Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10939 | 15 Jan 2025
Klinis : Hemaroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Hemoroid berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan tekanan pada vena hemoroid.
Penjelasan:
- Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Pada kasus hemoroid, nyeri terjadi akibat peningkatan tekanan pada vena hemoroid yang menyebabkan iritasi dan inflamasi.
SLKI:
- Tingkat Nyeri
- Kontrol Nyeri
SIKI:
- Manajemen Nyeri
- Kompres Dingin
- Edukasi Manajemen Nyeri
2. Konstipasi berhubungan dengan perubahan pola defekasi.
Penjelasan:
- Konstipasi adalah pengalaman buang air besar yang tidak menyenangkan atau tidak teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola defekasi pada kasus hemoroid.
SLKI:
- Frekuensi Defekasi
- Konsistensi Feses
SIKI:
- Manajemen Konstipasi
- Edukasi Manajemen Konstipasi
3. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan fisik akibat hemoroid.
Penjelasan:
- Gangguan Citra Tubuh adalah persepsi negatif terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuh yang dapat mempengaruhi harga diri dan interaksi sosial.
- Pada kasus hemoroid, perubahan fisik seperti benjolan atau perdarahan dapat menyebabkan gangguan citra tubuh.
SLKI:
- Citra Tubuh
- Harga Diri
SIKI:
- Terapi Aktivitas Kelompok
- Konseling Citra Tubuh
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan, dan melakukan intervensi serta evaluasi yang sesuai dengan standar praktik keperawatan. -
Article No. 10940 | 15 Jan 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan badan meriang, pegal-pegal, nyeri sendi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan keluhan pasien seperti badan meriang, pegal-pegal, dan nyeri sendi, serta dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain, 1994).
- Karakteristik nyeri akut dapat berupa nyeri yang tiba-tiba, berlangsung singkat, dan intensitas yang bervariasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan utama pengelolaan nyeri akut adalah untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri, mempertahankan fungsi, dan mencegah komplikasi.
- Luaran yang diharapkan antara lain pasien dapat mengenali faktor penyebab nyeri, dapat menggunakan teknik manajemen nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa terganggu nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen nyeri: Menilai nyeri, menentukan strategi manajemen nyeri, melakukan intervensi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri.
2. Edukasi tentang nyeri: Menjelaskan penyebab, durasi, dan gejala nyeri, serta strategi manajemen nyeri.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgetik atau intervensi lainnya.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, diharapkan perawat dapat mengidentifikasi, mengelola, dan mengevaluasi efektivitas intervensi untuk mengatasi nyeri akut yang dialami pasien. -
Article No. 10941 | 15 Jan 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan badan meriang, pegal-pegal, nyeri sendi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai respon terhadap rangsangan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Nyeri berkurang
3. Rasa tidak enak badan menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen demam
3. Manajemen nyeri
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan badan meriang, pegal-pegal, dan nyeri sendi. Ini menunjukkan adanya tanda-tanda hipertermia atau peningkatan suhu tubuh. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, manajemen demam, dan manajemen nyeri. Tujuan luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, nyeri berkurang, dan rasa tidak enak badan menurun. -
Article No. 10942 | 15 Jan 2025
Klinis : Tuan A dengan riwayat diabetes Melitus tipe dua sejak 7 tahun yang lalu. Keluhan utama : Badan lemas, kaki kanan sakit , kepala pusing . Riwayat penyakit saat ini : Pada saat ini keadaan pasien merasa lemah, lesu ,dan pusing . Luka pasien sudah kering, pasien juga mengatakan nyeri tekan daerah telapak kaki kanan, ekspresi wajah tampak meringis saat ditekan dan menghindari nyeri, dan gerakan pasien terbatas, untuk mobilisasi dan kebutuhan hygiene dibantu istri dan anak pasien. keadaan umum baik, composmentis. usia 56 tahun TB: 169 cm, BB: sebelum sakit 51 kg. BB sesudah sakit: 46 kg. TD: 140/80mmhg. Nadi: 80x/menit. Suhu: 36.8 c. RR: 20x/mnt. GCS: 15. P: Pasien mengeluh nyeri di telapaka kaki kanan Q:Nyeri terasa seperti tertindih benda R:Nyeri terasa diseluruh Telapak kaki kanan S:Skala nyeri 4-6 T: nyeri berlangsung Ketika berjalan , jika istirahat hilang timbul apa masalah keperawatan dan diagnosa yang bisa diangkat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Cedera, proses penyakit, prosedur diagnostik/terapeutik.
Tanda dan Gejala: Pasien mengeluh nyeri di telapak kaki kanan, nyeri dirasakan seperti tertindih benda, skala nyeri 4-6, nyeri dirasakan saat berjalan dan berkurang saat istirahat.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Penyebab: Kelemahan, kelelahan, dan mobilitas terbatas.
Tanda dan Gejala: Pasien merasa lemah, lesu, dan mobilitas terbatas, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mobilisasi dan hygiene.
3. Risiko Malnutrisi
Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Penyebab: Penurunan berat badan (BB turun dari 51 kg menjadi 46 kg).
Tanda dan Gejala: Penurunan berat badan yang signifikan.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
Diagnosa ini diangkat karena pasien mengeluhkan nyeri di telapak kaki kanan dengan karakteristik nyeri yang khas. Hal ini dapat disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan kerusakan saraf (neuropati diabetik).
2. Intoleransi Aktivitas:
Diagnosa ini diangkat karena pasien mengalami kelemahan, kelelahan, dan mobilitas terbatas, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan penurunan kondisi fisik.
3. Risiko Malnutrisi:
Diagnosa ini diangkat karena pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan (dari 51 kg menjadi 46 kg). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan nafsu makan, malabsorpsi, atau peningkatan kebutuhan nutrisi akibat proses penyakit.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 10943 | 15 Jan 2025
Klinis : pasien merasa cemas mengenai kondisi kesehatannya yang belum spenuhnya sembuh walaupun kondisi luka sudah kering, tetapi untuk gula darah pasien yang tidak terkontrol pasien sering merasa cemas saat akan mengkonsumsi makanan atau minuman.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
2. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan diabetes.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kecemasan: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
2. Ketidakstabilan Gula Darah: Fluktuasi kadar gula darah yang tidak terkendali.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kecemasan: Pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan, mendemonstrasikan teknik relaksasi, dan melaporkan penurunan tingkat kecemasan.
2. Ketidakstabilan Gula Darah: Pasien dapat mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal, mendemonstrasikan manajemen diet dan aktivitas yang sesuai, serta melaporkan penurunan frekuensi episode hipoglikemia atau hiperglikemia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kecemasan: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemberian informasi, terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
2. Ketidakstabilan Gula Darah: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi edukasi tentang manajemen diabetes, pemantauan glukosa darah, pemberian obat antidiabetes, dan modifikasi gaya hidup.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan tujuan meningkatkan kontrol gula darah, mengelola kecemasan, dan memfasilitasi proses penyembuhan yang optimal. -
Article No. 10944 | 15 Jan 2025
Klinis : tingkat stress sering meningkat karena pasien merasa lema dan pusing dan merasa ketergantungan pada keluarga, dan merasa sedih karena tidak bisa beraktivitas secara mandiri dan seperti sediakala, dan kesulitan dalam disiplin pengobatan karena pasien merasa lelah dengan rutinitas mengkonsumsi obat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakberdayaan (Powerlessness) berhubungan dengan perasaan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
2. Kelelahan (Fatigue) berhubungan dengan kesulitan dalam disiplin pengobatan akibat rasa lelah.
3. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah (Disturbed Self-Esteem) berhubungan dengan ketergantungan pada keluarga dan keterbatasan dalam beraktivitas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakberdayaan (Powerlessness): Perasaan tidak mampu mempengaruhi atau mengontrol suatu situasi. Pasien merasa tidak berdaya melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
2. Kelelahan (Fatigue): Perasaan keletihan fisik dan mental yang berkelanjutan dan mengurangi kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah (Disturbed Self-Esteem): Penilaian negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri yang berdampak pada harga diri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Diri: Kemampuan individu untuk mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri.
2. Manajemen Energi: Kemampuan individu dalam mengatur energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Harga Diri: Penilaian positif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemberdayaan: Memfasilitasi pasien untuk mengembangkan kemampuan dan kontrol atas situasi.
