Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10886 | 14 Jan 2025
Klinis : pasien 45 tahun tn. s diagnosis STEMI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien 45 tahun Tn. S dengan diagnosis STEMI.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung
Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Penyebab: Infark miokard akut (STEMI)
2. Nyeri Dada
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial di daerah dada.
Penyebab: Infark miokard akut (STEMI)
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir atau menyelesaikan aktivitas fisik pada tingkat yang diharapkan.
Penyebab: Penurunan curah jantung, nyeri dada
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Curah Jantung: Tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, etiologi, dan faktor yang mempengaruhi.
- Nyeri Dada: Karakteristik nyeri, lokasi, kualitas, durasi, faktor pencetus dan faktor yang mempengaruhi.
- Intoleransi Aktivitas: Tingkat energi, respons fisiologis terhadap aktivitas, dan faktor yang mempengaruhi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Curah Jantung: Peningkatan curah jantung, perbaikan perfusi jaringan, dan stabilitas hemodinamik.
- Nyeri Dada: Penurunan intensitas nyeri, perbaikan kemampuan beraktivitas, dan peningkatan kualitas hidup.
- Intoleransi Aktivitas: Peningkatan toleransi aktivitas, peningkatan kemampuan beraktivitas, dan peningkatan kualitas hidup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Curah Jantung: Pemantauan hemodinamik, pemberian oksigen, pengaturan aktivitas, dan terapi farmakologis.
- Nyeri Dada: Manajemen nyeri, pemberian oksigen, dan terapi farmakologis.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen aktivitas, pemberian oksigen, dan latihan fisik.
Dengan menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk membantu pasien Tn. S yang mengalami STEMI dalam pemulihan dan peningkatan kualitas hidupnya. -
Article No. 10887 | 14 Jan 2025
Klinis : bersihan jalan napas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu "bersihan jalan napas", berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM Procedure yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z92.89
- Deskripsi: Riwayat penanganan kesehatan lainnya
Penjelasan:
Kode ICD-10 Z92.89 mencakup riwayat penanganan kesehatan lainnya, yang dapat mencakup prosedur pembersihan jalan napas. Meskipun tidak ada kode spesifik untuk "bersihan jalan napas", kode ini dapat digunakan untuk menggambarkan riwayat penanganan terkait dengan pemeliharaan jalan napas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pembersihan atau irigasi jalan napas
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 93.94 merujuk pada prosedur pembersihan atau irigasi jalan napas, yang dapat mencakup tindakan seperti suction, aspirasi, atau pembersihan sekresi dari saluran pernapasan. Kode ini dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan medis yang dilakukan untuk mempertahankan dan memfasilitasi bersihan jalan napas pasien.
Dalam praktik klinis, kode-kode ini dapat digunakan oleh dokter, perekam medis, atau tenaga kesehatan lainnya untuk mencatat diagnosa dan tindakan medis yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pembersihan jalan napas pasien. -
Article No. 10888 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Sekresi berlebih, kelemahan otot pernapasan, iritasi saluran napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Anoreksia, malaise, gangguan pencernaan.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Kelemahan, sesak napas, malaise.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif.
- Pasien tidak mengalami kesulitan bernapas.
- Suara napas pasien normal.
2. Status Nutrisi Membaik
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan.
- Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan.
- Hasil laboratorium terkait status nutrisi dalam batas normal.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Pasien tidak mengalami sesak napas saat beraktivitas.
- Tanda-tanda vital pasien stabil selama beraktivitas.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya suara abnormal
- Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
- Latih teknik batuk efektif dan pembersihan jalan napas
- Berikan fisioterapi dada (percussing, vibrating, postural drainage)
- Kolaborasi pemberian obat bronkodilator dan mukolitik
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Kaji status nutrisi pasien (berat badan, indeks massa tubuh, riwayat asupan makanan)
- Berikan diet tinggi kalori dan protein sesuai kebutuhan pasien
- Kolaborasi pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan
- Evaluasi asupan makanan pasien dan lakukan edukasi gizi
3. Intoleransi Aktivitas
- Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
- Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas
- Berikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien (misalnya ambulasi bertahap)
- Ajarkan teknik manajemen energi untuk menghemat tenaga saat beraktivitas
- Kolaborasi pemberian oksigenasi tambahan saat beraktivitas jika diperlukan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memperoleh peningkatan kondisi secara keseluruhan. -
Article No. 10889 | 14 Jan 2025
Klinis : stemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak
Definisi: Adanya penurunan aliran darah oksigen ke otot jantung yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
Definisi: Berisiko mengalami penurunan aliran darah oksigen ke otak.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak: Terjadi akibat sumbatan pada arteri koroner yang menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke otot jantung, sehingga dapat terjadi kerusakan jaringan jantung.
