Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21085 | 27 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perut kembung,mencret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses cair atau tidak terbentuk dengan frekuensi yang meningkat (lebih dari 3 kali dalam 24 jam).
2. Kembung (00039)
Definisi: Kondisi perut yang terasa penuh dan meregang.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Diare (00013)
Kode: 00013
Definisi: Pengeluaran feses cair atau tidak terbentuk dengan frekuensi yang meningkat (lebih dari 3 kali dalam 24 jam).
2. Kembung (00039)
Kode: 00039
Definisi: Kondisi perut yang terasa penuh dan meregang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan diare (1820)
Kode: 1820
Definisi: Pemulihan dari episode diare akut.
2. Kenyamanan gastrointestinal (1610)
Kode: 1610
Definisi: Tingkat kenyamanan fisik dan psikologis yang berhubungan dengan fungsi gastrointestinal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen diare (4196)
Kode: 4196
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan dan mengelola episode diare.
2. Manajemen kembung (4160)
Kode: 4160
Definisi: Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan kembung.
Dalam konteks yang Anda berikan (tone = akademis, persona = pakar, nurse), penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosis dan standar dapat disajikan dalam gaya bahasa yang lebih formal dan ilmiah, sesuai dengan peran dan keahlian seorang pakar perawat. -
Article No. 21086 | 27 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perut kembung,mencret
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan perut kembung dan diare:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Diare" (Diarrhea). Diare didefinisikan sebagai pengeluaran feses yang tidak normal, tidak terkontrol, dan berlebihan, yang ditandai dengan peningkatan frekuensi, volume, dan/atau fluiditas feses.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Restorasi Keseimbangan Cairan (Fluid Balance Restoration)
- Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang baik.
- Pasien dapat mencapai pola eliminasi yang normal.
2. Kontrol Gejala (Symptom Control)
- Pasien dapat mengontrol frekuensi dan konsistensi diare.
- Pasien dapat mengelola nyeri abdominal atau kram perut.
- Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda perbaikan kondisi umum.
3. Pencegahan Komplikasi (Complication Prevention)
- Pasien dapat mencegah terjadinya dehidrasi.
- Pasien dapat mencegah terjadinya ketidakseimbangan elektrolit.
- Pasien dapat mencegah terjadinya malnutrisi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Restorasi Keseimbangan Cairan (Fluid Balance Restoration)
- Mengkaji status cairan dan hidrasi pasien.
- Memantau asupan dan output cairan.
- Memberikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan.
- Mengedukasi pasien tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
2. Kontrol Gejala (Symptom Control)
- Mengkaji karakteristik diare (frekuensi, konsistensi, volume).
- Memberikan obat antidiare sesuai resep.
- Mengatur diet rendah serat dan membatasi makanan yang dapat memperparah diare.
- Memberikan analgesik untuk mengatasi nyeri abdominal atau kram perut.
- Memantau tanda-tanda vital dan kondisi umum pasien.
3. Pencegahan Komplikasi (Complication Prevention)
- Memantau tanda-tanda dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.
- Memberikan suplemen elektrolit sesuai kebutuhan.
- Melakukan intervensi nutrisi untuk mencegah malnutrisi.
- Mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan diare dan memberikan intervensi yang sesuai.
- Mengedukasi pasien dan keluarga tentang cara mencegah komplikasi.
Penjelasan yang rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Diare" dipilih karena pasien datang dengan keluhan utama perut kembung dan mencret, yang merupakan gejala khas dari diare. Diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan, sehingga memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mengendalikan gejala, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Luaran/Output yang diharapkan sesuai SLKI mencakup tiga aspek utama: restorasi keseimbangan cairan, kontrol gejala, dan pencegahan komplikasi. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan status hidrasi yang baik, mengatasi diare, dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius, seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan malnutrisi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI) meliputi pengkajian yang komprehensif, pemberian cairan dan elektrolit, pengaturan diet, pemberian obat-obatan, dan edukasi bagi pasien dan keluarga. Intervensi ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan cairan, mengendalikan gejala diare, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Dengan penerapan Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang tepat, diharapkan pasien dapat pulih dari diare, mempertahankan status hidrasi yang baik, dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 21087 | 27 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perut kembung,mencret
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang datang dengan keluhan perut kembung dan mencret.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Diare (00013)
- Definisi: Pengeluaran feses yang lembek atau cair dengan frekuensi yang lebih sering dari normal.