2. Manajemen Energi: Intervensi untuk membantu pasien mengatur dan menggunakan energi secara efektif.
3. Peningkatan Harga Diri: Intervensi untuk membantu pasien mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa yang tepat, dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mengatasi permasalahan yang dihadapi. -
Article No. 10945 | 15 Jan 2025
Klinis : pasien merasa cemas mengenai kondisi kesehatannya yang belum spenuhnya sembuh walaupun kondisi luka sudah kering, tetapi untuk gula darah pasien yang tidak terkontrol pasien sering merasa cemas saat akan mengkonsumsi makanan atau minuman.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan perubahan kondisi kesehatan, ditandai dengan pasien merasa cemas mengenai kondisi kesehatannya yang belum sepenuhnya sembuh walaupun kondisi luka sudah kering, serta pasien sering merasa cemas saat akan mengkonsumsi makanan atau minuman karena gula darah tidak terkontrol.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas dan nonspesifik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali: Individu mampu mengenali dan mengungkapkan kecemasan, serta menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasan.
2. Gula Darah Terkontrol: Individu mampu mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal melalui manajemen diet, aktivitas, dan pengobatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan: Intervensi untuk membantu individu mengenali, mengungkapkan, dan mengatasi kecemasan.
2. Edukasi Pengaturan Gula Darah: Intervensi untuk membantu individu memahami pentingnya pengaturan gula darah dan strategi untuk mencapai kontrol gula darah yang optimal.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk membantu mengendalikan kecemasan dan mengontrol gula darah melalui pendekatan holistik, melibatkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 10947 | 15 Jan 2025
Klinis : Lemah, hipertensi,muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi lemah, hipertensi, dan muntah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan hemodinamik
- SDKI: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan curah jantung dan tekanan darah dalam batas normal.
- SLKI: Stabilitas hemodinamik terjaga.
- SIKI: Manajemen hemodinamik, Pemantauan hemodinamik.
2. Mual (Nausea)
- SDKI: Perasaan tidak nyaman di perut yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut.
- SLKI: Kenyamanan gastrointestinal terpelihara.
- SIKI: Manajemen mual, Manajemen obat antiemetik.
3. Kelelahan (Fatigue)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat tidak adanya energi.
- SLKI: Tingkat energi terpelihara.
- SIKI: Manajemen kelelahan, Peningkatan energi.
Penjelasan singkat:
1. Ketidakstabilan hemodinamik:
- Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah yang tidak stabil, baik hipertensi maupun hipotensif. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan curah jantung dan aliran darah ke organ-organ vital.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen hemodinamik (seperti pemantauan tanda-tanda vital) dan pemantauan hemodinamik yang ketat.
2. Mual (Nausea):
- Mual merupakan gejala yang umum terjadi pada pasien dengan kondisi hipertensi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan fisiologis atau efek samping obat-obatan.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual (seperti pemberian antiemetik) dan manajemen obat antiemetik.
3. Kelelahan (Fatigue):
- Kelelahan dapat terjadi akibat kondisi lemah dan perubahan fisiologis pada pasien dengan hipertensi. Kelelahan dapat menghambat kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen kelelahan (seperti pengaturan aktivitas dan istirahat) dan peningkatan energi (seperti pemberian nutrisi yang adekuat).
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 10949 | 15 Jan 2025
Klinis : Pasien, Ny. Y, usia 18 tahun, sedang hamil 5,5 bulan (G1P0A0) dengan riwayat penyakit jantung bawaan yang telah dioperasi pada tahun 2023. Pasien mengeluhkan sering merasa lemas dan mudah lelah, terutama saat melakukan aktivitas ringan, yang mulai dirasakan dalam beberapa minggu terakhir. Pasien juga menyatakan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatannya dan perkembangan janin. Pada saat pengkajian, keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis, dengan tanda-tanda vital sebagai berikut: Tekanan Darah: 110/60 mmHg, Nadi: 97 x/menit, Suhu: 36,5°C, Frekuensi Napas: 28 x/menit. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva pasien tampak pucat, yang mengindikasikan anemia. Selain itu, pasien memiliki kekhawatiran psikologis terkait kehamilannya. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin pasien adalah 10,5 g/dL, yang menunjukkan adanya anemia. Pasien juga menunjukkan tanda-tanda takipnea, kemungkinan berhubungan dengan riwayat penyakit jantung bawaan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan yang relevan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), beserta penjelasan singkatnya:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Intoleransi Aktivitas
- Penjelasan: Ketidakcukupan energi fisiologis untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan.
b. Kecemasan
- Penjelasan: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang tidak jelas dan nonspesifik.
