Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9457 | 20 Dec 2024
Klinis : pasien tidak sadar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien tidak sadar:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien tidak sadar adalah Ketidaksadaran (00209). Definisinya adalah keadaan di mana individu tidak mampu merespons atau berinteraksi dengan lingkungan secara bermakna. Karakteristik definisinya meliputi: tidak ada respons terhadap stimulus verbal atau nyeri, tidak ada kemampuan untuk mempertahankan jalan napas, dan penurunan/hilangnya fungsi kognitif.
Luaran/Output yang diharapkan SLKI:
1. Stabilitas Tanda Vital (0802): Indikator yang diharapkan adalah tanda-tanda vital dalam rentang normal, seperti frekuensi napas, denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh.
2. Pemeliharaan Jalan Napas (0403): Indikator yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten, tidak ada sianosis, dan tidak ada ronki.
3. Tingkat Kesadaran (0912): Indikator yang diharapkan adalah pasien menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran dari tidak sadar menjadi sadar penuh.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (6680): Memantau dan mencatat tanda-tanda vital secara berkala untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien.
2. Manajemen Jalan Napas (3140): Mempertahankan jalan napas yang paten dengan intervensi seperti memberikan oksigen, menyedot lendir, dan melakukan suction jika diperlukan.
3. Manajemen Kesadaran (2860): Melakukan stimulasi sensorik (visual, auditori, taktil) untuk meningkatkan kesadaran pasien secara bertahap.
4. Terapi Orientasi Realitas (4720): Memberikan informasi yang jelas tentang orang, waktu, dan tempat untuk membantu pasien menjadi lebih sadar dan berorientasi.
5. Manajemen Lingkungan: Pencegahan Bahaya (6486): Memastikan lingkungan sekitar pasien aman dan nyaman untuk mencegah cedera saat pasien tidak sadar.
Penjelasan rinci:
Pasien yang tidak sadar memerlukan penanganan yang segera dan komprehensif untuk mempertahankan stabilitas tanda vital, memelihara jalan napas, dan meningkatkan tingkat kesadaran. Diagnosa keperawatan Ketidaksadaran (00209) sesuai dengan kondisi ini, yang menggambarkan penurunan atau hilangnya kemampuan merespons dan berinteraksi dengan lingkungan. Luaran/output yang diharapkan adalah stabilitas tanda vital, pemeliharaan jalan napas, dan peningkatan tingkat kesadaran pasien.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, manajemen kesadaran, terapi orientasi realitas, dan manajemen lingkungan untuk mencegah bahaya. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi vital, memfasilitasi pemulihan kesadaran, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien yang tidak sadar. Penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 9458 | 20 Dec 2024
Klinis : pasien nyeri saat kencing
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk masing-masing poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami nyeri saat kencing, maka diagnosa keperawatan yang sesuai dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Karakteristik Definisi:
- Melaporkan pengalaman nyeri
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perubahan ekspresi wajah
- Gelisah, tidak tenang
- Menghindar dari aktivitas
- Gangguan tidur
Faktor Berhubungan:
- Proses penyakit/cedera (misal: infeksi saluran kemih)
- Prosedur diagnostik/terapeutik (misal: kateterisasi)
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan, mengelola, dan melaporkan pengurangan nyeri yang dirasakan.
Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat menggunakan teknik pengelolaan nyeri yang efektif
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai tujuan luaran tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan nyeri yang dialami individu.
Aktivitas Keperawatan:
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgetik yang sesuai
- Ajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi, distraksi, terapi musik) untuk mengelola nyeri
- Monitor efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap nyeri
Penjelasan rinci:
Pada kondisi pasien dengan nyeri saat kencing, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Hal ini dikarenakan pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau infeksi pada saluran kemih. Karakteristik definisi yang muncul, antara lain pasien melaporkan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah, gelisah, dan menghindari aktivitas.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Tingkat Nyeri Terkontrol, di mana pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, mampu menggunakan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri, yang meliputi identifikasi karakteristik nyeri, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgetik yang sesuai, pengajaran teknik nonfarmakologis, serta pemantauan efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap nyeri. -
Article No. 9459 | 20 Dec 2024
Klinis : pasien meninggal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Kondisi Pasien Meninggal:
Diagnosa yang sesuai untuk kondisi pasien meninggal adalah Kematian. Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Berhentinya fungsi vital tubuh secara permanen". Kondisi ini ditandai dengan hilangnya respon terhadap stimulus, berhentinya pernapasan, dan tidak adanya denyut nadi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penampilan Layak: Memastikan bahwa jenazah ditangani dengan hormat dan bermartabat sesuai dengan keyakinan budaya dan agama pasien.
