Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11470 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien dengan diabetes melitus mengeluhkan sering buang air kecil sehingga balutan luka lebih sering terkena air
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, berikut ini adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Inkontinensia Urin
Definisi: Ketidakmampuan mengendalikan pengeluaran urin yang dapat menyebabkan kebocoran.
2. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya.
Penjelasan Singkat:
1. Inkontinensia Urin
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin, yang dapat disebabkan oleh diabetes melitus.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan kontrol berkemih, pengurangan frekuensi berkemih, dan pemeliharaan kulit perianal yang sehat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen inkontinensia urin, perawatan inkontinensia urin, dan edukasi inkontinensia urin.
2. Integritas Kulit Terganggu
- SDKI: Kerusakan atau perubahan pada kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya yang dapat disebabkan oleh sering terkena air urin akibat inkontinensia.
- SLKI: Pemulihan integritas kulit, penyembuhan luka, dan pencegahan komplikasi.
- SIKI: Perawatan luka, manajemen kelembaban kulit, dan edukasi perawatan kulit.
Dalam kondisi ini, pasien dengan diabetes melitus mengalami sering buang air kecil, sehingga balutan luka sering terkena air. Hal ini dapat menyebabkan inkontinensia urin dan integritas kulit yang terganggu. Perawat harus fokus pada manajemen inkontinensia urin, perawatan luka, dan edukasi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 11471 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien dengan diabetes melitus mengeluhkan sering buang air kecil sehingga balutan luka lebih sering terkena air
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Terima kasih atas permintaan Anda. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.65
- Deskripsi: Diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi urogenital, termasuk dengan nefropati
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.99
- Deskripsi: Perawatan luka, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Pasien dengan diabetes melitus tipe 2 (E11) yang mengeluhkan sering buang air kecil (poliuria) dapat dikaitkan dengan komplikasi urogenital (kode E11.65). Kondisi ini sering terkait dengan nefropati diabetik, yang menyebabkan peningkatan produksi urin dan frekuensi berkemih. Hal ini dapat menyebabkan pembasahan yang lebih sering pada balutan luka, sehingga memerlukan perawatan luka yang lebih intensif (kode 99.99).
Manajemen kondisi ini meliputi kontrol kadar glukosa darah yang optimal, pengobatan komplikasi urogenital, dan perawatan luka yang tepat untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. -
Article No. 11472 | 25 Jan 2025
Klinis : Pasien dengan terpasang IUD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Pasien dengan Terpasang IUD
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Panggul
Penjelasan: Pasien dengan terpasang IUD memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi panggul, seperti endometritis, salpingitis, atau pelvic inflammatory disease (PID). Hal ini dapat disebabkan oleh bakteria yang masuk melalui serviks saat pemasangan IUD atau pun migrasi bakteri dari vagina.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00004
- Definisi: Keadaan rentan untuk terinfeksi atau infeksi yang tidak diharapkan, yang disebabkan oleh patogen.
- Karakteristik Definisi: Riwayat infeksi sebelumnya, prosedur invasif, malnutrisi, imunokompromais, faktor risiko lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 01301
- Judul: Kontrol Infeksi
- Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, dan mengobati infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 6340
- Judul: Pencegahan Infeksi
- Definisi: Meminimalkan transmisi dan penyebaran infeksi antara pasien, tenaga kesehatan, dan lingkungan.
Persona: Sebagai perawat, saya akan membantu Anda memahami pentingnya memantau tanda-tanda infeksi dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat IUD yang Anda gunakan. Saya akan memberikan edukasi dan memastikan Anda dapat mengenali gejala-gejala yang perlu dilaporkan segera kepada dokter. -
Article No. 11473 | 25 Jan 2025
Klinis : Pasien dengan terpasang IUD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan terpasang IUD.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Alat Reproduksi
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami infeksi pada alat reproduksi.
- Faktor Risiko: Pemasangan IUD (Intrauterine Device) yang tidak tepat.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode Diagnosa: 10037
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami infeksi pada alat reproduksi.
- Karakteristik Definisi: Adanya IUD (Intrauterine Device) yang terpasang, riwayat infeksi alat reproduksi, dan rentan terhadap infeksi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode Luaran: 10037
- Judul Luaran: Bebas Infeksi Alat Reproduksi
- Definisi: Individu mencapai kondisi bebas dari infeksi pada alat reproduksi.
- Indikator Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi alat reproduksi, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode Intervensi: 10037
- Judul Intervensi: Pencegahan Infeksi Alat Reproduksi
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada alat reproduksi.
- Aktivitas Keperawatan: Memantau tanda-tanda infeksi alat reproduksi, menjaga kebersihan area genital, memberikan edukasi tentang perawatan IUD, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemeriksaan dan perawatan IUD.
Dengan pemahaman yang baik tentang SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mencegah terjadinya infeksi alat reproduksi pada pasien dengan terpasang IUD. -
Article No. 11474 | 25 Jan 2025
Klinis : Pasien dengan terpasang IUD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dalam kondisi pasien dengan terpasang IUD, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan terpasangnya IUD
- Pasien dengan IUD memiliki risiko infeksi karena adanya benda asing dalam rahim yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Terpasangnya IUD, Prosedur invasif, Gangguan sistem imun, Malnutrisi.
- Gejala dan Tanda: Demam, Nyeri, Kemerahan, Pembengkakan, Drainase, Peningkatan jumlah leukosit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi.
- Kriteria Hasil: Tanda vital dalam batas normal, Tidak ada tanda-tanda infeksi lokal, Tidak ada drainase atau eksudat pada daerah terpasangnya IUD.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, Pemeriksaan daerah IUD, Perawatan daerah IUD, Konseling tentang tanda infeksi, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antibiotik jika diperlukan.
