Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20032 | 24 Jul 2025
Klinis : Ds: Pasien mengatakan BAB terus menerus selama 5 hari, dan 4-5 kali Feses encer/cair Pasien mengatakan ada darah di fesesnya Pasien mengeluh sakit perut tembus kebelang Pasien mengatakan mual dan muntah Do: - Pasien terlihat lemas - Pasien Nampak pucat - Bibir kering - TD: 121/108 mmhg - N: 121- S: 38.5 derajat - SPO2: 99% - Terlihat takikardia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI: 00027)** terkait *diare persisten dengan perdarahan dan muntah* ditandai dengan:
- Feses encer/cair (4-5 kali/hari)
- Adanya darah dalam feses
- Mual dan muntah
- Tanda klinis: bibir kering, lemas, pucat, takikardia (N: 121x/menit)
- TD: 121/108 mmHg (indikasi hipovolemia)
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Kode 1401: Keseimbangan Cairan**
- Kriteria:
- Asupan cairan adekuat (target >2000 mL/hari)
- Turgor kulit membaik (<2 detik)
- Frekuensi diare menurun (<3x/hari)
- Tanda vital stabil (TD: 110-130/70-90 mmHg, N: 60-100x/menit)
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Kode 2120: Manajemen Cairan**
- Monitor tanda vital setiap 2 jam
- Berikan cairan IV (RL/NaCl 0.9%) sesuai resep
- Ajarkan pasien/orang tua untuk mengukur asupan/output cairan
- Kolaborasi pemberian antidiare (contoh: loperamide) dan antibiotik jika infeksi bakteri
- **Kode 2410: Edukasi Kesehatan**
- Ajarkan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast)
- Anjurkan higiene tangan untuk mencegah transmisi infeksi
**Diagnosa Tambahan:**
**Nyeri Akut (SDKI: 00132)** terkait *inflamasi gastrointestinal* ditandai dengan:
- Keluhan nyeri perut tembus ke belakang
- Skala nyeri (gunakan skala 1-10)
**SLKI:**
- **Kode 1703: Kontrol Nyeri**
- Kriteria: Skala nyeri ?3 dalam 24 jam
**SIKI:**
- **Kode 2310: Manajemen Nyeri**
- Kompres hangat pada abdomen
- Kolaborasi pemberian analgesik (contoh: paracetamol)
**Catatan:**
- Kode SDKI/SLKI/SIKI mengacu pada **PPNI Edisi 2017-2020**.
- Perlu pemeriksaan lanjut (contoh: kultur feses, Hb) untuk menyingkirkan penyebab infeksius/anemia.
Format RTF terlampir. -
Article No. 20033 | 24 Jul 2025
Klinis : alergi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis alergi dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T78.4
- Deskripsi: Alergi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.28
- Deskripsi: Pemberian obat atau zat biologis untuk tujuan terapeutik
Penjelasan:
Kode ICD-10 T78.4 digunakan untuk mengkodekan kondisi alergi yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Alergi adalah reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh paparan terhadap suatu zat yang biasanya tidak berbahaya bagi sebagian besar orang. Gejala alergi dapat bervariasi, mulai dari ringan seperti ruam kulit, gatal-gatal, hingga yang lebih berat seperti kesulitan bernapas atau reaksi anafilaksis.
Kode ICD-9-CM 99.28 digunakan untuk mengkodekan pemberian obat atau zat biologis untuk tujuan terapeutik. Pada kasus alergi, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian obat antihistamin, kortikosteroid, atau epinefrin untuk mengatasi gejala dan menekan reaksi alergi.
Penggunaan kode-kode ini penting untuk mencatat diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, sehingga dapat membantu dalam dokumentasi, tagihan, dan analisis data kesehatan. -
Article No. 20034 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 1
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien kala 1 dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
1. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode 00146, Definisi - Respon ketegangan, kekhawatiran, atau ketakutan terhadap sumber yang tidak jelas atau diketahui.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kode 1211, Definisi - Kemampuan individu untuk mengenali, mengelola, dan mengatasi respons cemas.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Kode 5820, Definisi - Pengurangan ketakutan, kekhawatiran, atau kecemasan yang dapat diidentifikasi.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Kode 00132, Definisi - Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Kode 1605, Definisi - Kemampuan individu untuk merasakan, melokalisasi, dan mengenali kualitas, intensitas, dan batas nyeri.
