Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11056 | 17 Jan 2025
Klinis : plebitis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Tentu, berikut adalah informasi yang Anda minta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I80.1
- Deskripsi: Plebitis dan tromboflebitis vena femoral
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 38.59
- Deskripsi: Ligasi dan stripping vena lainnya
Penjelasan:
Plebitis adalah peradangan pada dinding vena yang dapat disebabkan oleh infeksi, trauma, atau kondisi medis lainnya. Kode ICD-10 I80.1 digunakan untuk mendiagnosis plebitis dan tromboflebitis pada vena femoral. Pada beberapa kasus, tindakan medis seperti ligasi dan stripping vena (kode ICD-9-CM 38.59) mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. Prosedur ini melibatkan pengikatan dan pembuangan bagian vena yang terinfeksi atau terkena trombosis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 11057 | 17 Jan 2025
Klinis : iadp
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi "iadp" dapat diinterpretasikan sebagai "Incomplete Abortion with Delayed Presentation". Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O06.1
- Deskripsi: Incomplete abortion, complicated, incomplete abortion with delayed presentation
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 69.02
- Deskripsi: Suction curettage of uterus
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O06.1 "Incomplete abortion, complicated, incomplete abortion with delayed presentation" menggambarkan kondisi di mana terjadi abortus inkompletus (incomplete abortion) dengan komplikasi dan keterlambatan dalam presentasi ke layanan kesehatan.
2. Kode ICD-9-CM 69.02 "Suction curettage of uterus" menunjukkan tindakan prosedural yang mungkin dilakukan untuk menangani kondisi tersebut, yaitu kuretase vakum (suction curettage) pada rahim untuk mengeluarkan sisa-sisa kandungan.
Dalam penanganan kasus ini, dokter atau perekam medis akan melakukan evaluasi kondisi pasien, pemeriksaan, dan mempertimbangkan tindakan medis yang sesuai, seperti kuretase vakum, untuk menyelesaikan proses abortus yang tidak lengkap dan mengatasi komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 11058 | 17 Jan 2025
Klinis : infeksi aliran darah perifer
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menanggapi kondisi infeksi aliran darah perifer, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A41.9
- Deskripsi: Sepsis, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 38.93
- Deskripsi: Insersi kateter vena sentral
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A41.9 (Sepsis, tidak dispesifikasi) merupakan kode yang paling sesuai untuk menggambarkan kondisi infeksi aliran darah perifer. Sepsis adalah sindrom respons inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi, dan kode A41.9 digunakan ketika tidak ada spesifikasi mengenai agen penyebab sepsis.
2. Untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait, kode ICD-9-CM 38.93 (Insersi kateter vena sentral) dapat digunakan. Ketika pasien mengalami infeksi aliran darah perifer, pemasangan kateter vena sentral mungkin diperlukan untuk memberikan pengobatan dan pemantauan yang lebih baik.
Catatan: Proses identifikasi dan penetapan kode diagnosis dan prosedur/tindakan medis harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang, seperti dokter atau perekam medis, dengan mempertimbangkan seluruh informasi klinis dan dokumentasi yang tersedia. -
Article No. 11059 | 17 Jan 2025
Klinis : isk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis infeksi saluran kemih (ISK) dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N39.0
- Deskripsi: Infeksi saluran kemih, lokasi tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 59.8
- Deskripsi: Prosedur diagnostik pada saluran kemih, termasuk pencitraan, biopsi, dan endoskopi.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 N39.0 digunakan untuk mengkodekan infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak dispesifikasi secara spesifik, seperti ISK pada wanita, ISK terkait kateter, atau ISK pada pria.
- Kode ICD-9-CM 59.8 mencakup berbagai prosedur diagnostik pada saluran kemih, seperti pencitraan (misalnya, ultrasonografi, CT scan, atau MRI), biopsi, dan endoskopi (misalnya, sistoskopi). Prosedur ini dapat digunakan untuk mendiagnosis, mengevaluasi, atau memantau kondisi ISK.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan memilih kode yang paling sesuai dengan presentasi dan temuan klinis pasien, serta prosedur diagnostik atau tindakan medis yang dilakukan. Dokumentasi yang lengkap dan akurat sangat penting untuk memastikan pengkodean yang tepat dan pengiriman klaim yang benar. -
Article No. 11060 | 17 Jan 2025
Klinis : ido
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Kondisi: Ido
1. Kode ICD-10:
- Kode: F98.5
- Deskripsi: Ido (gagap/bicara terbata-bata)
Penjelasan:
Ido, yang juga dikenal sebagai gagap atau bicara terbata-bata, adalah gangguan neurologi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dengan lancar. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, perkembangan saraf, dan stres. Kode ICD-10 F98.5 digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 92.61
- Deskripsi: Terapi wicara, kompleks dan intensif, per jam
Penjelasan:
Untuk menangani ido, terapi wicara dapat menjadi salah satu intervensi yang direkomendasikan. Kode ICD-9-CM 92.61 mencakup terapi wicara yang kompleks dan intensif, biasanya dilakukan per jam oleh seorang terapis wicara yang berpengalaman. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu pasien mengembangkan strategi dan teknik untuk mengatasi kesulitan berbicara mereka, serta meningkatkan kemampuan komunikasi secara keseluruhan. -
Article No. 11061 | 17 Jan 2025
Klinis : infeksi daerah operasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi kode ICD-10 untuk diagnosis infeksi daerah operasi, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait.
