Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11698 | 31 Jan 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu datang ke klinik Ibu dan anak untuk melakukan pemeriksaan rutin. Klien mengeluh tidak nyaman karena nyeri pada pinggang bila berjalan, dan kaki agak bengkak apabila banyak berjalan. Observasi tanda-tanda vital Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi 88x/mt, Pernapasan 15x/mt. Pemeriksaan Leopold pada fundus uteri teraba bulat lembek, TFU 32 cm, punggung kiri DJJ 132x/mt, Presentasi kepala, belum masuk pintu atas panggul. Klien tampak gelisah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci berdasarkan kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
- Berhubungan dengan peningkatan tekanan pada struktur muskuloskeletal (nyeri pinggang) dan peningkatan tekanan pada struktur vaskuler (edema tungkai)
- Ditandai dengan keluhan nyeri pada pinggang dan edema tungkai
2. Kecemasan
- Berhubungan dengan ketidakpastian terkait proses kehamilan
- Ditandai dengan klien tampak gelisah
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut
- Klien melaporkan nyeri berkurang
- Klien dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa merasakan nyeri
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
2. Kecemasan
- Klien dapat mengungkapkan perasaan cemas
- Klien dapat mengenali faktor yang menyebabkan kecemasan
- Klien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, dan faktor pencetus)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti aktivitas, posisi, dan faktor psikologis
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan posisi yang nyaman
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai kebutuhan
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
2. Kecemasan
- Lakukan pengkajian komprehensif terkait kecemasan (penyebab, tingkat, dan respons fisik/psikologis)
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan dan motivasi
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, visualisasi, dan distraksi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat anti-anxietas jika diperlukan
- Monitor tanda-tanda vital dan respons psikologis secara berkala
Penjelasan yang rinci di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien. Saya berharap informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal lain yang mungkin masih kurang jelas. -
Article No. 11699 | 31 Jan 2025
Klinis : hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah Tinggi
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan situasi di mana klien dengan hipertensi tidak mampu melakukan manajemen yang efektif untuk mengontrol tekanan darahnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, motivasi, atau dukungan yang diperlukan untuk mengelola kondisi tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah Tinggi didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang sesuai untuk mengendalikan tekanan darah tinggi."
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk diagnosa ini adalah Kontrol Tekanan Darah Efektif, yang ditandai dengan tekanan darah yang terkendali dalam batas normal, tidak ada gejala komplikasi, dan klien dapat mengelola faktor risiko hipertensi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi Edukasi Manajemen Hipertensi, Manajemen Faktor Risiko Hipertensi, Manajemen Terapi Farmakologis, serta Pemantauan dan Evaluasi Tekanan Darah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan klien dalam mengelola hipertensi secara efektif.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk membantu klien dengan hipertensi mencapai kontrol tekanan darah yang efektif. -
Article No. 11700 | 31 Jan 2025
Klinis : tbc
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan Tuberkulosis (TBC):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembebasan saluran pernapasan dari sekret atau obstruksi untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI: Pasien mampu mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi untuk membantu pasien dalam mempertahankan dan meningkatkan bersihan jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk menahan atau melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- SIKI: Intervensi untuk membantu pasien dalam meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
3. Kelelahan
- SDKI: Sensasi terus-menerus dan berkepanjangan akan kurangnya energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Pasien mampu mempertahankan energi yang cukup untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi untuk membantu pasien dalam mengatasi dan mengelola kelelahan.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan TBC sering mengalami berbagai masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi fungsi pernapasan, aktivitas, dan energi. Diagnosa keperawatan di atas mencakup masalah-masalah tersebut, dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan kerangka kerja untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 11701 | 31 Jan 2025
Klinis : Beritahu saya asuhan keperawatan anak dengan kebutuhan khusus mengacu pada SDKI, SLKI dan SIKI.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai asuhan keperawatan anak dengan kebutuhan khusus berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Faktor Terkait: Sekret berlebih, obstruksi jalan napas, kekuatan napas tidak adekuat.
b. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
- Definisi: Penyimpangan dalam pencapaian potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usia.
- Faktor Terkait: Kondisi medis, faktor lingkungan, faktor keluarga.
c. Risiko Keterlambatan Perkembangan
- Definisi: Berisiko mengalami penyimpangan dalam pencapaian potensi perkembangan yang optimal sesuai usia.
- Faktor Terkait: Kondisi medis, faktor lingkungan, faktor keluarga.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Indikator: Jalan napas paten, tidak ada obstruksi, frekuensi napas normal, irama napas teratur.
b. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Optimal
- Definisi: Pencapaian potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usia.
- Indikator: Berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala sesuai kurva pertumbuhan, kemampuan perkembangan sesuai usia.
c. Perkembangan Sesuai Usia
- Definisi: Pencapaian potensi perkembangan yang optimal sesuai usia.
- Indikator: Kemampuan motorik, kognitif, komunikasi, sosial-emosional sesuai tahap perkembangan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Bersihan Jalan Napas Efektif:
- Monitor status pernafasan (frekuensi, irama, kedalaman)
- Auskultasi suara nafas
- Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
- Latihan batuk efektif
- Edukasi keluarga tentang manajemen jalan napas
b. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Optimal:
- Monitoring pertumbuhan (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala)
- Stimulasi perkembangan sesuai usia
- Edukasi keluarga tentang pola asuh yang sesuai
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (nutrisi, fisioterapi, psikologi)
c. Perkembangan Sesuai Usia:
- Asesmen perkembangan sesuai usia
- Intervensi stimulasi perkembangan (motorik, kognitif, komunikasi, sosial-emosional)
- Edukasi keluarga tentang stimulasi perkembangan anak
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (fisioterapi, okupasi terapi, psikologi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus, perawat perlu menggunakan pendekatan yang holistik dan berpusat pada keluarga. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dan keterlibatan keluarga sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 11702 | 31 Jan 2025
Klinis : pasien hb 5,3 pasien mengatakan ada darah keluar melalui vagina pasien kesulitan menahan kencing, namun kencing hanya keluar sedikit bc +500cc
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Aktif
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari sumber yang dapat diidentifikasi.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan kadar hemoglobin (Hb 5,3), perdarahan aktif melalui vagina.
2. Ketidakefektifan Pengeluaran Urin
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami hambatan dalam pengeluaran urin, yang ditandai dengan berkurangnya volume urin.
- Faktor yang berhubungan: Kesulitan menahan kencing, pengeluaran urin yang sedikit.
3. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami kelebihan cairan di dalam tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Balans cairan positif (+500 cc).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Aktif:
- Outcome: Tidak terjadi perdarahan aktif.
- Indikator:
- Perdarahan terkendali
- Tanda-tanda vital stabil
- Hb dalam rentang normal
2. Ketidakefektifan Pengeluaran Urin:
- Outcome: Pengeluaran urin efektif.
- Indikator:
- Frekuensi berkemih normal
- Volume urin meningkat
- Tidak ada rasa tidak nyaman saat berkemih
3. Kelebihan Volume Cairan:
- Outcome: Keseimbangan cairan terpelihara.
- Indikator:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada edema
- Jumlah asupan dan pengeluaran cairan seimbang
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perdarahan Aktif:
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
- Monitor perdarahan dan karakteristiknya
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi (misalnya transfusi darah)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan perdarahan
2. Ketidakefektifan Pengeluaran Urin:
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi berkemih
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan penatalaksanaan
3. Kelebihan Volume Cairan:
- Monitor tanda-tanda kelebihan cairan (edema, dispnea, perubahan tanda-tanda vital)
- Batasi asupan cairan sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik atau terapi lainnya
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen cairan
Perawat harus melakukan penilaian komprehensif, memantau kondisi pasien secara ketat, dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal dalam mengatasi masalah kesehatan pasien. Penjelasan ini disampaikan dengan nada akademis dan berdasarkan sudut pandang pakar/perawat. -
Article No. 11703 | 31 Jan 2025
Klinis : pasien hb 5,3 pasien mengatakan ada darah keluar melalui vagina pasien kesulitan menahan kencing, namun kencing hanya keluar sedikit bc +500cc, uo 0,7 cc
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi pasien yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Defisiensi Volume Cairan (NANDA-I: Deficient Fluid Volume)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasel.
Karakteristik Definisi: Hb 5,3 (rendah), pasien mengatakan ada darah keluar melalui vagina, pasien kesulitan menahan kencing namun kencing hanya keluar sedikit, dan output urin 0,7 cc (rendah).
2. Inkontinensia Urin (NANDA-I: Urinary Incontinence)
Definisi: Ketidakmampuan mengontrol pengeluaran urin.