2. Dukungan Emosional Keluarga: Memberikan dukungan emosional kepada keluarga dalam menghadapi kehilangan dan duka cita.
3. Integritas Tubuh: Mempertahankan keutuhan dan kebersihan fisik jenazah.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Penampilan Layak:
a. Menyiapkan jenazah sesuai dengan protokol dan prosedur yang berlaku.
b. Memberikan perawatan tubuh dan penyiapan jenazah dengan hati-hati dan penuh hormat.
c. Memastikan jenazah dibungkus dengan kain atau penutup yang sesuai dengan keyakinan budaya dan agama pasien.
2. Dukungan Emosional Keluarga:
a. Memberikan empati, validasi, dan dukungan emosional kepada keluarga dalam menghadapi kehilangan.
b. Memfasilitasi sesi berbagi cerita atau pengalaman tentang pasien untuk membantu proses duka cita.
c. Merujuk keluarga ke layanan konseling atau dukungan psikososial jika diperlukan.
3. Integritas Tubuh:
a. Menjaga kebersihan dan penampilan jenazah sesuai dengan protokol.
b. Memastikan jenazah disimpan di tempat yang tepat dan sesuai dengan standar.
c. Memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga tentang perawatan jenazah.
Sebagai perawat, tugas kita adalah memastikan bahwa pasien dan keluarga mendapatkan perawatan yang layak, bermartabat, dan sesuai dengan keyakinan mereka pada saat menghadapi kematian. Kita harus bersikap penuh empati, profesional, dan melakukan intervensi yang komprehensif untuk mendukung keluarga dalam masa duka cita. -
Article No. 9466 | 20 Dec 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Suhu tubuh di atas 37,5°C
- Kulit hangat dan kering
- Sakit kepala
- Menggigil
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Suhu tubuh normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada risiko komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin untuk membantu menurunkan suhu
- Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih
- Berikan obat penurun demam sesuai resep dokter
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen demam
Dengan pemahaman yang komprehensif mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan berkualitas untuk menangani pasien dengan kondisi demam. -
Article No. 9467 | 20 Dec 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
Penyebab:
- Infeksi (bakteri, virus, jamur)
- Dehidrasi
- Cedera pada otak atau sumsum tulang belakang
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Gangguan termoregulasi
Gejala:
- Suhu tubuh meningkat di atas 37,5°C
- Kulit kemerahan
- Berkeringat
- Peningkatan nadi dan pernapasan
- Sakit kepala, mual, dan letargi
Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan tanda-tanda vital secara rutin
- Pemberian cairan, elektrolit, dan nutrisi yang adekuat
- Penggunaan kompres dingin atau metode pendinginan lainnya
- Pemberian obat penurun demam (antipiretik) jika perlu
- Identifikasi dan penanganan penyebab utama
SDKI, SLKI, dan SIKI adalah standar yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. Standar ini mencakup:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Memuat definisi, penyebab, gejala, dan faktor terkait dari berbagai diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Memuat berbagai luaran (hasil) yang ingin dicapai dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Memuat berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar ini secara konsisten dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 9468 | 20 Dec 2024
Klinis : tulang pundak kanan patah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tulang pundak kanan patah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Keterbatasan Pergerakan Akibat Patah Tulang Pundak Kanan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, keterbatasan rentang gerak, atau gangguan neuromuskular.
- Kriteria diagnostik utama: Keterbatasan rentang gerak, nyeri saat bergerak, dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat meningkatkan mobilitas fisik, mengurangi nyeri, dan mandiri dalam aktivitas sehari-hari.
- Indikator: Pasien dapat melakukan pergerakan sendi secara bertahap, nyeri berkurang, dan pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan: Manajemen nyeri, latihan rentang gerak, perawatan luka, edukasi pasien dan keluarga, dan kolaborasi dengan fisioterapis.
- Tujuannya adalah untuk memaksimalkan mobilitas fisik pasien, mengurangi nyeri, dan mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terpadu bagi pasien dengan patah tulang pundak kanan, sehingga dapat mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 9308 | 19 Dec 2024
Klinis : :pada pasien sindroma nefrotik, mohon bantu saya menggambarkan data subjektif dan data obyektif Diagnosa Keperawatan: Gangguan integritas kulit Pengertian: Etiologi: Data Subjektif: Data Objektif:
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Integritas Kulit
Pengertian:
Gangguan integritas kulit pada pasien dengan sindroma nefrotik adalah kondisi dimana terjadi kerusakan atau perubahan pada struktur dan fungsi kulit, yang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti edema, lesi, dan kerusakan pada kulit.
Etiologi:
Pada sindroma nefrotik, terjadi kehilangan protein plasma yang tinggi melalui urin, terutama albumin. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan onkotik dalam pembuluh darah dan terjadi edema. Edema yang berkembang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler kulit, sehingga memicu kerusakan integritas kulit.
Data Subjektif:
1. Pasien mengeluhkan kulit yang membengkak (edema)
2. Pasien merasa kulitnya tegang dan kering
3. Pasien merasa nyeri atau gatal pada area kulit yang bengkak
Data Objektif:
1. Ditemukan edema pada kulit, terutama di area ekstremitas bawah, wajah, dan perut
2. Kulit tampak kemerahan, pucat, atau berwarna kekuningan
3. Terdapat lesi atau kerusakan pada kulit, seperti ekskoriasi, fissure, atau lesi lainnya
4. Kulit teraba tegang dan kering
Sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini adalah Gangguan Integritas Kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain perawatan kulit, pengaturan posisi, dan manajemen edema. -
Article No. 9309 | 19 Dec 2024
Klinis : kecemasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menyediakan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kecemasan dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
Definisi:
Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah yang tidak jelas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang diatur dalam SDKI. SDKI menyediakan definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI memberikan panduan terkait luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk kasus kecemasan. Beberapa contoh luaran yang dapat dicapai adalah penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan koping, dan peningkatan rasa nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI menyediakan berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kecemasan, seperti terapi relaksasi, terapi kognitif-perilaku, edukasi, dan dukungan emosional. Intervensi yang dipilih disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Peran Perawat:
Sebagai seorang perawat, kami berperan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola kecemasan pasien secara komprehensif. Kami menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam praktik keperawatan untuk memastikan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 9310 | 19 Dec 2024
Klinis : infeksi pada pemasangan infus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi infeksi pada pemasangan infus.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Prosedur Pemasangan Infus
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah keadaan rentan individu terhadap masuknya organisme patogen yang dapat menimbulkan infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien tidak mengalami infeksi terkait pemasangan infus. Indikator luarannya antara lain tanda-tanda infeksi lokal minimal, tidak ada demam, dan kultur darah negatif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Observasi tanda-tanda infeksi pada area pemasangan infus.
2. Perawatan akses intravena sesuai prosedur aseptik.
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait perawatan infus.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian antibiotik jika diperlukan.
Sebagai perawat, saya akan memantau dengan cermat tanda-tanda infeksi pada area pemasangan infus, melakukan perawatan akses intravena dengan prosedur aseptik yang ketat, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan akses intravena. Jika diperlukan, saya akan berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik guna mencegah dan menangani infeksi lebih lanjut. -
Article No. 9311 | 19 Dec 2024
Klinis : Gambaran Kasus Tn. R datang ke rumah Sakit tanggal 12 desember 2024 dengan keluhan nyeri ulu hati 3 jam SMRS. terasa seperti melilit namun tidak menjalar. Rasa pegal sampai ke lengan kiri, dada terasa berat. Riwayat penyakit Hipertensi dan Hepatitis B. Tn. R didiagnosa medis Unstable Angina Pectoris ditandai dengan NSTEMI. Pengkajian terfokus EKG: T Intervensi V4-V6, Foto thorax PA: Jantung dan paru dalam batas normal, tidak tampak tb paru aktif. Nyeri tekan (+) epigastrium, CRT > 2 detik, TTV: TD: 143/81 mmHg, N: 82x/menit, RR: 20x/menit SPO2: 98%, S:36,3°C Hasir lab: Kr: 1,4 mg/dL (<1.2), K: 3,4 mmol/L (3.5-5.0), CL: 108 mmol/L (95-105) RDW-CV: 34,7 FL (35-47) Eosinofil 7.7%% (1-3), GDS: 72 mg/dL (<140) Pengkajian nyeri: P: Riwayat hipertensi Q: melilit R: epigastrium S:7 T: Selama ± 3 jam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gambaran kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner ditandai dengan nyeri ulu hati, rasa pegal sampai ke lengan kiri, dan dada terasa berat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Karakteristik: Tanda dan gejala yang menyertai nyeri, lokasi nyeri, durasi nyeri, kualitas nyeri, intensitas nyeri, dan faktor-faktor yang memperberat atau memperingan nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
- Kriteria Hasil: Mampu mengidentifikasi penyebab nyeri, menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, melaporkan penurunan intensitas nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri
- Definisi: Pencegahan, pengurangan, atau penghilangan rasa nyeri sehingga klien dapat mempertahankan kenyamanan yang optimal.
- Tindakan Keperawatan: Pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi distraksi, terapi musik, dan evaluasi respons nyeri.
Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Perawat harus melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, merencanakan intervensi yang sesuai dengan diagnosa keperawatan, melaksanakan intervensi untuk mengurangi nyeri, dan mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.