1. Kode ICD-10:
- Kode: T81.4
- Deskripsi: Infeksi setelah prosedur, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 98.51
- Deskripsi: Pemberian antibiotik untuk pencegahan infeksi pascaoperasi
Sebagai dokter atau perekam medis, saya ingin memberikan penjelasan lebih detail mengenai kode-kode tersebut:
Kode ICD-10 T81.4 (Infeksi setelah prosedur, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk mengkodekan infeksi yang terjadi setelah prosedur medis atau pembedahan. Ini mencakup infeksi di daerah operasi, seperti abses, flegmon, selulitis, dan komplikasi infeksi lainnya yang muncul setelah tindakan medis atau pembedahan.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 98.51 (Pemberian antibiotik untuk pencegahan infeksi pascaoperasi) mengindikasikan pemberian antibiotik sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya infeksi setelah prosedur operatif. Pemberian antibiotik profilaksis ini dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi pada pasien yang menjalani tindakan pembedahan.
Dengan menggunakan kode-kode tersebut, informasi klinis dan tindakan medis yang terkait dengan infeksi daerah operasi dapat tercatat dengan baik dalam rekam medis pasien. Hal ini bermanfaat untuk keperluan dokumentasi, pemberian perawatan, serta tujuan administratif dan epidemiologi. -
Article No. 11062 | 17 Jan 2025
Klinis : infeksi daerah operasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi infeksi daerah operasi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Daerah Operasi
Definisi:
Risiko yang mengancam kesehatan individu karena kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman patogen pada luka pembedahan.
Faktor Risiko:
1. Prosedur pembedahan yang tidak steril
2. Ketidakcukupan perawatan luka pembedahan
3. Komorbiditas yang mempengaruhi penyembuhan luka
4. Usia lanjut
5. Status gizi buruk
6. Imunokompromais
Tujuan Keperawatan:
1. Pasien tidak mengalami infeksi daerah operasi
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda penyembuhan luka yang baik
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Infeksi
2. Perawatan Luka Pembedahan
3. Pemantauan Tanda Vital
4. Manajemen Nyeri
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Tidak Terjadi Infeksi
2. Penyembuhan Luka Bedah
3. Tanda Vital dalam Batas Normal
4. Tingkat Nyeri Terkendali
Mohon maaf jika penjelasan saya kurang lengkap. Saya sebagai perawat akan berusaha memberikan perawatan terbaik untuk mencegah dan mengatasi infeksi daerah operasi. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain terkait kondisi pasien. Terima kasih. -
Article No. 11063 | 17 Jan 2025
Klinis : nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri perut.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Faktor Terkait:
- Cedera/penyakit (misalnya, infeksi, radang, obstruksi).
- Prosedur pembedahan.
- Stres psikologis.
Karakteristik Mayor:
- Melaporkan pengalaman nyeri.
- Ekspresi wajah menunjukkan nyeri.
- Perubahan tanda-tanda vital.
- Perubahan pola napas.
- Perubahan perilaku.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu. Diagnosa ini mencakup karakteristik nyeri, lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, dan intensitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut antara lain:
- Pasien dapat mengenali dan mengelola nyeri.
- Pasien dapat menunjukkan penurunan intensitas nyeri.
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Komplementer
- Kolaborasi Pemberian Analgetik
- Edukasi Manajemen Nyeri
Dengan melakukan penilaian yang komprehensif, pemberian intervensi yang tepat, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan pasien dengan nyeri perut dapat memperoleh penanganan yang optimal sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 11064 | 17 Jan 2025
Klinis : tekanan darah rendah, lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu tekanan darah rendah, lemas, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan cairan tubuh yang disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebihan atau asupan cairan yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
2. Tekanan Darah
3. Perfusi Jaringan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
3. Peningkatan Perfusi Jaringan
Kondisi tekanan darah rendah dan lemas yang Anda deskripsikan dapat mengindikasikan penurunan volume cairan tubuh, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Penurunan Volume Cairan Tubuh". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen cairan, pemantauan tanda-tanda vital, dan peningkatan perfusi jaringan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Harapannya, penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait dapat membantu Anda memahami kondisi yang Anda deskripsikan. Silakan tanyakan jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 11065 | 17 Jan 2025
Klinis : hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipotensi, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Volume Cairan Terkait Kehilangan Cairan Berlebih
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Volume Cairan adalah diagnosa keperawatan dengan definisi ketergangguan keseimbangan cairan yang menyebabkan penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat, ditandai dengan:
1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
2. Turgor kulit baik
3. Membran mukosa lembab
4. Intake dan output cairan seimbang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kaji status hidrasi
3. Atur posisi pasien
4. Berikan cairan intravena jika diperlukan
5. Kolaborasi pemberian obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah
Penerapan intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan mengatasi kondisi hipotensi yang dialami.