Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8821 | 13 Dec 2024
Klinis : Perempuan usia 37 tahun A: terdapat sumbatan jalan napas dengan bunyi snoring B: Dyspnea, retraksi intracostea C: Tekanan darah 70/45 mmhg, braadikardi, Pendarahan dari area ankle, akral dingin dan cyanosis. D: GCS E2M2V2, E: Laserasi pada temporal dextra
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Jalan Napas Berhubungan dengan Obstruksi Jalan Napas
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar melalui hidung dan/atau mulut.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, seperti sumbatan pada tenggorokan.
- Gejala: Bunyi napas yang berlebihan (snoring), napas pendek (dyspnea), retraksi interkostal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat bernapas dengan lancar.
- Kriteria hasil: Tidak ada suara napas tambahan, pola napas normal, tidak ada retraksi interkostal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Membersihkan jalan napas, mengatur posisi pasien, berikan oksigen, dan pantau tanda-tanda vital.
2. Hipovolemia Berhubungan dengan Pendarahan
SDKI:
- Definisi: Penurunan volume darah dalam sistem sirkulasi.
- Penyebab: Pendarahan.
- Gejala: Tekanan darah rendah, bradikardia, akral dingin, sianosis.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien memiliki volume darah yang adekuat.
- Kriteria hasil: Tekanan darah normal, frekuensi nadi normal, ekstremitas hangat, tidak ada sianosis.
SIKI:
- Intervensi: Hentikan pendarahan, pantau tanda-tanda vital, berikan cairan atau darah sesuai kebutuhan, dan pertahankan suhu tubuh.
3. Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Cedera Kepala
SDKI:
- Definisi: Penurunan tingkat kesadaran.
- Penyebab: Cedera kepala.
- Gejala: Skor GCS E2M2V2.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien mempertahankan kesadaran yang optimal.
- Kriteria hasil: Skor GCS meningkat, pasien dapat mempertahankan kontak dengan lingkungan.
SIKI:
- Intervensi: Monitor tanda-tanda vital, pertahankan jalan napas, berikan oksigen jika diperlukan, dan lakukan observasi neurologis.
Harap diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan dan rencana asuhan ini harus disesuaikan dengan kondisi pasien yang spesifik. -
Article No. 8822 | 13 Dec 2024
Klinis : Laki-laki usia 52 tahun A : tidak terdapat sumbatan jalan napas B : Dyspnea C : Akral teraba dingin, takikardi, cyanosis, CRT > 3 detik, Tekanan Darah 100/70 mmhg D : GCS E3 M4 V3 E : Suhu 35,3ÂșC, Open fraktur femoral sinistra,laserasi klavikula sinistra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Syok Hipovolemik
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Perfusi Jaringan Perifer adalah kondisi di mana pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer tidak adekuat.
- Faktor yang berhubungan: Syok Hipovolemik, yang ditandai dengan akral teraba dingin, takikardi, sianosis, CRT > 3 detik, dan hipotensi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi Jaringan Perifer membaik, ditandai dengan ekstremitas hangat, nadi perifer teraba, CRT < 3 detik, dan tekanan darah membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Atur posisi pasien, Monitor tanda-tanda vital, Berikan oksigen, Lakukan tindakan untuk mengatasi perdarahan, Berikan cairan infus untuk resusitasi, Kolaborasi pemberian obat-obatan (vasoaktif, analgetik, dll).
2. Penurunan Volume Cairan Berhubungan dengan Perdarahan
Penjelasan:
SDKI:
- Penurunan Volume Cairan adalah kondisi di mana jumlah cairan di dalam tubuh berkurang.
- Faktor yang berhubungan: Perdarahan eksternal (open fraktur femoral sinistra, laserasi klavikula sinistra).
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Volume Cairan membaik, ditandai dengan peningkatan tekanan darah, CRT < 3 detik, dan nadi perifer teraba.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan: Atur posisi pasien, Monitor tanda-tanda vital, Hentikan perdarahan, Berikan cairan infus untuk resusitasi, Kolaborasi pemberian obat-obatan (vasoaktif, analgetik, dll).
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Berhubungan dengan Penurunan Kesadaran
Penjelasan:
SDKI:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah kondisi di mana pasien tidak dapat membersihkan sekresi atau obstruksi dari jalan napas.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan kesadaran (GCS E3 M4 V3).
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Bersihan Jalan Napas membaik, ditandai dengan pasien dapat batuk efektif, tidak ada suara napas tambahan, dan saturasi oksigen membaik.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan: Posisikan pasien, Bersihkan jalan napas, Berikan oksigen, Kolaborasi intubasi/ventilasi mekanik.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 8823 | 13 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit pada kaki dan sulit berjalan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan sakit pada kaki dan sulit berjalan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah "Mobilitas Fisik Terganggu" (SDKI, 2017). Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan terkontrol dari satu tempat ke tempat lain" (SDKI, 2017). Pasien dengan keluhan sakit pada kaki dan sulit berjalan mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri, sehingga diagnosa ini sesuai.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan adalah "Mobilitas Fisik Membaik" (SLKI, 2019). Indikator dari luaran ini meliputi:
1. Pasien dapat berjalan dengan bantuan minimal atau mandiri.
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal atau mandiri.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas yang diinginkan dengan bantuan minimal atau mandiri.
4. Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan fisik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran "Mobilitas Fisik Membaik", berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Aktivitas: Mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan pasien, memberikan bantuan jika diperlukan, dan memantau toleransi pasien terhadap aktivitas.
2. Terapi Latihan: Merancang dan menerapkan program latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan pasien.
3. Perawatan Kaki: Melakukan perawatan kaki, seperti memotong kuku, membersihkan, dan mengoleskan pelembab kulit untuk mengurangi nyeri dan mencegah komplikasi.
4. Manajemen Nyeri: Menilai intensitas nyeri pada kaki pasien, memberikan intervensi farmakologis atau non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, dan memantau efektivitasnya.
5. Edukasi Pasien: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, manajemen, dan pencegahan masalah mobilitas fisik.
Dengan penerapan intervensi-intervensi ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran "Mobilitas Fisik Membaik" dan meningkatkan kemampuannya dalam berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal. -
Article No. 8824 | 13 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sendi lutut sakit, usia tua riwayat disedot cairan sendi lutut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien datang dengan keluhan sendi lutut sakit, usia tua riwayat disedot cairan sendi lutut, maka dapat diberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M17.9
- Deskripsi: Osteoartritis lutut, tidak dijelaskan
Penjelasan:
Kondisi yang Anda deskripsikan menunjukkan kemungkinan adanya osteoartritis lutut pada pasien usia tua. Kode M17.9 dalam ICD-10 digunakan untuk menggambarkan osteoartritis lutut yang tidak dijelaskan secara spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 81.91
- Deskripsi: Aspirasi sendi, termasuk pemberian obat
Penjelasan:
Dalam kasus ini, pasien memiliki riwayat disedot cairan sendi lutut. Tindakan ini dapat dikodekan menggunakan kode ICD-9-CM 81.91, yang mencakup aspirasi sendi, termasuk pemberian obat ke dalam sendi.
Perekam medis atau dokter dapat menggunakan kode-kode ini untuk mencatat diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien dengan kondisi osteoartritis lutut yang disertai dengan riwayat disedot cairan sendi lutut. -
Article No. 8825 | 13 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sendi lutut sakit, penumpukan cairan disendi lutut usia tua riwayat disedot cairan sendi lutut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: M25.4
- Deskripsi: Efusi sendi, lutut
Penjelasan:
Keluhan pasien berupa sendi lutut sakit dengan penumpukan cairan di sendi lutut sesuai dengan diagnosis efusi sendi pada lutut. Kode ICD-10 M25.4 mencakup kondisi ini, yaitu efusi sendi (akumulasi cairan di dalam sendi) yang terjadi pada lutut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 81.91
- Deskripsi: Aspirasi cairan sendi, lutut
Penjelasan:
Pasien memiliki riwayat pengeluaran (aspirasi) cairan sendi lutut, yang sesuai dengan kode prosedur ICD-9-CM 81.91, yaitu aspirasi cairan sendi pada lutut. Prosedur ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di sendi lutut.
Kode-kode ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter atau perekam medis, untuk mengkodekan diagnosis dan prosedur medis yang terkait dengan kondisi pasien ini. -
Article No. 8826 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan keluhan data subyektif dan obyektif pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak obat teratur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
Definisi:
Defisit pengetahuan didefinisikan sebagai kondisi di mana individu menunjukkan kekurangan informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Data Subyektif:
1. Pasien menyatakan tidak mengetahui tentang diabetes mellitus (DM) dan pentingnya pengobatan yang teratur.
2. Pasien mengatakan tidak paham tentang efek samping, cara penggunaan, dan jadwal pengobatan DM.
3. Pasien mengungkapkan kebingungan tentang gejala-gejala DM dan tindakan yang harus dilakukan.
Data Objektif:
1. Pasien tidak dapat menjelaskan dengan benar tentang penyakit DM yang dideritanya.
2. Pasien tidak dapat menyebutkan jadwal dan cara penggunaan obat DM yang tepat.
3. Pasien tampak bingung saat ditanya tentang gejala DM dan penatalaksanaannya.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Defisit pengetahuan
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Pengetahuan tentang penyakit
2. Pengetahuan tentang pengobatan
3. Pengetahuan tentang tanda dan gejala penyakit
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Edukasi kesehatan
2. Bimbingan kesehatan
3. Konseling kesehatan
Dalam kasus ini, perawat perlu melakukan edukasi kesehatan kepada pasien terkait diabetes mellitus, pentingnya pengobatan yang teratur, efek samping, dan cara penggunaan obat yang tepat. Selain itu, perawat juga perlu memberikan bimbingan dan konseling kesehatan agar pasien dapat memahami penyakitnya dengan baik dan termotivasi untuk melakukan perawatan diri yang optimal. -
Article No. 8827 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan keluhan data subyektif dan obyektif pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak obat teratur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah seorang perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berikut ini adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi defisit pengetahuan pada penderita Diabetes Mellitus (DM) yang tidak teratur minum obat.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Definisi:
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kekurangan atau keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Data Subjektif:
- Pasien mengungkapkan kurangnya pemahaman tentang penyakit DM yang dideritanya
- Pasien mengatakan tidak mengetahui pentingnya minum obat secara teratur
- Pasien mengatakan tidak memahami dampak jika tidak minum obat secara teratur
Data Objektif:
- Pasien tampak bingung saat diberikan penjelasan tentang penyakit DM dan pengobatannya
- Pasien tidak dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan petugas kesehatan
- Pasien tidak dapat menyebutkan tanda dan gejala komplikasi DM
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi dan kemampuan untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar tentang kondisi kesehatan, perawatan, pengobatan, dan pencegahan komplikasi terkait penyakit DM.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah diberikan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penyakit DM, manajemen pengobatan, dan pencegahan komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi tentang penyakit DM, termasuk penyebab, tanda-tanda, dan komplikasi.
2. Edukasi tentang pentingnya minum obat secara teratur dan manfaatnya bagi kesehatan.
3. Memberikan contoh dan melatih pasien dalam menggunakan alat bantu manajemen DM, seperti pemantauan gula darah.
4. Melibatkan keluarga dalam proses edukasi dan mendorong dukungan keluarga.
5. Mengevaluasi pemahaman pasien dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menghubungi saya. Terima kasih. -
Article No. 8828 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan keluhan data subyektif dan obyektif pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak obat teratur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Definisi:
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kekurangan atau tidak adanya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Data Subjektif:
1. Klien menyatakan tidak tahu tentang penyakit diabetes mellitus (DM) dan manajemen pengobatannya.
2. Klien menyatakan tidak memahami pentingnya keteraturan dalam mengonsumsi obat DM.
Data Objektif:
1. Klien tidak dapat menyebutkan tanda dan gejala DM.
2. Klien tidak dapat menjelaskan pentingnya pengaturan diet, aktivitas fisik, dan pengobatan DM.
3. Klien tidak dapat menjelaskan konsekuensi dari tidak minum obat DM secara teratur.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kekurangan atau ketidakmampuan dalam memperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar tentang kondisi, perawatan, pengobatan, bahaya potensial, dan/atau pentingnya perubahan gaya hidup.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Defisit Pengetahuan adalah Peningkatan Pengetahuan, yaitu kemampuan untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar tentang kondisi, perawatan, pengobatan, bahaya potensial, dan/atau pentingnya perubahan gaya hidup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Defisit Pengetahuan pada penderita DM yang tidak minum obat teratur antara lain:
1. Pendidikan Kesehatan: memberikan informasi tentang DM, pentingnya pengobatan teratur, dan dampak ketidakteraturan pengobatan.
2. Diskusi: mendiskusikan pemahaman dan persepsi klien tentang DM dan pentingnya kepatuhan pengobatan.
3. Umpan Balik: memberikan umpan balik positif ketika klien menunjukkan peningkatan pemahaman dan partisipasi dalam perawatan diri.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 8829 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan keluhan data subyektif dan obyektif pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak obat teratur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak minum obat teratur.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Definisi:
Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan tidak memahami pengobatan diabetes mellitus.
- Pasien mengatakan tidak rutin minum obat diabetes.
- Pasien mengatakan ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan diabetes.
Data Objektif:
- Pasien tidak dapat menjelaskan dengan benar cara penggunaan obat diabetes.
- Pasien tidak dapat menyebutkan tanda-tanda komplikasi diabetes.
- Pasien tidak dapat menjelaskan pentingnya pengobatan diabetes yang teratur.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan memiliki kode PN pada SDKI. Definisi dari PN adalah "Kurangnya atau ketidakakuratan informasi kognitif yang dimiliki individu atau kelompok tentang topik tertentu."
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Defisit Pengetahuan adalah Peningkatan Pengetahuan (PH), dengan definisi "Tingkat pengetahuan individu atau kelompok yang meningkat tentang suatu topik."
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Defisit Pengetahuan meliputi:
1. Edukasi Kesehatan (ED): Memberikan informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan individu atau kelompok.
2. Manajemen Diabetes (DM): Membantu individu dengan diabetes untuk mencapai kontrol glukosa darah yang optimal.
3. Manajemen Obat (MO): Membantu individu untuk memahami dan menggunakan obat secara aman dan efektif.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat memahami pentingnya pengobatan diabetes yang teratur dan dapat mengelola kondisi diabetes dengan baik. -
Article No. 8830 | 13 Dec 2024
Klinis : Mohon buatkan keluhan data subyektif dan obyektif pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak obat teratur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit pengetahuan pada penderita DM yang tidak minum obat teratur.
Diagnosis Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Definisi:
Ketidakadekuatan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan tidak mengetahui pentingnya minum obat DM secara teratur.
2. Pasien mengatakan tidak memahami dampak dari tidak minum obat DM secara teratur.
Data Objektif:
1. Pasien tidak dapat menyebutkan tanda-tanda komplikasi DM yang dapat terjadi akibat tidak minum obat secara teratur.
2. Pasien tidak dapat menjelaskan cara penggunaan obat DM yang benar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan
- Definisi: Ketidakadekuatan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
- Penyebab: Kurangnya paparan, Kurangnya minat, Kurangnya motivasi, Gangguan kognitif.
- Gejala dan Tanda: Pernyataan pasien, Pertanyaan pasien, Kemampuan verbal yang terbatas, Kemampuan kognitif yang terbatas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pengetahuan Perilaku Kesehatan
- Definisi: Tingkat pemahaman individu tentang informasi yang berkaitan dengan perilaku sehat.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menyebutkan penyakit yang diderita, Pasien dapat mengidentifikasi pentingnya minum obat DM secara teratur, Pasien dapat menjelaskan dampak dari tidak minum obat DM secara teratur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Edukasi Kesehatan
- Definisi: Pemberian informasi yang terencana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien.
- Aktivitas: Menjelaskan pentingnya minum obat DM secara teratur, Mengajarkan cara penggunaan obat DM yang benar, Memberikan informasi tentang dampak dari tidak minum obat DM secara teratur.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan defisit pengetahuan karena tidak minum obat DM secara teratur adalah Defisit Pengetahuan. Intervensi yang dapat dilakukan adalah Edukasi Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya minum obat DM secara teratur dan dampak dari tidak minum obat secara teratur.