Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10780 | 11 Jan 2025
Klinis : manajemen nutrisi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Manajemen Nutrisi:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi manajemen nutrisi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh".
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Karakteristik Definisi:
- Berat badan di bawah rentang ideal untuk usia dan jenis kelamin
- Asupan makanan di bawah kebutuhan yang direkomendasikan
- Kehilangan berat badan yang tidak disengaja
- Kadar protein, albumin, atau hemoglobin di bawah normal
- Perubahan struktur dan fungsi jaringan tubuh
- Keterlambatan penyembuhan luka
- Kelemahan, keletihan, atau apatis
Diagnosa ini menggambarkan kondisi ketidakseimbangan nutrisi di mana asupan nutrisi pasien tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti anoreksia, malabsorpsi, atau ketidakmampuan untuk mengonsumsi makanan yang cukup.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan untuk manajemen nutrisi, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Status Nutrisi Membaik
- Pasien mencapai berat badan yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin
- Pasien menunjukkan peningkatan kadar protein, albumin, atau hemoglobin dalam batas normal
- Pasien menunjukkan perbaikan struktur dan fungsi jaringan tubuh
- Pasien mengalami penyembuhan luka yang lebih cepat
b. Pengetahuan Tentang Nutrisi Meningkat
- Pasien dapat menjelaskan kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan kondisinya
- Pasien dapat menjelaskan sumber-sumber nutrisi yang dapat dikonsumsi
- Pasien dapat menjelaskan manfaat nutrisi yang cukup bagi kesehatannya
c. Perilaku Makan yang Sehat
- Pasien dapat menyusun menu makanan yang seimbang dan sesuai kebutuhan
- Pasien dapat mengonsumsi makanan sesuai jumlah dan jadwal yang tepat
- Pasien dapat menghindari perilaku makan yang tidak sehat
Luaran-luaran ini menggambarkan harapan yang ingin dicapai setelah pemberian Asuhan Keperawatan untuk manajemen nutrisi, yaitu perbaikan status nutrisi, peningkatan pengetahuan, dan adopsi perilaku makan yang sehat oleh pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan, berikut beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Asesmen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien, termasuk riwayat berat badan, pola makan, dan asupan nutrisi
- Ukur antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dll.)
- Periksa tanda-tanda klinis kekurangan nutrisi
- Analisis hasil pemeriksaan laboratorium terkait status nutrisi
b. Edukasi Nutrisi
- Berikan pendidikan kesehatan tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai
- Ajarkan pasien tentang sumber-sumber nutrisi yang baik
- Beri edukasi tentang manfaat nutrisi yang cukup bagi kesehatan
- Libatkan keluarga dalam pemberian edukasi nutrisi
c. Intervensi Makan
- Atur jadwal makan dan jumlah asupan nutrisi yang tepat bagi pasien
- Sediakan makanan yang seimbang dan sesuai kebutuhan pasien
- Bantu pasien dalam mengonsumsi makanan jika perlu
- Pantau asupan dan toleransi makanan pasien
d. Kolaborasi dengan Tim Gizi
- Konsultasikan kondisi nutrisi pasien dengan ahli gizi
- Diskusikan rencana intervensi nutrisi yang sesuai
- Implementasikan rencana intervensi nutrisi yang telah disepakati
- Evaluasi efektivitas intervensi nutrisi secara berkala
Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi nutrisi pasien, memberikan edukasi, meningkatkan asupan nutrisi yang sesuai, serta melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk mengatasi masalah manajemen nutrisi pada pasien. -
Article No. 10781 | 11 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, pasien mengobati dengan bodrex dan ultraflu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yakni pasien mengeluh sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, dan mengobati sendiri dengan bodrex dan ultraflu, maka dapat diberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM procedure (jika ada) sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.9
- Deskripsi: Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasi di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang spesifik, karena pada kasus ini pasien tidak menjalani tindakan medis tertentu dan hanya mengobati sendiri.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J15.9 (Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasi di tempat lain) sesuai dengan gejala yang disampaikan, yaitu sesak, batuk, demam, dan badan terasa ngilu. Kondisi ini mengarah pada kemungkinan adanya infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan pneumonia.
- Tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang spesifik, karena pasien hanya mengobati sendiri dengan obat-obatan over-the-counter (OTC) seperti bodrex dan ultraflu, tanpa dilakukan tindakan medis tertentu.
Dalam kasus ini, pasien disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut, pemeriksaan penunjang jika diperlukan, dan mendapatkan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi klinis yang ditemukan. -
Article No. 10782 | 11 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, pasien mengobati dengan bodrex dan ultraflu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan gejala-gejala yang Anda paparkan, saya sebagai perawat profesional memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, ditandai dengan jalan napas yang paten, suara napas yang bersih, dan pasien dapat batuk efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan status pernapasan, pemberian oksigen, manajemen batuk, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut.
Pasien dengan keluhan sesak, batuk, demam, dan nyeri badan dapat mengindikasikan adanya infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia atau bronkitis. Pemberian obat-obatan seperti Bodrex dan Ultraflu menunjukkan upaya pasien untuk mengatasi gejala, namun diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosa dan penanganan yang tepat. -
Article No. 10783 | 11 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, pasien mengobati dengan bodrex dan ultraflu, suspect ispa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI merupakan standar yang memuat definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan faktor yang memperberat diagnosis keperawatan. SDKI menjadi acuan bagi perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan yang akurat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang memuat berbagai luaran (outcome) yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil intervensi keperawatan. SLKI menjadi panduan bagi perawat dalam merumuskan tujuan dan kriteria hasil keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang memuat berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan. SIKI menjadi acuan bagi perawat dalam menentukan rencana tindakan keperawatan yang tepat.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. Wassalamualaikum. -
Article No. 10784 | 11 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, pasien mengobati dengan bodrex dan ultraflu, suspect ispa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan gejala sesak, batuk, demam kurang lebih 3 hari, badan terasa ngilu, tidak ada nyeri tenggorokan, dan suspect ISPA adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan kelancarannya.
Penyebab yang mungkin: Infeksi saluran pernapasan, produksi sekret yang berlebihan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
Indikator:
a. Frekuensi napas dalam rentang normal
b. Irama napas teratur
c. Tidak ada suara napas tambahan
d. Tidak ada sputum/sekret dalam saluran napas
e. Klien mampu batuk efektif
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Tindakan:
a. Monitor status pernapasan, bunyi napas, dan karakteristik sputum
b. Auskultasi suara napas, identifikasi adanya suara tambahan
c. Lakukan tindakan batuk efektif dan drainase sekresi
d. Berikan oksigen sesuai indikasi
e. Kolaborasi pemberian terapi bronkodilator dan mukolitik
2. Manajemen Demam
Tindakan:
a. Monitor suhu tubuh secara berkala
b. Berikan antipiretik sesuai indikasi
c. Tingkatkan intake cairan
d. Lakukan tindakan menurunkan demam (kompres hangat, sponge bath)
3. Manajemen Nyeri
Tindakan:
a. Identifikasi karakteristik dan intensitas nyeri
b. Berikan analgesik sesuai indikasi
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif karena pasien menunjukkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan pada sistem pernapasan, seperti sesak napas, batuk, dan produksi sekret yang berlebihan. Tujuan asuhan keperawatan adalah mencapai bersihan jalan napas yang efektif, dengan indikator seperti frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada suara tambahan, dan pasien mampu batuk efektif. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen jalan napas, manajemen demam, dan manajemen nyeri untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami oleh pasien. -
Article No. 10785 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 33 tahun, bekerja sebagai teknisi TV kabel datang ke poliklinik kulit dan TV kabel datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu. Bentol kemerahan awalnya pada daerah dada kemudian menyebar ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasi ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasien juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari yang lalu, rasa lemah b yang lalu, rasa lemah badan, sakit kepala, dan adan, sakit kepala, dan batuk. Pasien memberitahukan bahw Pasien memberitahukan bahwa keponakannya menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang dialami pasien, diagnosis keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Tanda dan gejala:
- Lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan
- Demam
- Rasa lemah badan
- Sakit kepala
- Batuk
- Riwayat kontak dengan keponakan yang menderita penyakit yang sama
2. Gangguan Kenyamanan
Definisi: Pengalaman subjektif dan tidak menyenangkan yang mengganggu fungsi normal seseorang.
Tanda dan gejala:
- Lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan yang menyebabkan ketidaknyamanan
- Demam yang menyebabkan perasaan tidak nyaman
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Infeksi
- Bebas dari infeksi atau komplikasi infeksi
- Vital sign dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi baru
2. Gangguan Kenyamanan
- Gejala atau tanda-tanda yang menyebabkan ketidaknyamanan menurun
- Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Infeksi
- Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda infeksi
- Berikan terapi antipiretik dan antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan penularan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan infeksi
2. Gangguan Kenyamanan
- Berikan terapi simptomatik untuk mengurangi gejala (misalnya antipiretik, analgesik)
- Fasilitasi istirahat yang cukup
- Buat lingkungan yang nyaman bagi pasien
- Libatkan keluarga dalam upaya meningkatkan kenyamanan pasien
Penanganan yang komprehensif dan kolaboratif diperlukan untuk mengatasi kondisi pasien ini secara efektif dan memberikan hasil yang optimal. -
Article No. 10786 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 33 tahun, bekerja sebagai teknisi TV kabel datang ke poliklinik kulit dan TV kabel datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu. Bentol kemerahan awalnya pada daerah dada kemudian menyebar ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasi ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasien juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari yang lalu, rasa lemah b yang lalu, rasa lemah badan, sakit kepala, dan adan, sakit kepala, dan batuk. Pasien memberitahukan bahw Pasien memberitahukan bahwa keponakannya menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Virus Varicella Zoster (SDKI: Risiko Infeksi)
Penjelasan: Pasien menunjukkan gejala-gejala infeksi virus varicella zoster, seperti lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan, demam, dan keluhan yang serupa dengan keponakannya yang menderita penyakit yang sama. Kondisi ini menunjukkan adanya risiko infeksi yang perlu ditangani.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: Intoleransi Aktivitas)
Penjelasan: Pasien mengeluhkan rasa lemah badan, yang dapat menghambat kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang perlu dikaji dan ditangani.
3. Nyeri Akut (SDKI: Nyeri Akut)
Penjelasan: Pasien mengeluhkan sakit kepala dan demam, yang dapat menyebabkan nyeri akut. Diagnosa ini perlu ditangani untuk mengurangi rasa sakit dan memastikan kenyamanan pasien.
Standar Diagnosis, Intervensi, dan Hasil Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
1. Risiko Infeksi Virus Varicella Zoster (SDKI)
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Infeksi, Pencegahan Infeksi
- Hasil Keperawatan (SLKI): Bebas Infeksi, Tingkat Infeksi Terkendali
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Aktivitas, Peningkatan Energi
- Hasil Keperawatan (SLKI): Toleransi Aktivitas Meningkat, Kelelahan Berkurang
3. Nyeri Akut (SDKI)
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Nyeri, Manajemen Demam
- Hasil Keperawatan (SLKI): Nyeri Terkontrol, Suhu Tubuh Normal
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan berpedoman pada praktik berbasis bukti untuk menangani kondisi pasien tersebut. -
Article No. 10787 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 33 tahun, bekerja sebagai teknisi TV kabel datang ke poliklinik kulit dan TV kabel datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu. Bentol kemerahan awalnya pada daerah dada kemudian menyebar ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasi ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasien juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari yang lalu, rasa lemah b yang lalu, rasa lemah badan, sakit kepala, dan adan, sakit kepala, dan batuk. Pasien memberitahukan bahw Pasien memberitahukan bahwa keponakannya menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B08.4
