Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9988 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan berupa mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak spesifik
Penjelasan:
Ny. E mengeluh sesak napas dan batuk berkepanjangan selama 3 bulan, disertai rasa lelah, tidur yang tidak nyenyak, dan gejala pernapasan seperti mengi serta sianosis. Berdasarkan gejala-gejala yang dilaporkan, diagnosis yang paling sesuai adalah asma, tanpa spesifikasi lebih lanjut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemberian oksigen, lain-lain
Penjelasan:
Kondisi Ny. E dengan sesak napas dan sianosis mengindikasikan kemungkinan adanya pemberian oksigen sebagai tindakan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mengatasi hipoksemia. -
Article No. 9989 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan berupa mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan temuan klinis yang disampaikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Ny. E mengeluh sesak napas dan batuk yang berlangsung selama 3 bulan tanpa sembuh, disertai dengan gejala sulit bernapas, mengi, dan sputum berlebihan.
- Temuan tanda vital menunjukkan takipnea (RR 30x/menit) dan takikardi (N 102x/mnt), serta adanya sianosis pada kulit, bibir, dan kuku, yang menandakan gangguan pertukaran gas.
- Berdasarkan gejala dan temuan klinis tersebut, diagnosis yang paling sesuai adalah asma, tanpa spesifikasi lebih lanjut (J45.9).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemberian oksigen lainnya
Penjelasan:
- Pada kondisi Ny. E yang mengalami sesak napas dan gangguan pertukaran gas, tindakan medis yang sesuai adalah pemberian oksigen (kode ICD-9-CM 93.08) untuk membantu oksigenasi.
- Tindakan lain yang mungkin dilakukan adalah pemberian bronkodilator, kortikosteroid, atau terapi suportif lainnya sesuai dengan kondisi Ny. E dan penilaian klinis dokter. -
Article No. 9990 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan berupa mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien Ny. E dapat diberikan kode ICD-10 sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Ny. E memiliki gejala sesak napas yang berlangsung lama selama 3 bulan, disertai dengan batuk yang tidak sembuh-sembuh, dan ditemukan adanya mengi saat pemeriksaan fisik. Tanda-tanda ini mengarah pada diagnosis asma, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Untuk tindakan medis yang mungkin dilakukan, tidak terdapat cukup informasi untuk memberikan kode ICD-9-CM. Namun, beberapa tindakan yang mungkin dilakukan di UGD untuk menangani kondisi Ny. E antara lain:
- Pemberian oksigen
- Pemberian bronkodilator (misalnya salbutamol) melalui nebulizer
- Pemberian kortikosteroid (misalnya prednison) secara oral atau parenteral
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pencitraan diagnostik (misalnya foto toraks) untuk menyingkirkan penyebab lain
Secara keseluruhan, informasi yang disediakan cukup untuk menegakkan diagnosis asma pada pasien Ny. E berdasarkan gejala dan tanda-tanda klinis yang ditemukan. -
Article No. 9991 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan tanda yang dipaparkan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.0
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.04
- Deskripsi: Oksigenasi, termasuk pemberian oksigen tambahan
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J44.0 (Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak dispesifikasi) sesuai karena Ny. E mengalami sesak napas dan batuk yang persisten selama 3 bulan, disertai dengan tanda-tanda klinis seperti pernapasan cepat, perubahan warna kulit, bibir, dan kuku, serta bunyi napas tambahan mengi, yang menunjukkan eksaserbasi akut dari penyakit paru obstruktif kronik.
- Kode ICD-9-CM 96.04 (Oksigenasi, termasuk pemberian oksigen tambahan) sesuai karena Ny. E membutuhkan terapi oksigen tambahan untuk mengatasi sesak napas dan hipoksemia yang terjadi.
Penatalaksanaan yang perlu dilakukan untuk Ny. E meliputi:
1. Pemberian oksigen suplemental untuk mengoreksi hipoksemia.
2. Pemberian bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik sesuai indikasi untuk mengatasi eksaserbasi akut PPOK.
3. Pemantauan tanda vital dan status klinis secara ketat.
4. Evaluasi lebih lanjut untuk menentukan faktor pencetus dan riwayat penyakit paru sebelumnya. -
Article No. 9992 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. E sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas sekunder terhadap asma.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan Pola Napas adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan rileks dan lancar, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbon dioksida dalam darah.
- Faktor yang berhubungan: Obstruksi jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan mempertahankan pola napas yang efektif.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk bernapas dengan rileks dan lancar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital.
- Manajemen jalan napas.
- Pemberian oksigen.
- Edukasi pengelolaan asma.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Penjelasan:
SDKI:
- Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
SLKI:
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan energi.
SIKI:
- Manajemen aktivitas.
- Manajemen kelelahan.
- Terapi oksigen.
- Edukasi pengelolaan energi. -
Article No. 9993 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengendalikan atau mengawasi proses ventilasi dan/atau respirasi.
Ciri-ciri: sesak napas, distres pernapasan, pola napas tidak teratur, takipnea, penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Ciri-ciri: sputum berlebihan, suara napas tambahan, kesulitan bernapas, napas cuping hidung.
3. Ansietas
Definisi: Perasaan was-was, tidak nyaman, atau takut terhadap bahaya yang tidak jelas penyebabnya.
Ciri-ciri: gelisah, kesulitan tidur, mengekspresikan kekhawatiran tentang perubahan dalam situasi kehidupan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah panduan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang berisi definisi dan ciri-ciri diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan yang berisi luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan yang berisi intervensi-intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang berperan dalam menyusun dan mengembangkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 9994 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Penjelasan: Ny. E mengeluhkan sesak napas dan batuk selama 3 bulan tanpa sembuh, tampak gelisah, kesulitan bernapas, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Selain itu, pengukuran tanda vital menunjukkan RR yang tinggi (30x/menit).
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
Penjelasan: Ny. E terlihat memiliki sputum berlebihan dan tampak kelelahan akibat batuk dan sesak napas yang dialami.
3. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada level normal.
Penjelasan: Kulit, bibir, dan kuku Ny. E tampak membiru, yang dapat menandakan adanya gangguan pertukaran gas.
4. Kelelahan (SLKI)
Definisi: Sensasi subjektif dan objektif yang berkaitan dengan penurunan kapasitas fisik dan/atau psikologis untuk melakukan aktivitas.
Penjelasan: Ny. E merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas.
5. Kecemasan (SIKI)
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang tidak jelas dan non-spesifik.
Penjelasan: Ny. E tampak gelisah, yang dapat menunjukkan adanya kecemasan terkait kondisi kesehatannya.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. E adalah Pola Napas Tidak Efektif, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, Gangguan Pertukaran Gas, Kelelahan, dan Kecemasan. -
Article No. 9995 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk Ny. E adalah:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Penjelasan Singkat:
- Ny. E mengalami sesak napas dan batuk berkepanjangan selama 3 bulan, menunjukkan adanya gangguan dalam mempertahankan bersihnya jalan napas.
