Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21136 | 27 Aug 2025
Klinis : tb paru
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Kondisi Tuberkulosis Paru:
Diagnosa keperawatan utama yang sesuai untuk kondisi tuberkulosis paru adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Kondisi ini ditandai dengan adanya sekret yang berlebihan di saluran napas, batuk yang tidak produktif, dan penurunan dalam klirens sekret. Pasien dengan tuberkulosis paru sering mengalami ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret dengan efektif, sehingga dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dan gangguan ventilasi.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten dengan:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada suara napas tambahan (ronki, wheezing)
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif melalui batuk atau suction
2. Manajemen Energi: Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan energi yang adekuat melalui:
- Tidak ada tanda-tanda kelelahan atau kekurangan energi
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
- Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan
3. Manajemen Infeksi: Pasien dapat mengendalikan proses infeksi dengan:
- Tidak ada peningkatan tanda-tanda infeksi (demam, nyeri, kemerahan, bengkak)
- Hasil pemeriksaan laboratorium (misal hitung leukosit) dalam batas normal
- Tidak ada komplikasi akibat infeksi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction jalan napas jika diperlukan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan senam pernapasan
- Berikan humidifikasi oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian bronkodilator atau mukolitik
2. Manajemen Energi
- Pantau tanda-tanda vital dan status nutrisi pasien
- Atur aktivitas dan istirahat pasien sesuai toleransi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Manajemen Infeksi
- Pantau tanda-tanda infeksi secara berkala
- Berikan perawatan luka dan penanganan infeksi yang adekuat
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga terkait pencegahan penularan infeksi
Penerapan intervensi-intervensi di atas secara komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan mengelola kondisi tuberkulosis paru secara efektif. -
Article No. 21137 | 27 Aug 2025
Klinis : tb paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi TB paru:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Kode SDKI: 00030
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menentukan diagnosis keperawatan.
- Kode diagnosis keperawatan terdiri dari 5 digit angka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan luaran/hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan.
- Kode luaran keperawatan terdiri dari 4 digit angka.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Kode intervensi keperawatan terdiri dari 4 digit angka.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya berharap penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosis keperawatan dan standar keperawatan untuk pasien dengan TB paru. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. -
Article No. 21138 | 27 Aug 2025
Klinis : TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menyajikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Tuberkulosis (TB) Paru.
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Kode SDKI: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pembersihan saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
b. Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
c. Kelelahan
Kode SDKI: 00093
Definisi: Kurangnya energi yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
2. Intervensi Keperawatan (SLKI):
a. Manajemen Jalan Napas
Kode SLKI: 10006
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan ventilasi dan oksigenasi yang efektif.
b. Manajemen Aktivitas
Kode SLKI: 10030
Definisi: Tindakan untuk membantu klien mengatur dan melakukan aktivitas untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi.
c. Manajemen Energi
Kode SLKI: 10031
Definisi: Tindakan untuk membantu klien mengatur penggunaan energi untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi.
3. Hasil Keperawatan (SIKI):
a. Bersihan Jalan Napas
Kode SIKI: 30001
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan saluran napas bebas dari sekret atau obstruksi untuk memfasilitasi ventilasi yang optimal.
b. Toleransi Aktivitas
Kode SIKI: 30009
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan berlebihan.
c. Manajemen Kelelahan
Kode SIKI: 30010
Definisi: Kemampuan untuk mengatur penggunaan energi dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam konteks akademik dan dengan persona sebagai pakar, perawat dapat menerapkan diagnosa keperawatan, intervensi, dan hasil keperawatan yang sesuai dengan kondisi TB paru untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien. -
Article No. 21139 | 27 Aug 2025
Klinis : tb paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi tuberkulosis paru yang Anda sampaikan, dengan gaya bahasa akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan kelelahan.
3. Kecemasan (SDKI: 00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menetapkan diagnosis keperawatan yang dihadapi oleh pasien. Kode diagnosis keperawatan diawali dengan "00" diikuti oleh nomor urut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi dan merumuskan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Kode luaran keperawatan diawali dengan "1" diikuti oleh nomor urut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi dan merumuskan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Kode intervensi keperawatan diawali dengan "0" diikuti oleh nomor urut.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya telah saya sampaikan sesuai dengan kondisi tuberkulosis paru yang Anda berikan. Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami konsep SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan. -
Article No. 21140 | 27 Aug 2025
Klinis : Tonsilitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi tonsilitis, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
2. Risiko infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Peningkatan suhu tubuh (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode 00132 - Nyeri akut
2. Kode 00004 - Risiko infeksi
3. Kode 00007 - Peningkatan suhu tubuh
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengendalian nyeri (1605)
2. Kontrol infeksi (1842)
3. Thermoregulasi (0800)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri (1400)
2. Pencegahan infeksi (6540)
3. Manajemen demam (3740)
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan pada kondisi ini adalah nyeri akut, risiko infeksi, dan peningkatan suhu tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan manajemen demam. -
Article No. 21141 | 27 Aug 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri akut:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (10020)
Definisi:
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang muncul secara tiba-tiba atau progresif dengan intensitas ringan hingga berat, dalam durasi kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pengendalian Nyeri (10025)
Definisi:
Kemampuan individu untuk memprediksi, mengevaluasi, dan mengontrol rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (30007)
Definisi:
Tindakan kompleks yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengenali, melaporkan, dan mengatasi nyeri.