- Penyebab: Infeksi bakteri, virus, atau parasit, malabsorpsi, reaksi obat, stres, atau kondisi medis lainnya.
- Tanda dan gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi feses lembek atau cair, nyeri perut, kembung, mual, dan dehidrasi.
b. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit (00195)
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan kadar elektrolit serum yang dapat mengancam kehidupan.
- Penyebab: Diare, muntah, intake cairan yang tidak adekuat.
- Tanda dan gejala: Mual, muntah, kram otot, kelemahan, pusing, perubahan irama jantung.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Eliminasi Gastrointestinal Membaik (0501)
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan fungsi eliminasi gastrointestinal yang normal.
- Indikator:
1) Frekuensi buang air besar kembali normal
2) Konsistensi feses kembali normal
3) Tidak ada rasa tidak nyaman atau nyeri perut
4) Tidak ada kembung atau flatulensi
b. Keseimbangan Cairan (0601)
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang normal.
- Indikator:
1) Intake dan output cairan seimbang
2) Tanda-tanda vital stabil
3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Diare (4130)
- Definisi: Upaya untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghentikan episode diare.
- Aktivitas:
1) Kaji frekuensi, konsistensi, dan volume diare
2) Pantau tanda-tanda vital dan tanda dehidrasi
3) Berikan perawatan higienis untuk mencegah infeksi silang
4) Berikan diet yang sesuai, seperti BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast)
5) Berikan cairan pengganti elektrolit secara oral atau parenteral jika dibutuhkan
6) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat antidiare jika perlu
b. Manajemen Cairan (4120)
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang normal.
- Aktivitas:
1) Kaji intake dan output cairan pasien
2) Pantau tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
3) Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan
4) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat diuretik atau cairan pengganti elektrolit jika perlu
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Ibu/Bapak. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Wassalamualaikum. -
Article No. 21088 | 27 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada pada
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kasus yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan nyeri, diagnosa keperawatan yang sesuai dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah "Nyeri Akut". Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri sesuai tujuan yang ditetapkan.
2. Kenyamanan: Pasien dapat melaporkan peningkatan kenyamanan sesuai tujuan yang ditetapkan.
3. Pemulihan Fisik: Pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan kemampuan fungsional sesuai tujuan yang ditetapkan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan diagnosa keperawatan Nyeri Akut dan luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan dari SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan/intesitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi farmakologis sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, terapi panas/dingin, dan masase.
- Pantau efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Kenyamanan:
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan pasien.
- Kolaborasi dengan pasien untuk menentukan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kenyamanan.
- Fasilitasi lingkungan yang nyaman bagi pasien, misalnya pengaturan suhu, pencahayaan, dan privasi.
- Berikan dukungan emosional dan psikologis untuk mengurangi kecemasan dan stres.
3. Peningkatan Mobilitas:
- Kaji kemampuan fungsional pasien dan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas.
- Berikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti latihan rentang gerak, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan.
- Ajarkan teknik-teknik untuk meningkatkan mobilitas, seperti penggunaan alat bantu jika diperlukan.
