Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10876 | 13 Jan 2025
Klinis : . Data Subjektif Pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya. Pasien mengeluh mual dan muntah sebanyak 2x sehari. 2. Data Objektif HPHT: 27 Oktober 2024. HPL: 3 Agustus 2025. evaluasi Usia kehamilan: 11 minggu. BB: 45 kg. TB: 154 cm. Nadi, RR, dan TD dalam batas normal (contoh: TD 112/87 mmHg). Suhu tubuh: 36,6°C. Kesadaran: compos mentis.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Mual dan muntah berhubungan dengan peningkatan hormon kehamilan ditandai dengan pasien mengeluh mual dan muntah sebanyak 2 kali sehari.
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya.
- Pasien mengeluh mual dan muntah sebanyak 2x sehari.
Data Objektif:
- HPHT: 27 Oktober 2024
- HPL: 3 Agustus 2025
- Usia kehamilan: 11 minggu
- BB: 45 kg
- TB: 154 cm
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Suhu tubuh: 36,6°C
- Kesadaran: compos mentis
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ibu tidak mengalami mual dan muntah yang berlebihan selama kehamilannya.
2. Ibu dapat mengatasi mual dan muntah dengan baik.
3. Ibu tidak mengalami dehidrasi akibat mual dan muntah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual dan Muntah
a. Identifikasi penyebab mual dan muntah
b. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi mual
c. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan sering
d. Berikan obat anti-mual jika diperlukan
2. Manajemen Cairan dan Elektrolit
a. Pantau intake dan output cairan
b. Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan intravena jika diperlukan
3. Edukasi Kehamilan
a. Berikan informasi tentang perubahan fisiologis selama kehamilan
b. Anjurkan untuk istirahat cukup dan menghindari aktivitas berlebihan
c. Diskusikan strategi untuk mengatasi mual dan muntah
Penjelasan:
Dalam kasus ini, pasien mengalami mual dan muntah yang merupakan salah satu gejala umum pada kehamilan muda. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Mual dan muntah berhubungan dengan peningkatan hormon kehamilan". Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen mual dan muntah, manajemen cairan dan elektrolit, serta edukasi kehamilan. Tujuan luaran yang diharapkan adalah ibu tidak mengalami mual dan muntah yang berlebihan, dapat mengatasi mual dan muntah dengan baik, dan tidak mengalami dehidrasi akibat mual dan muntah. -
Article No. 10877 | 13 Jan 2025
Klinis : Status Obstetri G.T.P.A.D.: G1P0A0 HPMT: 26 Oktober 2024 HPL: 2 Agustus 2025 Usia Kehamilan: 10 minggu Keadaan Umum Kesadaran: Compos mentis Berat Badan (BB): 50 kg (kenaikan BB selama hamil: 2 kg) Tinggi Badan (TB): 150 cm Tanda Vital: Nadi: 80 x/menit Suhu badan: 36.0 °C Respirasi Rate (RR): 16 x/menit Tekanan Darah (TD): 112/63 mmHg II. DATA SUBYEKTIF Klien mengatakan datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Tidak ada keluhan mual, muntah, atau nyeri. Klien mengatakan mengonsumsi vitamin kehamilan secara rutin. Pola makan, pola istirahat teratur, dan merasa sehat. III. DATA OBJEKTIF TB / TD: Pasien tampak sehat dan tidak ada tanda-tanda edema. TD: 112/63 mmH
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran keperawatan SLKI, serta intervensi keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi status obstetri yang Anda berikan.
I. Diagnosa Keperawatan SDKI
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Karakteristik Definisi: Adanya risiko asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh selama masa kehamilan, yang dapat berdampak pada tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu.
2. Risiko Ketidakefektifan Pola Tidur berhubungan dengan perubahan fisiologis selama kehamilan.
Karakteristik Definisi: Adanya risiko pola tidur yang tidak efektif selama kehamilan, yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
II. Luaran Keperawatan SLKI
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan tujuan atau luaran keperawatan yang dapat dicapai adalah:
1. Keseimbangan Nutrisi
- Indikator:
a. Asupan makanan sesuai kebutuhan nutrisi ibu hamil
b. Berat badan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi
2. Pola Tidur Efektif
- Indikator:
a. Lama tidur ibu hamil 7-9 jam per hari
b. Ibu merasa segar setelah bangun tidur
c. Tidak ada keluhan sulit tidur atau mengantuk berlebihan
III. Intervensi Keperawatan SIKI
Untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Intervensi untuk Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh:
a. Kaji pola makan, riwayat asupan nutrisi, dan kebutuhan nutrisi ibu hamil
b. Berikan edukasi tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan pentingnya asupan nutrisi yang seimbang
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet sesuai kebutuhan ibu hamil
d. Monitor berat badan ibu secara berkala
e. Berikan suplementasi nutrisi sesuai kebutuhan ibu hamil
2. Intervensi untuk Risiko Ketidakefektifan Pola Tidur:
a. Kaji pola tidur, faktor-faktor yang memengaruhi tidur, dan keluhan terkait tidur ibu hamil
b. Berikan edukasi tentang pentingnya istirahat yang cukup dan praktik tidur yang baik selama kehamilan
c. Bantu ibu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan kondusif
d. Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk membantu ibu tidur lebih nyenyak
e. Monitor pola tidur ibu secara berkala dan lakukan intervensi sesuai kebutuhan
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu mencapai luaran keperawatan yang diharapkan dan mendukung kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. -
Article No. 10878 | 13 Jan 2025
Klinis : Status Obstetri G.T.P.A.D.: G1P0A0 HPMT: 26 Oktober 2024 HPL: 2 Agustus 2025 Usia Kehamilan: 10 minggu Keadaan Umum Kesadaran: Compos mentis Berat Badan (BB): 50 kg (kenaikan BB selama hamil: 2 kg) Tinggi Badan (TB): 150 cm Tanda Vital: Nadi: 80 x/menit Suhu badan: 36.0 °C Respirasi Rate (RR): 16 x/menit Tekanan Darah (TD): 112/63 mmHg II. DATA SUBYEKTIF Klien mengatakan datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Tidak ada keluhan mual, muntah, atau nyeri. Klien mengatakan mengonsumsi vitamin kehamilan secara rutin. Pola makan, pola istirahat teratur, dan merasa sehat. III. DATA OBJEKTIF TB / TD: Pasien tampak sehat dan tidak ada tanda-tanda edema. TD: 112/63 mmH
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Status Obstetri:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko keguguran (SDKI)
2. Risiko komplikasi kehamilan (SDKI)
3. Risiko infeksi (SDKI)
Penjelasan Singkat:
1. Risiko keguguran (SDKI)
- Definisi: Rentan mengalami pengakhiran kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
- Faktor Risiko: Usia kehamilan yang masih muda (10 minggu).
- Tujuan Intervensi: Mencegah terjadinya keguguran dan komplikasi yang terkait.
2. Risiko komplikasi kehamilan (SDKI)
- Definisi: Rentan mengalami masalah kesehatan yang dapat menimbulkan dampak merugikan pada ibu dan janin selama kehamilan.
- Faktor Risiko: Usia ibu yang relatif muda (belum pernah hamil sebelumnya).
- Tujuan Intervensi: Memantau tanda-tanda komplikasi kehamilan dan melakukan tindakan preventif.
3. Risiko infeksi (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap masuknya mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit.
- Faktor Risiko: Usia kehamilan yang masih muda (10 minggu), belum pernah hamil sebelumnya.
- Tujuan Intervensi: Mencegah terjadinya infeksi dan mendeteksi tanda-tanda infeksi sedini mungkin.
Catatan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) -
Article No. 10879 | 13 Jan 2025
Klinis : diare pada anak intervensinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi diare pada anak, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Diare pada Anak
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diare pada anak merupakan kondisi dimana terjadi pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu frekuensi lebih dari 3 kali per hari dengan konsistensi yang lebih cair dari biasanya. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, gangguan motilitas usus, atau faktor-faktor lainnya.
Intervensi Keperawatan:
Untuk menangani kondisi diare pada anak, beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
1. Manajemen Cairan dan Elektrolit
- Tujuannya adalah untuk mempertahankan status cairan dan elektrolit yang adekuat.
- Intervensi dapat berupa pemberian cairan rehidrasi oral, pemberian cairan intravena, dan pemantauan intake dan output cairan.
2. Manajemen Nutrisi
- Tujuannya adalah untuk mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- Intervensi dapat berupa pemberian makanan yang mudah dicerna, pemberian suplemen nutrisi, dan konsultasi dengan ahli gizi.
3. Manajemen Kenyamanan
- Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat diare.
- Intervensi dapat berupa pemberian obat antidiare, kompres hangat pada abdomen, dan edukasi tentang manajemen gejala diare.
4. Edukasi Kesehatan
- Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam merawat anak dengan diare.
- Intervensi dapat berupa pemberian informasi tentang penyebab, pencegahan, dan penanganan diare pada anak.
Implementasi dari intervensi-intervensi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak dengan diare. Perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, berat badan, tingkat keparahan diare, dan penyakit penyerta lainnya. -
Article No. 10880 | 13 Jan 2025
Klinis : diare pada anak intervensinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Pada Anak dengan Diare:
1. Diare
- Definisi: Buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek, frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari.
- Penyebab: Infeksi bakteri, virus, parasit, intoleransi makanan, efek obat-obatan, stres, dll.
- Tanda dan Gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi cair/lembek, nyeri perut, dehidrasi, dan kemungkinan demam.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Diare
- Tujuan: Mengatasi diare, mencegah komplikasi, dan mempertahankan status nutrisi dan hidrasi.
- Intervensi:
- Pantau tanda-tanda vital, input-output, dan berat badan.
- Berikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Anjurkan makan makanan yang mudah dicerna dan kaya kalori/protein.
