Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10974 | 16 Jan 2025
Klinis : ibu pasien mengatakan anaknya berusia 7 tahun sulit tidur, demam sejak 4 hari, naik turun, mual+muntah, belum bab dan bak, nafsu makan turun, nyeri perut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sesuai dengan kondisi yang Anda jelaskan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.11
- Deskripsi: Kolonoskopi diagnostik.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang disebutkan, yaitu demam sejak 4 hari, naik turun, mual+muntah, belum bab dan bak, nafsu makan turun, dan nyeri perut, maka diagnosis yang paling sesuai adalah demam tidak terspesifikasi, yang diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R50.9.
Terkait dengan tindakan medis, kolonoskopi diagnostik (kode ICD-9-CM 45.11) dapat dipertimbangkan untuk mengevaluasi lebih lanjut kondisi gastrointestinal pada pasien, terutama jika gejala seperti nyeri perut dan gangguan defekasi menjadi fokus perhatian. Kolonoskopi dapat membantu mengidentifikasi penyebab dari gejala-gejala tersebut.
Sebagai catatan, pemilihan tindakan medis akan bergantung pada evaluasi klinis lebih lanjut oleh dokter yang menangani pasien, sesuai dengan perkembangan kondisi dan temuan pemeriksaan lainnya. -
Article No. 10975 | 16 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit telinga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit telinga.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu
Definisi:
Gangguan sensasi dan persepsi terhadap rangsangan auditori yang dirasakan oleh individu.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Utama:
- Keluhan penurunan pendengaran
- Keluhan pendengaran terganggu
- Kesulitan mendengar
2. Faktor Berhubungan:
- Infeksi telinga
- Benda asing di telinga
- Trauma telinga
- Penyakit telinga
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran Keperawatan:
- Peningkatan Sensasi Pendengaran
2. Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan peningkatan sensasi pendengaran
- Klien menunjukkan kemampuan mendengar yang meningkat
- Klien menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Nyeri
- Perawatan Telinga
- Edukasi Kesehatan
2. Aktivitas Keperawatan:
- Mengkaji keluhan dan riwayat gangguan pendengaran
- Memberikan tindakan perawatan telinga sesuai indikasi
- Mengajarkan klien dan keluarga cara perawatan telinga
- Memfasilitasi pemeriksaan dan pengobatan medis lanjutan
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu" menjelaskan adanya keluhan dan penurunan sensasi pendengaran pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi telinga, benda asing di telinga, trauma telinga, atau penyakit telinga lainnya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, perawatan telinga, dan edukasi kesehatan. Tujuan akhirnya adalah peningkatan sensasi pendengaran sehingga klien dapat berkomunikasi dengan lebih baik. -
Article No. 10976 | 16 Jan 2025
Klinis : pusing kronis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pusing kronis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Pusing dan instabilitas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk pusing kronis. Namun, beberapa prosedur yang mungkin dilakukan untuk mengevaluasi dan menangani kondisi ini mencakup:
- 89.14 - Pemeriksaan neurologis dan neuromuskular
- 89.17 - Pemeriksaan vestibular
- 93.08 - Terapi vertigo
- 93.84 - Terapi fisik untuk gangguan saraf dan muskuloskeletal
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R42 (Pusing dan instabilitas) digunakan untuk mendiagnosis kondisi pusing kronis. Pusing kronis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan vestibular, neurologis, kardiovaskular, atau muskuloskeletal.
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk pusing kronis. Namun, beberapa prosedur yang mungkin dilakukan untuk mengevaluasi dan menangani kondisi ini mencakup pemeriksaan neurologis dan neuromuskular, pemeriksaan vestibular, terapi vertigo, dan terapi fisik untuk gangguan saraf dan muskuloskeletal. Pemilihan prosedur bergantung pada penyebab pusing yang ditemukan melalui evaluasi medis.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan memilih kode yang paling sesuai berdasarkan hasil evaluasi dan investigasi pasien dengan pusing kronis. -
Article No. 10977 | 16 Jan 2025
Klinis : nyeri kepala sampai telinga
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan berikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi nyeri kepala sampai telinga, dengan penjelasan yang rinci.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.209
- Deskripsi: Nyeri kepala tidak spesifik, tidak terkait dengan menstruasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 G44.209 menggambarkan kondisi nyeri kepala yang tidak spesifik dan tidak terkait dengan menstruasi. Ini merupakan kategori umum untuk nyeri kepala yang tidak dapat diklasifikasikan dalam kategori lainnya, seperti migren, cluster headache, atau nyeri kepala tension-type.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 20.92
- Deskripsi: Perawatan saraf kranial, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Dalam kasus nyeri kepala yang menjalar sampai telinga, mungkin diperlukan pemeriksaan dan perawatan saraf kranial. Kode ICD-9-CM 20.92 mencakup tindakan perawatan saraf kranial yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, yang dapat mencakup berbagai prosedur diagnostik dan terapeutik yang ditujukan untuk mengatasi kondisi nyeri kepala sampai telinga ini.
Secara keseluruhan, diagnosis utama untuk kondisi ini adalah G44.209 (nyeri kepala tidak spesifik, tidak terkait dengan menstruasi), dan prosedur yang mungkin dilakukan adalah 20.92 (perawatan saraf kranial, tidak diklasifikasikan di tempat lain). -
Article No. 10978 | 16 Jan 2025
Klinis : nyeri kepala kronis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan informasi kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait kondisi nyeri kepala kronis.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Nyeri kepala kronis tipe ketegangan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 04.92
- Deskripsi: Blokade saraf trigeminal, untuk manajemen nyeri
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G44.2 (Nyeri kepala kronis tipe ketegangan) digunakan untuk mendiagnosis kondisi nyeri kepala kronis yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot kepala dan leher, biasanya akibat stres atau ketegangan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri yang menyebar di seluruh kepala, tidak berdenyut, dan dapat dirasakan sepanjang hari.
2. Kode ICD-9-CM 04.92 (Blokade saraf trigeminal, untuk manajemen nyeri) merujuk pada prosedur medis yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri kepala kronis, yaitu blokade atau pemberian anestetik pada saraf trigeminal. Prosedur ini dapat membantu meredakan nyeri kepala kronis dengan menghambat transmisi impuls nyeri melalui saraf trigeminal.
Penanganan nyeri kepala kronis dapat melibatkan kombinasi terapi farmakologis, intervensi saraf, dan pendekatan holistik lainnya, sesuai dengan kondisi pasien dan preferensi dokter. Evaluasi dan perawatan yang komprehensif diperlukan untuk mengelola kondisi ini secara efektif. -
Article No. 10979 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat untuk kondisi mual muntah 5 kali per hari sejak 3 hari yang lalu:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Intake tidak adekuat yang ditandai dengan mual muntah.
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit:
- Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis.
- Tanda dan gejala: Mual, muntah, rasa haus, pusing, berat badan turun, dan kulit kering.
2. Berhubungan dengan Intake tidak adekuat:
- Definisi: Asupan cairan dan elektrolit yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Penyebab: Mual dan muntah, sehingga mengurangi asupan cairan dan elektrolit.
3. Ditandai dengan mual muntah:
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung melalui mulut.
- Tanda dan gejala: Mual, muntah, rasa tidak nyaman di perut, dan dehidrasi.
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Intake tidak adekuat yang ditandai dengan mual muntah. Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatasi mual dan muntah, serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 10980 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Mual" (00134). Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah. Kriteria diagnostik untuk mual meliputi: adanya keluhan rasa tidak enak di perut, perasaan ingin muntah, dan frekuensi mual yang berulang.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output berikut:
1. Kontrol Mual (1618)
- Kriteria hasil: Pasien dapat mengendalikan atau mengurangi sensasi mual yang dirasakan.
- Indikator: Frekuensi mual berkurang, pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus mual, dan pasien dapat melakukan tindakan untuk mengendalikan mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Mual (5460)
- Definisi: Tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sensasi mual yang dirasakan pasien.
- Aktivitas:
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk mual (misalnya obat-obatan, makanan, stres, dll).
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi mual (misalnya makanan ringan, minuman dingin, dll).
- Berikan antiemetik (obat untuk mengurangi mual dan muntah) sesuai dengan resep dokter.
- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, atau imagery untuk mengurangi sensasi mual.
- Monitor tanda-tanda vital dan toleransi pasien terhadap makanan/minuman.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dsb) untuk mengelola mual secara komprehensif.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Mual" dipilih karena pasien mengalami sensasi tidak nyaman di perut yang menyebabkan keinginan untuk muntah berulang sebanyak 5 kali dalam sehari selama 3 hari terakhir. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan atau mengurangi sensasi mual yang dirasakan, sehingga frekuensi mual berkurang dan pasien dapat mengidentifikasi serta mengelola faktor penyebabnya. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sensasi mual melalui identifikasi faktor pencetus, pemberian makanan/minuman yang dapat membantu, pemberian antiemetik, serta teknik relaksasi dan distraksi. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk mengelola mual secara komprehensif. -
Article No. 10981 | 16 Jan 2025
Klinis : mual muntah 5x hari ini sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, diare 3x hari ini sejak 3 hari yang lalu, tiap makan minum muntah disertai pusing berputar, tidak ada nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat ditahan di epigastrium yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
2. Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, berlebihan, dan cair.
