Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11524 | 27 Jan 2025
Klinis : data subjektif dan data objektif mengajarkan diit yang telah diprogram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Edukasi Kesehatan
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, klien memerlukan edukasi terkait program diet yang telah diprogram. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Edukasi Kesehatan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Edukasi Kesehatan didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi kesehatan dasar dan layanan yang diperlukan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah:
1. Pengetahuan Kesehatan Meningkat
2. Perilaku Kesehatan Membaik
3. Efikasi Diri Meningkat
4. Pencapaian Tujuan Kesehatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi:
1. Edukasi Kesehatan
2. Bimbingan/Konseling
3. Fasilitasi Proses Belajar
4. Manajemen Motivasi
5. Dukungan Emosional
Sebagai perawat, saya akan membantu klien memperoleh, memproses, dan memahami informasi terkait program diet yang telah diprogram. Tujuannya adalah agar klien dapat membuat keputusan kesehatan yang tepat dan mencapai tujuan kesehatan yang diharapkan. -
Article No. 11525 | 27 Jan 2025
Klinis : data subjektif dan data objektif dari mengajarkan diit yang telah diprogram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
"Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri"
Penjelasan Singkat:
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri" didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasien untuk mengatur secara efektif pengobatan, aktivitas, dan diet yang dibutuhkan untuk mengelola kondisi kesehatannya.
Data Subjektif:
- Pasien menyatakan kesulitan dalam mengikuti diet yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan.
- Pasien mengungkapkan kebingungan terhadap instruksi diet yang diberikan.
- Pasien mengeluhkan kurangnya pemahaman terkait pentingnya diet untuk kondisi kesehatannya.
Data Objektif:
- Pasien belum dapat menjelaskan dengan jelas diet yang telah direkomendasikan.
- Catatan makanan yang dikonsumsi pasien menunjukkan ketidakpatuhan terhadap diet yang dianjurkan.
- Pemeriksaan tanda-tanda vital dan hasil laboratorium menunjukkan adanya ketidakstabilan kondisi kesehatan pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
"Manajemen Kesehatan Diri: Efektif"
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
2. Edukasi Kesehatan
3. Konseling Gizi
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk menyusun rencana perawatan yang tepat, memberikan edukasi dan konseling terkait diet yang direkomendasikan, serta memantau secara berkala kepatuhan dan efektivitas manajemen kesehatan diri pasien. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai manajemen kesehatan diri yang efektif demi pemulihan dan peningkatan kondisi kesehatannya. -
Article No. 11526 | 27 Jan 2025
Klinis : data subjektif dan data objektif dari mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakpatuhan Pengobatan
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Ketidakpatuhan Pengobatan" merujuk pada kondisi di mana pasien memiliki kemungkinan untuk tidak mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan oleh tenaga kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pemahaman yang kurang terkait pentingnya pengobatan, efek samping yang tidak diinginkan, atau kendala dalam mengakses dan memperoleh obat-obatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan untuk tidak mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan.
Karakteristik Definisi: Ketidakpatuhan terhadap regimen pengobatan, ketidakpuasan terhadap intervensi pengobatan, keyakinan yang keliru terhadap pengobatan, kendala dalam memperoleh obat-obatan, efek samping obat, dan kurangnya pemahaman terhadap pengobatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan kepatuhan terhadap pengobatan, pasien memiliki pemahaman yang baik terkait pengobatan, dan pasien mampu mengatasi kendala dalam memperoleh obat-obatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan: Edukasi tentang pentingnya pengobatan, monitor efek samping obat, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi kendala dalam memperoleh obat-obatan, dan evaluasi secara berkala terhadap kepatuhan pasien dalam pengobatan.
Dalam konteks kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, perawat memiliki peran penting dalam memastikan pasien memahami pentingnya mengonsumsi obat sesuai dengan instruksi, mengingatkan pasien untuk mengambil obat sebelum makan, dan memantau efek samping yang mungkin timbul. -
Article No. 11527 | 27 Jan 2025
Klinis : contoh data subjektif dan data objektif dari mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah Perawat Profesional yang akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk merencanakan, mengatur, atau melaksanakan regimen terapeutik yang telah direkomendasikan dengan tepat.
Data Subjektif:
- Pasien menyatakan sering lupa mengambil obat
- Pasien mengeluh merasa bingung dengan jadwal pemberian obat
- Pasien mengungkapkan tidak memahami tujuan dan manfaat dari pengobatan yang diberikan
Data Objektif:
- Pasien tidak dapat menjelaskan dengan baik nama, dosis, dan jadwal pemberian obat
- Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar obat dalam darah tidak sesuai target terapi
- Pasien tampak cemas saat ditanya mengenai pengobatannya
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pemahaman Regimen Terapeutik
- Kepatuhan Regimen Terapeutik
- Motivasi Regimen Terapeutik
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien Patuh terhadap Regimen Terapeutik
- Pasien Mampu Mengelola Regimen Terapeutik
- Pasien Termotivasi untuk Menjalankan Regimen Terapeutik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Regimen Terapeutik
- Edukasi Regimen Terapeutik
- Konseling Regimen Terapeutik
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI terkait kondisi mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 11528 | 27 Jan 2025
Klinis : evaluasi hari pertama dari data subyektif pasien mengatakan nyeri bekas oprasi skala 6,pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi pengalaman nyeri dan ketidaknyamanan.
b. Kenyamanan: Keadaan perasaan sejahtera dan bebas dari rasa sakit atau ketidaknyamanan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri serta mempertahankan tingkat kenyamanan yang optimal.
b. Relaksasi: Tindakan untuk meningkatkan relaksasi fisik dan mental.
c. Distraksi: Tindakan untuk mengalihkan perhatian individu dari sensasi nyeri.
Berdasarkan data subyektif pasien yang mengeluhkan nyeri bekas operasi dengan skala 6, tampak gelisah, dan meringis kesakitan, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Hal ini dikarenakan pasien mengalami pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan pascaoperasi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri, relaksasi, dan distraksi untuk membantu pasien mengendalikan nyeri, meningkatkan kenyamanan, serta mencapai kontrol nyeri yang optimal. -
Article No. 11529 | 27 Jan 2025
Klinis : EVALUASI hari pertama dari data subyektif pasien mengatakan nyeri bekas oprasi skala 6,pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, berdasarkan data subyektif pasien mengatakan nyeri bekas operasi skala 6 dan pasien tampak gelisah serta meringis kesakitan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Karakteristik definisi ini meliputi perubahan tanda-tanda vital, ekspresi wajah yang menunjukkan kesakitan, dan laporan pasien tentang nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Nyeri Akut adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan pasien dapat beristirahat tanpa gangguan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri (misalnya pemberian analgesik), teknik relaksasi, terapi dingin/hangat, dan edukasi pasien tentang pengelolaan nyeri. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi nyeri akut yang dialami oleh pasien pascaoperasi. -
Article No. 11530 | 27 Jan 2025
Klinis : hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Manajemen Tekanan Darah Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal.
SDKI:
- Karakteristik Utama: Tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >90 mmHg.
- Faktor Terkait: Pola makan tidak sehat, aktivitas fisik tidak adekuat, stres, riwayat keluarga.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Tekanan darah dalam rentang normal, gaya hidup sehat, kemampuan mengelola stres.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang hipertensi, modifikasi gaya hidup (diet rendah garam, aktivitas fisik, manajemen stres), pemantauan tekanan darah, pemberian obat antihipertensi.
Dengan pendekatan ini, perawat dapat membantu pasien dengan hipertensi untuk mengelola tekanan darahnya secara efektif, mengubah gaya hidup, dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 11531 | 27 Jan 2025
Klinis : bab cair + selama 3 minggu ini darah - ampas+ lendir - , demam selama 3 hari ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu buang air besar cair selama 3 minggu terakhir, disertai darah dan lendir, serta demam selama 3 hari terakhir, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare Akut
Definisi: Pengeluaran feses cair dalam jumlah yang berlebihan, secara mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan eliminasi normal
- Pengendalian infeksi
- Manajemen cairan dan elektrolit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen diare
- Pemantauan tanda vital
- Terapi cairan
- Edukasi perawatan diare
Penjelasan singkat:
Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan risiko komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Perawatan keperawatan yang komprehensif, termasuk manajemen cairan dan elektrolit, pemantauan tanda vital, dan edukasi pasien, sangat penting untuk mendukung pemulihan pasien. -
Article No. 11532 | 27 Jan 2025
Klinis : pasien nyeri aku t lebih ke gelisah atas meringis kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, dengan onset yang tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat, yang berlangsung dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan dapat beraktivitas sesuai dengan kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut meliputi pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi, dan edukasi tentang manajemen nyeri. Perawat juga harus melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif dan melakukan evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan.
Dalam kasus ini, pasien menunjukkan gelisah dan meringis kesakitan, yang merupakan tanda-tanda nyeri akut. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara mendalam, memberikan intervensi sesuai kondisi pasien, dan memantau efektivitas penanganan nyeri tersebut. -
Article No. 11533 | 27 Jan 2025
Klinis : rasa lelah seluruh tubuh, pusing, sensai berputar
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu rasa lelah seluruh tubuh, pusing, dan sensasi berputar, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.81
- Deskripsi: Kelelahan
- Penjelasan: Kode R53.81 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan kondisi kelelahan atau rasa lelah umum yang dialami pasien. Gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi medis, gangguan tidur, stres, atau aktivitas fisik yang berlebihan.
- Kode: R42
- Deskripsi: Pusing dan sensasi berputar
- Penjelasan: Kode R42 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan kondisi pusing atau sensasi berputar yang dialami pasien. Gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan vestibular, masalah neurologis, atau dehidrasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Karena kondisi yang Anda deskripsikan adalah gejala umum yang tidak memerlukan tindakan medis spesifik, tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang dapat diberikan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan jika perlu, pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi penyebab dari gejala-gejala yang Anda deskripsikan. Langkah selanjutnya adalah memberikan pengobatan atau intervensi yang sesuai untuk mengatasi kondisi tersebut.