2. Rencana Keperawatan (SLKI):
a. Manajemen Intoleransi Aktivitas
- Penjelasan: Intervensi untuk memfasilitasi pemulihan atau adaptasi terhadap aktivitas yang terbatas.
b. Manajemen Kecemasan
- Penjelasan: Intervensi untuk mengurangi ketakutan, kekhawatiran, atau keprihatinan yang dirasakan individu.
3. Luaran Keperawatan (SIKI):
a. Toleransi Aktivitas
- Penjelasan: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
b. Tingkat Kecemasan
- Penjelasan: Tingkat kekhawatiran, ketakutan, atau keprihatinan yang dirasakan individu.
Dalam kasus ini, Ny. Y, usia 18 tahun, hamil 5,5 bulan dengan riwayat penyakit jantung bawaan, mengalami keluhan sering merasa lemas, mudah lelah saat beraktivitas, dan memiliki kekhawatiran terkait kondisi kesehatannya dan perkembangan janin. Hasil pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda anemia dan takipnea yang mungkin berhubungan dengan riwayat penyakit jantung bawaan. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas dan Kecemasan. Rencana keperawatan yang dapat diterapkan adalah Manajemen Intoleransi Aktivitas dan Manajemen Kecemasan, dengan tujuan meningkatkan toleransi aktivitas dan mengurangi tingkat kecemasan pasien. -
Article No. 10950 | 15 Jan 2025
Klinis : Pasien, Ny. Y, usia 18 tahun, sedang hamil 5,5 bulan (G1P0A0) dengan riwayat penyakit jantung bawaan yang telah dioperasi pada tahun 2023. Pasien mengeluhkan sering merasa lemas dan mudah lelah, terutama saat melakukan aktivitas ringan, yang mulai dirasakan dalam beberapa minggu terakhir. Pasien juga menyatakan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatannya dan perkembangan janin. Pada saat pengkajian, keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis, dengan tanda-tanda vital sebagai berikut: Tekanan Darah: 110/60 mmHg, Nadi: 97 x/menit, Suhu: 36,5°C, Frekuensi Napas: 28 x/menit. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva pasien tampak pucat, yang mengindikasikan anemia. Selain itu, pasien memiliki kekhawatiran psikologis terkait kehamilannya. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin pasien adalah 10,5 g/dL, yang menunjukkan adanya anemia. Pasien juga menunjukkan tanda-tanda takipnea, kemungkinan berhubungan dengan riwayat penyakit jantung bawaan. masalah keperawatan : - risiko penuruna curah jantung - pola napas tidak efektif - ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien Ny. Y yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Penurunan Curah Jantung
Penjelasan: Pasien memiliki riwayat penyakit jantung bawaan yang telah dioperasi, serta mengeluhkan sering merasa lemas dan mudah lelah, yang dapat mengindikasikan adanya risiko penurunan curah jantung. Anemia yang ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan laboratorium juga dapat berkontribusi pada risiko penurunan curah jantung.
SDKI: Risiko Penurunan Curah Jantung
SLKI: Stabilitas Kardiovaskular
SIKI: Manajemen Kondisi Jantung
2. Diagnosa Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Pasien menunjukkan tanda-tanda takipnea, yang kemungkinan berhubungan dengan riwayat penyakit jantung bawaan. Hal ini dapat menyebabkan pola napas tidak efektif.
SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
SLKI: Pertukaran Gas
SIKI: Manajemen Ventilasi
3. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
Penjelasan: Pasien menyatakan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatannya dan perkembangan janin, yang mengindikasikan adanya ansietas.
SDKI: Ansietas
SLKI: Manajemen Stres
SIKI: Manajemen Ansietas
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia mencakup definisi, faktor yang berhubungan, tanda dan gejala, hasil yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk masing-masing diagnosa keperawatan.