3. Ketidakseimbangan Cairan Volume (00027)
Definisi: Ketidakseimbangan antara intake dan output cairan yang dapat mengancam kesehatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mual (1605)
- Kontrol Mual (160501)
- Tingkat Mual (160502)
2. Keseimbangan Cairan (0601)
- Status Hidrasi (060101)
- Volume Cairan (060102)
- Tekanan Darah (060103)
3. Pengendalian Diare (1619)
- Frekuensi Diare (161901)
- Konsistensi Feses (161902)
- Durasi Diare (161903)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual (5460)
- Identifikasi faktor penyebab mual
- Kolaborasi pemberian antiemetik
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Anjurkan makan makanan ringan dan cairan
2. Manajemen Cairan (4120)
- Pantau intake dan output cairan
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan oral sesuai status hidrasi
- Kolaborasi pemberian cairan intravena jika perlu
3. Manajemen Diare (0460)
- Identifikasi penyebab diare
- Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
- Kolaborasi pemberian antidiare jika perlu
- Pantau frekuensi, konsistensi, dan durasi diare
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah mual, diare, dan ketidakseimbangan cairan volume. Pasien mengalami mual muntah, demam, diare, dan dehidrasi, sehingga intervensi yang diperlukan adalah manajemen mual, manajemen cairan, dan manajemen diare. Luaran yang diharapkan adalah kontrol mual yang baik, keseimbangan cairan, dan pengendalian diare. Intervensi keperawatan yang dilakukan harus bertujuan untuk mencapai luaran tersebut, seperti identifikasi penyebab, pemberian terapi simptomatik, serta pemantauan status hidrasi dan kondisi umum pasien. -
Article No. 10982 | 16 Jan 2025
Klinis : masalah keperawatan = mual muntah hari ini 5x sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun sejak 3 hari yang lalu diare hari ini 3 kali sejak 3 hari yang lalu tiap makan minum muntah disertai pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yakni mual muntah, demam naik turun, diare, dan muntah saat makan/minum disertai pusing berputar, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Mual (SDKI 2017)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan tidak dapat mengendalikan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
Karakteristik Definisi: Ekspresi verbal tentang sensasi tidak nyaman di perut, gerakan mual, frekuensi muntah.
2. Diare (SDKI 2017)
Definisi: Pola buang air besar yang tidak normal, frekuensi lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer.
Karakteristik Definisi: Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, konsistensi tinja encer, adanya rasa ingin buang air besar terus-menerus.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI 2017)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Karakteristik Definisi: Mengeluhkan kelelahan, mengalami pusing atau pandangan berkunang-kunang saat aktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mual teratasi (SLKI 2019)
- Pasien tidak mengungkapkan rasa mual
- Pasien tidak mengalami episode muntah
- Pasien tidak mengalami rasa tidak nyaman di perut
2. Diare teratasi (SLKI 2019)
- Frekuensi buang air besar kembali normal (< 3 kali per hari)
- Konsistensi tinja kembali normal
- Pasien tidak merasakan dorongan terus-menerus untuk buang air besar
3. Toleransi Aktivitas meningkat (SLKI 2019)
- Pasien mampu melakukan aktivitas perawatan diri tanpa merasa lelah
- Pasien tidak mengalami pusing atau pandangan berkunang-kunang saat aktivitas
- Pasien melaporkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual (SIKI 2018)
- Identifikasi penyebab mual
- Atur posisi pasien senyaman mungkin
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis
- Berikan makanan dan minuman yang mudah dicerna
2. Manajemen Diare (SIKI 2018)
- Identifikasi penyebab diare
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
3. Manajemen Aktivitas (SIKI 2018)
- Identifikasi faktor yang membatasi aktivitas
- Rencanakan aktivitas sesuai toleransi pasien
- Ajarkan teknik manajemen energi
- Libatkan keluarga dalam perencanaan aktivitas
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan yang dipilih sesuai dengan gejala yang dipaparkan, yaitu mual, diare, dan intoleransi aktivitas. Luaran yang diharapkan adalah hilangnya mual dan muntah, normalisasi pola buang air besar, serta peningkatan toleransi aktivitas pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan berfokus pada manajemen mual, manajemen diare, dan manajemen aktivitas untuk mencapai tujuan tersebut. Penerapan intervensi yang tepat dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat membantu pasien dalam pemulihan kondisinya. -
Article No. 10983 | 16 Jan 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak nafas disertai batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien dengan keluhan sesak napas disertai batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Penyebab: Sekresi berlebih, obstruksi jalan napas, perubahan struktural saluran napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
- Luaran: Pasien akan menunjukkan jalan napas yang bersih dan bebas dari obstruksi.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif, frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada suara napas tambahan, dan pasien mampu mengeluarkan sekret.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
- Intervensi: Mempertahankan dan/atau memperbaiki fungsi pernapasan dengan mengelola jalan napas.
- Aktivitas Keperawatan:
- Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi obstruksi jalan napas.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Lakukan tindakan untuk mengeluarkan sekret, seperti suction, postural drainage, atau terapi inhalasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan penanganan tambahan, jika diperlukan.
Dalam kondisi ini, pasien dengan keluhan sesak napas disertai batuk membutuhkan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal. Perawat perlu melakukan pemeriksaan fisik, memberikan oksigen, dan melakukan tindakan untuk mengeluarkan sekret. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk memberikan penanganan yang komprehensif.