- Nyeri Akut: Pasien dengan STEMI biasanya mengalami nyeri dada yang hebat, yang dapat menjalar ke lengan, punggung, atau leher, sebagai akibat dari kerusakan jaringan jantung.
- Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral: Sumbatan pada arteri koroner juga dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, meningkatkan risiko komplikasi serebrovaskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Meningkatnya Perfusi Jaringan Kardiak: Tujuan utama adalah memulihkan aliran darah oksigen ke otot jantung.
- Terkendalinya Nyeri: Pengelolaan nyeri dada untuk meminimalkan kerusakan jantung lebih lanjut.
- Terkendalinya Perfusi Jaringan Serebral: Mencegah komplikasi serebrovaskular dengan menjaga aliran darah ke otak.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Perfusi Jaringan: Intervensi untuk meningkatkan aliran darah oksigen ke jantung, seperti pemberian oksigen, terapi antiplatelet, dan tindakan revaskularisasi.
- Manajemen Nyeri: Pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan manajemen lingkungan untuk mengendalikan nyeri dada.
- Pemantauan Perfusi Serebral: Pemantauan tanda-tanda vital, oksigenasi, dan gejala gangguan perfusi serebral.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk mengelola kondisi STEMI ini secara komprehensif, dengan fokus pada pemulihan perfusi jantung, pengendalian nyeri, dan pencegahan komplikasi serebrovaskular. -
Article No. 10890 | 14 Jan 2025
Klinis : stemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction).
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan suplai darah yang tidak adekuat ke miokardium.
Penjelasan: Pada pasien STEMI, terdapat oklusi arteri koroner yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke otot jantung, sehingga terjadi kerusakan atau kematian sel-sel miokardium.
SDKI:
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan suplai oksigen ke jaringan jantung.
- Karakteristik Definisi: Nyeri dada, peningkatan enzim jantung, perubahan segmen ST pada EKG, penurunan curah jantung.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Perfusi jaringan jantung yang efektif, tidak terjadi komplikasi kardiogenik.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, EKG normal, enzim jantung dalam batas normal.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan EKG, penatalaksanaan nyeri dada, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tim medis untuk penatalaksanaan STEMI.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk pasien STEMI. -
Article No. 10891 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis campak, maka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak tanpa komplikasi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 (Measles without complication) sesuai dengan gejala klinis yang dialami pasien, yaitu demam, ruam merah, bintik Koplik, batuk kering, dan mata merah, yang merupakan manifestasi umum dari penyakit campak.
- Tidak ada tindakan medis atau prosedur yang spesifik untuk diagnosis campak, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang perlu dilaporkan.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta hasil pemeriksaan penunjang yang mengarah pada diagnosis campak, maka kode ICD-10 yang sesuai adalah B05.9 (Campak tanpa komplikasi). Tidak ada tindakan medis atau prosedur yang harus dilaporkan dalam kasus ini. -
Article No. 10892 | 14 Jan 2025
Klinis : A00-B99
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi A00-B99:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A00
- Deskripsi: Kolera
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.35
- Deskripsi: Pemberian antibiotik intravena untuk infeksi bakteri
1. Kode ICD-10:
- Kode: A01
- Deskripsi: Demam tifoid dan paratifoid
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Pemberian vaksin tifoid
1. Kode ICD-10:
- Kode: A02
- Deskripsi: Infeksi salmonella lainnya
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.03
- Deskripsi: Kultur tinja untuk deteksi salmonella
1. Kode ICD-10:
- Kode: A03
- Deskripsi: Shigellosis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.03
- Deskripsi: Kultur tinja untuk deteksi shigella
1. Kode ICD-10:
- Kode: A04
- Deskripsi: Lain-lain infeksi bakteri usus yang difokuskan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.73
- Deskripsi: Kolonoskopi untuk diagnosis infeksi usus
Secara umum, kondisi-kondisi dalam rentang A00-B99 pada ICD-10 mencakup infeksi dan penyakit parasitik. Kode-kode prosedur ICD-9-CM yang diberikan di atas merupakan contoh tindakan medis yang sering dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi-kondisi tersebut, seperti pemberian antibiotik, vaksinasi, serta prosedur pengambilan sampel untuk kultur mikrobiologis. -
Article No. 10893 | 14 Jan 2025
Klinis : SIKI STEMI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction):
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.0
- Deskripsi: Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST anterior.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 92.27
- Deskripsi: Intervensi koroner perkutan transluminal terapeutik dengan stent(s), tidak tercantum secara lebih spesifik.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I21.0 menggambarkan infark miokard akut dengan elevasi segmen ST di area anterior. STEMI adalah jenis serangan jantung di mana terjadi penyumbatan arteri koroner secara total, menyebabkan nekrosis miokard dan elevasi segmen ST pada elektrokardiogram (EKG).
2. Kode ICD-9-CM 92.27 mengacu pada intervensi koroner perkutan transluminal terapeutik dengan pemasangan stent. Tindakan ini merupakan salah satu pilihan manajemen STEMI, di mana sumbatan arteri koroner diobati dengan dilakukan intervensi koroner perkutan (PCI) untuk memulihkan aliran darah ke miokard.
Sebagai catatan, klasifikasi ICD-10 lebih spesifik dalam menggambarkan lokasi infark miokard, sedangkan ICD-9-CM lebih berfokus pada prosedur atau intervensi yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. -
Article No. 10894 | 14 Jan 2025
Klinis : SIKI STEMI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction).
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan SIKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), untuk kondisi STEMI, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan oklusi arteri koroner.
Penjelasan: Pasien STEMI mengalami sumbatan total pada salah satu arteri koroner, menyebabkan area miokardium yang disuplai oleh arteri tersebut mengalami infark. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan perfusi dan oksigenasi ke jaringan jantung.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokardium.
Penjelasan: Pasien STEMI mengalami nyeri dada yang sangat khas, yaitu rasa sakit, berat, atau tertekan di dada yang bisa menjalar ke lengan, leher, atau rahang. Nyeri ini disebabkan oleh iskemia miokardium akibat sumbatan arteri koroner.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung.
Penjelasan: Kerusakan area miokardium pada pasien STEMI dapat menyebabkan penurunan kontraktilitas jantung dan curah jantung, sehingga pasien menjadi mudah lelah dan tidak toleran terhadap aktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus STEMI, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien dan menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus STEMI, SLKI dapat digunakan untuk menetapkan tujuan atau kriteria hasil yang ingin dicapai, seperti peningkatan perfusi jaringan jantung, penurunan nyeri, dan peningkatan toleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan. Dalam kasus STEMI, SIKI dapat digunakan untuk memilih intervensi yang tepat, seperti pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, dan pengaturan aktivitas.
Dengan menggunakan kerangka SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan komprehensif untuk pasien dengan kondisi STEMI. -
Article No. 10895 | 14 Jan 2025
Klinis : STEMI ANTERIOR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat senior, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction) Anterior.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat infark miokard anterior.
2. Nyeri dada berhubungan dengan iskemia miokard.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak berhubungan dengan oklusi arteri koroner.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh perasaan kelelahan, lemah, atau kurangnya energi.
2. Nyeri Dada: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di dada.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gejala kelelahan yang berlebihan.
2. Nyeri Dada: Pasien dapat mengendalikan nyeri dada.
3. Perfusi Jaringan Kardiak: Pasien dapat mempertahankan fungsi kardiovaskular yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Intoleransi Aktivitas: Intervensi untuk membantu pasien meningkatkan toleransi terhadap aktivitas fisik.
2. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk membantu pasien mengendalikan nyeri dada.
3. Manajemen Perfusi Jaringan: Intervensi untuk membantu mempertahankan perfusi darah yang adekuat ke jantung.
Sebagai seorang perawat senior, saya akan berfokus pada mengelola dan memonitor kondisi pasien dengan STEMI Anterior, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien.