Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10845 | 13 Jan 2025
Klinis : pasin datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berdasarkan keluhan pasien yang mengalami demam, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (kenaikan suhu tubuh di atas normal)
Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas batas normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pernyataan klinis yang menggambarkan respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan, yang dapat menjadi fokus intervensi keperawatan.
- Contoh SDKI terkait hipertermia: Peningkatan Suhu Tubuh, Intoleransi Aktivitas, Nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh individu, keluarga, atau komunitas sebagai respons terhadap tindakan keperawatan.
- Contoh SLKI terkait hipertermia: Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal, Toleransi Aktivitas Meningkat, Nyeri Terkontrol.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Tindakan yang dilakukan perawat untuk membantu individu, keluarga, atau komunitas dalam mengatasi masalah kesehatan atau meningkatkan kesehatan.
- Contoh SIKI terkait hipertermia: Manajemen Hipertermia, Manajemen Aktivitas, Manajemen Nyeri.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 10846 | 13 Jan 2025
Klinis : sesak nafas, nafas terasa jengap jengap. sudah selesai pengobatan tb dan hasil negatif
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu sesak nafas, nafas terasa jengap jengap, dan sudah selesai pengobatan TB dengan hasil negatif, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J96.0
- Deskripsi: Insufisiensi pernapasan akut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.09
- Deskripsi: Prosedur lainnya untuk pemantauan pernapasan, termasuk oksimetri dan pemantauan tekanan oksigen
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J96.0 (Insufisiensi pernapasan akut) sesuai dengan gejala sesak napas dan nafas terasa jengap jengap yang dialami pasien. Insufisiensi pernapasan akut dapat terjadi karena berbagai penyebab, termasuk kondisi pasca-pengobatan TB.
2. Kode ICD-9-CM 93.09 (Prosedur lainnya untuk pemantauan pernapasan, termasuk oksimetri dan pemantauan tekanan oksigen) dapat digunakan untuk prosedur pemantauan pernapasan yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi pernapasan pasien, misalnya melalui oksimetri atau pemantauan tekanan oksigen. Prosedur ini dapat membantu dalam mendiagnosis dan mengelola insufisiensi pernapasan yang dialami pasien.
Dalam penanganan kasus ini, dokter atau perekam medik dapat mempertimbangkan pemeriksaan lanjutan seperti tes fungsi paru, pencitraan, atau konsultasi dengan spesialis paru untuk menentukan penyebab dan rencana penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 10847 | 13 Jan 2025
Klinis : sesak nafas, nafas terasa jengap jengap. sudah selesai pengobatan tb dan hasil negatif
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang dijelaskan, yaitu sesak nafas dan nafas terasa jengap-jengap, serta dengan riwayat pengobatan tuberkulosis (TB) yang telah berakhir dan hasil tes negatif, maka dapat diberikan kode diagnosis dan prosedur medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.31
- Deskripsi: Pemeriksaan fungsi paru, termasuk ventilasi, kuantitatif
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J45.9 (Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dipilih karena gejala sesak nafas dan nafas terasa jengap-jengap dapat mengarah pada kondisi asma. Meskipun pasien memiliki riwayat pengobatan TB yang telah berakhir, gejala yang dirasakan saat ini tidak terkait langsung dengan TB, sehingga kode asma dianggap lebih tepat.
2. Kode ICD-9-CM 94.31 (Pemeriksaan fungsi paru, termasuk ventilasi, kuantitatif) dapat dipertimbangkan sebagai prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi fungsi paru pasien dan membantu dalam penegakan diagnosis asma. Pemeriksaan fungsi paru ini dapat memberikan informasi kuantitatif mengenai kapasitas dan volume paru, serta parameter lainnya yang relevan dengan kondisi asma.
Catatan: Penentuan kode diagnosis dan prosedur medis harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, seperti dokter atau perekam medis, dengan mempertimbangkan seluruh informasi klinis dan hasil pemeriksaan yang ada. -
Article No. 10848 | 13 Jan 2025
Klinis : ppok
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemberian oksigen, tidak di tempat lain diklasifikasikan
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J44.9 (Penyakit paru obstruktif kronik, tidak dispesifikasi):
- Kode J44 digunakan untuk mengklasifikasikan PPOK, yang merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan obstruksi aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel.
- Kode J44.9 digunakan ketika tidak ada spesifikasi lebih lanjut mengenai jenis PPOK, seperti emfisema, bronkitis kronis, atau kombinasi dari keduanya.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 93.08 (Pemberian oksigen, tidak di tempat lain diklasifikasikan):
- Kode ini digunakan untuk mengkodekan pemberian oksigen sebagai bagian dari manajemen PPOK.
- Pemberian oksigen merupakan salah satu intervensi penting dalam pengelolaan PPOK, terutama untuk mengatasi hipoksemia dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
- Kode ini dapat digunakan untuk mencatat pemberian oksigen melalui berbagai metode, seperti nasal kanula, masker, atau alat lainnya.
Sebagai perekam medis atau dokter, kode-kode ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan dan mendokumentasikan kondisi PPOK serta tindakan medis yang diberikan kepada pasien. Hal ini penting untuk keperluan administrasi, penagihan, dan penelusuran data klinis untuk tujuan perawatan kesehatan. -
Article No. 10849 | 13 Jan 2025
Klinis : siku bergeser dan sakit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait dengan kondisi siku bergeser dan sakit.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S43.0
- Deskripsi: Dislokasi sendi bahu
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika diperlukan):
- Kode: 79.71
- Deskripsi: Reduksi terbuka dislokasi sendi bahu
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S43.0 (Dislokasi sendi bahu) menggambarkan kondisi di mana siku telah bergeser dari posisi normal, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerak di area sendi bahu.
2. Jika diperlukan, tindakan medis untuk mengatasi dislokasi sendi bahu dapat menggunakan kode ICD-9-CM 79.71 (Reduksi terbuka dislokasi sendi bahu). Prosedur ini melibatkan pemulihan posisi sendi bahu yang normal melalui tindakan pembedahan yang dilakukan secara terbuka.
Sebagai dokter atau perekam medis, pemilihan kode yang tepat berdasarkan diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan adalah penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan pengkodean yang konsisten. -
Article No. 10850 | 13 Jan 2025
Klinis : pasin datang dengan keluhansakit kepala berputar-putar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit kepala berputar-putar.
Diagnosa Keperawatan:
Pusing (00307)
Definisi:
Sensasi berputar atau tidak seimbang yang disebabkan oleh gangguan fungsi otak, sistem vestibular, atau sistem muskuloskeletal.
Penyebab:
1. Gangguan sistem saraf pusat (misalnya: stroke, trauma kepala)
2. Gangguan sistem vestibular (misalnya: vertigo)
3. Gangguan metabolik (misalnya: dehidrasi, hipoglikemia)
4. Gangguan muskuloskeletal (misalnya: nyeri leher, spasme otot)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab pusing
- Durasi pusing
- Lokasi pusing
- Karakteristik pusing (misalnya: berputar, tegang, berat)
- Faktor yang memperbaiki atau memperburuk pusing
- Gejala yang menyertai (misalnya: mual, muntah, gangguan penglihatan)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri berkurang
- Stabilitas hemodinamik membaik
- Kemampuan beraktivitas meningkat
- Kualitas hidup membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen pusing
- Manajemen nyeri
- Peningkatan stabilitas hemodinamik
- Peningkatan aktivitas dan mobilisasi
- Edukasi pasien dan keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, merencanakan intervensi yang tepat, serta melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk memastikan tercapainya hasil yang diharapkan. -
Article No. 10851 | 13 Jan 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, berikut adalah informasi terkait kode ICD-10 untuk diagnosis batuk, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Batuk merupakan suatu gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti infeksi saluran pernapasan, alergi, atau penyakit paru-paru. Kode R05 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan batuk sebagai suatu gejala atau tanda klinis tanpa adanya diagnosis spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk batuk sebagai prosedur atau tindakan medis.
Batuk umumnya tidak memerlukan tindakan medis spesifik, kecuali jika terkait dengan kondisi yang mendasarinya. Penanganan batuk biasanya melibatkan terapi simptomatik, seperti penggunaan obat-obatan antitusif atau ekspektoran, penanganan penyebab yang mendasari, serta tindakan suportif lainnya.
Dalam praktik klinis, kode ICD-9-CM yang mungkin terkait dengan penanganan batuk adalah:
- 94.1 Pemberian oksigen, tanpa ventilasi mekanik
- 96.54 Pemberian terapi inhalasi
Namun, kode-kode ini lebih terkait dengan tindakan medis untuk penanganan kondisi yang menyebabkan batuk, bukan batuk itu sendiri sebagai prosedur atau tindakan. -
Article No. 10852 | 13 Jan 2025
Klinis : pasin datang dengan keluhan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Batuk tidak efektif
- Dispnea
- Sputum berlebih
- Iritasi saluran napas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Jalan napas paten
- Distres pernapasan berkurang
- Iritasi saluran napas menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan napas
- Terapi oksigen
- Manajemen batuk
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif mengindikasikan adanya masalah dalam membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga mempertahankan jalan napas yang terbuka menjadi terganggu. Intervensi keperawatan yang dilakukan meliputi manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan manajemen batuk untuk memperlancar bersihan jalan napas dan mengurangi gejala yang dialami pasien.
Saya harap informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk. Silakan tanyakan jika ada hal lain yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 10853 | 13 Jan 2025
Klinis : SAKIT MENELAN SUDAH 1 MINGGU, DEMAM MENGIGIL
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, "SAKIT MENELAN SUDAH 1 MINGGU, DEMAM MENGIGIL", dapat diberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi demam yang dialami pasien, di mana penyebab atau tipenya tidak dapat ditentukan dengan jelas.
2. Kode ICD-9-CM 99.21 (Pemberian cairan intravena) dapat digunakan jika pasien diberikan terapi cairan intravena untuk menangani dehidrasi yang mungkin terjadi akibat demam dan kesulitan menelan.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medik akan melakukan evaluasi yang lebih komprehensif untuk menentukan diagnosis dan tindakan yang sesuai berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan investigasi penunjang lainnya. -
Article No. 10854 | 13 Jan 2025
Klinis : Tn. Hecto berusia 28 tahun dirawat di bangsal bedah setelah mengalami kecelakaan saat bermain sepakbola. Pasien mengeluh nyeri hebat pada telapak kaki kanan dan tidak dapat berdiri. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya pembengkakan dan nyeri pada area metatarsal. Hasil Pemeriksaan Fisik Tanda Vital: Suhu: 36,9 °C, Nadi: 80 x/menit, Tekanan darah: 120/80 mmHg, Frekuensi pernapasan: 18 x/menit, Pemeriksaan Kaki: Terdapat pembengkakan dan nyeri pada metatarsal II dan III di kaki kanan. Deformitas terlihat pada area metatarsal. Pasien tidak dapat menggerakkan jari- jari kaki tanpa merasakan nyeri yang hebat (skala nyeri 9 dari 10). Pemeriksaan Penunjang X-Ray Kaki Ditemukan fraktur pada metatarsal II dan III dengan displacement (pergeseran) yang signifikan. Tidak ada tanda-tanda cedera jaringan lunak yang parah. Laboratorium: Hemoglobin: 14 g/dL, Leukosit: Normal, Glukosa darah: Normal. Diagnosis Medis Fraktur Metatarsal II dan III Kaki Kanan. Pasien dijadwalkan untuk menjalani prosedur pembedahan (ORIF). Prosedur ini dilakukan di bawah anestesi regional.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien Tn. Hecto yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan cedera fraktur metatarsal II dan III kaki kanan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan oleh individu.
2. Kemampuan Mengendalikan Nyeri: Kemampuan individu untuk menggunakan teknik pengurangan nyeri.
3. Kenyamanan: Perasaan sejahtera dan bebas dari rasa tidak nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan untuk membantu individu mengurangi nyeri ke tingkat yang dapat ditoleransi.
2. Teknik Relaksasi: Tindakan untuk mencapai keadaan santai secara fisik dan mental.
3. Terapi Bermain: Menggunakan aktivitas bermain untuk memfasilitasi perkembangan dan pembelajaran.
Penjelasan singkat:
Pasien Tn. Hecto mengalami nyeri akut berhubungan dengan cedera fraktur metatarsal II dan III kaki kanan. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk membantu pasien mengurangi nyeri ke tingkat yang dapat ditoleransi, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan nyeri, dan mempertahankan kenyamanan pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, teknik relaksasi, dan terapi bermain.