Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11413 | 23 Jan 2025
Klinis : SLKI dari diagnosa keperawatan hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas, yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama penanganan hipertermia adalah menurunkan suhu tubuh ke batas normal dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Luaran yang diharapkan antara lain suhu tubuh normal, pola pernapasan normal, tidak terjadi dehidrasi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk hipertermia meliputi:
1) Monitor suhu tubuh secara berkala
2) Lakukan upaya penurunan suhu tubuh melalui kompres dingin, pemberian cairan, dan obat antipiretik
3) Tingkatkan asupan cairan dan pantau keseimbangan cairan
4) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia
5) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penatalaksanaan yang optimal.
Penerapan intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat memulihkan kondisi pasien dengan hipertermia dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 11414 | 23 Jan 2025
Klinis : Apa SLKI dari diagnosa keperawatan hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan singkat mengenai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) untuk diagnosa keperawatan hipertermia berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk Hipertermia:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
- Definisi: Klien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
- Kriteria hasil: Klien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Tanda-tanda vital stabil
- Definisi: Klien menunjukkan tanda-tanda vital (nadi, respirasi, tekanan darah, suhu) yang stabil.
- Kriteria hasil: Klien menunjukkan nadi, respirasi, tekanan darah, dan suhu yang stabil.
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Definisi: Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi (misalnya erythema, edema, nyeri, hangat).
- Kriteria hasil: Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
4. Tidak ada riwayat kejang
- Definisi: Klien tidak memiliki riwayat kejang akibat hipertermia.
- Kriteria hasil: Klien tidak mengalami kejang.
Sebagai seorang pakar di bidang keperawatan, saya berharap penjelasan singkat mengenai SLKI untuk diagnosa keperawatan hipertermia ini dapat membantu Anda memahami luaran yang diharapkan dalam proses asuhan keperawatan. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang mungkin Anda butuhkan. -
Article No. 11415 | 23 Jan 2025
Klinis : Apa SLKI dan SIKI dari diagnosa keperawatan hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermia, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal, biasanya di atas 37,5°C, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal sebagai respons terhadap stressor lingkungan atau proses patologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh Terkendali: Suhu tubuh kembali ke rentang normal.
2. Kenyamanan Terjaga: Pasien merasa nyaman selama episode hipertermia.
3. Pengetahuan Peningkatan Suhu Tubuh Meningkat: Pasien dan keluarga memahami penyebab, tanda, gejala, dan penatalaksanaan hipertermia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Demam: Intervensi untuk menurunkan suhu tubuh pasien yang mengalami peningkatan suhu di atas rentang normal.
2. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengelola rasa tidak nyaman atau nyeri yang dirasakan pasien akibat hipertermia.
3. Edukasi Kesehatan: Intervensi untuk memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait hipertermia, penyebab, tanda, gejala, dan penatalaksanaannya.
Secara singkat, SLKI dan SIKI untuk diagnosa keperawatan hipertermia berfokus pada pengendalian suhu tubuh, manajemen kenyamanan, peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga, serta intervensi keperawatan untuk menurunkan suhu, mengelola nyeri, dan memberikan edukasi kesehatan. -
Article No. 11416 | 23 Jan 2025
Klinis : Apa SLKI DAN SIKI dari DX KEPERAWATAN hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi mengenai Diagnosa Keperawatan, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi hipertermia, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Definisi: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal, yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme homeostasis suhu tubuh.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Suhu Tubuh: Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal.
2. Kenyamanan: Pasien menunjukkan kenyamanan selama proses penurunan suhu tubuh.
3. Hidrasi: Pasien menunjukkan status hidrasi yang adekuat.
4. Fungsi Kardiovaskular: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
5. Risiko Komplikasi: Pasien bebas dari komplikasi akibat hipertermia.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Suhu Tubuh: Melakukan intervensi untuk menurunkan suhu tubuh pasien, seperti pemberian kompres dingin, pendingin ruangan, dan pemberian obat penurun demam.
2. Manajemen Cairan: Mempertahankan status hidrasi pasien, seperti pemberian cairan intravenous dan oral.
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Melakukan pemantauan tanda-tanda vital pasien secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas intervensi.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertermia.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan penyebab hipertermia dan pengobatan yang tepat.
Dengan demikian, Diagnosa Keperawatan, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hipertermia telah saya paparkan dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 11417 | 23 Jan 2025
Klinis : Apa SLKI DAN SIKI dari DX KEPERAWATAN resiko jatuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menyediakan informasi terkait Diagnosis Keperawatan, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Risiko Jatuh, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosis Keperawatan: Risiko Jatuh
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami cedera akibat terjatuh.
Sistem Klasifikasi Luaran Keperawatan (SLKI):
Luaran Keperawatan: Stabilitas Berjalan
Definisi: Kemampuan individu untuk berjalan dengan seimbang dan terkendali.
Indikator:
1. Mempertahankan postur tubuh tegak saat berjalan
2. Melangkah dengan irama yang teratur
3. Menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan
4. Menggunakan alat bantu berjalan secara efektif (jika diperlukan)
5. Menghindari bahaya saat berjalan
Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan (SIKI):
Intervensi Keperawatan: Manajemen Risiko Jatuh
Definisi: Intervensi untuk mengidentifikasi dan meminimalkan faktor risiko jatuh pada individu.
Aktivitas Keperawatan:
1. Mengkaji faktor risiko jatuh pada individu
2. Menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung mobilitas
3. Menggunakan alat bantu mobilitas yang sesuai
4. Melakukan edukasi kepada individu dan keluarga tentang risiko jatuh dan strategi pencegahan
5. Memantau perkembangan dan evaluasi efektivitas intervensi
Dalam praktik keperawatan, penggunaan diagnosis keperawatan, SLKI, dan SIKI yang sesuai standar PPNI dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, termasuk risiko jatuh. -
Article No. 11418 | 23 Jan 2025
Klinis : Pasien fase terminal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi pasien fase terminal dengan tone akademis dan persona pakar perawat, berikut kami sajikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Komplikasi Terminal
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Berisiko mengalami berbagai komplikasi yang dapat mengancam kehidupan pada saat mendekati kematian.
- Faktor Risiko: Penyakit terminal, penurunan fungsi vital, penyulit medis, dan kondisi yang mengancam jiwa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari komplikasi terminal, pasien dan keluarga mampu mengelola komplikasi terminal.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien dan keluarga memahami komplikasi terminal dan penatalaksanaannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitor tanda-tanda vital, identifikasi komplikasi potensial, kolaborasi dengan tim kesehatan, edukasi pasien dan keluarga tentang komplikasi terminal.
Dengan tone akademis dan persona pakar perawat, diharapkan intervensi keperawatan dapat diberikan secara komprehensif dan profesional untuk mencegah komplikasi terminal yang dapat mengancam jiwa pasien. -
Article No. 11419 | 23 Jan 2025
Klinis : pasien mengeluh trombosit turun sejak beberapa hari yang lalu dan pasien mengatakan pusing pasien anak berusia 3 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko Perdarahan adalah kondisi ketidakadekuatan mekanisme pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien bebas dari komplikasi perdarahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda perdarahan, memfasilitasi pemeriksaan laboratorium, dan memberikan edukasi tentang pencegahan perdarahan.
2. Pusing berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Penjelasan:
SDKI: Pusing adalah persepsi individu tentang sensasi tidak nyaman atau tidak enak di kepala.
SLKI: Pasien melaporkan pusing berkurang.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memberikan posisi yang nyaman, serta memberikan edukasi tentang penyebab dan penanganan pusing.
Pasien anak berusia 3 tahun dengan kondisi penurunan trombosit dan pusing memerlukan perhatian dan penanganan yang komprehensif sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 11420 | 23 Jan 2025
Klinis : batuk pilek demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi batuk, pilek, dan demam:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J06.9
- Deskripsi: Infeksi saluran pernapasan atas, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Pemberian obat melalui suntikan atau infus
Penjelasan:
Kondisi batuk, pilek, dan demam dapat diklasifikasikan sebagai "Infeksi saluran pernapasan atas, tidak spesifik" berdasarkan kode ICD-10 J06.9. Ini mencakup gejala umum seperti batuk, pilek, dan demam yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti infeksi virus, bakteri, atau kondisi lainnya.
Dalam penanganan kondisi ini, perawatan simtomatik sering diperlukan, termasuk pemberian obat-obatan melalui suntikan atau infus. Oleh karena itu, kode ICD-9-CM 99.04 (Pemberian obat melalui suntikan atau infus) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan medis yang dilakukan.
Perlu diperhatikan bahwa penegakan diagnosis dan tindakan medis yang tepat harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang berdasarkan pemeriksaan dan evaluasi klinis yang komprehensif. -
Article No. 11421 | 23 Jan 2025
Klinis : batuk pilek demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi batuk, pilek, dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret/lendir atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI:
- Gejala: Batuk berdahak, napas cuping hidung, suara napas bergemerincing, dispnea.
- Penyebab: Hipersekresi lendir, Infeksi saluran pernapasan, Peningkatan produksi sekret.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Jalan napas terbuka, Tidak ada suara napas tambahan, Frekuensi napas dalam batas normal.
SIKI:
- Intervensi: Auskultasi bunyi napas, Observasi saturasi oksigen, Pemberian bronkodilator, Latihan batuk efektif.
2. Risiko Infeksi
Definisi: Meningkatnya risiko terinfeksi organisme patogen.
SDKI:
- Gejala: Demam, Menggigil, Nyeri kepala.
- Penyebab: Infeksi saluran pernapasan, Penurunan sistem imun.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tidak ada tanda-tanda infeksi, Suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI:
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, Pemberian obat sesuai indikasi, Edukasi pencegahan infeksi.
Harapan saya, penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 11422 | 23 Jan 2025
Klinis : batuk pilek demam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi batuk, pilek, dan demam.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang anda sampaikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas dari sekresi.
2. Status Pernapasan: Pasien dapat menunjukkan pola pernapasan yang efektif.
3. Kontrol Batuk: Pasien dapat mengendalikan batuk secara efektif.
4. Pengetahuan: Pasien dapat mendemonstrasikan teknik batuk efektif dan manajemen gejala.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Jalan Napas
- Monitor status pernapasan pasien
- Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya ronki/wheezing
- Berikan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ekspansi paru
- Dorong pasien untuk melakukan batuk efektif dan melakukan drainase postural jika perlu
2. Manajemen Demam
- Pantau tanda-tanda vital, termasuk suhu tubuh
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan demam
- Berikan antipiretik sesuai instruksi dokter
- Anjurkan pasien untuk banyak minum cairan
3. Edukasi Kesehatan
- Ajarkan pasien teknik batuk efektif
- Edukasi pasien mengenai manajemen gejala batuk, pilek, dan demam
- Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan diri
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan dan mengatasi kondisi batuk, pilek, dan demam secara efektif.