Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10439 | 06 Jan 2025
Klinis : demam susah tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Definisi:
Gangguan Pola Tidur merupakan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan tidur yang memuaskan. Hal ini dapat ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu awal.
Penyebab:
- Demam yang dialami dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu pola tidur.
- Faktor lain yang dapat memengaruhi pola tidur adalah stres, kecemasan, atau gangguan psikologis lainnya.
Faktor Risiko:
- Usia (lansia atau anak-anak)
- Kondisi medis atau penyakit kronis
- Stres dan kecemasan
- Gaya hidup yang tidak sehat (misalnya, kurang aktivitas fisik, konsumsi kafein atau alkohol berlebih)
Rencana Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
1. Pengkajian
- Kaji pola tidur pasien, termasuk waktu tidur, durasi tidur, dan kualitas tidur.
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi pola tidur, seperti gejala demam, stres, atau kecemasan.
2. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
- Gangguan Pola Tidur
3. Intervensi Keperawatan (SIKI)
- Manajemen Tidur
- Berikan edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik, seperti menjaga lingkungan yang tenang dan nyaman saat tidur.
- Anjurkan pasien untuk menghindari stimulans sebelum tidur (contoh: kafein, layar digital).
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam atau visualisasi, untuk membantu pasien tidur.
- Manajemen Demam
- Pantau suhu tubuh pasien secara teratur.
- Berikan obat penurun demam sesuai indikasi.
- Anjurkan pasien untuk minum air putih yang cukup.
4. Evaluasi Hasil (SLKI)
- Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Pasien dapat mengelola demam dengan baik.
- Pasien merasa lebih nyaman dan istirahat. -
Article No. 10440 | 06 Jan 2025
Klinis : demam susah tidur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien dengan demam dan susah tidur.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut adalah "Gangguan Pola Tidur" (00198). Kondisi demam dan susah tidur yang dialami pasien menunjukkan adanya gangguan dalam memperoleh jumlah dan kualitas tidur yang dibutuhkan. Pasien tidak dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat, sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada kondisi kesehatannya.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pola Tidur Efektif (0004): Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat, dengan lama tidur yang cukup dan tidak terganggu.
2. Kenyamanan (2100): Pasien dapat merasakan kenyamanan dan relaksasi selama tidur, tanpa disertai dengan gejala-gejala yang mengganggu.
3. Kontrol Demam (0800): Pasien dapat mengendalikan atau menurunkan suhu tubuh yang tinggi, sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
1. Manajemen Demam (3740):
- Pantau suhu tubuh pasien secara berkala.
- Berikan obat penurun demam sesuai indikasi.
- Lakukan tindakan fisik untuk menurunkan suhu, seperti kompres hangat.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pengelolaan demam.
2. Peningkatan Tidur (1842):
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur pasien.
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk tidur.
- Anjurkan pasien untuk menerapkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, meditasi, atau terapi musik.
- Berikan obat tidur sesuai indikasi dan resep dokter.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya tidur yang adekuat.
3. Manajemen Nyeri (1400):
- Identifikasi dan nilai intensitas nyeri yang dialami pasien.
- Berikan analgetik sesuai indikasi dan resep dokter.
- Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis untuk mengelola nyeri, seperti kompres hangat/dingin.
- Evaluasi efektivitas pengelolaan nyeri dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pola tidur yang efektif, kenyamanan yang optimal, dan pengendalian demam yang baik. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sangat penting dalam membantu pasien mengatasi gangguan pola tidur akibat demam. -
Article No. 10441 | 06 Jan 2025
Klinis : hipertermia susah tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermia dan susah tidur:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Thermoregulasi Berhubungan dengan Peningkatan Metabolisme Seluler
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Hipertermia yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai respons terhadap peningkatan metabolisme seluler.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pengelolaan suhu tubuh yang efektif, yaitu tercapainya suhu tubuh normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang diperlukan untuk mengatasi hipertermia, seperti manajemen lingkungan, pemberian cairan, dan pemberian obat antipiretik.
2. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Kecemasan
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan dalam kualitas dan kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi.
- SLKI: Kualitas tidur yang baik, yaitu tidur yang cukup dan berkualitas sehingga individu merasa segar saat bangun.
- SIKI: Intervensi yang diperlukan untuk mengatasi gangguan pola tidur, seperti manajemen lingkungan, teknik relaksasi, dan edukasi.
Dengan tone akademis dan persona pakar perawat, ringkasan di atas memberikan gambaran umum tentang diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hipertermia dan susah tidur. -
Article No. 10442 | 06 Jan 2025
Klinis : hipertermia susah tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (NANDA-I) berhubungan dengan infeksi (penyebab dasar)
Penjelasan:
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal (>37,5°C).
- Penyebab umum hipertermia adalah infeksi, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit.
- Tanda dan gejala hipertermia meliputi peningkatan suhu tubuh, menggigil, kulit kemerahan, dan denyut nadi cepat.
2. Gangguan pola tidur (NANDA-I) berhubungan dengan kecemasan (penyebab dasar)
Penjelasan:
- Gangguan pola tidur adalah ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur yang berkualitas.
- Penyebab umum gangguan pola tidur adalah kecemasan, stres, atau kondisi medis tertentu.
- Tanda dan gejala gangguan pola tidur meliputi kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, terbangun di malam hari, dan kualitas tidur yang buruk.
Standar Diagnosa Keperawatan (SDKI), Intervensi Keperawatan (SIKI), dan Luaran Keperawatan (SLKI) dari PPNI:
SDKI:
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas normal
- Gangguan Pola Tidur: Ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur yang berkualitas
SIKI:
- Manajemen Hipertermia: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat
- Manajemen Gangguan Pola Tidur: Tindakan untuk memfasilitasi tidur yang berkualitas
SLKI:
- Tingkat Suhu Tubuh: Luaran yang menggambarkan suhu tubuh dalam rentang normal
- Kualitas Tidur: Luaran yang menggambarkan tidur yang berkualitas -
Article No. 10443 | 06 Jan 2025
Klinis : Mual-mual dan nafsu makan menurun ,mudah lelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi mual-mual, nafsu makan menurun, dan mudah lelah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang
Definisi: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab: Faktor fisiologis (mual, anoreksia), faktor psikologis, gangguan sistem pencernaan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Standar diagnostik ini memberikan panduan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus ini, "Gangguan Nutrisi: Intake Kurang" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan gejala yang dialami pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar luaran ini menjelaskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan. Beberapa luaran yang diharapkan untuk kasus ini antara lain: Asupan Nutrisi Adekuat, Peningkatan Berat Badan, dan Peningkatan Energi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar intervensi ini memberikan panduan bagi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Mual, Manajemen Anoreksia, Terapi Nutrisi, dan Manajemen Kelelahan.
Dengan mengacu pada standar-standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi permasalahan nutrisi dan kelelahan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 10444 | 06 Jan 2025
Klinis : Nafsu makan menurun, mudah lelah dan mual-mual
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi dengan gejala nafsu makan menurun, mudah lelah, dan mual-mual adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh" (00002). Diagnosa ini menggambarkan kondisi dimana asupan nutrisi pasien tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, luaran yang diharapkan adalah:
1. Peningkatan Nafsu Makan (1015): Pasien menunjukkan peningkatan motivasi, minat, dan penerimaan terhadap makanan.
2. Peningkatan Energi (0002): Pasien menunjukkan peningkatan kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Penurunan Mual (1618): Pasien melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berikut adalah Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan:
1. Manajemen Nutrisi (1100):
a. Mengevaluasi status nutrisi pasien dan kebutuhan kalori/nutrisi.
b. Memberikan makanan dan cairan yang mudah dicerna dan menarik.
c. Memantau asupan makanan dan cairan pasien.
d. Memberikan suplemen nutrisi sesuai kebutuhan.
2. Manajemen Kelelahan (0002):
a. Mengidentifikasi faktor penyebab kelelahan.
b. Membantu pasien mengelola aktivitas dan istirahat.
c. Memberikan informasi tentang strategi pengelolaan kelelahan.
d. Memantau tanda-tanda kelelahan.
3. Manajemen Mual (1450):
a. Mengevaluasi faktor penyebab mual.
b. Memberikan intervensi farmakologis atau non-farmakologis untuk mengurangi mual.
c. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi mual.
d. Memantau respon pasien terhadap intervensi.
Dengan menerapkan Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran SLKI, dan Intervensi SIKI yang sesuai, diharapkan dapat membantu pasien dengan kondisi nafsu makan menurun, mudah lelah, dan mual-mual untuk mencapai status nutrisi yang optimal, peningkatan energi, dan penurunan mual. -
Article No. 10445 | 06 Jan 2025
Klinis : Jenis sp halusinasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu jenis halusinasi dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang terdiri dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan:
Halusinasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensorik yang tidak sesuai dengan realitas eksternal dan bersifat palsu. Karakteristik halusinasi meliputi persepsi sensorik yang tidak sesuai dengan realitas, tanggapan terhadap rangsangan internal, dan keyakinan yang salah tentang pengalaman sensorik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan halusinasi adalah klien dapat mengenali dan mengontrol halusinasi, tidak terlibat dalam perilaku berbahaya, dan dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani halusinasi meliputi:
1. Terapi realitas: Membantu klien mengenali halusinasi dan memfokuskan pada realitas.
2. Distraksi: Mengalihkan perhatian klien dari halusinasi ke aktivitas lain.
3. Terapi suportif: Memberikan dukungan dan empati kepada klien.
4. Manajemen obat: Pemberian obat-obatan sesuai kondisi klien.
5. Terapi kognitif: Membantu klien mengubah pola pikir yang maladaptif terkait halusinasi.
Dalam kasus ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, intervensi keperawatan yang sesuai dapat difokuskan pada edukasi, terapi kognitif, dan pendekatan yang lebih teoritis dalam menangani halusinasi. -
Article No. 10446 | 06 Jan 2025
Klinis : Mudah lelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Fatigue
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Fatigue adalah sensasi kelelahan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan sumber energi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan fatigue adalah peningkatan energi, perbaikan pola tidur, dan pengelolaan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi fatigue dapat meliputi:
1. Manajemen Aktivitas: mengatur ulang jadwal aktivitas dan istirahat, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan.
2. Manajemen Energi: mengajarkan teknik-teknik konservasi energi dan manajemen stres.
3. Edukasi Kesehatan: memberikan informasi tentang penyebab, gejala, dan strategi penanganan kelelahan.
4. Kolaborasi: bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk menangani kondisi yang mendasari kelelahan.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya melakukan pengkajian yang komprehensif dan menggunakan pendekatan multidimensi dalam menangani kasus fatigue. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab yang mendasari, serta membantu pasien memperoleh kembali energi dan fungsi yang optimal. -
Article No. 10447 | 06 Jan 2025
Klinis : Keluhan utama : Mual-mual, nafsu makan menurun, mudah lelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri (SDKI: Defisit Perawatan Diri)
Penjelasan: Ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri (mandi, berpakaian, makan) secara mandiri akibat penurunan energi dan nafsu makan.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh)
Penjelasan: Asupan nutrisi yang tidak adekuat akibat penurunan nafsu makan dan mual-mual, sehingga tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi.
3. Kelelahan (SDKI: Kelelahan)
Penjelasan: Kondisi fisik dan mental yang menurun akibat penurunan energi sehingga klien merasa mudah lelah.
Terkait dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar PPNI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan respons klien terhadap masalah kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan klien. -
Article No. 10448 | 06 Jan 2025
Klinis : pasien dengan tuberkulosis paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembersihan secret/cairan dari saluran napas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Penyebab: Sekresi berlebih, peningkatan produksi sekret, gangguan mekanisme batuk.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penyebab: Kelemahan, dispnea, kelelahan.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Penyebab: Penurunan sistem imun, paparan organisme patogen.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Memberikan panduan dan standar untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan.
- Membantu perawat dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang akurat dan komprehensif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan standar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam merencanakan, memantau, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan akan memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan tuberkulosis paru.