Sebagai perawat, saya akan memantau kondisi pasien secara ketat, memberikan edukasi yang komprehensif, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah dan menangani risiko infeksi yang mungkin terjadi akibat terpasangnya IUD. -
Article No. 11475 | 25 Jan 2025
Klinis : Pasien dengan terpasang IUD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan terpasang IUD.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Pemasangan IUD
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan yang diharapkan adalah pasien akan bebas dari tanda dan gejala infeksi selama pemasangan IUD.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Melakukan pengkajian tanda dan gejala infeksi secara sistematis.
b. Memantau tanda-tanda vital pasien.
c. Memfasilitasi prosedur pemasangan IUD dengan teknik aseptik.
d. Memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan IUD dan tanda-tanda infeksi.
e. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik jika diperlukan.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat mengidentifikasi risiko infeksi pada pasien dengan IUD, serta melakukan intervensi yang komprehensif untuk mencegah dan mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 11476 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien abortus imminens
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ancaman Keguguran (Abortus Imminens)
Definisi:
Ancaman Keguguran (Abortus Imminens) adalah keadaan di mana janin belum terpisah dari rahim, tetapi terdapat tanda-tanda permulaan keguguran, seperti perdarahan pervaginam dan/atau kram perut.
Penjelasan Singkat Standar Diagnosis, Intervensi, dan Hasil Keperawatan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ancaman Keguguran (Abortus Imminens) dicirikan dengan adanya perdarahan pervaginam, kram perut, dan servik masih tertutup. Pasien berisiko mengalami komplikasi seperti perdarahan, infeksi, dan janin tidak dapat dipertahankan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ancaman Keguguran (Abortus Imminens) adalah: Perdarahan terkendali, Tidak terjadi infeksi, Janin dapat dipertahankan, dan Kecemasan pasien berkurang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: Pemantauan tanda-tanda vital, Pemantauan perdarahan dan kontraksi uterus, Pemberian obat-obatan sesuai resep, Pemberian cairan intravena, Edukasi tentang perawatan diri dan pencegahan komplikasi, serta Pemberian dukungan emosional.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dengan Ancaman Keguguran (Abortus Imminens) dapat memperoleh perawatan yang optimal dan mencegah komplikasi yang lebih buruk. -
Article No. 11477 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien abortus imminens
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien abortus imminens.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan Abortus Imminens
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan merupakan diagnosis keperawatan dengan status kesehatan aktual atau potensial di mana individu/keluarga/komunitas berisiko mengalami kehilangan darah dalam jumlah yang berlebih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada diagnosis ini adalah Perdarahan Terkendali, di mana pasien dapat mempertahankan volume darah dalam batas normal, tidak terjadi komplikasi, dan dapat memulihkan kondisinya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan mencakup Manajemen Perdarahan, Pencegahan Komplikasi, serta Edukasi dan Dukungan Pasien dan Keluarga. Tindakan-tindakan keperawatan yang spesifik disesuaikan dengan kondisi pasien untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien untuk membantu mencegah komplikasi dan memulihkan kondisi pasien abortus imminens. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal lain yang mungkin Anda perlukan. -
Article No. 11478 | 25 Jan 2025
Klinis : pasien riwayat kecelakaan motor , mondar mandir , usia tua
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Jatuh (SDKI)
Penjelasan: Risiko jatuh adalah kerentanan individu terhadap terjatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik. Kondisi pasien dengan riwayat kecelakaan motor dan usia tua meningkatkan risiko jatuh.
2. Mobilitas Fisik Terganggu (SDKI)
Penjelasan: Mobilitas fisik terganggu adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan mandiri di lingkungan. Pasien yang baru mengalami kecelakaan motor kemungkinan memiliki gangguan mobilitas fisik.
3. Perawatan Diri Terganggu (SDKI)
Penjelasan: Perawatan diri terganggu adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Kondisi pasien yang mondar-mandir dan usia tua dapat menyebabkan gangguan perawatan diri.
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Pencegahan Jatuh
Tujuan: Mencegah terjadinya jatuh pada pasien.
Contoh Aktivitas: Asesmen risiko jatuh, penggunaan alat bantu mobilisasi, pengaturan lingkungan yang aman.
2. Peningkatan Mobilitas
Tujuan: Meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan fisik.
Contoh Aktivitas: Latihan fisik, terapi okupasi, pelatihan penggunaan alat bantu mobilisasi.
3. Perawatan Diri
Tujuan: Meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
Contoh Aktivitas: Asesmen kemampuan perawatan diri, pelatihan aktivitas perawatan diri, bantuan perawatan diri sesuai kebutuhan.
Hasil Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Jatuh Terkendali
2. Mobilitas Fisik Meningkat
3. Perawatan Diri Mandiri
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, diharapkan penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, intervensi, dan hasil yang dapat dicapai berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 11479 | 25 Jan 2025
Klinis : Luka di pipi bernanah post hecting 3 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.0
- Deskripsi: Abses kulit dan furunkulosis pada wajah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Deboridemen luka atau infeksi, sebagian, wajah, kepala, atau leher
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L02.0 (Abses kulit dan furunkulosis pada wajah) sesuai dengan kondisi luka bernanah di pipi pasien setelah prosedur hecting (jahitan) selama 3 hari. Ini menunjukkan adanya infeksi pada area luka di wajah.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Deboridemen luka atau infeksi, sebagian, wajah, kepala, atau leher) dapat digunakan jika dilakukan tindakan pembersihan atau perawatan luka di area tersebut. Deboridemen dilakukan untuk menghilangkan jaringan mati atau infeksi pada luka, sehingga dapat membantu penyembuhan.
Pengkodean yang tepat sesuai dengan klasifikasi ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur medis penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan mendukung proses penagihan serta analisis epidemiologi dan penelitian kesehatan.