- Berikan obat antidiare atau probiotik jika diperlukan.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan dalam menentukan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan dalam menetapkan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan dalam memberikan intervensi keperawatan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengelola kondisi diare pada anak. Tujuan utamanya adalah mencegah komplikasi, mempertahankan status nutrisi dan hidrasi, serta memberikan edukasi yang tepat kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 10814 | 12 Jan 2025
Klinis : Sejak kemarin pagi os muntah > 10 x tiap kali makan, (+) diare (-) demam (-) sesak nafas (-) kejang (-) tanda pendarahan (-), makan minum sedikit-sedikit, nyeri ulu hati (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan:
- Pasien mengalami mual dan muntah yang tinggi (> 10x setiap kali makan) sehingga asupan nutrisi tidak cukup.
- Pasien juga mengalami diare, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, sehingga kebutuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi.
- Pasien hanya mampu mengkonsumsi sedikit-sedikit, sehingga asupan nutrisi tidak adekuat.
2. Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut.
Penjelasan:
- Pasien mengalami nyeri pada epigastrium (ulu hati), yang merupakan gejala klinis yang sering muncul pada kondisi gangguan gastrointestinal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- Nyeri akut (00132)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Status Nutrisi
- Manajemen Nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Mual dan Muntah
- Manajemen Diare
- Manajemen Nyeri -
Article No. 10815 | 12 Jan 2025
Klinis : Sejak kemarin pagi os muntah > 10 x tiap kali makan, (+) diare (-) demam (-) sesak nafas (-) kejang (-) tanda pendarahan (-), makan minum sedikit-sedikit, nyeri ulu hati (+) , BB 64 kg usia 11 tahun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual dan muntah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 787.03
- Deskripsi: Diare
Penjelasan:
Pasien ini mengalami gejala mual dan muntah yang sering terjadi, disertai dengan diare. Dengan riwayat pasien tidak ditemukan gejala demam, sesak nafas, kejang, atau tanda-tanda pendarahan, maka diagnosis yang sesuai adalah Mual dan Muntah (R11.0) serta Diare (787.03).
Mual dan muntah yang sering terjadi dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi saluran cerna, reaksi obat, atau gangguan metabolik. Diare yang menyertai gejala ini dapat menunjukkan adanya gangguan dalam pencernaan atau penyerapan makanan.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah menjaga hidrasi dan asupan nutrisi pasien, memberikan antiemetik (obat antimual dan muntah) dan antidiare jika diperlukan, serta mengevaluasi kemungkinan penyebab lainnya sesuai dengan perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 10816 | 12 Jan 2025
Klinis : Sejak kemarin pagi os muntah > 10 x tiap kali makan, (+) diare (-) demam (-) sesak nafas (-) kejang (-) tanda pendarahan (-), makan minum sedikit-sedikit, nyeri ulu hati (+) , BB 64 kg usia 11 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan muntah dan diare.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Berhubungan: Kehilangan cairan melalui muntah, diare, dan kurangnya intake cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Monitor tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, tekanan darah).
2. Kaji asupan dan output cairan.
3. Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan.
4. Pantau status hidrasi (turgor kulit, mukosa oral, pengisian kapiler).
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan yang tepat.
Persona: Sebagai perawat, saya akan memberikan penjelasan dan rencana tindakan keperawatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mengatasi risiko dehidrasi yang dihadapinya. -
Article No. 10817 | 12 Jan 2025
Klinis : Sejak kemarin pagi os muntah > 10 x tiap kali makan, (+) diare (-) demam (-) sesak nafas (-) kejang (-) tanda pendarahan (-), makan minum sedikit-sedikit, nyeri ulu hati (+) , BB 64 kg usia 11 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan muntah dan diare yang berlebihan.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit volume cairan ditandai dengan penurunan volume cairan intraseluler dan/atau ekstraseluler yang menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat, yang diindikasikan dengan: intake dan output cairan seimbang, tekanan darah, nadi, dan peningkatan berat badan yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pantau intake dan output cairan secara ketat.
2. Berikan cairan intravena atau infus untuk menggantikan cairan yang hilang.
3. Hindari pemberian makanan padat sementara, berikan cairan atau ORALIT untuk mengatasi dehidrasi.
4. Observasi tanda-tanda vital dan gejala dehidrasi.
5. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan.
Catatan: Tone = akademis, persona = pakar, nurse, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang dideskripsikan. -
Article No. 10818 | 12 Jan 2025
Klinis : Sejak kemarin pagi os muntah > 10 x tiap kali makan, (+) diare (-) demam (-) sesak nafas (-) kejang (-) tanda pendarahan (-), makan minum sedikit-sedikit, nyeri ulu hati (+) , BB 64 kg usia 11 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi Berat
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Dehidrasi Berat
SDKI: Risiko Dehidrasi Berat
SLKI: Hidrasi
SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan:
Pasien mengalami muntah yang berulang-ulang (> 10 kali tiap kali makan) dan diare, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara signifikan. Hal ini meningkatkan risiko pasien mengalami dehidrasi berat, yang dapat berdampak serius pada kondisi kesehatan.
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SLKI: Intake Nutrisi
SIKI: Manajemen Nutrisi
Penjelasan:
Pasien mengalami penurunan asupan makanan dan minuman karena gejala muntah dan diare yang terjadi. Hal ini dapat menyebabkan pasien tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya malnutrisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai dengan diagnosa dan masalah kesehatan pasien, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit, serta pengawasan asupan nutrisi yang adekuat.