunjukkan integritas jaringan yang terpelihara.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Monitoring Perdarahan, Manajemen Perdarahan, dan Edukasi Kesehatan terkait faktor-faktor risiko perdarahan.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, pemantauan status klinis, serta memberikan intervensi yang sesuai untuk mengelola risiko perdarahan pada pasien. Tujuannya adalah untuk mempertahankan integritas jaringan dan mencegah komplikasi yang lebih serius.