- SIKI: Kode 1400, Definisi - Pengurangan rasa sakit yang dialami oleh individu.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Koping
- SDKI: Kode 00069, Definisi - Ketidakmampuan untuk melakukan penilaian terhadap stressor, memilih tindakan yang tepat untuk mengatasi stressor, dan/atau memperoleh sumber yang dibutuhkan.
- SLKI: Kode 1302, Definisi - Kemampuan individu untuk menggunakan strategi kognitif dan perilaku untuk mengatur tuntutan internal dan eksternal yang dipersepsikan sebagai beban.
- SIKI: Kode 5230, Definisi - Bantuan individu untuk mengidentifikasi, memilih, dan melaksanakan strategi mengatasi masalah.
Penjelasan singkat:
- Diagnosa Keperawatan Kecemasan: Pasien mengalami ketegangan, kekhawatiran, atau ketakutan yang terkait dengan kondisi kala 1 persalinan.
- Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut: Pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat proses persalinan.
- Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan Koping: Pasien memiliki ketidakmampuan dalam melakukan penilaian, memilih tindakan, dan mendapatkan sumber yang dibutuhkan untuk mengatasi stres persalinan. -
Article No. 20035 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 1
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Pasien Kala 1:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien kala 1 berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Risiko Komplikasi Persalinan". Pasien kala 1 mengalami fase awal persalinan, di mana terjadi kontraksi uterus yang progresif dan pembukaan serviks. Pada fase ini, terdapat risiko komplikasi yang dapat terjadi, seperti perdarahan, infeksi, dan distres janin, sehingga diperlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran/output yang dicapai adalah "Persalinan Lancar". Indikator keberhasilan dari luaran ini meliputi:
1. Kontraksi uterus yang adekuat dan progresif
2. Pembukaan serviks yang normal sesuai fase persalinan
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
4. Tidak ada tanda-tanda komplikasi, seperti perdarahan, infeksi, atau distres janin
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran "Persalinan Lancar" pada pasien kala 1, diperlukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), antara lain:
1. Pemantauan Persalinan
- Memantau kontraksi uterus, pembukaan serviks, dan penurunan bagian terendah janin
- Memantau tanda-tanda vital ibu dan janin secara berkala
- Mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi, seperti perdarahan, infeksi, atau distres janin
2. Manajemen Nyeri Persalinan
- Memberikan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan massage
- Mempertimbangkan pemberian analgesik sesuai dengan indikasi dan persetujuan pasien
3. Dukungan Emosional
- Memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada pasien dan keluarga
- Memfasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses persalinan
4. Edukasi Kesehatan
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait proses persalinan, komplikasi yang mungkin terjadi, dan perawatan postpartum
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran "Persalinan Lancar" dan mencegah terjadinya komplikasi pada pasien kala 1. -
Article No. 20036 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 1
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk pasien pada kala 1 persalinan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Pada pasien kala 1 persalinan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Berhubungan dengan Kontraksi Uterus". Kondisi ini ditandai dengan pasien melaporkan nyeri di perut bagian bawah, punggung, dan area genetalia yang terkait dengan kontraksi uterus selama persalinan. Nyeri ini dapat mengganggu aktivitas, pola tidur, dan kemampuan pasien untuk beristirahat yang dibutuhkan selama proses persalinan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
2. Pasien dapat beristirahat dan tidur dengan adekuat selama proses persalinan.
3. Pasien dapat mempertahankan aktivitas fisik yang diperlukan selama persalinan.
4. Pasien dapat berpartisipasi aktif dalam proses persalinan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Nilai intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri secara berkala.
b. Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan pengaturan posisi.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
d. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Manajemen Energi:
a. Dorong pasien untuk beristirahat dan tidur selama proses persalinan.
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas fisik yang ringan, seperti berjalan, berganti posisi, dan latihan pernapasan.
c. Ajarkan teknik manajemen energi, seperti pengaturan waktu istirahat dan aktivitas.
d. Pantau tanda-tanda kelelahan dan berikan intervensi yang sesuai.
3. Dukungan Emosional:
a. Berikan empati, validasi, dan dukungan emosional kepada pasien.
b. Libatkan keluarga atau pendamping persalinan untuk memberikan dukungan.
c. Fasilitasi pasien dalam mengekspresikan perasaan dan kekhawatirannya.
d. Berikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai proses persalinan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan dapat membantu pasien mengatasi nyeri, mempertahankan energi, dan berpartisipasi aktif dalam proses persalinan, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 20037 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 2
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Kondisi Pasien Kala 2:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien kala 2 adalah "Kesiapan Proses Persalinan Aktif". Kondisi kala 2 adalah tahapan persalinan di mana bayi akan segera lahir setelah pembukaan serviks lengkap (10 cm). Pada tahap ini, pasien akan mengalami kontraksi uterus yang semakin kuat dan sering, serta dorongan untuk mengejan yang kuat.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Proses Persalinan Aktif: Pasien menunjukkan tanda-tanda kemajuan persalinan yang adekuat, seperti pembukaan serviks yang progresif, penurunan kepala janin, dan kontraksi uterus yang efektif.
2. Pengendalian Nyeri: Pasien dapat mengendalikan rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama proses persalinan dengan menggunakan teknik nonfarmakologis, seperti relaksasi, mobilisasi, dan dukungan emosional.
3. Perilaku Kolaboratif: Pasien dan keluarga terlibat aktif dalam proses persalinan, mengikuti instruksi tenaga kesehatan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
4. Kepuasan Persalinan: Pasien dan keluarga merasa puas dengan pengalaman persalinan dan merasa didukung selama proses.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Memantau Kemajuan Persalinan:
- Mengkaji tanda-tanda vital, kontraksi uterus, pembukaan serviks, dan penurunan kepala janin secara berkala.
- Mendokumentasikan kemajuan persalinan dalam partograf.
- Mengidentifikasi adanya penyimpangan dari pola persalinan normal dan melaporkan kepada dokter.
2. Manajemen Nyeri:
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, napas dalam, dan mobilisasi.
- Memberikan dukungan emosional dan fisik selama kontraksi.
- Memantau efektivitas intervensi dan mengkaji respons pasien terhadap nyeri.
3. Promosi Perilaku Kolaboratif:
- Mendorong pasien dan keluarga untuk terlibat aktif dalam proses persalinan.
- Memberikan informasi dan edukasi tentang tahapan persalinan, kemajuan, dan rencana perawatan.
- Memfasilitasi komunikasi dan pengambilan keputusan bersama antara pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
4. Dukungan Psikologis:
- Memberikan dukungan emosional dan pujian atas upaya pasien selama proses persalinan.
- Mengidentifikasi dan mengatasi kecemasan atau ketakutan pasien terkait persalinan.
- Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu proses persalinan yang aman, nyaman, dan memuaskan bagi pasien dan keluarga. -
Article No. 20038 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 2
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan untuk pasien pada kala 2 persalinan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Untuk pasien pada kala 2 persalinan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Proses persalinan terganggu". Diagnosa ini mengacu pada ketidakmampuan atau ketidakefektifan proses kelahiran bayi melalui jalur lahir yang normal. Pada kala 2, pasien mengalami kontraksi uterus yang semakin kuat dan frekuensi yang semakin sering, serta dorongan untuk mengejan yang semakin kuat. Namun, ada hambatan atau gangguan dalam proses kelahiran bayi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti distosia, penurunan oksigenasi janin, atau komplikasi lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran yang dapat dicapai adalah:
1. Proses persalinan yang efektif: Pasien dapat mengejan secara efektif, sehingga bayi dapat lahir dengan aman dan tanpa komplikasi.
2. Oksigenasi janin yang adekuat: Janin mempertahankan status oksigenasi yang baik selama proses persalinan.
3. Keterlibatan dan partisipasi aktif pasien: Pasien terlibat aktif dan kooperatif dalam proses persalinan, serta mampu mengenali tanda-tanda kemajuan persalinan.
4. Pemantauan dan deteksi dini komplikasi: Perawat dapat melakukan pemantauan yang ketat terhadap kondisi pasien dan janin, serta dapat mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin timbul.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital, kontraksi uterus, dan kemajuan persalinan secara berkala.
2. Pemberian dukungan emosional dan psikologis kepada pasien, serta memfasilitasi keterlibatan dan partisipasi aktif pasien dalam proses persalinan.
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (dokter, bidan, dll.) untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang menghambat proses persalinan, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah atau mengatasi komplikasi.
4. Pemberian asuhan keperawatan yang berfokus pada upaya mempertahankan oksigenasi janin, seperti pemberian oksigen, pemantauan denyut jantung janin, dan tindakan lainnya sesuai indikasi.
5. Edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai proses persalinan, peran aktif pasien, serta tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai.