- Libatkan keluarga dalam proses rehabilitasi untuk mendukung pemulihan pasien.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan asuhan keperawatan dapat membantu pasien mencapai penurunan nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan kemampuan fungsional sesuai dengan luaran yang diharapkan. -
Article No. 21089 | 27 Aug 2025
Klinis : ppok
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi tentang kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik, tidak dispesifikasikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Terapi oksigen, lainnya
PPOK adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan obstruksi aliran udara yang progresif dan tidak sepenuhnya reversibel. Kode ICD-10 J44.9 mencakup berbagai bentuk PPOK, termasuk bronkitis kronis dan emfisema, yang tidak dispesifikasikan secara lebih detail. Terkait dengan penatalaksanaan PPOK, kode ICD-9-CM 93.08 dapat digunakan untuk mengkodekan pemberian terapi oksigen, yang merupakan salah satu komponen penting dalam penanganan penyakit ini. -
Article No. 21090 | 27 Aug 2025
Klinis : Pusing cenut cenut mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (00134)
Definisi SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
Definisi SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Mual (1608)
Kemampuan individu untuk mencegah atau mengurangi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
2. Pengendalian Muntah (1570)
Kemampuan individu untuk mencegah atau mengendalikan pengeluaran isi perut melalui mulut.
Definisi SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mual (6450)
Tindakan untuk mencegah atau mengurangi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
2. Manajemen Muntah (6490)
Tindakan untuk mencegah atau mengendalikan pengeluaran isi perut melalui mulut.
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu "Pusing cenut cenut mual mutah", maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mual (00134). Diagnosa ini mencakup sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah. Untuk mengatasi kondisi ini, perawat dapat menggunakan intervensi Manajemen Mual (6450) dan Manajemen Muntah (6490) sesuai dengan luaran yang diharapkan, yaitu Kontrol Mual (1608) dan Pengendalian Muntah (1570). -
Article No. 21091 | 27 Aug 2025
Klinis : Pusing cenut cenut mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (00134)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di daerah lambung yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
2. Risiko Gangguan Pertukaran Gas (00030)
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di tingkat alveolar-kapiler, yang dapat mengancam kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mual (00134)
- Kode: 00134
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di daerah lambung yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
2. Risiko Gangguan Pertukaran Gas (00030)
- Kode: 00030
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di tingkat alveolar-kapiler, yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Mual (1617)
- Kode: 1617
- Definisi: Kemampuan untuk mengatasi atau mencegah perasaan ingin muntah.
2. Pertukaran Gas, Status (0402)
- Kode: 0402
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat di tingkat alveolar-kapiler.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mual (5460)
- Kode: 5460
- Definisi: Pemberian tindakan untuk mengurangi atau mencegah perasaan ingin muntah.
2. Manajemen Ventilasi (3390)
- Kode: 3390
- Definisi: Pemberian tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan ventilasi.
Dalam kondisi pusing cenut-cenut, mual, dan muntah, diagnosis keperawatan yang tepat adalah Mual (00134) dan Risiko Gangguan Pertukaran Gas (00030). Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosis dan kodenya serta definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI telah disajikan di atas. -
Article No. 21092 | 27 Aug 2025
