Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11531 | 27 Jan 2025
Klinis : bab cair + selama 3 minggu ini darah - ampas+ lendir - , demam selama 3 hari ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu buang air besar cair selama 3 minggu terakhir, disertai darah dan lendir, serta demam selama 3 hari terakhir, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare Akut
Definisi: Pengeluaran feses cair dalam jumlah yang berlebihan, secara mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan eliminasi normal
- Pengendalian infeksi
- Manajemen cairan dan elektrolit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen diare
- Pemantauan tanda vital
- Terapi cairan
- Edukasi perawatan diare
Penjelasan singkat:
Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan risiko komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Perawatan keperawatan yang komprehensif, termasuk manajemen cairan dan elektrolit, pemantauan tanda vital, dan edukasi pasien, sangat penting untuk mendukung pemulihan pasien. -
Article No. 11532 | 27 Jan 2025
Klinis : pasien nyeri aku t lebih ke gelisah atas meringis kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, dengan onset yang tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat, yang berlangsung dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan dapat beraktivitas sesuai dengan kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut meliputi pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi, dan edukasi tentang manajemen nyeri. Perawat juga harus melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif dan melakukan evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan.
Dalam kasus ini, pasien menunjukkan gelisah dan meringis kesakitan, yang merupakan tanda-tanda nyeri akut. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara mendalam, memberikan intervensi sesuai kondisi pasien, dan memantau efektivitas penanganan nyeri tersebut. -
Article No. 11533 | 27 Jan 2025
Klinis : rasa lelah seluruh tubuh, pusing, sensai berputar
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu rasa lelah seluruh tubuh, pusing, dan sensasi berputar, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.81
- Deskripsi: Kelelahan
- Penjelasan: Kode R53.81 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan kondisi kelelahan atau rasa lelah umum yang dialami pasien. Gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi medis, gangguan tidur, stres, atau aktivitas fisik yang berlebihan.
- Kode: R42
- Deskripsi: Pusing dan sensasi berputar
- Penjelasan: Kode R42 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan kondisi pusing atau sensasi berputar yang dialami pasien. Gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan vestibular, masalah neurologis, atau dehidrasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Karena kondisi yang Anda deskripsikan adalah gejala umum yang tidak memerlukan tindakan medis spesifik, tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang dapat diberikan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan jika perlu, pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi penyebab dari gejala-gejala yang Anda deskripsikan. Langkah selanjutnya adalah memberikan pengobatan atau intervensi yang sesuai untuk mengatasi kondisi tersebut. -
Article No. 11534 | 27 Jan 2025
Klinis : rasa lelah seluruh tubuh, pusing, sensai berputar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi dengan keluhan rasa lelah seluruh tubuh, pusing, dan sensasi berputar.
Diagnosa Keperawatan:
Fatigue (Kelelahan)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Fatigue (Kelelahan) didefinisikan sebagai pengalaman subyektif terhadap keadaan fisik, emosional, dan kognitif yang menurun akibat ketidakseimbangan antara energi yang tersedia dan energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Fatigue (Kelelahan) adalah klien menunjukkan peningkatan energi, kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, dan perbaikan kondisi emosional.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Fatigue (Kelelahan) antara lain: manajemen energi, terapi aktivitas, terapi relaksasi, terapi nutrisi, dan edukasi mengenai manajemen kelelahan.
Dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien, perawat dapat membantu klien dalam mengelola kelelahan, mengembalikan energi, dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 11535 | 27 Jan 2025
Klinis : SOAP pada evaluasi dari diagnosis defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, keterbatasan akses terhadap makanan, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis Defisit Nutrisi adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang optimal, tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan, serta memiliki intake nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Defisit Nutrisi meliputi:
1. Pemantauan status nutrisi secara berkala
2. Pemberian edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana diet
4. Pemberian makanan dengan tekstur dan kandungan nutrisi yang tepat
5. Pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan
6. Pemantauan intake dan output cairan
Evaluasi (SOAP):
S (Subjective): Pasien mengeluhkan penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
O (Objective): Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan pasien menurun 10% dari berat badan normal. Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan.
A (Assessment): Pasien mengalami Defisit Nutrisi.
P (Plan): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan status nutrisi, pemberian edukasi tentang kebutuhan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian makanan dengan tekstur dan kandungan nutrisi yang tepat, serta pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan pasien mendapatkan intervensi yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara optimal. -
Article No. 11536 | 27 Jan 2025
Klinis : rasa lelah seluruh tubuh, pusing, sensai berputar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan SDKI:
Fatigue
Definisi: Pengalaman subyektif yang terus-menerus dan tidak menyenangkan dari kelelahan atau berkurangnya kemampuan untuk berfungsi pada tingkat normal yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi yang tersedia dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari.
Karakteristik Definisi:
1. Rasa kelelahan yang terus-menerus dan tidak menyenangkan
2. Berkurangnya kemampuan untuk berfungsi pada tingkat normal
3. Ketidakseimbangan antara jumlah energi yang tersedia dan jumlah energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari
Luaran/Outcome (SLKI):
Pemulihan Energi
Definisi: Kemampuan individu untuk memulihkan atau mempertahankan tingkat energi yang sesuai untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Indikator:
1. Melaporkan peningkatan energi
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
3. Menunjukkan peningkatan motivasi untuk terlibat dalam aktivitas
4. Mampu mengelola aktivitas sehari-hari secara efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Kelelahan
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pemulihan dan/atau peningkatan energi individu.
Aktivitas:
a. Identifikasi penyebab kelelahan
b. Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres
c. Anjurkan tidur yang cukup dan istirahat yang teratur
d. Kaji konsumsi nutrisi dan cairan
e. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari
2. Manajemen Gejala
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gejala yang dirasakan individu.
Aktivitas:
a. Kaji keluhan gejala seperti pusing dan sensasi berputar
b. Identifikasi faktor yang memengaruhi gejala
c. Berikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi gejala
d. Pantau respons terhadap intervensi
e. Ajarkan strategi manajemen gejala kepada individu
Penjelasan:
Diagnosis keperawatan Fatigue sesuai dengan kondisi yang dideskripsikan, yaitu rasa lelah seluruh tubuh, pusing, dan sensasi berputar. Karakteristik definisi Fatigue mencakup gejala-gejala yang dialami oleh klien.
Luaran/Outcome yang diharapkan adalah Pemulihan Energi, di mana klien dapat melaporkan peningkatan energi, mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebihan, menunjukkan peningkatan motivasi, dan dapat mengelola aktivitas sehari-hari secara efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Kelelahan untuk memfasilitasi pemulihan dan peningkatan energi klien, serta Manajemen Gejala untuk mengurangi gejala pusing dan sensasi berputar yang dialami klien. Intervensi-intervensi ini mencakup identifikasi penyebab, manajemen stres, pengaturan pola tidur, pengelolaan nutrisi dan cairan, serta penggunaan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengatasi gejala. -
Article No. 11537 | 27 Jan 2025
Klinis : Seorang wanita berusia 20 tahun (Nn. A) dibawa ke Rumah Sakit Sari Mutiara pada tanggal 1 Desember 2014 pada pukul 09.00 WIB dengan keluhan sakit kepala, batuk, pilek dan demam dengan temperatur 39°C, sulit menelan dan nyeri dikarenakan adanya lesi di bibir dan nyeri tenggorokan, muncul bintik-bintik merah, eritema di seluruh tubuh dan wajah, tidak selera makan, mual dan muntah. Nn. A merasakan sakit sejak 7 hari yang lalu, berawal dari ditemukannya vesikel yang berisi cairan bening di sekitar mulut, bahkan muara saluran kencing. Ibunya mengatakan berat badan anak menurun dari 45 kg menjadi 42 kg dalam waktu 1 bulan dan anak tidak selera makan. Hasil pemeriksaan fisik saat ini ditemukan adanya stomatitis dengan tampilan lesi erosi-ulseratif yang terlihat hiperemis dan banyak. Terbentuk krusta di sekitar lesi mulut dan hidung selain itu juga mengalami konjungtivitas di kedua matanya. Turgor kulit jelek. Hasil observasi: Tekanan darah: 120/80 mmHg, RR: 22x/menit, HR: 80x/menit, S: 39°C. Pemeriksaan imunologi didapatkan data peningkatan IgG dan IgM. Terapi yang didapatkan Nn. A meliputi dexametason 1 mg/kg BB bolus, feniramin Hidrogen Maleat 5-10 mg/dosis, 1 kali/hari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik yang ditandai dengan penurunan berat badan, tidak selera makan, dan mual muntah.
2. Gangguan menelan berhubungan dengan lesi di bibir dan nyeri tenggorokan yang ditandai dengan kesulitan menelan.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi, eritema, dan krusta di sekitar mulut dan hidung.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun yang ditandai dengan peningkatan IgG dan IgM.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik.
- Gangguan menelan: Ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
- Kerusakan integritas kulit: Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
- Risiko infeksi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi aktivitas: Peningkatan kemampuan melakukan aktivitas harian.
- Gangguan menelan: Peningkatan kemampuan menelan.
- Kerusakan integritas kulit: Perbaikan integritas kulit.
- Risiko infeksi: Tidak terjadi infeksi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi aktivitas: Manajemen energi, perawatan diri, dan nutrisi.
- Gangguan menelan: Manajemen nutrisi dan cairan, perawatan mulut, dan manajemen nyeri.
- Kerusakan integritas kulit: Perawatan luka, manajemen kulit, dan manajemen lingkungan.
- Risiko infeksi: Manajemen infeksi, pemberian obat, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien untuk menangani kondisi Nn. A secara efektif. -
Article No. 11538 | 27 Jan 2025
Klinis : SOAP pada evaluasi dari diagnosis defisit nutrisi sdki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi adalah ketidakcukupan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama dari penanganan Defisit Nutrisi adalah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan kondisinya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen nutrisi, Manajemen asupan nutrisi, Peningkatan nafsu makan, Konseling nutrisi, dan Edukasi nutrisi.
SOAP pada Evaluasi dari Diagnosis Defisit Nutrisi:
S (Subjektif):
Pasien mengeluhkan penurunan berat badan yang signifikan, kurang nafsu makan, dan merasa lemah.
O (Objektif):
Hasil pemeriksaan menunjukkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di bawah normal, intake nutrisi yang tidak adekuat, dan tanda-tanda malnutrisi.
A (Analisis):
Berdasarkan data subjektif dan objektif, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Defisit Nutrisi.
P (Perencanaan):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen nutrisi: Menentukan kebutuhan nutrisi pasien dan menyusun rencana pemberian nutrisi yang sesuai.
2. Manajemen asupan nutrisi: Memantau asupan makanan dan cairan pasien serta memberikan dukungan untuk meningkatkan intake nutrisi.
3. Peningkatan nafsu makan: Memberikan edukasi dan intervensi untuk meningkatkan nafsu makan pasien.
4. Konseling nutrisi: Memberikan konseling terkait kebutuhan nutrisi, pemilihan bahan makanan, dan teknik makan yang tepat.
5. Edukasi nutrisi: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat. -
Article No. 11539 | 27 Jan 2025
Klinis : Nyeri seluruh lapang perut terutama perut bawah kanan dan kiri bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan keadaan yang ditandai dengan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari pasien dengan nyeri akut adalah: tingkat nyeri menurun, kemampuan mengenali dan melaporkan nyeri, serta kemampuan mengatasi nyeri yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain: manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, distraksi, dan terapi komplementer.
Persona: Sebagai perawat, saya memahami bahwa nyeri seluruh lapang perut, terutama pada perut bagian bawah kanan dan kiri, merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan yang tepat. Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini adalah Nyeri Akut. -
Article No. 11540 | 27 Jan 2025
Klinis : isolasi sosial
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi isolasi sosial dari perspektif seorang perawat profesional.
Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Isolasi Sosial:
Isolasi sosial didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami keterasingan atau kurangnya interaksi sosial dengan orang lain. Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Isolasi Sosial". Diagnosa ini mengacu pada keterbatasan kuantitas dan kualitas hubungan sosial yang dirasakan oleh individu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, luaran atau output yang diharapkan untuk mengatasi isolasi sosial antara lain:
1. Peningkatan Interaksi Sosial: Pasien dapat terlibat dalam interaksi sosial yang memuaskan dengan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal.
2. Peningkatan Harga Diri: Pasien menunjukkan perasaan berharga dan menerima dirinya sendiri.
3. Penurunan Kecemasan: Pasien menunjukkan tingkat kecemasan yang berkurang terkait dengan isolasi sosial.
4. Peningkatan Dukungan Sosial: Pasien dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber-sumber dukungan sosial yang tersedia.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi isolasi sosial meliputi:
1. Terapi Sosialisasi: Memfasilitasi pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang sesuai, baik secara individual maupun kelompok, untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi.
2. Konseling: Memberikan dukungan emosional dan psikologis, serta membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam bersosialisasi.
3. Edukasi: Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya interaksi sosial, serta strategi untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat.
4. Dukungan Lingkungan: Melibatkan keluarga, teman, atau komunitas untuk menyediakan lingkungan yang mendukung pasien dalam bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan sosialnya.
5. Terapi Aktivitas Kelompok: Memfasilitasi pasien untuk terlibat dalam kegiatan kelompok yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan rasa memiliki.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dengan isolasi sosial dapat meningkatkan interaksi dan dukungan sosialnya, mengurangi kecemasan, serta meningkatkan harga diri dan kesejahteraan secara keseluruhan.