Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11556 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona seorang pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri pada bagian perut sebelah kanan akibat kista ovarium:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan kista ovarium
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut berhubungan dengan kista ovarium karena adanya pembesaran dan tekanan pada struktur di dalam rongga perut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengalaman nyeri yang berkurang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Berikan analgesik sesuai indikasi
3. Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (misalnya relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan kista ovarium
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan utama pada kasus ini adalah Nyeri Akut berhubungan dengan kista ovarium, dengan luaran yang diharapkan adalah pengurangan nyeri, stabilitas tanda-tanda vital, dan perilaku yang sesuai. Intervensi keperawatan mencakup pengkajian nyeri, pemberian analgesik, teknik non-farmakologi, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 11557 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan akibat kista ovarium.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya kista ovarium.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Tanda dan gejala utama pasien adalah nyeri yang dirasakan di bagian perut sebelah kanan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan adalah pasien melaporkan nyeri berkurang, mampu mengontrol nyeri, dan meningkatnya kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Pemberian analgesik sesuai instruksi dokter.
3. Terapi nonfarmakologis seperti kompres hangat, distraksi, dan relaksasi.
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri.
Tone: Formal dan akademis
Persona: Pakar/Perawat
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI (SDKI, SLKI, SIKI) untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan akibat kista ovarium. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 11558 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan kista ovarium, ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada perut sebelah kanan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
- Tujuan: Pasien melaporkan penurunan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengurangan nyeri yang dialami pasien.
- Intervensi: Identifikasi penyebab nyeri, monitor tanda-tanda vital, pemberian analgesik, terapi panas/dingin, relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
Dengan adanya diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi nyeri yang dialami pasien dengan kista ovarium. -
Article No. 11559 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan nyeri akibat kista ovarium.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri akut" (SDKI). Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Pada kasus kista ovarium, nyeri dapat disebabkan oleh pembesaran kista atau adanya proses inflamasi.
Luaran/Output SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan tingkat keterbatasan minimal.
4. Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
- Kolaborasi dengan dokter untuk memodifikasi pengobatan jika diperlukan.
2. Peningkatan Kenyamanan
- Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman, seperti berbaring miring atau dengan bantal di bawah lutut.
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan senyaman mungkin.
- Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan pasien.
3. Manajemen Cairan dan Elektrolit
- Kaji status cairan dan elektrolit pasien.
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Pantau tanda-tanda vital dan intake-output cairan secara berkala.
4. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, manajemen, dan pencegahan komplikasi kista ovarium.
- Dorong pasien untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan diri dan pengambilan keputusan.
- Libatkan keluarga dalam proses perawatan untuk mendukung pemulihan pasien.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan dapat membantu mengatasi nyeri yang dialami pasien dengan kista ovarium dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 11560 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patofisiologis kista ovarium
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
- Tanda dan gejala: Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut sebelah kanan yang diakibatkan oleh adanya kista ovarium.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan pengurangan nyeri, menunjukkan toleransi terhadap nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen nyeri, Pengaturan posisi, Terapi relaksasi, Terapi farmakologi, Edukasi tentang nyeri dan manajemennya.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Penjelasan singkat ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai diagnosa keperawatan, standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium. Sebagai pakar keperawatan, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami pendekatan keperawatan dalam menangani kasus ini. -
Article No. 11561 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Faktor Terkait:
- Agen cedera biologis (kista ovarium)
Karakteristik Mayor:
- Laporan nyeri
- Perubahan ekspresi wajah
- Perubahan tanda-tanda vital
Penjelasan Singkat:
SDKI - Nyeri Akut adalah diagnosa keperawatan yang tepat untuk pasien dengan keluhan nyeri pada bagian perut sebelah kanan akibat kista ovarium. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SLKI - Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan nyeri akut akibat kista ovarium adalah pasien dapat melaporkan berkurangnya nyeri, mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan menunjukkan ekspresi wajah yang lebih relaks.
SIKI - Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut akibat kista ovarium meliputi manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi komplementer, dan edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 11562 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan adanya kista ovarium
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu. Nyeri akut berhubungan dengan kista ovarium disebabkan oleh peregangan kapsul ovarium akibat pembesaran kista.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari manajemen nyeri akut pada pasien dengan kista ovarium adalah pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami nyeri, serta pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut pada pasien dengan kista ovarium meliputi:
1. Manajemen nyeri: Menilai karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai resep, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti distraksi, relaksasi, dan kompres hangat.
2. Edukasi: Memberikan informasi mengenai penyebab nyeri, gejala, dan penanganan nyeri.
3. Kolaborasi: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll) untuk memperoleh penanganan komprehensif.
Peran perawat dalam manajemen nyeri pada pasien dengan kista ovarium adalah melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat, serta mengevaluasi efektivitas intervensi dalam mengatasi nyeri pasien. -
Article No. 11563 | 27 Jan 2025
Klinis : Pasien mengeluh nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri bagian perut sebelah kanan pada kista ovarium adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (NANDA, 2018). Dalam kasus ini, pasien mengalami nyeri akut yang disebabkan oleh adanya kista ovarium di area perut sebelah kanan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan.
4. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
5. Pasien dapat beristirahat dengan cukup.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai tujuan luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri pasien (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi farmakologis yang sesuai
- Ajarkan dan bantu pasien menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri (seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Pantau efektivitas intervensi dalam menurunkan nyeri
2. Peningkatan Tidur
- Kaji pola tidur dan kebiasaan tidur pasien
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur pasien
- Berikan lingkungan yang nyaman untuk tidur (suhu, pencahayaan, suara)
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi farmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur, jika diperlukan
3. Peningkatan Aktivitas
- Kaji kemampuan fungsional pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Buat rencana aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien
- Ajarkan teknik-teknik untuk melakukan aktivitas dengan nyaman
- Berikan dukungan dan motivasi kepada pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan kemampuan mengelola nyeri, adaptasi terhadap nyeri, peningkatan aktivitas, dan kualitas tidur yang memadai. -
Article No. 11514 | 27 Jan 2025
Klinis : diagnosa keperawatan yang muncul jika pasein hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien dengan hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengambil tindakan untuk memelihara kesehatan.
- Faktor yang berhubungan: Kurangnya pengetahuan tentang manajemen hipertensi, kurangnya motivasi, dan keterbatasan sumber daya.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- Faktor yang berhubungan: Peningkatan tekanan darah, penurunan curah jantung, dan kelelahan.
3. Risiko Komplikasi
- Definisi: Berisiko mengalami cedera atau komplikasi akibat hipertensi.
- Faktor yang berhubungan: Kontrol tekanan darah yang buruk, komplikasi penyakit lain, dan gaya hidup yang tidak sehat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah panduan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mengklasifikasikan diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia. Diagnosa keperawatan yang disebutkan sebelumnya mengacu pada SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mengklasifikasikan luaran keperawatan yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI terkait dengan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi, seperti peningkatan pengetahuan tentang manajemen hipertensi, peningkatan toleransi aktivitas, dan pencegahan komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mengklasifikasikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Intervensi keperawatan terkait dengan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi, seperti edukasi tentang manajemen hipertensi, latihan fisik, dan pemantauan komplikasi.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan membantu menjaga kualitas dan konsistensi perawatan yang diberikan, serta memastikan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 11515 | 27 Jan 2025
Klinis : Nn. Z, Perempuan 55 tahun datang ke RSAM dengan keluhan demam sejak kurang lebih 2 minggu SMRS. Demam dirasakan terus menerus, berlangsung sepanjang hari yang tidak disertai dengan menggigil. Demam menurun jika pasien meminum obat penurun panas dan kembali demam beberapa saat setelahnya. Sejak kurang lebih 1 minggu SMRS pasien mengaku mata beserta badan pasien terlihat kuning. Pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual dan muntah, serta buang air kecil (BAK) seperti warna teh. Nyeri ulu hati terjadi hilang timbul, seperti tertusuk-tusuk dan tidak menyebar, dan terasa hilang saat pasien istirahat. Semenjak sakit nafsu makan pasien berkurang karena sering merasakan mual bahkan sampai muntah. Muntah terjadi lebih dari 5x/hari berupa makanan yang dimakan tanpa disertai darah sebanyak kurang lebih 5 gelas belimbing, dan setiap makan pasien akan muntah-muntah. Pasien baru pertama kali mengalami gejala seperti ini, di keluarga pasien tidak ada yang mengalami gejala seperti ini, tapi pasien mengaku dilingkungan rumahnya ada yang menderita gejala yang sama. Pasien belum pernah melakukan tranfusi darah dan memakai obat-obatan melalui jarum suntik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien dengan kesadaran kompomentis, keadaan umum tampak sakit sedang, berat badan menurun 3 Kg dari berat sebelumnya, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit regular, isi cukup, respirasi 24x/menit, dengan temperatur aksila 36,4 ÂșC. Pada pemeriksaan mata pada konjungtiva palpebra anemis, sklera ikterik, tidak ada oedem palpebra pada pemeriksaan THT tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan dada tampak simetris, suara nafas vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada. Suara jantung S1 dan S2 regular, murmur tidak ada. Pemeriksaan abdomen tidak tampak distensi, terdapat nyeri epigastrium, bising usus normal, hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae dan lien tidak teraba. Pemeriksaan ektrstremitas ikterik, hangat dan tidak ditemukan oedem. Dari pemeriksaan laboratorium tanggal 23 September 2012 didapatkan Hb 12,9 g/dL, Leukosit 7,4x103/uL, Hematokrit 40,3 %, Trombosit 418x103/uL, Hitung Jenis Leukosit ; Lymfosit 29,8 % , Monosit 7,7 %, Neutrofil segmen 62,5%, Laju endap darah 23 mm/jam. SGOT 46 u/L, SGPT 12 u/L, Bilirubin total 13,62 mg/dl, HBSAg Negatif, Anti HAV Total Positif. Urobilinogen urin positif, dan bilirubin urin + 3. Dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosa dengan hepatitis akut disebabkan oleh virus hepatitis A.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan, SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Federation of NANDA International, 2018).
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pengurangan nyeri, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian analgesik, terapi panas/dingin, dan teknik relaksasi.
2. Diagnosa Keperawatan: Mual dan Muntah
- SDKI: Mual dan muntah adalah perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk mengeluarkan isi lambung yang disertai kontraksi otot perut (International Federation of NANDA International, 2018).
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian antiemetik, observasi tanda-tanda vital, dan edukasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena adanya keterbatasan (International Federation of NANDA International, 2018).
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, peningkatan aktivitas, dan peningkatan energi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengaturan aktivitas, pemberian terapi oksigen, dan latihan fisik.
Catatan:
- Diagnosa keperawatan di atas berdasarkan gejala dan kondisi yang dialami oleh pasien Nn. Z.
- SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.