Karakteristik Definisi: Pasien kesulitan menahan kencing, namun kencing hanya keluar sedikit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Defisiensi Volume Cairan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat
- Terjadi peningkatan kadar Hb
2. Inkontinensia Urin
- Pasien dapat mengontrol pengeluaran urin
- Tidak terjadi kebocoran urin
- Pasien mampu mempertahankan pola berkemih yang normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Defisiensi Volume Cairan
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Lakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan pasien
- Monitor intake dan output cairan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi penggantian darah jika diperlukan
2. Inkontinensia Urin
- Kaji pola berkemih pasien
- Ajarkan teknik kontraksi otot panggul (Kegel exercise)
- Atur pola berkemih sesuai jadwal
- Berikan bantuan perawatan higiene genital
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis atau pembedahan jika diperlukan
Penjelasan tambahan:
Pasien dengan Hb 5,3 mengindikasikan adanya defisiensi volume cairan akibat perdarahan. Perdarahan yang terjadi melalui vagina serta kesulitan menahan kencing dan output urin yang rendah menunjukkan potensi gangguan sistem urinaria. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Defisiensi Volume Cairan dan Inkontinensia Urin. Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan untuk memulihkan volume cairan yang adekuat, serta membantu pasien dalam mengontrol pengeluaran urin. Intervensi keperawatan yang komprehensif, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta pemantauan yang ketat sangat diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya bersedia untuk membantu.Wassalamualaikum. -
Article No. 11704 | 31 Jan 2025
Klinis : nyeri paha kiri, dan lengan bawah kiri post jatuh, sadar penuh (+), muntah (-), pusing (-), nyeri pada wajah kiri(+) epistaksis (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Trauma akibat terjatuh yang menyebabkan cedera pada paha kiri dan lengan bawah kiri.
Gejala dan Tanda:
- Nyeri pada paha kiri dan lengan bawah kiri
- Nyeri pada wajah kiri
- Epistaksis (mimisan)
2. Risiko Perdarahan
Definisi: Rentan terhadap pengurangan volume cairan darah yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab: Epistaksis (mimisan) yang muncul setelah trauma.
Gejala dan Tanda:
- Epistaksis (mimisan)
3. Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, dan/atau rentang gerak.
Penyebab: Trauma akibat terjatuh yang menyebabkan cedera pada paha kiri dan lengan bawah kiri.
Gejala dan Tanda:
- Nyeri pada paha kiri dan lengan bawah kiri
- Keterbatasan dalam pergerakan fisik
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan merumuskan diagnosis keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terstandar, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 11705 | 31 Jan 2025
Klinis : nyeri paha kiri, dan lengan bawah kiri post jatuh, sadar penuh (+), muntah (-), pusing (-), nyeri pada wajah kiri(+) epistaksis (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik setelah jatuh, ditandai dengan nyeri pada paha kiri, lengan bawah kiri, dan wajah kiri.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien melaporkan nyeri terkontrol, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, terapi modalitas fisik, dan edukasi pasien.
2. Integritas kulit terganggu berhubungan dengan trauma fisik akibat jatuh, ditandai dengan adanya luka dan epistaksis (mimisan).
Penjelasan Singkat:
SDKI: Integritas kulit terganggu didefinisikan sebagai kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan adalah luka membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian obat-obatan topikal, dan pencegahan infeksi.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 11706 | 31 Jan 2025
Klinis : pasien mengatakan pusing berputar sejak kemarin pagi, sering tiba tiba pigsan sejak malam 3x dengan durasi kurang lebih 30 menit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang dipaparkan, yakni pusing berputar dan sering pingsan, maka diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode R42 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait Revisi Kesepuluh (ICD-10) digunakan untuk menggambarkan kondisi pusing berputar (vertigo) yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pada sistem vestibular, gangguan neurologis, atau kondisi medis lainnya.
Selain itu, gejala pingsan yang sering terjadi juga dapat dikaitkan dengan kondisi vertigo. Pingsan (sinkope) dapat menjadi komplikasi dari vertigo, terutama jika terjadi pada posisi berdiri atau perubahan posisi tiba-tiba.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik yang dapat diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang dapat ditentukan dari informasi yang diberikan.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada rincian mengenai prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi ini. Diagnosis vertigo (R42) biasanya didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan, seperti pemeriksaan neurologis, pemeriksaan telinga, atau pemeriksaan keseimbangan. Namun, tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan secara spesifik. -
Article No. 11707 | 31 Jan 2025
Klinis : COR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi COR (Cardiac Output Reduced).
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung (Cardiac Output Reduced)
Penjelasan Singkat:
Penurunan Curah Jantung (Cardiac Output Reduced) adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi pasien dengan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada jaringan tubuh.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), karakteristik definisi ini meliputi:
- Adanya perubahan frekuensi jantung
- Adanya perubahan irama jantung
- Adanya perubahan tekanan darah
- Adanya perubahan perfusi jaringan
- Adanya perubahan volume cairan
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjelaskan bahwa hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan penurunan curah jantung adalah:
- Perfusi jaringan membaik
- Homeostasis cairan tubuh terpelihara
- Aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti:
- Pantau tanda-tanda vital
- Atur posisi tidur pasien
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang terstandar, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas pada pasien dengan penurunan curah jantung.