Klinis : Seorang klien, Tn. H, umur 34 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat di kaki kirinya dan terjadi pembengkakan. Semenjak 3 bulan yang lalu pasien sudah merasakan nyeri di punggung kiri dan kemudian menjalar ke kaki kirinya. Rasa nyeri semakin dirasakan ketika malam hari. Skala nyeri klien pada skala 6 klien tampak meringis dan memegangi kaki kirinya. Pada kaki kiri klien terdapat abses. Semenjak nyeri dirasakan, pasien menjadi tidak nafsu makan, BB turun. Keluarga mengatakan dulu klien gemuk, klien terakhir kali menimbang berat badannya 75 Kg. Setelah sakit klien menjadi kurus, BB klien sekarang 45 Kg dengan tinggi 176 cm. Setelah dilakukan pemeriksaan klien didiagnosa oleh dokter menderita osteosarkoma dan harus melakukan tindakan amputasi pada kaki kirinya untuk mencegah mestatase ke jaringan lainnya. Klien mengatakan baru tahu kalau penyakit seperti yang dideritanya harus melakukan amputasi. Semenjak klien tahu akan dilakukan amputasi, klien menjadi sering bertanya seputar tindakan amputasi yang akan dilakukannya. Klien juga menanyakan apakah tindakan tersebut berbahaya bagi dirinya dan apakah akan terjadi komplikasi yang serius terhadap dirinya. Berdasarkan hasil pengkajian, TTV klien adalah TD: 130/100 mmHg, N: 88x/menit, S: 38°C, RR: 24 x/menit. Berdasarkan hasil CT-Scan terdapat benjolan pada tibia sinistra klien. Hasil lab : ? HB : 12,04 g/dl ? HT : 43% ? Leukosit : 11.000/ul ? Trombosit : 140.000/ul ? PT : 13,5 % ? APTP : 33,9
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (osteosarkoma)
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, penurunan berat badan
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Kecemasan berhubungan dengan prosedur amputasi yang akan dilakukan
Kode SDKI: 00146
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang osteosarkoma dan prosedur amputasi
Kode SDKI: 00126
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan menetapkan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Standar yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Standar yang digunakan untuk menetapkan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 21093 | 27 Aug 2025
Klinis : Pusing cenut cenut mual mutah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Terima kasih atas permintaan Anda. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik untuk gejala pusing cenut-cenut, mual, dan muntah.
- Deskripsi: Kondisi ini biasanya tidak memerlukan tindakan medis spesifik, kecuali jika disertai dengan gejala lain yang memerlukan evaluasi dan penanganan lebih lanjut. Penatalaksanaan utama akan berfokus pada manajemen gejala, identifikasi penyebab, dan pemberian terapi simptomatik yang sesuai.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak spesifik) adalah kode yang paling tepat untuk menggambarkan gejala pusing cenut-cenut, mual, dan muntah yang Anda deskripsikan. Kode ini mencakup berbagai gejala gastrointestinal yang tidak spesifik atau tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
- Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk gejala pusing cenut-cenut, mual, dan muntah. Hal ini disebabkan karena kondisi ini biasanya tidak memerlukan tindakan medis spesifik, kecuali jika disertai dengan gejala lain yang memerlukan evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
- Penatalaksanaan utama untuk kondisi ini akan berfokus pada manajemen gejala, identifikasi penyebab, dan pemberian terapi simptomatik yang sesuai, seperti antiemetik, antivertiginosa, atau terapi lainnya yang ditujukan untuk mengatasi gejala yang dialami. -
Article No. 21094 | 27 Aug 2025
Klinis : Pusing cenut cenut mual mutah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pusing cenut-cenut, mual, dan muntah, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (kode: 00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat dikontrol untuk memuntahkan isi perut.
2. Pusing (kode: 00116)
Definisi: Sensasi tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang dirasakan di kepala atau seluruh tubuh.
SDKI:
1. Mual (kode: 00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat dikontrol untuk memuntahkan isi perut.
2. Pusing (kode: 00116)
Definisi: Sensasi tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang dirasakan di kepala atau seluruh tubuh.
SLKI:
1. Kontrol Mual (kode: 1003)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi sensasi ingin muntah.
2. Toleransi Aktivitas (kode: 0005)
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami pusing atau mual.
SIKI:
1. Manajemen Mual (kode: I0164)
Definisi: Tindakan untuk membantu klien mengendalikan atau mengurangi sensasi ingin muntah.
2. Manajemen Pusing (kode: I0171)
Definisi: Tindakan untuk membantu klien mengendalikan atau mengurangi sensasi tidak nyaman di kepala atau seluruh tubuh.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, penjelasan singkat terkait kondisi tersebut adalah:
Pusing cenut-cenut, mual, dan muntah merupakan gejala yang sering timbul akibat berbagai kondisi, seperti migrain, dehidrasi, infeksi, atau gangguan gastrointestinal. Perawat perlu melakukan pengkajian menyeluruh, menentukan diagnosis keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi mual dan pusing tersebut.