- Deskripsi: Penyakit erupsi virus yang ditandai dengan lepuh-lepuh kecil kemerahan, demam, dan gejala sistemik lainnya. Kondisi ini sesuai dengan gambaran klinis yang dialami oleh pasien, yaitu timbulnya lepuh-lepuh kecil kemerahan di tubuh disertai dengan demam, rasa lemah, sakit kepala, dan batuk.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercatat dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang perlu dilaporkan.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yakni timbulnya lepuh-lepuh kecil kemerahan di tubuh yang menyebar, disertai dengan demam, rasa lemah, sakit kepala, dan batuk, serta riwayat kontak dengan keponakan yang menderita penyakit yang sama, diagnosis yang paling sesuai adalah penyakit erupsi virus yang masuk dalam kategori B08.4 pada Klasifikasi ICD-10. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan dapat menular dari orang yang terinfeksi ke orang lain. Penanganan yang diperlukan biasanya berupa perawatan simptomatik, istirahat yang cukup, dan pencegahan penularan. -
Article No. 10788 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 33 tahun, bekerja sebagai teknisi TV kabel datang ke poliklinik kulit dan TV kabel datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu. Bentol kemerahan awalnya pada daerah dada kemudian menyebar ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasi ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Pasien juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari juga mengeluh demam kurang lebih 3 hari yang lalu, rasa lemah b yang lalu, rasa lemah badan, sakit kepala, dan adan, sakit kepala, dan batuk. Pasien memberitahukan bahw Pasien memberitahukan bahwa keponakannya menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda uraikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Virus Varicella Zoster berhubungan dengan paparan penyakit yang sama dari keponakan pasien.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Virus Varicella Zoster adalah risiko terkena atau terpapar infeksi virus Varicella Zoster yang menyebabkan penyakit cacar air.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi virus Varicella Zoster minimal.
2. Dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mencegah penularan infeksi virus Varicella Zoster.
3. Dapat menunjukkan penurunan gejala klinis infeksi virus Varicella Zoster.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Isolasi: Mempertahankan lingkungan yang steril dan mencegah transmisi penyakit menular.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi tentang infeksi virus Varicella Zoster, cara penularan, dan pencegahannya.
3. Perawatan Luka: Merawat luka akibat lepuhan dan mengelola komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Manajemen Demam: Mengontrol dan menurunkan demam yang dialami pasien.
Secara umum, diagnosa keperawatan ini ditujukan untuk mencegah penularan infeksi virus Varicella Zoster, mengelola gejala klinis, dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Intervensi keperawatan yang diberikan berfokus pada isolasi, edukasi, perawatan luka, dan manajemen demam. -
Article No. 10789 | 11 Jan 2025
Klinis : Seorang bayi perempuan 10 bulan Datang diantarkan Ibunya Ke RSUD Doris dengan keluhan kelainan kulit berupa lepuh, koreng dan terkelupas di daerah punggung. Pada regio punggung ditemukan beberapa lesi diskret berukuran kira-kira numular dengan batas tegas, sebagian besar kering. Terdapat bula hipopion, krusta medikamentosa, krusta serosa, plak eritema dengan skuama kolaret, dan erosi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan dan gejala yang disampaikan, dapat ditegakkan diagnosis keperawatan dengan menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Berada dalam bahaya terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko: Kerusakan integritas kulit, paparan bakteri, dan imaturitas sistem kekebalan.
SLKI:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tanda-tanda infeksi minimal
- Tanda-tanda infeksi sedang
- Tanda-tanda infeksi berat
SIKI:
- Manajemen Infeksi
- Perawatan Luka
- Manajemen Demam
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan Singkat:
Bayi perempuan usia 10 bulan dengan kelainan kulit berupa lepuh, koreng, dan kulit terkelupas di daerah punggung memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi karena kerusakan integritas kulit dan imaturitas sistem kekebalan. Perawatan yang tepat untuk mengelola risiko infeksi, seperti manajemen luka, pemantauan tanda-tanda vital, dan pemberian intervensi yang sesuai, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.