Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11071 | 17 Jan 2025
Klinis : pasien demam selama 10 hari, hari ke 10 baru di larikan ke rumah sakit, demam turun naik, dan juga mengalami nyeri pada daerah ekstermitas atas hingga bawah, merasa badan lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan demam turun naik selama 10 hari.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
- Faktor berhubungan: Proses infeksi.
- Karakteristik mayor: Demam turun naik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, pemberian cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan adanya nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
Penjelasan:
SDKI:
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor berhubungan: Proses infeksi.
- Karakteristik mayor: Nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Nyeri terkontrol.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen nyeri, pemberian analgetik, dan kompres hangat/dingin.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, ditandai dengan pasien merasa badan lemah.
Penjelasan:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- Faktor berhubungan: Kelemahan fisik.
- Karakteristik mayor: Pasien merasa badan lemah.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Toleransi aktivitas meningkat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen aktivitas, latihan fisik bertingkat, dan dukungan keluarga.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. -
Article No. 11072 | 17 Jan 2025
Klinis : pasien demam selama 10 hari, hari ke 10 baru di larikan ke rumah sakit, demam turun naik, dan juga mengalami nyeri pada daerah ekstermitas atas hingga bawah, merasa badan lemah, keluarga pasien juga mengatakan tidak mengenali penyakitnya dan tidak tahu bahwa pasien terkena malaria karna pasien juga bekerja di hutan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal
- Faktor Terkait: Infeksi bakteri atau virus, malaria, demam tifoid
- Gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit terasa panas, sakit kepala, nyeri otot
2. Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- Faktor Terkait: Proses penyakit, trauma
- Gejala: Mengeluh rasa nyeri, peningkatan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah
3. Kelelahan (SDKI)
- Definisi: Pengalaman subyektif dari keletihan atau kurangnya energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari
- Faktor Terkait: Proses penyakit, gangguan tidur, malnutrisi
- Gejala: Mudah lelah, lemah, aktivitas terbatas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Suhu Tubuh (SLKI)
2. Manajemen Nyeri (SLKI)
3. Pemulihan Energi (SLKI)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia
2. Manajemen Nyeri Akut
3. Manajemen Kelelahan
Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, sangat mungkin pasien menderita malaria. Hal ini ditandai dengan demam tinggi yang naik turun, nyeri pada ekstremitas, dan kelelahan. Perawatan yang diperlukan antara lain pengontrolan suhu tubuh, manajemen nyeri, serta upaya pemulihan energi. Selain itu, pemeriksaan diagnostik dan pemberian pengobatan antimalaria yang tepat juga menjadi intervensi penting. -
Article No. 11073 | 17 Jan 2025
Klinis : sesak,asma, batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak, asma, dan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Perubahan Pola Napas
Definisi: Perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam toleransi terhadap aktivitas fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Gejala: Napas cuping hidung, suara napas tambahan, batuk tidak produktif, sianosis, sputum berlebihan, takipnea.
- Penyebab: Hipersekresi, edema, spasme bronkus, dehidrasi, kelemahan otot pernapasan.
2. Perubahan Pola Napas
- Gejala: Napas dangkal, takipnea, ortopnea, bradipnea, dispnea.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, penyakit paru, gangguan ventilasi/perfusi, kelelahan otot pernapasan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Gejala: Kelelahan, dispnea pada aktivitas, takikardia, penurunan kekuatan, penurunan kapasitas.
- Penyebab: Penyakit paru, penurunan fungsi kardiovaskular, malnutrisi, kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Pola Napas Efektif
3. Toleransi Aktivitas Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tindakan: Latihan batuk efektif, terapi inhalasi, suction, pengaturan posisi.
2. Manajemen Pernapasan
- Tindakan: Terapi oksigen, latihan pernapasan, pengaturan lingkungan.
3. Peningkatan Aktivitas
- Tindakan: Manajemen energi, latihan aktivitas bertahap, edukasi aktivitas.
Dengan pendekatan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan terkait sesak napas, asma, dan batuk. -
Article No. 11075 | 17 Jan 2025
Klinis : Lansia screening kesehatan. ekg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi lansia dengan pemeriksaan EKG.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Kardiovaskular
Penjelasan:
Diagnosa ini menunjukkan adanya risiko terjadinya gangguan atau ketidakstabilan pada sistem kardiovaskular lansia, yang dapat terlihat dari hasil pemeriksaan EKG. Lansia rentan mengalami perubahan fisiologis pada sistem kardiovaskular, seperti penurunan fungsi jantung, penyempitan pembuluh darah, dan gangguan irama jantung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Risiko terjadinya perubahan yang tidak diharapkan pada fungsi jantung dan pembuluh darah.
