Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21173 | 28 Aug 2025
Klinis : gangguan intergritasi kulit/jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi gangguan integritas kulit/jaringan sesuai dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (00046)
Definisi SDKI:
Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan/atau jaringan yang melekat.
Definisi SLKI:
Tindakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan/atau jaringan yang melekat.
Definisi SIKI:
1. Perawatan Luka Kronis (I0122)
Definisi: Tindakan mengelola luka yang tidak sembuh dalam waktu normal.
2. Perawatan Luka Akut (I0123)
Definisi: Tindakan mengelola luka yang sembuh dalam waktu normal.
3. Pencegahan Kerusakan Kulit (I0124)
Definisi: Tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan.
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait dengan diagnosa keperawatan "Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (00046)":
SDKI:
- Kode: 00046
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan/atau jaringan yang melekat.
SLKI:
- Kode: I0122, I0123, I0124
- Definisi:
1. Perawatan Luka Kronis (I0122): Tindakan mengelola luka yang tidak sembuh dalam waktu normal.
2. Perawatan Luka Akut (I0123): Tindakan mengelola luka yang sembuh dalam waktu normal.
3. Pencegahan Kerusakan Kulit (I0124): Tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan.
SIKI:
- Kode: I0122, I0123, I0124
- Definisi:
1. Perawatan Luka Kronis (I0122): Tindakan mengelola luka yang tidak sembuh dalam waktu normal.
2. Perawatan Luka Akut (I0123): Tindakan mengelola luka yang sembuh dalam waktu normal.
3. Pencegahan Kerusakan Kulit (I0124): Tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan. -
Article No. 21174 | 28 Aug 2025
Klinis : CA Colon
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi CA Colon yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Malnutrisi Berhubungan dengan Efek Samping Pengobatan
Kode SDKI: 00002
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan gizi yang tidak memadai.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Keletihan
Kode SDKI: 00092
Definisi: Keterbatasan dalam toleransi melakukan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan energi.
3. Nyeri Berhubungan dengan Proses Penyakit
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
4. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Prosedur Diagnostik/Terapeutik
Kode SDKI: 00004
Definisi: Keadaan rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang berisi daftar diagnosa keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang berisi daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang berisi daftar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Penggunaan SDKI-SLKI-SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan terdokumentasi dengan baik. -
Article No. 21175 | 28 Aug 2025
Klinis : Gynekologi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi Ginekologi:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N80-N98
- Deskripsi: Penyakit saluran genital wanita, termasuk penyakit ovarium, saluran telur, uterus, vagina, vulva, dan panggul. Kategori ini mencakup berbagai kondisi seperti endometriosis, prolapsus uterus, kista ovarium, kanker ginekologi, dan lain-lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 65-71
- Deskripsi: Berbagai prosedur dan tindakan operatif pada organ-organ ginekologi, seperti histerektomi, ooforektomi, salpingektomi, konisasi serviks, dan lain-lain.
Penjelasan detail:
- Kategori kode ICD-10 N80-N98 mencakup berbagai penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, mulai dari ovarium, saluran telur, uterus, serviks, vagina, dan vulva.
- Dalam kategori ini, terdapat beberapa subkategori yang mengidentifikasi penyakit-penyakit spesifik, seperti:
- N80 Endometriosis
- N81 Prolapsus uteri
- N83 Kista dan neoplasma ovarium
- N84 Polip saluran genital
- N85 Gangguan uterus, selain prolapsus
- N87 Displasia serviks uteri
- N89 Gangguan vagina
- N90 Gangguan vulva dan perineo
- Kode ICD-9-CM 65-71 mencakup berbagai prosedur dan tindakan operatif yang dilakukan pada organ-organ ginekologi, seperti:
- 65 Operasi pada ovarium
- 66 Operasi pada tuba fallopi
- 68 Histerektomi
- 69 Operasi pada serviks, vagina, dan vulva
- 70 Reparasi organ panggul
- 71 Operasi organ panggul lainnya -
Article No. 21176 | 28 Aug 2025
Klinis : hamil dengan hiv
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah informasi yang diminta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O98.7
- Deskripsi: Penyakit virus imunodefisiensi manusia [HIV] yang menyertai kehamilan, persalinan, dan masa nifas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 00.70-00.79
- Deskripsi: Prosedur diagnosis dan pengobatan infeksi HIV, termasuk pemeriksaan serologis HIV, pemantauan viral load, dan pemberian terapi antiretroviral.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O98.7 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi pasien yang mengalami infeksi HIV yang menyertai kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Kode ini mencakup segala bentuk infeksi HIV yang dapat mempengaruhi kehamilan, baik HIV asimptomatik maupun HIV dengan gejala.
2. Kode ICD-9-CM 00.70-00.79 mencakup berbagai prosedur diagnosis dan pengobatan infeksi HIV, seperti pemeriksaan serologis untuk mendeteksi antibodi HIV, pemantauan viral load untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan, dan pemberian terapi antiretroviral untuk menekan replikasi virus dan mencegah progresivitas penyakit. Pemilihan kode yang spesifik tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan.
Dalam pengelolaan pasien dengan kehamilan dan HIV, pemantauan yang cermat, terapi antiretroviral yang tepat, serta koordinasi perawatan antara ahli obstetri dan ahli penyakit infeksi sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. -
Article No. 21177 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala di belakang bagian tungkuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala di belakang bagian tungkuk:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Nyeri akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Federation of the International Association for the Study of Pain, 2020).
Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan sakit kepala di belakang bagian tungkuk, yang dapat dikategorikan sebagai nyeri akut. Nyeri akut adalah nyeri yang baru terjadi atau berlangsung kurang dari 3 bulan, dan biasanya berhubungan dengan cedera atau penyakit (Herdman & Kamitsuru, 2018).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
a. Pengurangan nyeri: Pasien akan melaporkan penurunan tingkat nyeri yang dirasakan.
b. Manajemen nyeri efektif: Pasien akan mampu menerapkan strategi manajemen nyeri yang efektif untuk mengurangi nyeri yang dirasakan.
c. Kenyamanan meningkat: Pasien akan menunjukkan peningkatan kenyamanan fisik dan psikologis.
d. Pemulihan fungsi: Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
a. Manajemen nyeri:
- Lakukan pengkajian komprehensif tentang nyeri, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres hangat, relaksasi, distraksi, dan visualisasi.
- Pantau efektivitas intervensi dan lakukan evaluasi secara berkala.
b. Peningkatan kenyamanan:
- Atur posisi tubuh pasien untuk meminimalkan rasa tidak nyaman.
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat.
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan emosional.
- Berikan edukasi tentang manajemen nyeri dan strategi untuk meningkatkan kenyamanan.
c. Pemulihan fungsi:
- Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Berikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien untuk meningkatkan mobilitas dan kemampuan fungsional.
- Berikan bantuan dan alat bantu sesuai kebutuhan pasien untuk memfasilitasi aktivitas.
- Libatkan tim rehabilitasi (fisioterapis, okupasi terapis) untuk mempercepat proses pemulihan.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pengurangan nyeri, manajemen nyeri yang efektif, peningkatan kenyamanan, dan pemulihan fungsi yang optimal. -
Article No. 21178 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut dan mencret dari semalam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rincian yang diminta dengan tone akademis dan persona seorang perawat profesional.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Diagnosa Keperawatan: Diare
b. Definisi: Eliminasi feses yang tidak terkontrol, sering, dan cair yang disebabkan oleh gangguan fungsi usus.
c. Karakteristik Definisi:
- Frekuensi buang air besar meningkat (>3 kali/hari)
- Konsistensi feses cair
- Adanya rasa tidak nyaman di perut
- Dehidrasi
- Kehilangan cairan dan elektrolit
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Luaran: Pemulihan Kesehatan Pencernaan
b. Definisi: Kemampuan seseorang untuk mempertahankan dan memulihkan fungsi pencernaan yang optimal.
c. Kriteria Hasil:
- Frekuensi buang air besar kembali normal
- Konsistensi feses kembali normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada keluhan rasa tidak nyaman di perut
- Tidak ada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi 1: Manajemen Diare
- Definisi: Tindakan untuk mengendalikan dan meminimalkan gejala diare.
- Aktivitas:
- Kaji pola eliminasi dan konsistensi feses
- Pantau tanda-tanda vital, status hidrasi, dan keseimbangan cairan
- Berikan terapi pengganti cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan kaya serat
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen diare di rumah
b. Intervensi 2: Manajemen Nutrisi
- Definisi: Tindakan untuk memastikan asupan nutrisi yang adekuat selama proses pemulihan.
- Aktivitas:
- Kaji status nutrisi pasien
- Berikan nutrisi sesuai kebutuhan, seperti BRAT (Bananas, Rice, Applesauce, Toast)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang tepat
- Pantau asupan dan output cairan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang tepat
c. Intervensi 3: Manajemen Kenyamanan
- Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi kenyamanan pasien selama proses pemulihan.
- Aktivitas:
- Kaji tingkat kenyamanan pasien, seperti rasa sakit perut
- Berikan obat-obatan sesuai kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit
- Terapkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa tidak nyaman, seperti kompres hangat
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen gejala yang optimal
- Libatkan pasien dan keluarga dalam meningkatkan kenyamanan
Dengan penjelasan yang rinci dan terperinci di atas, diharapkan asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu pasien dengan keluhan sakit perut dan mencret untuk mencapai pemulihan yang optimal. -
Article No. 21179 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kuku menghitam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan sakit kuku menghitam
Berdasarkan keluhan pasien, yaitu sakit kuku menghitam, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- Definisi: Rentan mengalami perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat mengganggu homeostasis.
- Faktor yang berhubungan: Penuaan, malnutrisi, aktivitas fisik yang berlebihan, serta kondisi medis yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.
- Tanda dan gejala: Perubahan warna, tekstur, atau kelembaban kulit.
Penjelasan:
Keluhan sakit kuku menghitam dapat mengindikasikan adanya risiko kerusakan integritas kulit. Perubahan warna kuku menjadi hitam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, gangguan sirkulasi, atau kondisi medis lainnya. Diagnosa keperawatan ini berfokus pada identifikasi dan pencegahan potensi kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Sesuai dengan diagnosa keperawatan "Risiko Kerusakan Integritas Kulit", maka luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) adalah:
a. Integritas Kulit: Tidak Terganggu
- Definisi: Kulit dalam kondisi sehat, utuh, dan berfungsi normal.
- Kriteria Hasil:
1. Tidak ada perubahan warna, tekstur, atau kelembaban kulit.
2. Tidak ada lesi atau kerusakan kulit.
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
Penjelasan:
Luaran/output yang diharapkan adalah tercapainya integritas kulit yang tidak terganggu. Hal ini berarti pasien tidak mengalami perubahan warna, tekstur, atau kelembaban kulit, serta tidak ada lesi atau kerusakan kulit dan tanda-tanda infeksi. Tercapainya luaran ini menunjukkan bahwa upaya asuhan keperawatan telah berhasil mencegah dan mengatasi risiko kerusakan integritas kulit pada pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran "Integritas Kulit: Tidak Terganggu", intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI) adalah:
a. Perawatan Kulit
- Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas kulit.
- Aktivitas Keperawatan:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.
2. Menjaga kebersihan dan kelembaban kulit.
3. Mengaplikasikan pelembab atau produk kulit sesuai kebutuhan.
4. Memantau tanda-tanda infeksi atau perubahan pada kulit.
5. Mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan modifikasi jika diperlukan.
b. Manajemen Nutrisi
- Definisi: Tindakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
- Aktivitas Keperawatan:
1. Mengevaluasi status nutrisi pasien.
2. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk penyembuhan dan pemeliharaan kulit.
3. Memberikan edukasi tentang makanan yang kaya nutrisi untuk memperkuat integritas kulit.
4. Memantau asupan nutrisi pasien dan melakukan intervensi jika diperlukan.
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Integritas Kulit: Tidak Terganggu" adalah perawatan kulit dan manajemen nutrisi. Perawatan kulit bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas kulit, sedangkan manajemen nutrisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk penyembuhan dan pemeliharaan kulit. Kedua intervensi ini dilakukan secara komprehensif untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan.
Secara keseluruhan, pendekatan asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko kerusakan integritas kulit pada pasien, serta memastikan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan kulit secara optimal. -
Article No. 21180 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan tidak bisa buang air besar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan tidak bisa buang air besar adalah "Konstipasi". Konstipasi didefinisikan sebagai penurunan frekuensi, konsistensi, atau volume defekasi yang tidak sesuai dengan pola normal individu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan adalah:
1. Keefektifan Eliminasi Fekal: Individu dapat mengosongkan rektum dan usus besar dengan frekuensi, konsistensi, dan volume yang sesuai dengan pola normalnya.
2. Kenyamanan: Individu melaporkan tidak ada keluhan atau gejala yang berkaitan dengan konstipasi.
3. Pengetahuan: Individu mampu menjelaskan faktor penyebab, tanda dan gejala, serta strategi manajemen konstipasi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Konstipasi
- Identifikasi faktor penyebab konstipasi (misalnya: diet, aktivitas, penggunaan obat-obatan, kondisi medis, dll.)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dll.) untuk mengembangkan rencana manajemen konstipasi yang komprehensif
- Edukasi pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan dan penanganan konstipasi
- Anjurkan peningkatan asupan cairan, serat, dan aktivitas fisik
- Berikan laksatif atau suplemen serat sesuai indikasi
2. Manajemen Eliminasi
- Evaluasi pola eliminasi fekal pasien
- Pantau frekuensi, konsistensi, dan volume defekasi
- Berikan intervensi untuk memfasilitasi eliminasi fekal (misalnya: penggunaan bantuan peralatan, teknik Valsalva, dll.)
3. Edukasi dan Konseling
- Berikan edukasi tentang faktor penyebab, tanda dan gejala, serta manajemen konstipasi
- Diskusikan strategi untuk mencegah dan mengatasi konstipasi
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam perawatan
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada manajemen konstipasi, manajemen eliminasi, serta edukasi dan konseling, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu keefektifan eliminasi fekal, kenyamanan, serta peningkatan pengetahuan tentang konstipasi. -
Article No. 21181 | 28 Aug 2025
Klinis : BICARA PELO SEJAK KEMAREN KELEMAHAN EKSTREMITAS DISANGKAL. JALAN + SEBELUMNYA PUSING
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Bicara Verbal (00046)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau memahami bahasa lisan secara efektif.
Karakteristik Definisi:
- Bicara pelo atau cadel
- Artikulasi buruk
- Kecepatan bicara tidak normal
2. Mobilitas Fisik Terganggu (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan terkontrol.
Karakteristik Definisi:
- Perubahan gaya berjalan
- Kelemahan pada ekstremitas
3. Pusing (00085)
Definisi: Perasaan tidak stabil atau tidak seimbang, biasanya disertai dengan sensasi berputar pada kepala.
Karakteristik Definisi:
- Riwayat pusing sebelumnya
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Komunikasi (1705)
Indikator:
- Artikulasi membaik
- Kecepatan bicara normal
- Kemampuan mengekspresikan diri secara efektif
2. Mobilitas (0208)
Indikator:
- Pola jalan membaik
- Kemandirian dalam pergerakan
3. Kontrol Vertigo (2314)
Indikator:
- Frekuensi dan durasi pusing berkurang
- Kemampuan mempertahankan keseimbangan saat berjalan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Peningkatan Komunikasi (4976)
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi gangguan bicara
- Latih teknik bicara yang benar, seperti artikulasi dan kecepatan bicara
- Berikan umpan balik positif saat pasien berhasil meningkatkan kemampuan bicaranya
2. Peningkatan Mobilitas (0208)
- Evaluasi kemampuan fisik pasien dalam melakukan pergerakan
- Latih pasien untuk melakukan latihan fisik sesuai kemampuannya, seperti berjalan dengan bantuan
- Berikan alat bantu mobilitas yang sesuai, jika diperlukan
3. Manajemen Vertigo (6610)
- Identifikasi penyebab pusing dan faktor-faktor pencetusnya
- Ajarkan pasien teknik-teknik untuk mengurangi pusing, seperti latihan keseimbangan
- Berikan pengaturan lingkungan yang aman untuk menghindari jatuh
Penjelasan Rinci:
Pada kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gangguan bicara berupa bicara pelo sejak kemarin, disertai dengan kelemahan ekstremitas dan riwayat pusing sebelumnya. Hal ini mengarah pada tiga diagnosa keperawatan utama, yaitu Gangguan Bicara Verbal, Mobilitas Fisik Terganggu, dan Pusing.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pemulihan komunikasi dengan perbaikan artikulasi dan kecepatan bicara, peningkatan mobilitas dengan perbaikan pola jalan dan kemandirian, serta kontrol vertigo dengan berkurangnya frekuensi dan durasi pusing serta kemampuan mempertahankan keseimbangan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi peningkatan komunikasi melalui identifikasi penyebab dan latihan teknik bicara, peningkatan mobilitas melalui evaluasi kemampuan fisik dan latihan sesuai kondisi, serta manajemen vertigo melalui identifikasi penyebab pusing dan teknik pengurangan pusing.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terarah, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan dan memulihkan fungsi bicara, mobilitas, serta kontrol terhadap vertigo yang dialami. -
Article No. 21182 | 28 Aug 2025
Klinis : Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI untuk kondisi hipertermia, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kondisi Hipertermia:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi hipertermia berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
a. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
Karakteristik mayor:
- Suhu tubuh ?37,5°C (99,5°F)
- Kulit hangat dan kering
- Kulit kemerahan
Karakteristik minor:
- Sakit kepala
- Menggigil
- Nadi cepat
- Nafas cepat
- Mual atau muntah
- Kelemahan
- Kelelahan
- Penurunan konsentrasi
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan hipertermia dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Termoregulasi: Suhu tubuh dalam batas normal
Indikator:
- Suhu tubuh 36,5-37,5°C (97,7-99,5°F)
- Kulit hangat dan lembab
- Tidak ada menggigil atau berkeringat berlebih
b. Kenyamanan: Bebas dari ketidaknyamanan terkait hipertermia
Indikator:
- Tidak ada keluhan sakit kepala
- Tidak ada mual atau muntah
- Tidak ada kelemahan atau kelelahan
- Konsentrasi baik
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
a. Monitor suhu tubuh
Tujuan: Mengidentifikasi perubahan suhu tubuh
Aktivitas:
- Ukur suhu tubur secara berkala (minimal 4 kali sehari)
- Catat suhu tubuh dalam rekam medis
- Bandingkan suhu tubuh dengan rentang normal
b. Manajemen demam
Tujuan: Menurunkan suhu tubuh ke dalam batas normal
Aktivitas:
- Berikan obat penurun demam sesuai indikasi dan resep
- Lakukan intervensi fisik (kompres hangat, kipas angin)
- Upayakan asupan cairan yang adekuat
- Lindungi pasien dari rangsangan panas berlebih
c. Manajemen kenyamanan
Tujuan: Meningkatkan kenyamanan pasien
Aktivitas:
- Identifikasi sumber ketidaknyamanan (sakit kepala, mual, dll)
- Berikan intervensi terkait (obat pereda sakit kepala, antiemetik)
- Ajarkan teknik relaksasi
- Kaji dan minimalisir faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan
Penjelasan di atas mencakup informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI untuk kondisi hipertermia, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.