Dengan tone = akademis, persona = pakar, dan nurse, saya berusaha memberikan penjelasan yang ringkas dan informatif mengenai diagnosa keperawatan dan komponen SDKI, SLKI, serta SIKI yang terkait dengan kondisi nyeri akut berdasarkan panduan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 21142 | 27 Aug 2025
Klinis : Hasil pengkajian yang dilakukan di RW 1 Kelurahan Pisang terdapat 3 ibu hamil : ? 2 (dua) ibu hamil trimeter II ? 1 (satu) ibu hamil trimester III Dari Hasil wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner yang dilakukan, didapatkan data-data terkait agregat bumil sbb : Data Wawancara : • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kader posyandu di RW 2 kelurahan Pisang bahwa sebanyak 2 ibu hamil mengatakan tidak mengetahui makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil dan janinnya karena hanya makan seperti biasa • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kader posyandu di RW 2 kelurahan Pisang bahwa sebanyak 2 ibu hamil mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai pengalaman menyusui dan ingin memiliki kemampuan tentang cara menyusui yang benar. • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada bumil di RW 2 kelurahan pisang, bahwa sebanyak 3 ibu hamil mengatakan sudah memeriksakan kehamilannya bidan tetapi ada 1 ibu hamil tidak mempunyai KMS • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kader posyandu dan bumil di RW 1 kelurahan pisang bahwa sebanyak 2 ibu hamil mengatakan bahwa belum mengikuti senam hamil • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada bumil di RW 2, sebanyak 2 dari 3 ibu hamil mengatakan bahwa dirinya belum mengerti cara perawatan bayi baru lahir yang benar Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada warga di RW Kelurahan Kuncen sebanyak 1 ibu hamil dari 3 ibu hamil mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami keguguran • Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kader di RW 1 kelurahan Pisang bahwa sebanyak 2 ibu hamil mengatakan tidak mengetahui tanda tanda persalinan. Bumil saat ini merasa cemas akan persalinan bayinya nanti takut terjadi apa-apa pada saat persalinan, karena ini persalinan yang pertama • Bahwa sebanyak 3 ibu hamil mengatakan tidak mengikuti program KB dan belum mengetahui jenis dan kontrasepsi apa saja dari program KB • Dari hasil wawancara juga, bahwa sebanyak 2 ibu hamil mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya. Sebelumnya klien belum tahu bagaimana cara perawatan payudara agar asi bisa lancar. Klien tidak pernah mendapatkan penyuluhan terkait persiapan yang harus dilakukan menjelang persalinan sebelumnya. 2 Data Observasi : • Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada ibu hamil di RW 1 kelurahan Pisang, terdapat 2 ibu hamil yang tidak mengetahui kebutuhan nutrisi ibu hamil • Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada ibu hamil di RW 1, terdapat 2 dari 3 ibu hamil yang tidak mempunyai pengalaman menyusui, 1 dari 3 ibu hamil tidak mempunyai KMS, 2 dari 3 ibu hamil belum mengikuti senam hamil, dan 2 dari 3 ibu hamil juga belum mengetahui cara perawatan bayi baru lahir yang benar, • Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada ibu hamil di RW 1, terdapat 1 dari 3 ibu hamil pernah mengalami keguguran, 2 dari 3 ibu hamil tidak mengetahui tanda tanda persalinan, 3 ibu hamil tidak mengikuti program KB, 2 dari 3 ibu hamil kerap kali merasa khawatir dan takut menghadapi persalinan dan keadaan Kesehatan janinnya nanti, dan 2 dari 3 ibu hamil belum mengetahui cara perawatan payudara yang benar.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan hasil pengkajian yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dengan kode dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode 00126, Defisit Pengetahuan
- Definisi: Ketidakadekuatan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
- Penjelasan: Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 2 ibu hamil yang tidak mengetahui makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil dan janinnya, 2 ibu hamil tidak mempunyai pengalaman menyusui, 1 ibu hamil tidak mempunyai KMS, 2 ibu hamil belum mengikuti senam hamil, 2 ibu hamil belum mengetahui cara perawatan bayi baru lahir yang benar, 2 ibu hamil tidak mengetahui tanda-tanda persalinan, 3 ibu hamil tidak mengetahui jenis dan kontrasepsi dari program KB, serta 2 ibu hamil belum mengetahui cara perawatan payudara yang benar.
2. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SDKI: Kode 00146, Kecemasan
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
- Penjelasan: Berdasarkan hasil wawancara, 2 dari 3 ibu hamil mengatakan merasa cemas dan takut menghadapi persalinan bayinya nanti.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Keguguran
- SDKI: Kode 00176, Risiko Keguguran
- Definisi: Berada dalam keadaan berisiko mengalami kehilangan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim.
- Penjelasan: Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 1 ibu hamil yang pernah mengalami keguguran sebelumnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kepatuhan Terhadap Regimen Terapeutik
- Pengetahuan: Kesehatan Ibu dan Anak
- Kontrol Kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Kesehatan
- Edukasi Kesehatan
- Manajemen Kecemasan -
Article No. 21143 | 27 Aug 2025
Klinis : demam thypoid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menyediakan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi demam tifoid.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
2. Kekurangan volume cairan (00027)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
3. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Peningkatan risiko terserang oleh organisme patogen.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia (00007)
Kode: 10001
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
2. Kekurangan volume cairan (00027)
Kode: 10016
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
3. Risiko Infeksi (00004)
Kode: 10002
Definisi: Peningkatan risiko terserang oleh organisme patogen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh Efektif (1800)
Kode: 18001
Definisi: Pemeliharaan suhu tubuh dalam kisaran normal.
2. Status Cairan (0601)
Kode: 06001
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Kontrol Infeksi (1842)
Kode: 18042
Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Demam (3900)
Kode: 39001
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Manajemen Cairan (4120)
Kode: 41201
Definisi: Pengaturan asupan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
3. Pencegahan Infeksi (6540)
Kode: 65401
Definisi: Minimalisasi risiko transmisi infeksi dari satu orang ke orang lain.
Harap diperhatikan bahwa kode dan definisi di atas sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 21144 | 27 Aug 2025
Klinis : demam thypoid
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi demam tifoid:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi demam tifoid adalah:
a. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Status Imunitas yang Tidak Adekuat
Pasien dengan demam tifoid memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi lebih lanjut karena sistem imun yang tidak berfungsi optimal akibat infeksi yang sudah ada.
b. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik
Demam tifoid dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan, sehingga pasien memiliki intoleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
c. Risiko Dehidrasi Berhubungan Dengan Kehilangan Cairan dan Elektrolit
Diare dan muntah yang sering terjadi pada demam tifoid dapat menyebabkan risiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Status Imunitas yang Tidak Adekuat:
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
- Tidak terjadi infeksi sekunder selama perawatan
- Pasien menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih dan antibodi
b. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan kemampuan fungsional
- Pasien dapat beristirahat cukup untuk memulihkan tenaga
c. Risiko Dehidrasi Berhubungan Dengan Kehilangan Cairan dan Elektrolit:
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
- Pasien tidak mengalami dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan sesuai target
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Status Imunitas yang Tidak Adekuat:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan perawatan luka dan perawatan infeksi yang tepat
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian antibiotik dan terapi imunosupresan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
b. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik:
- Lakukan pengkajian kemampuan fungsional pasien secara komprehensif
- Berikan intervensi fisioterapi dan latihan aktivitas bertahap
- Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian nutrisi yang adekuat
c. Risiko Dehidrasi Berhubungan Dengan Kehilangan Cairan dan Elektrolit:
- Pantau intake dan output cairan pasien secara ketat
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dehidrasi dan pentingnya hidrasi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi cairan yang tepat
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang diperlukan untuk menangani pasien dengan demam tifoid. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas. -
Article No. 21145 | 27 Aug 2025
Klinis : demam thypoid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi demam tifoid, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit (SDKI: 10065)
Definisi: Berisiko mengalami perubahan dalam komposisi atau volume cairan intraseluler atau ekstraseluler yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Hipertermia (SDKI: 10025)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
3. Kelelahan (SDKI: 10031)
Definisi: Pengurangan kapasitas fisik dan mental akibat ketidakseimbangan antara stres dan mekanisme koping.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan (SLKI: 30066)
Definisi: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
2. Suhu Tubuh (SLKI: 30104)
Definisi: Tercapainya suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Manajemen Energi (SLKI: 30032)
Definisi: Tercapainya pengaturan aktivitas dan istirahat untuk mempertahankan energi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Cairan (SIKI: 80081)
Definisi: Pengumpulan dan analisis data terkait masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
2. Manajemen Demam (SIKI: 80042)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
3. Manajemen Kelelahan (SIKI: 80047)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk memulihkan dan mempertahankan energi.