- Tanda-tanda klinis yang mendukung diagnosis ini adalah terdengarnya bunyi napas tambahan mengi, sputum berlebihan, dan kulit, bibir, serta kuku yang tampak membiru, menunjukkan adanya kesulitan dalam pertukaran gas.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penjelasan Singkat:
- Ny. E merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak akibat batuk dan sesak napas, menunjukkan adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Tanda-tanda vital Ny. E, seperti nadi yang cepat (102x/menit) dan frekuensi pernapasan yang tinggi (30x/menit), menunjukkan adanya intoleransi terhadap aktivitas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai dengan diagnosis di atas adalah:
SDKI:
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Intoleransi Aktivitas
SLKI:
- Bersihan Jalan Napas Efektif
- Toleransi Aktivitas Membaik
SIKI:
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Aktivitas
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menetapkan standar-standar tersebut sebagai panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. -
Article No. 9996 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien, Ny. E, berusia 35 tahun, dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny. E mengeluh sesak napas dan telah batuk selama 3 bulan tanpa sembuh. Ia merasa lelah dan lesu karena tidurnya tidak nyenyak, sering terbangun akibat batuk dan sesak napas. Ny. E tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat sputum berlebihan, dan terdengar bunyi napas tambahan mengi. Kulit, bibir, dan kuku tampak membiru. Pengukuran tanda vital menunjukkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan solusi yang rinci dan terperinci.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi Ny. E yang mengalami sesak napas, batuk berkepanjangan, tidur tidak nyenyak, sputum berlebihan, bunyi pernapasan tambahan mengi, serta tampak sianosis di kulit, bibir, dan kuku, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif ditandai dengan adanya sputum berlebihan, bunyi napas tambahan mengi, dan sianosis pada kulit, bibir, serta kuku. Kondisi ini menggambarkan adanya obstruksi pada saluran pernapasan yang menghambat pertukaran oksigen.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Klien akan menunjukkan jalan napas yang bersih dan bebas dari sputum berlebihan
- Klien akan menunjukkan pola napas yang normal, tanpa adanya suara tambahan (mengi)
- Klien akan menunjukkan kadar oksigenasi yang adekuat, ditandai dengan warna kulit, bibir, dan kuku yang normal (tidak sianosis)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret/sputum
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan napas dalam
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan yang komprehensif
Penjelasan:
Intervensi-intervensi di atas ditujukan untuk mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan napas Ny. E. Pemantauan tanda-tanda vital serta pemberian oksigen akan membantu meningkatkan oksigenasi. Suction dan latihan batuk efektif akan membantu mengeluarkan sekret/sputum yang berlebihan. Pemberian bronkodilator dan mukolitik akan membantu melonggarkan jalan napas dan melarutkan sekret. Kolaborasi dengan tim medis juga penting untuk penanganan yang holistik dan komprehensif. -
Article No. 9997 | 28 Dec 2024
Klinis : Klien (Ny. E) Usia 35 tahun dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Ny Smengeluh sesak nafas, sudah batuk selama 3 bulan tidak sembuh sembuh, merasa leleah dan lesu karna tidurnya tidak nyenyak karna tesering terbangun karna batuk dan sesak nafas . ny e tampak gelisah, kesulitan bernapas, terlihat juga sputum berlebihan dan terdengar bunyi nafas tambahan mengi. Kulit, bibir dan kuku ter;ihat membiru tampak Pengukuran tanda vital didapatkan: TD 140/90mmHg. N 102x/mnt, S 36C, RR 30x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menanggapi kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan lancarnya pertukaran gas.
- Faktor Risiko: Sputum berlebihan, batuk yang tidak efektif.
2. Penurunan Toleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat kelelahan yang tidak dapat diatasi.
- Faktor Risiko: Sesak napas, kelemahan.
3. Gangguan Pola Napas (SDKI)
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang menyebabkan ketidakefektifan ventilasi.
- Faktor Risiko: Sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Toleransi Aktivitas Membaik
3. Pola Napas Membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan dan memfasilitasi permeabilitas jalan napas.
- Aktivitas: Lakukan suction, berikan oksigen, ajarkan teknik batuk efektif, dll.
2. Manajemen Energi
- Tujuan: Mempertahankan dan meningkatkan penggunaan energi secara efektif.
- Aktivitas: Atur aktivitas, bantu mobilisasi, pantau tanda-tanda kelelahan, dll.
3. Manajemen Ventilasi
- Tujuan: Mempertahankan dan memperbaiki pola napas.
- Aktivitas: Monitor pola napas, berikan posisi semi-fowler, monitor tanda-tanda distres pernapasan, dll.
Dalam menerapkan intervensi keperawatan, perawat harus mengacu pada standar praktik dan kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia.