Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10495 | 07 Jan 2025
Klinis : bengkak di pipi dan sakit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, terima kasih atas permintaan Anda. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K12.0
- Deskripsi: Stomatitis dan lesi terkait serupa, Stomatitis ulseratif akut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 97.0
- Deskripsi: Terapi fisik, manipulasi, dan latihan; Elektroterapi dan terapi fisik lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K12.0 (Stomatitis ulseratif akut) sesuai dengan kondisi bengkak di pipi dan rasa sakit yang Anda deskripsikan. Stomatitis ulseratif akut mengacu pada inflamasi atau pembengkakan pada mukosa mulut, termasuk pipi, yang dapat menyebabkan rasa sakit.
2. Kode ICD-9-CM 97.0 (Terapi fisik, manipulasi, dan latihan; Elektroterapi dan terapi fisik lainnya) dapat mencakup prosedur atau tindakan medis yang mungkin diberikan untuk menangani kondisi ini, seperti terapi panas, dingin, atau stimulasi listrik untuk mengurangi inflamasi dan rasa sakit.
Jika ada informasi tambahan yang perlu Anda ketahui, silakan tanyakan. -
Article No. 10400 | 06 Jan 2025
Klinis : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam dengan kriteria hasil • Gelisah membaik • Pola tidur membaik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.0
- Deskripsi: Gangguan kecemasan panik [serangan panik]
Penjelasan: Setelah tindakan keperawatan selama 1x24 jam, kriteria hasil menunjukkan gelisah membaik dan pola tidur membaik. Ini mengarah pada perbaikan gejala gangguan kecemasan panik atau serangan panik, yang direpresentasikan oleh kode ICD-10 F41.0.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.39
- Deskripsi: Terapi lain untuk gangguan mental, termasuk tindakan keperawatan.
Penjelasan: Kode ICD-9-CM 93.39 mencakup tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan mental, seperti pada kasus ini di mana tindakan keperawatan selama 1x24 jam dilakukan untuk menangani gejala gangguan kecemasan panik.
Secara keseluruhan, kasus ini menunjukkan perbaikan gejala gangguan kecemasan panik setelah tindakan keperawatan yang dilakukan selama 1x24 jam. Kode ICD-10 F41.0 digunakan untuk menggambarkan diagnosis, dan kode ICD-9-CM 93.39 mencakup tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. -
Article No. 10401 | 06 Jan 2025
Klinis : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam dengan kriteria hasil • Gelisah membaik • Pola tidur membaik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola tidur
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pola tidur adalah ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan tidur yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Gelisah membaik
Kriteria hasil: Pasien menunjukkan penurunan perilaku gelisah yang ditandai dengan berkurangnya gerakan yang tidak terarah, kecemasan, dan keresahan.
2. Pola tidur membaik
Kriteria hasil: Pasien menunjukkan perbaikan dalam memulai dan mempertahankan tidur yang adekuat, ditandai dengan peningkatan durasi dan kualitas tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pola tidur antara lain:
1. Manajemen lingkungan: Mengatur lingkungan yang kondusif untuk tidur, seperti menjaga suhu, pencahayaan, dan ketenangan ruangan.
2. Terapi relaksasi: Memberikan terapi relaksasi, seperti teknik napas dalam, meditasi, atau terapi musik untuk membantu pasien rileks dan tertidur.
3. Edukasi tidur: Memberikan edukasi kepada pasien terkait pola tidur yang sehat, seperti menjaga waktu tidur yang konsisten dan menghindari stimulan sebelum tidur.
Dengan tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 1x24 jam, diharapkan pasien dapat menunjukkan perbaikan dalam gelisah dan pola tidurnya sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan tanyakan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 10402 | 06 Jan 2025
Klinis : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 1x24 jam dengan kriteria hasil • Gelisah membaik • Pola tidur membaik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, kriteria hasil yang dicapai adalah:
1. Gelisah membaik
2. Pola tidur membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Pola Tidur antara lain:
- Manajemen lingkungan: menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur
- Terapi relaksasi: teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan
- Edukasi: memberikan edukasi terkait pola tidur yang sehat
- Pengaturan aktivitas: mengatur jadwal aktivitas dan tidur sehingga seimbang
Secara akademis, sebagai perawat saya menyarankan agar Anda dapat menerapkan intervensi-intervensi tersebut untuk membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gelisah. Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional. -
Article No. 10403 | 06 Jan 2025
Klinis : DS : Ibu mengatakan anak pengucapan kata belum jelas bahkan anak mengalami kesulitan dalam nya DO : anak belum mampu mengkombinasikan dua kata, Anak tampak belum mampu melaksanakan pencapaian tugas pada perkembangan motoric kasar maupun motoric halus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Komunikasi Verbal Terganggu
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Komunikasi Verbal Terganggu adalah ketidakmampuan untuk menyampaikan atau menerima pesan verbal dengan efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kemampuan Komunikasi Verbal
2. Kemampuan Berbahasa
3. Kemampuan Berinteraksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Wicara
2. Stimulasi Perkembangan Berbahasa
3. Peningkatan Kemampuan Interaksi
Dengan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan berbahasa dan motorik. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Komunikasi Verbal Terganggu. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah terapi wicara, stimulasi perkembangan berbahasa, dan peningkatan kemampuan interaksi. Tujuannya adalah untuk membantu anak mencapai perkembangan komunikasi dan motorik yang sesuai dengan tahap usianya. -
Article No. 10404 | 06 Jan 2025
Klinis : pola napas tidak efektif berhubungan dengan GERD disertai batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya sebagai seorang perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) disertai Batuk.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar, sehingga dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
- Faktor berhubungan: GERD, yang merupakan kondisi dimana cairan lambung menyebar ke esofagus, dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran pernapasan, sehingga menimbulkan batuk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan mempertahankan pola napas yang efektif.
- Pasien akan bebas dari batuk yang menganggu.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam beraktivitas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital, terutama frekuensi napas.
- Pemberian terapi oksigen, jika diperlukan.
- Pengaturan posisi yang nyaman, seperti semi-fowler atau duduk tegak.
- Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen GERD, seperti diet, penggunaan obat-obatan, dan modifikasi gaya hidup.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk penanganan GERD dan gejala batuk.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamualaikum. -
Article No. 10405 | 06 Jan 2025
Klinis : penatalaksanaan risiko infeksi akibat banjir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi penatalaksanaan risiko infeksi akibat banjir, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Berhubungan dengan Pajanan Lingkungan Terkontaminasi Akibat Banjir
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Pajanan lingkungan yang terkontaminasi, seperti air banjir yang dapat membawa berbagai mikroorganisme penyebab infeksi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien mendemonstrasikan perilaku untuk mencegah infeksi dan bebas dari tanda-tanda infeksi.
- Indikator: Pemantauan tanda-tanda infeksi, penerapan tindakan pencegahan infeksi, dan pemantauan kondisi umum klien.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Lingkungan: Mengidentifikasi dan menghilangkan sumber kontaminasi, memastikan kebersihan lingkungan.
b. Pencegahan Infeksi: Memastikan kebersihan diri, mencegah transmisi mikroorganisme, dan melakukan disinfeksi.
c. Perawatan Luka: Memeriksa luka secara berkala, merawat luka, dan memantau penyembuhan luka.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi tentang risiko infeksi, pencegahan infeksi, dan penanganan dini tanda-tanda infeksi.
Sebagai pakar perawat, saya menekankan pentingnya penatalaksanaan risiko infeksi akibat banjir dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Tindakan preventif dan penanganan yang tepat akan membantu mencegah terjadinya infeksi dan memastikan pemulihan yang optimal bagi klien. -
Article No. 10406 | 06 Jan 2025
Klinis : Ny. A, seorang wanita berusia 29 tahun dengan kehamilan kedua, datang ke klinik pada usia kehamilan 42 minggu dengan keluhan belum ada tanda-tanda persalinan. Riwayat kehamilan sebelumnya berjalan normal tanpa komplikasi. Selama kehamilan ini, Ny. A merasakan penurunan gerakan janin dalam dua hari terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82 bpm, suhu tubuh 36.7°C, dan tinggi fundus uteri 36 cm. Hasil USG mengungkapkan oligohidramnion dan plasenta yang mulai menua. Non-Stress Test (NST) menunjukkan variabilitas detak jantung janin yang menurun. Lingkar Lengan Atas (LILA) Ny. A adalah 28 cm, menunjukkan status gizi yang baik. Berdasarkan pengkajian ini, Ny. A didiagnosis dengan kehamilan postterm disertai oligohidramnion dan penurunan gerak janin, sehingga rencana induksi persalinan disiapkan untuk mengurangi risiko komplikasi pada ibu dan bayi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang telah Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko ketidakseimbangan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan variabilitas detak jantung janin.
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko ketidakseimbangan perfusi jaringan serebral adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi komplikasi terkait perfusi jaringan serebral yang tidak adekuat, seperti asfiksia atau cedera otak.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan kesejahteraan janin, pemberian oksigen, dan perencanaan induksi persalinan untuk mengurangi risiko komplikasi.
Dalam kasus ini, Ny. A mengalami kehamilan postterm disertai oligohidramnion dan penurunan gerakan janin, yang dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan perfusi jaringan serebral pada janin. Tindakan keperawatan yang tepat sangat penting untuk memantau kondisi janin dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 10407 | 06 Jan 2025
Klinis : gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan mobilitas fisik.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi:
Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan secara mandiri dan terarah pada satu atau lebih ekstremitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Keterbatasan Aktivitas Fisik
2. Keterbatasan Kemampuan Gerak Sendi
3. Risiko Cidera
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik
2. Kemampuan Gerak Sendi
3. Integritas Jaringan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Mobilitas Fisik
2. Peningkatan Kemampuan Gerak Sendi
3. Pencegahan Cidera
Penjelasan Singkat:
Gangguan Mobilitas Fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, cedera, atau kondisi kesehatan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam pergerakan, kemampuan gerak sendi, dan risiko cidera. Perawat berperan penting dalam mengatasi masalah ini melalui intervensi yang terencana dan terstruktur, seperti peningkatan mobilitas fisik, peningkatan kemampuan gerak sendi, dan pencegahan cidera. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 10408 | 06 Jan 2025
Klinis : pola napas tidak efektif berhubungan dengan GERD disertai batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) disertai batuk.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai kondisi di mana individu mengalami perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif, ditandai dengan frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitor pola napas
2. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
3. Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
4. Kolaborasi penatalaksanaan GERD, seperti pemberian obat antasida atau prokinetik
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai manajemen GERD dan batuk
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, perawat berperan penting dalam membantu pasien mencapai pola napas yang efektif dan mengelola kondisi GERD yang mendasarinya.