6. Dokumentasi yang komprehensif dan akurat mengenai kondisi pasien, intervensi yang diberikan, serta respons pasien terhadap asuhan keperawatan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi yang baik dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan dapat memfasilitasi proses persalinan yang efektif, mempertahankan oksigenasi janin, serta mencegah atau mengelola komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 20039 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk pasien pada kala 2 persalinan dengan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Kala II Persalinan (00776)
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 00776
b. Definisi: Ketidakmampuan ibu untuk mengejan secara efektif selama kala II persalinan yang dapat menyebabkan kelahiran bayi terhambat.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 10026
b. Definisi: Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam mengejan secara efektif selama kala II persalinan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 6190
b. Definisi: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi proses kala II persalinan yang efektif.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Ketidakefektifan Kala II Persalinan" mengacu pada kondisi di mana ibu tidak dapat mengejan secara efektif selama kala II persalinan, yang dapat menyebabkan kelahiran bayi terhambat. Tujuan dari intervensi keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam mengejan secara efektif selama kala II persalinan, sehingga proses kelahiran dapat berjalan lancar.
Kode-kode tersebut mengacu pada sistem klasifikasi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memudahkan dokumentasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan dalam praktik keperawatan. -
Article No. 20040 | 24 Jul 2025
Klinis : pendengaran berkurang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "pendengaran berkurang" dalam format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: H91.9
- Deskripsi: Gangguan pendengaran, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 H91.9 digunakan untuk menggambarkan kondisi umum dari "pendengaran berkurang" atau gangguan pendengaran yang tidak terspesifikasi lebih lanjut. Hal ini mencakup segala jenis penurunan kemampuan mendengar yang tidak dapat diklasifikasikan secara lebih spesifik berdasarkan penyebab atau jenis gangguan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.41
- Deskripsi: Pemeriksaan pendengaran, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 95.41 mencakup berbagai jenis pemeriksaan atau tes untuk mengevaluasi fungsi pendengaran pasien, termasuk audiometri, timpanometri, dan tes lainnya yang terkait dengan penilaian kemampuan mendengar. Kode ini digunakan ketika pemeriksaan pendengaran dilakukan, tetapi tidak ada prosedur yang lebih spesifik yang dapat diklasifikasikan.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan memilih kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang paling sesuai berdasarkan hasil evaluasi, temuan klinis, dan tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi "pendengaran berkurang" pada pasien. -
Article No. 20041 | 24 Jul 2025
Klinis : Pasien kala 2
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien kala 2.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Pada pasien kala 2, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kala Persalinan". Kala persalinan merupakan kondisi di mana pasien sedang mengalami proses kelahiran bayi dari rahim. Dalam kala ini, terjadi kontraksi uterus yang kuat, pembukaan serviks penuh, dan dorongan ibu untuk mengejan sehingga bayi terdorong keluar melalui jalan lahir.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Persalinan berjalan lancar: Pasien dapat mengejan secara efektif sehingga bayi lahir dengan selamat, tanpa komplikasi seperti distress janin, perdarahan, atau trauma pada ibu maupun bayi.
2. Vital signs stabil: Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan pasien terkontrol dalam batas normal selama proses persalinan.
3. Nyeri terkontrol: Pasien dapat mengelola nyeri persalinan dengan baik, menggunakan teknik-teknik nonfarmakologis seperti relaksasi, mobilisasi, dan pijatan.
4. Pengetahuan dan kemampuan pasien meningkat: Pasien dan keluarga memahami tahapan persalinan, tanda-tanda kemajuan persalinan, serta mampu melakukan teknik mengejan yang benar.
5. Kepuasan pasien terhadap proses persalinan: Pasien merasa puas dan tenang dalam menghadapi proses persalinan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Memantau kemajuan persalinan: Melakukan pemeriksaan dalam secara berkala untuk menilai dilatasi serviks, penurunan bagian terendah janin, serta memantau kontraksi uterus.
2. Memfasilitasi proses persalinan: Membantu pasien untuk mengejan secara efektif sesuai dengan kekuatan kontraksi uterus, memberikan dukungan emosional, serta mengatur posisi pasien yang nyaman.
3. Manajemen nyeri: Mengidentifikasi tingkat nyeri pasien, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, serta berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik, jika diperlukan.
4. Edukasi dan konseling: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait tahapan persalinan, tanda-tanda kemajuan, serta teknik mengejan yang benar.
5. Monitoring tanda-tanda vital: Memantau secara berkala tanda-tanda vital pasien, termasuk tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan, serta mengambil tindakan sesuai dengan perubahan yang terjadi.
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain: Berkoordinasi dengan dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan manajemen persalinan yang optimal dan penanganan komplikasi yang mungkin terjadi.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat menjalani proses persalinan dengan lancar, aman, dan memuaskan, serta mencapai luaran yang diharapkan.