Faktor risiko: Usia lanjut, riwayat penyakit kardiovaskular, gaya hidup tidak sehat, dan komorbiditas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Kardiovaskular
2. Perfusi Jaringan
3. Pemantauan Kardiovaskular
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Manajemen Aktivitas
3. Manajemen Kardiovaskular
4. Edukasi Kesehatan Kardiovaskular
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian yang komprehensif terhadap kondisi kardiovaskular lansia, termasuk pemantauan tanda-tanda vital, analisis hasil pemeriksaan EKG, dan pengkajian faktor risiko. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana perawatan yang berfokus pada stabilisasi kondisi kardiovaskular, peningkatan perfusi jaringan, dan edukasi kesehatan untuk mencegah komplikasi. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga akan dilakukan untuk memastikan penanganan yang optimal bagi lansia. -
Article No. 11076 | 17 Jan 2025
Klinis : Lansia screening kesehatan. ekg normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi lansia screening kesehatan dengan EKG normal, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakstabilan kesehatan
Penjelasan:
Lansia dengan screening kesehatan rutin dan EKG normal dapat memiliki risiko ketidakstabilan kesehatan. Lansia rentan terhadap perubahan kondisi kesehatan yang dapat terjadi secara tiba-tiba, sehingga perlu pemantauan dan pencegahan secara proaktif.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko ketidakstabilan kesehatan adalah kemungkinan terjadinya perubahan kondisi kesehatan yang mendadak atau tidak terduga yang dapat mengancam keselamatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah lansia dapat mempertahankan stabilitas kondisi kesehatan, bebas dari komplikasi, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, edukasi tentang gaya hidup sehat, konseling untuk mengatasi stres, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah komplikasi.
Dengan pemantauan dan intervensi yang tepat, diharapkan lansia dapat mempertahankan stabilitas kesehatan dan mencegah terjadinya perubahan kondisi yang mendadak. -
Article No. 11077 | 17 Jan 2025
Klinis : Bapak Rahman, seorang laki-laki berusia 52 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sulit tidur sejak tiga hari terakhir yang disertai nyeri dada dan sesak napas yang semakin memberat. Nyeri dada dirasakan seperti tertindih, terutama pada bagian tengah dada, yang menjalar ke lengan kiri. Keluhan ini muncul saat beristirahat dan semakin parah ketika pasien mencoba beraktivitas ringan, seperti berjalan di dalam rumah. Sesak napas juga dirasakan lebih berat pada malam hari saat berbaring. Bapak Rahman memiliki riwayat penyakit jantung koroner yang didiagnosis dua tahun lalu dan hipertensi yang sudah berlangsung selama lima tahun. Ia mengaku tidak rutin memeriksakan diri ke dokter dan sering lupa mengonsumsi obat yang diresepkan. Dalam keluarga, ayah pasien meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun. Pasien juga mengaku cemas karena takut kondisi ini dapat membahayakan nyawanya, terutama karena ia adalah tulang punggung keluarga. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan pasien dalam keadaan lemah, dengan kesadaran compos mentis. Tanda vitalnya adalah tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 110 kali per menit, respirasi 28 kali per menit, dan suhu tubuh 37°C. Pada pemeriksaan kardiopulmoner, terdapat bunyi ronki basah di kedua paru bagian bawah, dan denyut jantung terdengar tidak teratur. Ekstremitas pasien terasa dingin, tetapi tidak ada edema perifer. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan: EKG: Tanda iskemia miokard akut. Rontgen thorax: Edema paru ringan. Laboratorium: Troponin T meningkat, kadar natrium 138 mmol/L, kalium 4,5 mmol/L, kreatinin 1,1 mg/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Bapak Rahman yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan iskemia miokard akut dan edema paru.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard.
3. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan iskemia miokard akut dan edema paru.
- SDKI: Ketidakefektifan pola napas
- SLKI: Peningkatan jalan napas, Peningkatan ventilasi, Perbaikan oksigenasi
- SIKI: Manajemen jalan napas, Manajemen ventilasi, Manajemen oksigenasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard.
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Penurunan nyeri, Manajemen nyeri
- SIKI: Manajemen nyeri, Manajemen aktivitas
3. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kesehatan.
- SDKI: Cemas
- SLKI: Penurunan cemas, Manajemen cemas
- SIKI: Manajemen cemas, Konseling
Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan iskemia miokard akut dan edema paru.
Pasien mengalami sesak napas yang semakin memberat, terutama saat berbaring, yang disebabkan oleh iskemia miokard akut dan edema paru. Hal ini dapat menyebabkan ketidakefektifan ventilasi dan oksigenasi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard.
Pasien mengalami nyeri dada yang dirasakan seperti tertindih, terutama pada bagian tengah dada, yang menjalar ke lengan kiri. Nyeri ini disebabkan oleh iskemia miokard akut.
3. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kesehatan.
Pasien mengalami cemas karena takut kondisinya dapat membahayakan nyawanya, terutama karena ia adalah tulang punggung keluarga. Hal ini disebabkan oleh ancaman terhadap kesehatan yang dihadapi. -
Article No. 11078 | 17 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah, berat badan terus menurun dan diare yang berkepanjangan. Ia juga mengeluhkan kondisi tubuhnya yang mudah sekali terserang penyakit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Faktor risiko: Penurunan sistem pertahanan tubuh, paparan patogen yang meningkat.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, tanda vital dalam batas normal, tidak ada peningkatan tanda inflamasi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Identifikasi faktor risiko infeksi, monitor tanda dan gejala infeksi, edukasi tentang pencegahan infeksi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi yang sesuai.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi risiko infeksi yang dialami oleh klien. -
Article No. 11079 | 17 Jan 2025
Klinis : Bapak Rahman, seorang laki-laki berusia 52 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sulit tidur sejak tiga hari terakhir yang disertai nyeri dada dan sesak napas yang semakin memberat. Nyeri dada dirasakan seperti tertindih, terutama pada bagian tengah dada, yang menjalar ke lengan kiri. Keluhan ini muncul saat beristirahat dan semakin parah ketika pasien mencoba beraktivitas ringan, seperti berjalan di dalam rumah. Sesak napas juga dirasakan lebih berat pada malam hari saat berbaring. Bapak Rahman memiliki riwayat penyakit jantung koroner yang didiagnosis dua tahun lalu dan hipertensi yang sudah berlangsung selama lima tahun. Ia mengaku tidak rutin memeriksakan diri ke dokter dan sering lupa mengonsumsi obat yang diresepkan. Dalam keluarga, ayah pasien meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun. Pasien juga mengaku cemas karena takut kondisi ini dapat membahayakan nyawanya, terutama karena ia adalah tulang punggung keluarga. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan pasien dalam keadaan lemah, dengan kesadaran compos mentis. Tanda vitalnya adalah tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 110 kali per menit, respirasi 28 kali per menit, dan suhu tubuh 37°C. Pada pemeriksaan kardiopulmoner, terdapat bunyi ronki basah di kedua paru bagian bawah, dan denyut jantung terdengar tidak teratur. Ekstremitas pasien terasa dingin, tetapi tidak ada edema perifer. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan: EKG: Tanda iskemia miokard akut. Rontgen thorax: Edema paru ringan. Laboratorium: Troponin T meningkat, kadar natrium 138 mmol/L, kalium 4,5 mmol/L, kreatinin 1,1 mg/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Bapak Rahman yang Anda deskripsikan, saya dapat memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akut
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan edema paru
3. Cemas berhubungan dengan kondisi kesehatan yang mengancam
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- SLKI: Manajemen Nyeri, Kontrol Nyeri
- SIKI: Pengkajian Nyeri, Manajemen Nyeri Akut
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan edema paru
- SDKI: Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Pemantauan Respirasi, Manajemen Jalan Napas
- SIKI: Pemantauan Respirasi, Manajemen Jalan Napas
3. Cemas berhubungan dengan kondisi kesehatan yang mengancam
- SDKI: Cemas adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh persepsi ancaman.
- SLKI: Manajemen Kecemasan, Dukungan Emosional
- SIKI: Pengkajian Kecemasan, Manajemen Kecemasan
Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akut: Pasien mengalami nyeri dada yang dirasakan seperti tertindih, terutama pada bagian tengah dada, yang menjalar ke lengan kiri. Nyeri ini disebabkan oleh iskemia miokard akut yang ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan EKG.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan edema paru: Pasien mengalami sesak napas yang semakin memberat, terutama pada malam hari saat berbaring. Hasil pemeriksaan rontgen thorax menunjukkan adanya edema paru ringan, yang dapat menyebabkan ketidakefektifan pola napas.
3. Cemas berhubungan dengan kondisi kesehatan yang mengancam: Pasien merasa cemas dan takut kondisi ini dapat membahayakan nyawanya, terutama karena ia adalah tulang punggung keluarga. Hal ini menunjukkan adanya kecemasan terkait dengan kondisi kesehatan yang mengancam. -
Article No. 11080 | 17 Jan 2025
Klinis : Bapak Rahman, seorang laki-laki berusia 52 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sulit tidur sejak tiga hari terakhir yang disertai nyeri dada dan sesak napas yang semakin memberat. Nyeri dada dirasakan seperti tertindih, terutama pada bagian tengah dada, yang menjalar ke lengan kiri. Keluhan ini muncul saat beristirahat dan semakin parah ketika pasien mencoba beraktivitas ringan, seperti berjalan di dalam rumah. Sesak napas juga dirasakan lebih berat pada malam hari saat berbaring. Bapak Rahman memiliki riwayat penyakit jantung koroner yang didiagnosis dua tahun lalu dan hipertensi yang sudah berlangsung selama lima tahun. Ia mengaku tidak rutin memeriksakan diri ke dokter dan sering lupa mengonsumsi obat yang diresepkan. Dalam keluarga, ayah pasien meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun. Pasien juga mengaku cemas karena takut kondisi ini dapat membahayakan nyawanya, terutama karena ia adalah tulang punggung keluarga. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan pasien dalam keadaan lemah, dengan kesadaran compos mentis. Tanda vitalnya adalah tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 110 kali per menit, respirasi 28 kali per menit, dan suhu tubuh 37°C. Pada pemeriksaan kardiopulmoner, terdapat bunyi ronki basah di kedua paru bagian bawah, dan denyut jantung terdengar tidak teratur. Ekstremitas pasien terasa dingin, tetapi tidak ada edema perifer. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan: EKG: Tanda iskemia miokard akut. Rontgen thorax: Edema paru ringan. Laboratorium: Troponin T meningkat, kadar natrium 138 mmol/L, kalium 4,5 mmol/L, kreatinin 1,1 mg/dL.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kasus Bapak Rahman:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I20.0 (Angina pectoris tidak stabil)
- Deskripsi: Bapak Rahman mengalami nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, terutama saat beraktivitas, yang merupakan gejala angina pektoris tidak stabil. Ini menandakan adanya penyakit jantung koroner akut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90 (Pemantauan kardiovaskular, tidak spesifik)
- Deskripsi: Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, Bapak Rahman akan memerlukan pemantauan kardiovaskular yang meliputi pemantauan tanda-tanda vital dan irama jantung. Prosedur ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi dan menetapkan penatalaksanaan yang tepat.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 I20.0 (Angina pectoris tidak stabil) tepat untuk menggambarkan kondisi Bapak Rahman yang mengalami nyeri dada dan sesak napas yang semakin memberat, terutama saat beraktivitas. Gejala ini menunjukkan adanya penyakit jantung koroner akut.
- Kode ICD-9-CM 93.90 (Pemantauan kardiovaskular, tidak spesifik) digunakan untuk prosedur pemantauan tanda-tanda vital dan irama jantung yang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi Bapak Rahman dan menentukan penatalaksanaan yang tepat.
- Bapak Rahman memiliki riwayat penyakit jantung koroner dan hipertensi, serta keluarga dengan riwayat serangan jantung. Hal ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, sehingga pemantauan ketat diperlukan. -
Article No. 11081 | 17 Jan 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah, berat badan terus menurun dan diare yang berkepanjangan. Ia juga mengeluhkan kondisi tubuhnya yang mudah sekali terserang penyakit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi yang berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi didefinisikan sebagai rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan. Pasien dengan kondisi ini memiliki faktor risiko seperti penurunan daya tahan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala infeksi, dapat melakukan pencegahan infeksi, dan bebas dari infeksi selama perawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium, edukasi mengenai pencegahan infeksi, serta pemberian terapi sesuai dengan kondisi pasien.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi risiko infeksi pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh.